Anda di halaman 1dari 4

APOTEK

I. Pendahuluan
a. Definisi
Definisi Apotek menurut KEPMENKES RI No : 1332/MENKES/SK/X/2002
pada pasal 1 Apotik adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran Sediaan farmasi, Perbekalan Kesehatan lainnya kepada
masyarakat.
b. Tugas dan Fungsi Apotek
1. Sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan
2. Sarana farmasi yang melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
II. Perizinan
Perizinan Apotek diatur dalam KEPMENKES RI No :
1332/MENKES/SK/X/2002 Pasal 4 yaitu:

(1) Izin Apotik diberikan oleh Menteri;


(2) Menteri melimpahkan wewenang pemberian izin apotik kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota;
(3) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib melaporkan pelaksanaan pemberian
izin, pembekuan izin, pencairan izin, dan pencabutan izin apotik sekali setahun
kepada Menteri dan tembusan disampaikan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi;
III. Alur Perizinan Apotek
Alur perizinan apotek diatur dalam KEPMENKES RI No :
1332/MENKES/SK/X/2002 Pasal 7 yaitu:

(1) Permohonan Izin Apotik diajukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan menggunakan contoh Formulir Model APT-1;
(2) Dengan menggunakan Formulir APT-2 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
selambat-lambatnya 6 (enam) hari kerja setelah menerima permohonan dapat
meminta bantuan teknis kepada Kepala Balai POM untuk melakukan pemeriksaan
setempat terhadap kesiapan apotik untuk melakukan kegiatan;
(3) Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai POMm selambatlambatnya
6 (enam) hari kerja setelah permintaan bantuan teknis dari Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melaporkan hasil pemeriksaan setempat dengan menggunakan
contoh Formulir APT-3;
4) Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) tidak
dilaksanakan, Apoteker Pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan
kegiatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan
tembusan kepada Kepala Dinas Propinsi dengan menggunakan contoh Formulir
Model APT-4;
(5) Dalam jangka waktu 12 (dua belas) hari kerja setelah diterima laporan hasil
pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat (3), atau pernyataan dimaksud ayat (4)
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat mengeluarkan Surat Izin Apotik
dengan menggunakan contoh Formulir Model APT-5;
(6) Dalam hal hasil pemeriksaan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala
Balai POM dimaksud ayat (3) masih belum memenuhi syarat Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam waktu 12 (dua belas) hari kerja
mengeluarkan Surat Penundaan dengan menggunakan contoh Formulir Model APT-
6;
(7) Terhadap Surat Penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), Apoteker diberi
kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi selambatlambatnya
dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Penundaan.
IV. Apotek Prima
a. Sejarah Apotek prima
Apotek prima berdiri di jalan Hiligoo No. 19. Apotek prima sudah berdiri
semenjak tahun 1997. Pemilik Sarana Apotek(PSA) apotek prima adalah Didi
Adios, dimana Apoteker Penanggungjawab Apotek (APA) dari apotek prima
adalah Drs.H. Salman Umar, Msi, Apt. Apotek prima mempunyai sarana praktek
dokter yaitu Prof. Dr.dr. H. Nasrul Zubir, SpPD-KGEH
b. Karyawan Apotek Prima
Apotek prima mempunyai 6 orang karyawan yang terdiri dari:
1. 2orang Asisten Apoteker
2. 1 orang kasir
3. 1 orang laboran
4. 1 orang asisten dokter
5. 1 orang cleaning service
c. Perlengnkapan Apotek
Perlengkapan apotek antaralain sebagai berikut:
1. Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan
(timbangan gram dan miligram, lumpang dan stenfer)
2. Perlengkapan dan alat perbekalan farmasi
a. Lemari dan rak untuk menyimpan obat
b. Lemari pendingin
c. Lemari untuk penyimpanan pzikotropika dan narkotika
3. Wadah, pengemas dan pembungkus
a. Etiket (putih dan biru)
b. Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat
4. Alat administrasi
a. Buku kas
b. Buku penjualan
 Resep umum
 Resep askes
c. Buku pembelian
d. Buku pesanan obat
e. Buku daftar harga
f. Buku acuan (MIMS, ISO dan buku standar yang lain)
d. Alur penerimaan resep
a. Penerimaan resep
b. Pemeriksaan kelengkapan resep
c. Perhitungan harga
d. Persetujuan harga kepada pasien
e. Pemberian nomor pada resep
f. Peracikan
g. Pembuatan etiket
h. Pemeriksaan ulang
i. Penyerahan obat dan informasi kepada pasien
e. Macam- macam buku yang ada di apotek prima
a. Buku kas
Buku kas adalah buku yang mencatat semua uang yang masuk dan uang
yang keluar.
b. Buku resep umum
Buku resep umum adalah buku yang mencatat resep umum yang masuk ke
apotek
c. Buku resep askes
Resep buku askes adalah buku yang mencatat resep askes yang masuk ke
apotek
d. Buku total resep &resep askes
Buku total resep &resep askes adalah buku yang mencatat total resep baik
yang umum dan askes yang masuk ke apotek.
e. Buku pembelian/buku faktur
Buku pembelian /buku faktur adalah buku yang mencatat barang-barang
yang dibeliuntuk keperluan pelayanan obat dan perbekalan farmasi di
apotek.
f. Buku daftar harga
Buku daftar harga adalah buku yang mencatat daftar harga obat dan
perbekalan farmasi yang digunakan dalam pelayanan kesehatan.

V. Surat Pesanan
Surat pesanan adalah surat yang digunakan untuk memesan obat kepada PBF
Macam- macam surrat pesanan antaralain sebagai berikut:
1. Surat pesanan biasa
2. Surat pesanan psikotropika
3. Surat pesanan narkotika
4. Surat pesanan askes

VI. Laporan
a. Psikotropika
Pencatatan dan pelaporan terhadap pengelolaan psikotropika di atur dalam
pasal 33 UU No. 5 tahun 1997 yakni “ Pabrik obat, pedagang besar farmasi,
sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit,
puskesmas, balai pengobatan, dokter, lembaga penelitian dan/ atau lebaga
pendidikan wajib membuat dan menyimpan catatan mengenai kegiatan
masing- masing yang berhubungan dengan psikotropika
b. Narkotika
Menurut UU No.9 tahun 1976 laporan narkotika disampaikan tiap bulan

Anda mungkin juga menyukai