Fungsi Kognitif
1 . P e n g e r t i a n
Menurut Stuart and Sundeen (1987), kognitif adalah kemampuan berfikir dan memberikan
rasional, termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi dan memperhatikan.
3.Faktor Predisposisi
Menurut Stuart (2006), respon kognitif pada umumnya merupakan akibat dari gangguan biologis
pada fungsi sistem saraf pusat. Faktor yang mempengaruhi individu mengalami gangguan kognitif
termasuk:
a.Gangguan suplai oksigen, glukosa, dan zat gizi dasar yang penting lainnya keotak.
H a l t e r s e b u t d a p a t t e r j a d i k a r e n a p e r u b a h a n v a s k u l a r a r t e r i o s k l e r o t i k , serangan iskemik
sementara, hemoragi serebral, dan infark otak kecil multipel.
b.Degenerasi yang berhubungan dengan penuaan.
c.Penyakit Alzheimer.
d.Virus imunodefisiensi manusia (HIV).
e.Penyakit hati kronik.
f.Penyakit ginjal kronik.
g.Defisiensi vitamin (terutama tiamin).
h . M a l n u t r i s i .
i.Abnormalitas genetik.
Gangguan jiwa mayor, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, gangguan ansietas, dan depresi,
juga dapat mempengaruhi fungsi kognitif
4.Faktor Presipitasi
S e t i a p s e r a n g a n m a y o r p a d a o t a k c e n d e r u n g m e n g a k i b a t k a n g a n g g u a n fungsi kognitif.
Berikut ini merupakan faktor presipitasi (Stuart, 2006):
a . H i p o k s i a .
b.Gangguan metabolik, termasuk hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipoglikemia,hipopituitarisme, dan penyakit
adrenal.
c.Toksisitas dan infeksi.
b.Gangguan pada lobus temporalis akan ditemukan gejala amnesia dan demensia.
Stroke telah terbukti menjadi penyebab utama kecacatan kronik di semua lapisan masyarakat.
Penderita yang selamat dari stroke dapat mengalami kecacatan fungsi kognitif akibat kerusakan otak.
Pada dasarnya semua kelainan yang mengenai otak dapat menimbulkan gangguan fungsi kognitif
Selain umur, tingkat pendidikan juga diketahui sebagai salah satu faktor yang m e m p e n g a r u h i d a l a h h a s i l
p e m e r i k s a a n f u n g s i k o g n i t i f . P e n d i d i k a n m e r u p a k a n komponen penting yang berpengaruh
terhadap fungsi kognitif individu berusia lanjut. Fasilitas pendidikan semakin tahun memang semakin meningkat,
sehingga generasi sekarang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari g e n e r a s i
s e b e l u m n y a . H a l i n i t e n t u s a n g a t b e r d a m p a k p a d a u j i t e s M M S E ( Mini Mental State
Examination) untuk penderita stroke yang berusia lanjut. Kemampuan intelektual seseorang
berkorelasi positif dengan hasil skor pada test fungsi kognitif yaitu tes MMSE
Gangguan fungsi kognitif juga dipengaruhi dari lama stroke itu terjadi yaitu pada fase akut dan sub
akut.
(modifikasi FOLSTEIN)
Tes
Nilai
maks.
Nilai
Item
ORIENTASI
2 Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/kamar) 5 ---
REGISTRASI
3 Sebutkan 3 buah nama benda ( jeruk, uang, mawar), tiap benda 1 detik, pasien disuruh 3 ---
mengulangi ketiga nama benda tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar. Ulangi sampai
pasien dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah pengulangan
4 Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban. 5 ---
Atau disuruh mengeja terbalik kata “ WAHYU” (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum
kesalahan; misalnya uyahw=2 nilai)
BAHASA
6 Pasien diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan ( pensil, arloji) 2 ---
7 Pasien diminta mengulang rangkaian kata :” tanpa kalau dan atau tetapi ” 1 ---
8 Pasien diminta melakukan perintah: “ Ambil kertas ini dengan tangan kanan, lipatlah menjadi 3 ---
dua dan letakkan di lantai”.
9 Pasien diminta membaca dan melakukan perintah “Angkatlah tangan kiri anda” 1 ---
Catatan: dalam membuat penilaian fungsi kognitif harus diperhatikan tingkat pendidikan dan usia responden
Siapkan kertas kosong, pinsil, arloji, tulisan yang harus dibaca dan gambar yang harus ditiru / disalin.
Contoh: