Anda di halaman 1dari 3

YORY BAGO

1703113247
TUGAS TPM
BAKTERI ENDOFIT

Mikroorganisme endofit merupakan mikroorganisme yang hidup didalam jaringan


tanaman tanpa menimbulkan gejala penyakit pada tanaman inangnya. Hubungan antara
mikroba endofit dan tumbuhan inangnya merupakan suatu bentuk hubungan simbiosis
mutualisme. Mikroba endofit mendapat nutrisi untuk melengkapi siklus hidupnya dari
tumbuhan inangnya, sebaliknya tumbuhan inang memperoleh proteksi terhadap pathogen
tumbuhan dari senyawa yang dihasilkan mikroba endofit. Mikroba endofit terdiri atas bakteri
dan jamur tetapi yang paling banyak ditemukan adalah golongan jamur (Prihatiningtyas
2006). Simbiosis tersebut melibatkan berbafai metabolit sekunder yang diproduksi oleh
endofit maupun inangnya, meningkatkan daya adaptasi tanaman inang dan daya tahan
terhadap penyakibat akibat pathogen dan berpeluang memiliki kegunaan dalam obat,
pertanian dan industry (Chailani dan Syamsudin 2012).

Bakteri endofit dapat diisolasi dari jaringan tanaman dan ditumbuhkan pada
medium fermentasi tertentu. Di dalam medium fermentasi tersebut bakteri endofit umumnya
dapat menghasilkan senyawa sejenis yang terkandung pada tanaman inang dengan bantuan
aktivitas suatu enzim. Bakteri endofit mempunyai potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai
penghasil metabolit sekunder seperti yang terkandung di dalam tanaman inangnya. Asal isolat
bakteri endofit, jenis bakteri dan kondisi perakaran tanaman inang akan menyebabkan
kemampuan yang berbeda dalam menghasilkan suatu senyawa metabolit sekunder. Hampir
semua tanaman vascular memiliki endofit. Endofit masuk ke dalam jaringan tanaman
umumnya melalui akar atau bagian lain dari tanaman. Pada situasi ini tanaman merupakan
sumber makanan bagi mikroorganisme endofit dalam melengkapi siklusnya.

Beberapa bakteri endofit dapat menghasilkan hormon yang dapat merangsang


pertumbuhan tanaman. Salah satu hormon yang dihasilkan oleh mikroba endofit adalah IAA
(Indole Acetic Acid) atau yang lebih dikenal dengan sebutan auksin. Auksin berperan
sebagai hormon pemacu pertumbuhan pada tanaman dan biasanya ditemukan pada
jaringan meristem. Bakteri endofit tersebut dapat diisolasi dari beberapa
tanaman vascular salah satunya adalah tanaman padi (Oryza sativa L.) yang digunakan
sebagai tanaman pertanian di Indonesia. Padi merupakan tanaman turun temurun yang
diwariskan oleh nenek moyang dan menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Umur
tanaman padi yang sangat lama memungkinkan bakteri endofit masuk ke dalam jaringan
tanaman padi tersebut dan menetap serta menghasilkan senyawa biologi atau metabolit
YORY BAGO
1703113247
TUGAS TPM
sekunder yang diduga sebagai akibat koevolusi atau transfer genetik (genetic recombination)
dari tanaman inangnya ke dalam mikroba endofit. IAA yang dihasilkan oleh bakteri dalam
tanaman meningkatkan jumlah rambut akar dan akar lateral tanaman. Hormon yang
dihasilkan oleh bakteri akan diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan tumbuh lebih cepat
atau lebih besar. Hormon IAA ini mampu mensintesis substansi yang secara biologis dapat
meningkatkan perkecambahan biji, tinggi dan pertumbuhan tanaman.

Bakteri endofit dapat masuk ke dalam jaringan tanaman umumnya melalui akar, namun
bagian tanaman yang terpapar udara langsung seperti bunga, batang, daun (melalui stomata)
dan kotiledon, juga dapat menjadi jalur masuk bakteri endofit. Bakteri endofit yang telah
masuk ke dalam tanaman dapat tumbuh hanya di satu titik tertentu atau menyebar ke seluruh
tanaman. Mikroorganisme ini dapat hidup di dalam pembuluh vaskular atau di ruang intersel,
akar, batang, daun dan buah ( Purwanto et.al 2014).

Salah satu tanaman obat yang dapat dijadikan sumber bakteri endofit adalah sirih hijau
(Piper betle L.). Sirih hijau merupakan tanaman yang memiliki khasiat medis dan banyak
digunakan di Indonesia, India dan negara-negara di wilayah Indo-Cina lainnya. Pada hasil
pengujian jurnal “Isolasi Bakteri Endofit dari Tanaman Sirih Hijau (Piper betle L.) dan
Potensinya sebagai Penghasil Senyawa Antibakteri” ( Purwanto et.al 2014), sebanyak 3 isolat
bakteri endofit dari tanaman sirih hijau menunjukkan penghambatan terhadap S. aureus.
Ketiga isolat tersebut berasal dari akar (1 isolat) dan batang (2 isolat). Terbentuknya daerah
bening di sekitar koloni isolat bakteri endofit mengindikasikan kemungkinan adanya senyawa
antibakteri yang mampu membunuh atau setidaknya menghambat pertumbuhan bakteri
patogen. Hal ini diperkuat oleh Simarmata et al (2007) dan Kumala & Siswanto (2007) yang
melakukan uji serupa dengan bakteri endofit asal tanaman obat Indonesia. Bakteri endofit
yang diisolasi menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap bakteri patogen ditandai
dengan terbentuknya daerah bening di sekitar koloni bakteri endofit. Bagian akar dan batang
tanaman sirih hijau memang tidak lazim digunakan sebagai obat. Umumnya, bagian tanaman
sirih hijau yang digunakan adalah bagian daun, terutama daun yang berumur cukup tua.
Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa bakteri endofit dari bagian akar dan
batang sirih hijau juga memiliki potensi sebagai sumber antibakteri baru.
YORY BAGO
1703113247
TUGAS TPM
Chailani, Siti Rasminah dan Syamsudin Djauhari. 2012. Seed Pathology (Penyakit
Benih). Malang. UB Press

Purwanto et.al. 2014. “Isolasi Bakteri Endofit dari Tanaman Sirih Hijau (Piper betle L.)
dan Potensinya sebagai Penghasil Senyawa Antibakteri. Jurnal Current Biochemistry.
Volume 1 (1): 51 – 57.

Anda mungkin juga menyukai