Anda di halaman 1dari 7

SAP

Satuan Acara Penyuluhan

Topik : Diare
Sasaran : Anak dan Keluarga
Hari / Tanggal : Sabtu, 26 Mei 2018
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang tunggu puskesmas Sidomulyo
Penyuluh : Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemprov Kaltim
Diagnosa Kep. : Kesiapan peningkatan pengetahuan anak dan
keluarga tentang penyakit Diare dan penanganannya

A. TIU
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, anak dan keluarga
dapat menjelaskan penyakit Diare dan penanganannya dengan tepat

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan akan
mampu :
1. Menjelaskan pengertian penyakit diare dengan tepat.
2. Menjelaskan penyebab penyakit diare dengan tepat
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit diare dengan tepat.
4. Menyebutkan faktor resiko penyakit diare
5. Menyebutkan penanganan penyakit diare dengan tepat dan benar.
6. Menjelaskan pencegahan penyakit diare dengan tepat.
7. Mendemnstrasikan pembuata gula garam dengan tepat

C. Materi / Pokok bahasan


1. Pokok bahasan : penyakit Diare
2. Sub pokok bahasan :
a. Pengertian Penyakit diare
b. Penyebab penyakit diare
c. Tanda dan gejala penyakit diare
d. Faktor resiko penyakit diare
e. Pencegahan penyakit diare
f. Penanganan penyakit diare
g. pembuatan gula garam

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasu

E. Media
1. Brosur
2. LCD
3. Alat peraga (Gelas, Gula, Garam, Air)

F. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Waktu Tahap Pengajar Sasaran


5 menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1.Menjawab salam dan
mengucapkan salam dan mendengarkan
perkenalan perkenalan
2. Menyampaikan topik dan 2. Mendengarkan
tujuan penyuluhan kepada
sasaran
3.Menyutujui kesepakatan
3.Kontrak waktu dengan
pelaksanaan penkes
sasaran
20 Kegiatan 4. Menjelaskan pengertian, 4.Memperhatikan
menit inti penyebab. tanda gejala,
faktor resiko penyakit diare
5. Memberi kesempatan pada 5. bertanya

sasaran untuk bertanya


6. Menjawab pertanyaan 6. Merespon

7. Menjelaskan pencegahan 7. Memperhatikan

dan penanganan diare


8. Menanyakan pemahaman 8. Merespon
sasaran
9. Memberi kesempatan untuk 9. Bertanya

bertanya
10. Memperhatikan
10. Menjawab pertanyaan
11. Memperhatikan
11. Mendemonstrasikan
pembuatan gula garam

5 menit Penutup 11. Mengajukan pertanyaan 11.Menjawab pertanyaan


(evaluasi) pada sasaran tentang
materi yang sedang dilakukan
12. Memberi kesimpulan 12.Memperhatikan

tentang Diare
13. Memberikan Leaflet 13. Membaca

14. Menutup Pertemuan dan 14. Memperhatikan dan

memberi salam penutup Menjawab salam

F. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Anak dan keluarga menyepakati kontrak yang telah disepakati dan tersedia
media penkes.
2. Evaluasi Proses
Anak dan keluarga berpasrtisipasi selama kegiatan dan pelaksanaan sesuai
dengan rencana.
3. Evaluasi Hasil (Lisan)
Anak dan keluarga Mampu :
a. Menjelaskan pengertian Penyakit Diare dengan bahasanya sendiri
b. Menyebutkan penyebab penyakit Diare dengan bahasa nya sendiri
c. Menyebutkan tanda dan gejala Penyakit Anemia dengan
kemampuannya sendiri
d. Menyebutkan faktor resiko penyakit diare dengan benar
e. Menyebutkan pecegahan penyakit Diare dengan pemahamannya
sendiri
f. Menjelaskan penanganan penyakit diare dengan kemampuannya
sendiri
g. Menjelaskan pembuatan gula garam dengan kemampuannya sendiri

H. Referensi
https://hellosehat.com/penyakit/diare/
https://www.alodokter.com/diare
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Diare
http://www.autoimuncare.com/penanganan-penyakit-diare/
https://www.go-dok.com/diare-gejala-penyebab-dan-penanganan/
MATERI PENYULUHAN DIARE

A. Pengertian
Menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda
adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau
lebih dalam sehari.
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinikan sebagai bertambahnya
defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari,
disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa
darah.

