Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH

1. KASUS (MASALAH UTAMA )


Harga Diri Rendah
A. PENGERTIAN
Gangguan konsep diri adalah suatu keadaan negatif dari perubahan mengenai
perasaan, pikiran atau pandangan tentang dirinya sendiri yang negatif. Harga diri
rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi diri yang negatif terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri. Harga diri rendah yang berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat
mental karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain terutama
kesehatan jiwa. Gangguan harga diri rendah biasanya digambarkan sebagai perasaan
yang negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri
karena gagal mencapai keinginan (Budi Ana Keliet, 2008).

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


A. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi yang merupakan faktor pendukung harga diri rendah
meliputi penolakan dan kurangnya penghargaan diri dari orang tua, harapan orang tua
yang tidak realistis, orang tua yang tidak benar, membenci dan tidak menerima akan
mempunyai keraguan atau ketidakpastian, kegagalan yang berulangkali, kurang
mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri
yang tidak realistis, gagal mencintai dirinya dan menggapai cinta orang lain, misalnya
karena orang tua tidak percaya pada anak, tekanan dari teman, dan kultur sosial yang
berubah.
B. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi munculnya harga diri rendah meliputi trauma seperti
penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam
kehidupan seperti kehilangan bagian tubuh, perubahan aturan, bentuk dan
penampilan fungsi tubuh, perubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang
normal, adanya kegagalan yang mengakibatkan produktifitas menurun. Selain itu
faktor presipitasi lain yaitu ketegangan peran berhubungan dengan peran atau
posisi yang diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Pada mulanya klien
merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam
berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan yang
penuh permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak mungkin
mengembangkan kehangatan emosional dalam hubungan yang positif dengan
orang lain yang menimbulkan rasa aman. Klien semakin tidak dapat melibatkan
diri dalam situasi yang baru. Ia berusaha mendapatkan rasa aman tetapi hidup itu
sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan sehingga rasa aman tidak tercapai.
Hal ini menyebabkan ia mengembangkan rasionalisasi dan mengaburkan realitas
dari pada mencari penyebab kesulitan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan.
Semakin klien menjauhi kenyataan semakin kesulitan yang timbul dalam
mengembangkan hubungan dengan orang lain.

C. Rentang Respons
Respons Adaptif Respons Maladaptif
Aktualisasi Konsep Diri Harga Diri Keracunan Depresionalisasi
Diri Positif Rendah Identitas

Keterangan :
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
2. Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif
dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif
dair dirinya.
3. Harga diri rendah adalah individu cendrung untuk menilai dirinya negatif dan
merasa lebih rendah dari orang lain.
4. Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek
identitas masa kanak-kanak ke dalam kematangan aspek psikososial
kepribadian pada masa dewasa yang harmonis.
5. Depresionalisasi adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain.
D. Mekanisme Koping
Menurut Stuart dan Sundeen yang dikutip oleh Anna Budi Keliat, 1998,
mekanisme koping pada pasien dengan gangguan konsep diri menjadi 2 yaitu :
1. Koping jangka pendek
a. Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari kasus.
b. Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan mengganti identitas
sementara.
c. Aktifitas yang memberikan kekuatan atau dukungan sementara terhadap
konsep diri atau identitas yang kabur.
d. Aktifitas yang memberi arti dalam kehidupan.
2. Koping jangka panjang
Semua koping jangka pendek dapat berkembang menjadi koping jangka
panjang. Penjelasan positif akan menghasilkan identitas dan keunikan
individu.

III. A. POHON MASALAH

Isolasi Sosial

Harga diri Rendah

Gangguan Citra Tubuh

(Keliat, 2008)

B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG DIKAJI


1. Masalah Keperawatan
a. Harga Diri Rendah
b. Isolasi Sosial Menarik diri
2. Data Yang Perlu Dikaji
a. Harga Diri Rendah
Data Subyektif :
 Mengkritik diri sendiri atau orang lain
 Perasaan tidak mampu
 Pandangan hidup yang pesimis
 Perasaan lemah dan takut
 Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
 Pengurangan diri / mengejek diri sendiri
 Hidup yang berpolarisasi
 Ketidakmampuan menentukan tujuan
 Mengungkapkan kegagalan pribadi
 Merasionalisasikan penolakan
Data Obyektif :
 Produktifitas menurun
 Perilaku destruktif pada diri sendiri dan orang lain
 Penyalahgunaan zat
 Menarik diri dari hubungan sosial
 Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
 Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
 Tampak mudah tersinggung / mudah marah
b. Isolasi Sosial
Data Subyektif :
 Klien mengatakan bahwa dirinya tidak berharga lagi di mata keluarga
 Mengkritik diri sendiri atau orang lain
 Perasaan tidak mampu
 Pandangan hidup yang pesimis
 Perasaan lemah dan takut
 Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
 Hidup yang berpolarisasi
 Mengungkapkan kegagalan pribadi
Data Obyektif:
 Klien tampak tidak terima dengan kenyataan yang sedang ia hadapi.
 Produktifitas menurun
 Perilaku destruktif pada diri sendiri dan orang lain
 Tanpak mudah tersinggung/ mudah marah
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Harga Diri Rendah
Gangguan Citra Tubuh

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Terlampir
DAFTAR PUSTAKA

Fitria,N.2009. Prinsip Dasar & Aplikasi Laporan Pendahuluan & Strategi Pelaksanaan
Tindakan Keperawatan (LP & SP) untuk 7 Diagnosa. Jakarta : Salemba Medika.

Keliat,dkk. (2011). Keperawatan kesehatan jiwa komunitas: CMHN (basic course. Jakarta :
EGC

Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC 4.


Wilkinson,J. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai