Anda di halaman 1dari 13

KOMUNITAS AKSARA ULU

SUMATERA SELATAN

PERANGKAT ORGANISASI
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN
Logo beserta makna
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR KE


KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Musyawarah ini bernama Musyawarah Besar Komunitas Aksara Ulu.
Pasal 2
Waktu
Musyawarah besar dilaksanakan pada tanggal
Pasal 3
Tempat
Musyawarah besar dilaksanakan di

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 4
Tugas dan Wewenang pengantar Sidang
1. Merumuskan dan menetapkan tata tertib Mubes Komunitas.
2. Memilih dan menetapkan presidium Mubes Komunitas.

Pasal 5
Tugas dan Wewenang Presidium Sidang
1. Merumuskan dan menetapkan AD/ART Komunitas.
2. Merumuskan dan menetapkan AD/ART GBHPKO.
3. Merumuskan dan menetapkan rekomendasi Mubes Komunitas.

Pasal 6
Tugas dan Wewenang dalam Mubes
1. Membuat ketetapan dan keputusan yang hanya dapat dibatalkan oleh Mubes
berikutnya.
2. Membuat penjelasan secar tertulis terhadap ketetapan-ketetapan atau keputusan-
keputusan Mubes Komunitas.
3. Meminta dan membahas serta memberikan pandangan umum laporan pertanggung
jawaban ketua umum Komunitas Aksara Ulu.
4. Mengesahkan dan memberhentikan serta melantik ketua umum Komunitas.

BAB III
PESERTA, HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 7
Peserta
1. Peserta penuh adalah seluruh anggota Komunitas yang hadir.
2. Peserta peninjau adalah seluruh tamu undangan yang hadir
Pasal 8
Hak
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

1. Peserta penuh memiliki hak suara dan bicara.


2. Peserta peninjau memiliki hak bicara
3. Peserta penuh dan peninjau berhak meminta penjelasan dari panitia pengarah.
4. Peserta penuh memiliki hak memilih dan dipilih
Pasal 9
Kewajiban
1. Peserta wajib mengikuti persidangan dengan tertib
2. Peserta wajib berpakaian yang sopan dan menggunakan tanda peserta.
3. Peserta yang keluar dan atau memasuki ruangan persidangan harus seizin dengan
forum.
4. Peserta diwajibkan tertib dalam berbicara, menjaga etika dan tata tertib dalam ruang
sidang.

BAB IV
PERSIDANGAN
Pasal 10
Pimpinan Sidang
1. Sebelum adanya presidium sidang maka sidang dibuka dan dipimpin oleh pimpinan
sidang pengantar sementara yang telah ditetapkan oleh tim perancang.
2. Presidium siding dipilih oleh peserta musyawarah besar Komunitas Aksara Ulu.
3. Pimpinan sidang bertugas memimpin jalan nya persidangan musyawarah besar
Komunitas.
4. Pimpinan sidang terdiri dari dua orang.
5. Musyawarah ditutup oleh presidium sidang terpilih.
Pasal 11
Jenis-jenis persidangan
1. Jenis-jenis sidang dalam musyawarah besar adalah:
a. Sidang Pleno
b. Sidang Komisi
c. Sidang Paripurna
2. Sidang Pleno adalah sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta Mubes Komunitas.
3. Sidang Komisi adalah sidang yang dihadiri oleh anggota komisi masing-masing.
4. Sidang Paripurna adalah sidang yang membahas hasil sidang komisi yang dihadiri
oleh seluruh peserta Mubes Komunitas.
5. Sidang komisi terdiri dari komisi
a. Komisi A : Membahas AD/ART.
b. Komisi B : Membahas GBHPKO.
c. Komisi C : Membahas tentang Rekomendasi

BAB V
QUORUM
Pasal 12
1. Mubes Komunitas dinyatakan sah jika dihadiri sekurang-kurangnya ½ dari seluruh
anggota Komunitas yang terdaftar / diregistrasi di kepanitiaan.
2. Sidang-sidang dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 peserta yang hadir.
3. Apabila point 1 dan 2 tidak terpenuhi maka Sidang ditunda sampai waktu yang
ditentukan.
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

BAB VI
PUTUSAN
Pasal 13
Putusan
1. Putusan Mubes Komunitas Akksara Ulu berbentuk :
a. Keputusan Mubes Komunitas Aksara Ulu.
b. Ketetapan Mubes Komunnitas Aksara Ulu.
2. Keputusan Mubes Komunitas Aksara Ulu adalah putusan Mubes yang mempunyai
kekuatan hukum mengikat kedalam Mubes Komunitas Aksara Ulu.
3. Ketetapan Mubes Komunitas adalah putusan Mubes yang mempunyai kekuatan
hukum keluar dan kedalam Mubes Komunitas Aksara Ulu.
Pasal 14
Pengambilan keputusan
1. Segala keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila ayat (1) tidak tercapai maka diadakan Lobying dalam mencapai mufakat.
3. Apabila ayat (2) tidak tercapai maka putusan diambil dengan suara terbanyak.
4. Apabila ayat (3) terdapat suara sama maka diadakan pemungutan suara yang kedua
kalinya.
Pasal 15
Pengesahan hasil- hasil keputusan
1. Hasil-hasil sidang pleno disahkan dalam sidang pleno.
2. Hasil-hasil sidang komisi disahkan dalam sidang paripurna.

BAB VII
SANKSI
Pasal 16
Sanksi
1. Presidium sidang dapat memberikan 3 kali peringatan kepada peserta sidang yang
mengganggu jalannya sidang.
2. Bila 3 kali peringatan telah diberikan oleh presidium sidang, maka hak peserta dicabut
atas kesepakatan peserta sidang.
3. Dikeluarkan sebagai peserta sidang atas kesepakatan peserta sidang.

BAB VIII
PENUTUP
Pasal 17
Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini diatur kemudian berdasarkan mekanisme
pengambilan keputusan dalam persidangan.
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

ANGGARAN DASAR
KOMUNITAS AKSARA ULU SUMATERA SELATAN

PEMBUKAAN
Menyadari bahwa sesungguhnya kebebasan dan kemerdekaan adalah hak dan
kewajiban dari setiap individu masyarakat. Baik mayarakat yang berperan sebagai akademisi,
pendidikan, agamawan, termasuk sosial budayawan dan sejarawan. Sebagai individu
masyarakat yang berperan sebagai sejarawan, budayawan, dan lain sebagainya juga
mempunyai hak untuk memperoleh kebebasan dan kemerdekaan tersebut termasuk dalam
perserikatan Komunitas.
Komunitas yang notabene nya merupakan perkumpulan antara pemikiran-pemikiran
dan ide-ide antara individu masyarakat yang bergerak dalam bidang sama, yang mempunyai
tingkat kesadaran dan kemauan yang tinggi untuk mewujudkan ide dan pemikiran tersebut.
Seperti salah satunya ialah melestarikan sejarah termasuk tulisan Aksara Ulu di daerah
Sumatera Selatan, sebagai wujud identitas ciri khas daerah Sumatera Selatan. Jika peran
masyarakat (sejarawan, budayawan, mahasiswa dan lain-lain), dengan kolaborasi pemerintah
dioptimalkan untuk sejarah daerah Sumatera Selatan, maka prospek yang cerah dan jelas,
terutama berkaitan dengan pelestarian tulisan aksara ulu, dan pada akhirnya akan menjadi
tonggak awal keberhasilan pembangunan dan pelestarian aksara ulu pada daerah Sumatera
Selatan.
Komunitas Aksara Ulu menjadi wadah bagi masyarakat, sejarawan, budayawan dan
mahasiswa, yang peduli terhadap aksara ulu di daerah Sumatera Selatan untuk mengambil
andil dalam pelestarian Aksara Ulu di daerah Sumatera Selatan.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Komunitas Aksara Ulu membentuk Anggaran
Dasar sebagai berikut;

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama Organisasi
Komunitas ini bernama Komunitas Aksara Ulu Sumatera Selatan .
Pasal 2
Waktu
Komunitas didirikan di kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan pada tanggal Juli 2019
untuk batas waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 3
Tempat Kedudukan
Komunitas bertempat di kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan

BAB II
STATUS, KEKUASAAN DAN WEWENANG
Pasal 4
Status
Komunits merupakan Komunitas Aksara Ulu Sumatera Selatan.
Pasal 5
Kekuasaan dan Wewenang
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

Kekuasaan dan wewenang tertinggi Komunitas berada di tangan anggota diwujudkan dengan
musyawarah besar Komunitas Aksara Ulu.

BAB III
AZAS DAN SIFAT
Pasal 6
Azas
Komunitas Aksara Ulu berazaskan Pancasila
Pasal 7
Sifat
Komunnitas bersifat formal dan dan dibawah perlindungan Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan melalu Dinas Budaya dan Pariwisata.

BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 8
Tujuan
Tujuan Komunitas adalah :
1. Membentuk pribadi intelektual yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengggali kearifan lokal sumatera selatan melalui Aksara Ulu
3. Pengembangan potensi dan kreativitas masyarakat Sumatera Selatan tentang Aksara
Ulu.
4. Melakukan kerjasama antara pemerintah dan komunitas sejarah lainnya dalam
melestarikan dan mengembangkan Aksara Ulu di Sumatera Selatan.
Pasal 9
Fungsi
Fungsi Komunitas Aksara Ulu adalah:
1. Wadah dalam melestarikan Aksara Ulu Sumatera Selatan.
2. Wadah pemberdayaan potensi dan penyaluran aspirasi masyarakat yang cinta aksara
ulu.
3. Wadah dalam mempererat tali silaturahim dan persaudaraan.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Keanggotaan Komunitas
1. Anggota Komunitas adalah seluruh anggota yang telah registrasi dan lulus pada Latihan
Dasar Komunitas.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan keanggotaan diatur lebih lanjut dalam ART.

BAB VI
STUKTUR KEPENGURUSAN
Pasal 11
1. Struktur kepengurusan Komunitas Aksara Ulu adalah :
1. Dewan Pembina dan Penasehat
2. Ketua Umum
3. Sekretaris Umum
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

4. Bendahara Umum
5. Departemen-departemen
2. Hal-hal yang berkaitan dengan struktur kepengurusan diatur lebih lanjut dalam ART.

BAB VII
FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 12
Rapat adalah forum pengambilan keputusan yang diselenggarakan oleh semua elemen
struktural Komunitas Aksara Ulu dengan azas musyawarah.

Pasal 13
Jenis – jenis rapat
1. Jenis – jenis rapat Komunitas Aksara Ulu adalah:
1. Rapat biasa
2. Rapat Kerja
3. Rapat Pleno (Evaluasi)
4. Musyawarah Besar
5. Musyawarah Besar Luar Biasa
2. Hal-hal yang berkaitan dengan jenis – jenis rapat diatur lebih lanjut dalam ART.

BAB VIII
PERBENDAHARAAN
Pasal 14
Segala sesuatu tentang hal keuangan yang menyangkut kegiatan komunitas dan sumber lain
yang halal dan tidak mengikat.

BAB IX
PEMBUBARAN KOMUNITAS AKSARA ULU
Pasal 15
Pembubaran Komunitas Aksara Ulu hanya dilakukan oleh Musyawarah Besar Luar Biasa
Komunitas Aksara Ulu
BAB X
PERUBAHAN AD Komunitas
Pasal 16
Perubahan AD/ART Komunitas hanya dapat dilakukan oleh musyawarah besar Komunitas.

BAB XI
PENUTUP
Pasal 17
1. Hal-hal yang belum diatur dalam AD ini, diatur dalam peraturan-peraturan lain yang tidak
bertentangan dengan AD ini.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkannya AD dalam musyawarah besar.
3. Anggaran Dasar ini disahkan oleh Pimpinan Sidang Musyawarah Besar dengan
kesepakatan bersama musyawarah besar.
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA


KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

BAB 1
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 1
Hak Anggota
Hak anggota adalah :
1. Mempunyai Hak bicara, mengajukan usulan dan saran dalam rapat dan musyawarah.
2. Mempunyai hak dipilih dan memilih.
3. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan Komunitas Aksara Ulu.
4. Memperoleh perlakuan hukum yang sama dari atau untuk komunitas.

Pasal 2
Kewajiban Anggota
Kewajiban anggota adalah :
1. Menjalankan semua hasil keputusan rapat dan musyawarah dengan etikat baik.
2. Bersedia melaksanakan dan mentaati semua peraturan AD/ART maupun GBHPKO.
3. Menjaga nama baik komunitas di manapun berada.

BAB II
Hilangnya Anggota
Pasal 3
1. Mengundurkan diri dari keanggotaan.
2. Meninggal dunia.
3. Keanggotaan hilang berdasarkan keputusan rapat dan musyawarah anggota.

BAB III
STRUKTUR KEPENGURUSAN Komunitas
Pasal 4
Dewan Pembina dan Penasehat
1. Dalam rangka pembinaan dan penasehat maka dibentuk sebuah dewan pembina
dan penasehat komunitas yang ditunjuk kepengurusan Komunitas
2. Dewan Pembina dan Penasehat beranggotakan dari pemerintah, akademisi
3. Apabila kepengurusan Komunitas dianggap melanggar AD/ART, dewan Pembina
dan penasehat berhak memberikan peringatan sampai pemberhentian.
Pasal 5
Ketua Umum
1. Ketua umum Komunitas adalah penanggungjawab seluruh kegiatan Komunitas
2. Ketua umum Komunitas bertugas memimpin tugas pokok yang telah diatur dalam
AD/ART dan GBHPKO
3. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Umum dibantu oleh para stafnya.
Pasal 6
Sekretaris Umum
Sekretaris Umum membantu ketua dalam menjalankan tugas sesuai dengan pembagian kerja
masing-masing.
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

Pasal 7
Bendahara Umum
Bendahara Umum membantu Ketua dalam menjalankan tugas sesuai dengan pembagian kerja
masing-masing.
Pasal 8
Departemen-Departemen
Departemen-Departemen membantu Ketua dalam menjalankan tugas sesuai dengan
pembagian kerja masing-masing.

BAB IV
RAPAT BIASA
Pasal 9
Fungsi
Fungsi rapat biasa adalah:
Melakukan koordinasi dan reaktualisasi program dalam rangka mewujudkan program kerja.
Pasal 10
Penyelenggaraan dan Waktu Penyelenggaraan
1. Penyelenggaraan di lakukan oleh setiap elemen struktural komunitas
2. Dilakukan berdasarkan kebutuhan komunitas

BAB V
RAPAT KERJA
Pasal 11
Fungsi
Fungsi Rapat Kerja adalah
Menyusun dan mengesahkan kepengurusan serta merumuskan program kerja.
Pasal 12
Penyelenggaraan dan Waktu Penyelenggaraan
1. Penyelenggaraan dilakukan oleh semua elemen struktural komunitas
2. Waktu penyelenggaraan dilakukan pada awal kepengurusan dan atau waktu-waktu
yang disepakati.

