Tentunya saya sebagai pelajar dan pendidik dapat merasakan dan
mengalami secara langsung apa kaitannya filsafat dan filsafat ilmu. Filsafat menjadi sarana dasar atau dengan kata lain disebut sebagai pembuka jalan munculnya pemikiran pemikiran mendalam mengenai pengetahuan dan kegiatan ilmiah yang kemudian merujuk menjadi filsafat ilmu. Filsuf memunculkan pemikiran pemikiran ingin tahunya, yang selanjutnya masalah dan pertanyaan yang muncul itu dicari pemecahan masalahnya, ketika cabang filsafat epistemology mempelajari pertanyaan mengenai asal usul, susunan dan metodologi serta absahnya ilmu, dan ilmu itu sudah memiliki penalaran ilmiah yang jelas, yaitu mana masalah, hipotesis, kerangka berpikir, serta sudah adanya pembuktian dan kesimpulan, maka ilmu itu bisa dikatakan mandiri dan melepas diri dari filsafat. Karena adanya filsafat ilmu inilah bisa kita lihat didalam kehidupan kita sehari-hari adanya ilmu-ilmu matematika, ipa, ips, dsb. Contoh lainnya yaitu karena adanya filsafat ilmu ini banyak ditemukan penemuan penemuan oleh ilmuan seperti alat- alat elektronik dan kendaraan yang semakin canggih. Dapat juga dirasakan bahwa dampak dari filsafat ilmu itu sendiri membuat kita menjadi lebih berfikir secara rasional, logis dan empiris. Dengan begitu kita akan terus berfikir dan mencari kesesuaian tujuan pendidikan dan model kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan hakikat keilmuan itu sendiri. Selanjutnya, implikasi filsafat dapat kita lihat pada pendidikan. Dengan berfilsafat akan membantu pemecahan masalah masalah pendidikan. Contohnya yaitu memunculkan perumusan kurikulum pendidikan, tujuan pendidikan, metode pengajaran dikelas, dsb. Saya sebagai pendidik membutuhkan filsafat dalam pendidikan agar dapat bersikap selayaknya pendidik yang professional dan menentukan pengajaran apa yang cocok untuk siswa-siswa dikelas