B. Penyebab
1. Infeksi bakteri : Escherichia Coli, Salmonella, cacing, Entamoeba
histolityca
2. Mal absorbsi : disakarida (intoleransi laktosa,maltose dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, galaktosa). Pada bayi dan
anak terpenting ialah intoleransi laktosa.
3. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan, susu.
4. Psikologis : Rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat menimbulkan
diare terutama pada anaka yang lebih besar.

C. Tanda dan Gejala


1. Diare tanpa dehidrasi
a. Gelisah/ rewel
b. Dapat minum seperti biasa
c. Mata tidak cekung
d. Sering buang air kecil
2. Diare dengan dehidrasi ringan / sedang
a. Gelisah/rewel
b. Haus dan minum dengan lahap
c. Mata cekung
d. Cubitan kulit perut kembalinya lambat
e. Mulai berkurang buang air kecil (6-8 jam tidak ada buang air kecil)
3. Diare dengan dehidrasi berat
a. Letargis atau tidak sadar
b. Mata cekung
c. Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (≥ 2 detik)
d. Tidak bisa minum
e. Ujung jari tangan dan kaki dingin

D. Faktor resiko
1. Tidak memberikan ASI secara penuh
2. Menggunakan botol susu yang kurang bersih
3. Menyimpan makanan masak pada suhu ruangan
4. Menggunakan air minum yang tercemar
5. Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah buang air besar atau kecil.

E. Pencegahan
1. Mencuci tangan sebelum makan untuk mengurangi infeksi
2. Mendesinfeksi permukaan peralatan rumah tangga.
3. Gunakan selalu air bersih
4. Buang air besar pada tempatnya
5. Mencuci pakaian kotor dengan segera sampai bersih
6. Hindari makanan dan air yang terkontaminasi
7. Pemberian ASI

F. Penanganan diare
1. Diare tanpa dehidrasi
a. Memberikan asi secara ekslusif sesuai umur yg dibutuhkan
b. Memberikan cairan tambahan seperti air putih
c. Memberikan oralit
2. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
a. Memberikan asi secara ekslusif sesuai umur yg dibutuhkan
b. Memberikan cairan tambahan seperti air putih
c. Memberikan oralit setelah 3 jam pertama (apabila muntah, tunggu 10
menit lalu berikan kembali)
3. Diare dengan dehidrasi berat

a. Memberikan cairan intra Vena (cairan infus)

b. Memberikan oralit

G. Membuat larutan gula garam (oralit)


Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah
tangga dengan memberikan oralit osmolaritas rendah, dan bila tidak tersedia
berikan cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah sayur, air matang. Oralit
saat ini yang beredar di pasaran sudah oralit yang baru dengan osmolaritas
yang rendah, yang dapat mengurangi rasa mual dan muntah. Oralit merupakan
cairan yang terbaik bagi penderita diare untuk mengganti cairan yang hilang.
Bila penderita tidak minum harus segera di bawa ke sarana kesehatan untuk
mendapat pertolongan cairan melalui infus. Pemberian oralit didasarkan pada
derajat dehidrasi (Kemenkes RI, 2011).
a. Alat : gelas berukuran sedang dan alat pengaduk atau sendok
b. Bahan : Gula, garam
c. Cara membuat :
 Larutkan satu sendok gula pasir dan ¼ sendok garam ke dalam gelas
berisi air matang (hangat atau dingin).
 Kemudian aduk hingga merata dan diminum setiap kali BAB.

Anda mungkin juga menyukai