BAB VI
MUSYAWARAH BESAR
Pasal 13
Fungsi
Musyawarah Besar (mubes) berfungsi:
1. Merumuskan AD/ART dan GBHPKO
2. Restrukturalisasi kepengurusan Komunitas Aksara Ulu
3. Mengevaluasi hasil kerja kepengurusan sebelumnya
4. Meminta LPJ dari Kepengurusan Komunitas

Pasal 14
Penyelenggaraan dan Waktu Penyelenggaraan
1. Penyelenggaraan Musyawarah Besar dilakukan oleh seluruh anggota komunitas
Aksara Ulu dalam bentuk persidangan.
2. Waktu penyelenggaraan dilakukan setiap satu tahun sekali
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

Pasal 15
Hasil Keputusan
1. Keputusan yang dihasilkan harus diketahui oleh semua elemen struktural komunitas.
2. Hasil keputusan dianggap sah apabila diketahui oleh seluruh elemen struktural
komunitas dan disepakati oleh forum.
BAB VII
Rapat Pleno
Pasal 16
Fungsi
Melakukan evaluasi dan dan laporan kepengurusan dihadapan anggota dan dewan
pembina dan penasehat
Pasal 17
Penyelenggaraan dan Waktu Penyelenggaraan
1. Penyelenggaran dilakukan oleh semua elemen struktur komunitas
2. waktu penyelenggaraan dilaksanakan minimal 2 tahun

BAB VIII
MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA
Pasal 18
Fungsi
Musyawarah Besar Luar Biasa berfungsi
1. Mengganti/memberhentikan ketua umum dalam masa jabatannya.
2. Pembubaran komunitas.
3. Penyelamatan komunitas.
Pasal 19
Penyelenggaraan dan Waktu Penyelenggaraan
1. Penyelenggaraan oleh seluruh anggota Komunitas Aksara Ulu
2. Waktu penyelenggaraan bisa dilakukan sesuai kesepakatan bersama.

BAB IX
KELENGKAPAN MUSYAWARAH BESAR
Pasal 20
Kelengkapan pengurus musyawarah besar KMKC adalah:
1. Peserta
Hal-hal mengenai peserta diatur lebih lanjut dalam tata tertib musyawarah besar
2. Penanggungjawab
Penanggungjawab adalah koordinator umum dari tim perumus musyawarah besar
1. Panitia pengarah
a. Pengarah adalah tim Perancang musyawarah besar.
b. Panitia pengarah dapat memberikan penjelasan dan pengarahan jika diperlukan.
2. Panitia Pelaksana
Panitia pelaksana menyelenggarakan musyawarah besar dengan tertib dan lancar serta
bertanggungjawab mendokumentasikan hasil persidangan.
3. Pimpinan sidang
a. Pimpinan sidang sementara ditunjuk oleh tim Perancang
b. Pimpinan sidang selanjutnya terdiri dari dua orang yang dipilih dari dan oleh peserta.

BAB X
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

PENUTUP
Pasal 21
1. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan dalam Musyawarah Besar atau
Musyawarah Luar Biasa Komunitas Aksara Ulu.
2. Anggaran Rumah Tangga ini disahkan pimpinan sidang Musyawarah Besar atau
Musyawarah Luar Biasa Komunitas Aksara Ulu.
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

GARIS-GARIS BESAR HALUAN PROGRAM KERJA ORGANISASI KELUARGA


MAHASISWA KECAMATAN CEMPAKA ( K M K C )

BAB 1
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
1. Garis-Garis Besar Haluan Program Kerja Komunitas Aksara Ulu yang kemudian
disingkat GBHPK merupakan pencerminan aspirasi anggota yang disusun dalam
usaha untuk mencapai tujuan Komunitas.
2. Pola umum program kerja tersebut merupakan rangkaian pengembangan yang
menyeluruh, terarah dan terpadu yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan sebagai wahana pengembangan diri anggota.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan ditetapkannya GBHPK ini untuk memberikan arah pelaksanaan
program kerja Komunitas sehingga tujuannya dapat tercapai dengan baik.

