1C Panduan FMEA Pe
1C Panduan FMEA Pe
BAB I
PENDAHULUAN
1
digunakan pada sebagian pendekatan yang lainnya. FMEA dapat digunakan untuk
membantu mengevaluasi perubahan strategi hasil analisa dengan RCA. Pendekatan
FMEA dapat melihat titik-titik potensi kegagalan berbagai proses dan kemudian
mengidentifikasi kegagalan-kegagalan baru yang ditimbulkan dari penerapan proses
baru. RCA dapat digunakan untuk mengidentifikasi proses-proses mana saja yang
membutuhkan FMEA dan kemudian menentukan akar permasalahan secara spesifik.
2
BAB II
ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
A. Pengertian
Root Cause (akar masalah), Akar atau isu fundamental adalah titik awal dimana
bila pada titik tersebut diambil suatu tindakan (pencegahan) maka peluang terjadinya
insiden akan berkurang. Sedangkan Root Cause Analysis adalah proses terstruktur
dengan menggunakan metode analisis yang dikenal sehingga memungkinkan kita untuk
bertanya “bagaimana” dan “mengapa” dengan cara yang obyektif untuk mengungkap
faktor kausal yang meningkatkan Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ).
RCA digunakan sebagai pembelajaran bagaimana mencegah insiden serupa terjadi
Bukannya menerapkan sikap menyalahkan.
RCA diterapkan pada kejadian risiko tinggi, berdampak luas yaitu semua KTD
dan Sentinel. Apabila terjadi Insiden lain seperti KTC, KNC dan KPC cukup dilakukan
investigasi sederhana. Setiap proses pengelolaan insiden harus dapat menetapkan
tingkat investigasi dan tindakan yang diperlukan.
Rumah Sakit memastikan bahwa seluruh staf yang terkait mampu melakukan
analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa masalah tersebut terjadi
untuk kemudian menyusun rencana tindak lanjutnya. RCA dilakukan oleh unit yang
menemukan insiden. Sementara Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
bertanggung jawab untuk:
1. Mengingatkan untuk dilaksanakannya RCA.
2. Mengatur penyelenggaraan suatu investigasi.
3. Mengelola tim RCA.
4. Pelaporan secara organisatoris dan memonitor tindak lanjut upaya pengurangan
risiko.
5. Koordinasi program RCA dan pelatihan.
6. Evaluasi program RCA.
WAKTU/ KEJADIAN
KEJADIAN
INFORMASI
TAMBAHAN
Good Practice
MASALAH
PELAYANAN
MASALAH INSTRUMEN/TOOLS
1
2
3
4
5
6
3. FISH BONE / ANALISIS TULANG IKAN
7
2. Faktor Kontributor Organisasi dan Manajemen
Komponen Sub Komponen
Organisasi & Manajemen a. Struktur Organisasi
b. Pengawasan
c. Jenjang Pengambilan Keputusan
Kebijakan, Standar & Tujuan a. Tujuan & Misi
b. Penyusunan Fungsi Manajemen
c. Kontrak Service
d. Sumber Keuangan
e. Pelayanan Informasi
f. Kebijakan diklat
g. Prosedur & Kebijakan
h. Fasilitas & Perlengkapan
i. Manajemen Risiko
j. Manajemen K3
k. Quality Improvement
8
b. Pengawasan Lingkungan Fisik
c. Perpindahan Pasien antar Ruangan
Perlengkapan a. Malfungsi Alat
b. Ketidaktersediaan
c. Manajemen Pemeliharaan d. Fungsionalitas
e. Rancang, Penggunaan & Maintenance Peralatan
9
6. Faktor Kontributor : Tugas
Komponen SubKomponen
Komunikasi Verbal a. Komunikasi antar staf junior dan senior
b. Komunikasi antar Profesi
10
c. Komunikasi antar Staf dan Pasien
11
BAB III
PENUTUP
Demikianlah panduan ini disusun sebagai pedoman dalam menjalankan layanan pasien
yang aman, khususnya dalam rangka mencegah kesalahan identifikasi pasien. Panduan ini
masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu panduan akan ditinjau kembali setiap 2 sampai 3
tahun sesuai dengan tuntutan layanan dan standar akreditasi, baik Akreditasi Nasional 2012
maupun standar Internasional.
Ditetapkan di : Bondowoso
12
13