Anda di halaman 1dari 6

TUGAS LAPORAN BAHASA INDONESIA

“MENGUJI KANDUNGAN BORAX PADA


MAKANAN”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Kelompok Tiga :
 Evelin Oktafianny
 Nabila Siti Rahmadya
 Indah Selvia
 Nazhwa Syaqiya
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Untuk tetap bertahan hidup, makhluk hidup memerlukan makanan
sebagai sumber energi. Makanan juga merupakan salah satu unsur
penting yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan. Karena ini
pula, banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadikan berjualan
makanan, baik berat maupun ringan, sebagai mata pencaharian.

Tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap mata pencaharian


baru ini juga berkaitan dengan tingginya tingkat konsumsi masyarakat
Indonesia terhadap berbagai jenis makanan, terutama jajanan. Jajanan
yang sering dikonsumsi pun bermacam-macam, antara lain yang akan
kami uji cobakan yaitu bakso, tahu, dan sosis.

Yang disayangkan, tingginya minat konsumsi ini seringkali tidak


diimbangi dengan pengetahuan tentang kehigenisan makanan yang
cukup. Penjual yang kurang bertanggung jawab seringkali mencari cara
alternatif untuk mendapat keuntungan yang tinggi, dengan cara
meminimkan modal dan menaikkan harga makanan yang dijual. Salah
satu alternatif itu yakni menggunakan bahan kimia, yang kita kenal
sebagai borax.

Borax memiliki banyak dampak buruk pada tubuh manusia. Karena


itu, alangkah baiknya jika kita menguji coba kandungan borax dalam suatu
makanan. Hal ini disebabkan agar kita bisa lebih berhati-hati dalam
mengonsumsi makanan yang dapat berdampak buruk bagi tubuh kita.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang diatas, rumusan masalah dalam
laporan ini adalah bagaimana cara menguji kandungan borax dalam
sampel makanan yang akan diuji cobakan ?

1.3. Tujuan
Tujuan laporan percobaan ini adalah untuk mengetahui kandungan
borax dalam sampel makanan yang akan diuji cobakan.
2. Landasan Teori
A. Borax
Borax mengacu pada tambahan tertentu yang digunakan dalam suatu benda untuk
tujuan pengawet atau agar tidak merusak jaringan benda tersebut. Misalnya boraks
digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan, meskipun sudah lama dilarang
penggunaannya namun dalam kenyataannya masih banyak praktek ilegal penggunaan zat
berbahaya ini.

Boraks adalah garam natrium yang banyak digunakan pada produk non pangan yang
melibatkan proses tertentu dalam industri misalnya pembuatan gelas, kertas, keramik, dan
penga'wet kayu. Ciri khusus boraks adalah bentuknya yang berupa kristal mirip garam
biasa yang tidak berasa dan tidak berwarna.

Adanya senyawa aktif asam borat yang terkandung dalam borax dinilai menyebabkan
boraks menjadi sangat kuat apabila digunakan untuk bahan pengawet, misalnya pada
gelas pyrex yang sudah dikenal memiliki kekuatan tinggi dalam kelasnya.

Sifat boraks yang sangat mudah larut di dalam air menjadikan boraks banyak
disalahgunakan sebagai bahan pengawet makanan karena memang makanan yang
dicampur dengan boraks akan memiliki daya keawetan berlipat ganda dibandingkan
makanan biasa yang tidak menggunakan boraks.

Banyak penyelidikan yang menunjukkan di masa sekarang ini masih banyak oknum
yang menggunakan boraks sebagai pengawet makanan meskipun sudah ada pengganti
borax yang memiliki kandungan zat yang lebih aman bagi kesehatan tubuh. Kandungan
boraks yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan resiko
gangguan kesehatan yang cukup serius seperti muntah, mencret, kejang perut, hilang
nafsu makan, demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merang'sang sistem saraf
pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, turunnya tekanan darah, kerusakan pada
ginjal, pingsan, dan yang paling parah dalam menyebabkan kematian.

B. Bakso
Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan
Indonesia. Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka,
akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang bahkan
daging kerbau. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah
kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur dan ditaburi bawang
goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari
gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak
ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayanataupun mal-mal.
Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi
goreng, atau cap cai.

C. Sosis
Daging yang dilumatkan dan dibumbui kemudian diisikan ke dalam kantung panjang
silindris yang terbuat dari bahan tipis dan bening. Biasanya digunakan daging babi, sapi,
atau ayam. Bahan untuk kantung adalah kolagen yang dibentuk-ulang, dan bahan
selulosa. Usus hewan juga dapat digunakan sebagai kantong, setelah dibersihkan dan
dicuci.

Di negeri Barat lebih dari 200 macam sosis dipasarkan orang. Produk ini dapat
dikelompokkan menjadi: sosis segar, sosis asap tanpa dimasak, sosis masak, sosis asap
yang dimasak, dan sosis kering. Banyak sosis diberi nama kota atau daerah yang
berkaitan, misalnya: bologna, braunschweiger, thuringer, frankfurter, berliner, wiener.
Salami, pepperoni, dan mor- tadella, merupakan beberapa nama Italia untuk sosis kering.

D.Tahu
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang
mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok, seperti halnya kecap, tauco, bakpau,
dan bakso. Nama "tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian(tauhu) (Hanzi:
豆腐, hanyu pinyin: doufu), yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu
telah dikenal di Tiongkok sejak zaman dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya
adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han
Gaozu, Liu Bang yang mendirikan dinasti Han.
Versi tahu yang dikenal di Jepang adalah tahu sutra (絹漉し豆腐, kinugoshi tōfu).
Tahu sutra lebih lunak dan kurang tahan terhadap pengolahan lebih lanjut, sehingga
biasanya dikonsumsi mentah. Tahu secara umum dibawa para perantau Cina ke seluruh
penjuru dunia sehingga menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya
ke seluruh dunia.

3. Metode Penelitian

3.1. Alat dan Bahan


Alat : -Tusuk gigi

Bahan : -Kunyit -Sosis


-Tahu
-Bakso
3.2. Prosedur Kerja

1. Haluskan kunyit, kemudian dicampur dengan air panas agar


sedikit kental.
2. Siapkan tahu, bakso, dan sosis secukupnya.
3. Masukkan tusuk gigi yang telah disiapkan ke dalam larutan
kunyit.
4. Tusukkan tusuk gigi yang telah dilumuri kunyit ke masing-
masing sampel, yaitu bakso, tahu, dan sosis.
5. Tunggu hingga lima detik, lalu tarik dan lihat perubahan
warna.

4. Hasil dan Pembahasan


A. Hasil
NO Bahan Makanan Uji Boraks
1. Bakso ×
2. Tahu ×
3. Sosis ×

B. Pembahasan

Hasil percobaan sebagaimana terlihat pada tabel diatas, ketiga


sampel makanan yang kami uji-cobakan tidak ada yang mengandung
borax. Hal itu dapat dipastikan karena tidak ada perubahan warna,
sebagaimana menurut penelitian bahwa bahan makanan yang
mengandung borax bila ditusukkan dengan tusuk gigi kunyit harusnya
berubah warna menjadi merah bata.

5. Kesimpulan

Berdasarkan pada percobaan, dapat dirumuskan satu simpulan,


yaitu sampel makanan yang diuji tidak mengandung borax.
6. Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Tahu
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-sosis/
https://craigphillips-work.blogspot.com/2014/06/apa-itu-boraks-pengertian-dan.html

Anda mungkin juga menyukai