C. LANDASAN
Landasan GBHPK Komunitas Aksara Ulu adalah AD/ART yang ditetapkan oleh
musyawarah anggota.

D. POKOK-POKOK PENYUSUNAN
Sistematika GBHPK Komunitas Aksara Ulu disusun sebagai berikut:
1. Pola dasar haluan program kerja
2. Pola haluan program kerja jangka panjang
3. Pola haluan program kerja jangka pendek

E. PELAKSANAAN
GBHPK Komunitas Aksara Ulu diwujudkan dalam bentuk program kerja satu tahun
dan dilaksanakan oleh Komunitas

BAB II
POLA DASAR HALUAN PROGRAM KERJA
A. Dasar
Pola dasar haluan program kerja Komunitas yang ditegaskan dalam AD/ART
Komunitas yang telah ditetapkan oleh musyawarah anggota.

B. Modal Dasar dan Faktor Dominan


Modal dasar Komunitas adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan organisasi dan pengurus Komunitas.
2. Persatuan dan Kesatuan Komunitas dan pengurus.
3. Partisipasi aktif dan tanggungjawab anggota Komunitas.

Faktor Dominan GBHPK adalah:


1. Situasi dan kondisi Daerah
2. Keinginan dan kemampuan anggota Komunitas untuk meningkatkan dan
mengembangkan Aksara Ulu di Sumatera Selatan.
3. Dukungan anggaran dan kemampuan untuk merealisasikan tujuan.
KOMUNITAS AKSARA ULU
SUMATERA SELATAN

C. Wawasan Haluan Progra Kerja


Wawasan GBHPK Komunitas adalah perwujudan anggota sebagai satu kesatuan utuh
dan satu kesatuan dalam berfikir, bersikap, dan bertingkah laku sesuai dengan AD/ART
dalam rangka mensukseskan pelestarian akasara ulu di Sumatera Selatan.

BAB III
POLA DASAR HALUAN PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK.
A. Bentuk-bentuk
1. Menggalang kebebasan berfikir anggota komunitas Aksara ulu
2. Mengembangkan serta meningkatkan kegiatan komunitas dalam bidang pelestarian
aksara ulu Sumatera Selatan, dalam bentuk kajian dan diskusi bulanan.
B. Pola Haluan Program Jangka Pendek diarahkan pada usaha-usaha sebagai berikut :
1. Konsolidasi pengurus dan anggota melalui:
a. Media komunikasi tertulis
b. Media lain yang menunjang
2. Menggalang kerjasama dengan badan-badan organisasi lain yang tidak mengikat dan
saling menunjang serta instansi pemerintahan khususnya yang ada dikecamatan
Cempaka.
C. Pelaksanaan
Pola Haluan Program Kerja Pendek ini dilaksanakan oleh Komunitas dan
dipertanggungjawabkan dalam Musyawarah Anggota Komunitas

BAB IV
POLA DASAR HALUAN PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG
A. Berdasarkan Pola Dasar Haluan Program Kerja Komunitas, maka disusunlah Pola Haluan
Program Kerja Jangka Panjang sebagai suatu usaha untuk mengarahkan dan
menghantarkan calon intelektual yang berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia.
B. Pola Haluan Kerja Jangka Panjang Komunitas berusaha untuk menghantarkan anggotanya
agar :
1. Mempunyai orientasi masa depan
2. Mampu dan tanggap terhadap perkembangan Aksara, budaya, sejarah lokal.
3. Mampu menciptakan suasana yang harmonis antara anggota Komunitas
C. Pola Haluan Kerja Jangka Pendek Komunitas merupakan pokok bagi penyusunan Pola
Haluan Program Kerja Jangka Panjang yang dilimpahkan kepada pengurus Komunitas
untuk dilaksanakan dengan menuangkannya ke dalam bentuk program kerja.

BAB V
PENUTUP
Keberhasilan pencapaian tujuan program kerja Komunitas ini sangat bergantung pada
keterlibatan dan rasa memiliki serta partisispasi dari seluruh anggota dan pelajar yang ada

Anda mungkin juga menyukai