Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang sering kali dipergunakan
oleh para ahli biologi konservasi. Keanekaragaman hayati (biological diversity
atau biodiversity) merupakan istilah yang dipergunakan untuk menerangkan
keragaman ekosistem dan berbagai bentuk variabilitas hewan, tumbuhan, serta
jasad renik di alam. Dengan demikian keanekaragaman dan genetic
(varietas/ras).
Menurut bahasa, hayati berarti mahluk hidup. Oleh karena itu sumber
daya alam hayati adalah semua sumber daya alam yang berasal dari mahluk
hidup. Dalam bahasa asing, sumber daya alam hayati disebut juga dengan
sumber daya alam biotik. Berdasarkan sifat keterbaruannya, sumber daya alam
hayati termasuk dalam jenis sumber daya alam yang bisa diperbaharui.
Sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati alam yang terdiri dari
sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa)
yang bersama dengan unsur non hayati disekitarnya secara keseluruhan
membentuk ekosistem.
Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan
persediaan dengan tetap memlihara dan meningkatkan kualitas kenekaragaman
hayati. Pada dasarnya saling tergantung antara satu dengan yang lainnya dan
saling mempengaruhi sehingga kerusakan dan kepunahan salah satu unsur akan
berakibat terganggunya ekosistem.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa saja potensi dari sumber daya alam hayati berupa satwa
2. Apa saja jenis sumber daya alam hayati berupa satwa
3. Bagaimana langkah konservasi yang dapat dilakukan sebagai upaya
pelestarian sumber daya alam hayati berupa satwa

1 | Konservasi Sumber Daya Alam


C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja potensi dari sumber daya alam
hayati berupa satwa
2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja jenis sumber daya alam hayati
berupa satwa
3. Mahasiswa dapat mengetahui langkah konservasi yang dapat dilakukan
sebagai upaya pelestarian sumber daya alam hayati berupa satwa

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat pembuatan makalah ini adalah agar kita dapat menambah
wawasan dan pengetahuan tentang konservasi sumber daya alam hayati berupa
satwa.

2 | Konservasi Sumber Daya Alam


BAB II
PEMBAHASAN

A. Potensi sumber daya alam berupa satwa


Indonesia memiliki 40 spesies primata dunia, 12 persen spesies mamalia,
16 persen spesies amfibi dan reptilia, 17 persen spesies burung, 33 persen
spesies serangga, 24 persen spesies fungi dan 10 persen varitas tanaman
dunia, berada di Indonesia. Kerusakan hutan sebagai salah satu penyebab
utama kepunahan satu-dua jenis binatang atau tanaman itu, disamping
perburuan dan perdagangan illegal berarti guncangan atas keseimbangan
ekosistem dunia. Eksistensi ekosistem yang seimbang sangat penting untuk
menyokong kehidupan manusia, dan bila gangguan itu berlanjut dalam waktu
yang lama kemampuan ekosistem bumi menurun untuk menopang kehidupan
seluruh makhluk di bumi. Kerusakan hutan yang semakin parah
menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem hutan dan lingkungan
disekitarnya yang berdampak negatif pada sosial, budaya dan ekonomi
masyarakat sekitar hutan. Salah satu dampaknya adalah semakin sering
terjadi konflik ruang antara satwa liar dan manusia.
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam nabati (tumbuhan),
sumber daya alam hewani (satwa), unsur non hayati di sekitarnya secara
keseluruhan membentuk ekosistem konservasi sumber daya alam hayati
adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap memlihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya. Bahwa unsur-unsur sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya pada dasarnya saling tergantung antara satu dengan yang
lainnya dan saling mempengaruhi sehingga kerusakan dan kepunahan salah
satu unsur akan berakibat terganggunya ekosistem.
Sumber daya alam Hayati dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
- Sumber daya alam yang berasal dari hewan atau binatang seperti telur,
daging, ikan, dan lain sebagainya.

3 | Konservasi Sumber Daya Alam


- Sumber daya alam nabati adalah SDA yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
dan merupakan produsen atau penyusun utama dari rantai makanan.

B. Jenis- Jenis Sumber Daya Alam Hayati Berupa Satwa


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.5 tahun 1990,
menyatakan bahwa jenis satwa yang dilindungi sebagaimana dimaksud dalam
uu adalah:
1. Satwa dalam bahaya kepunahan
2. Satwa yang populasinya jarang
Selain itu Indonesia juga terdiri dari sumber daya hewani yaitu diantaranya
adalah :
1. Hewan
Di Indonesia, ada berbagai jenis dan macam hewan yang bahkan hanya
terdapat di Indonesia dan menjadi hewan yang harus dilindungi contohnya
adalah Komodo. Selain itu, ada berbagai jenis hewan lainnya yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya. Misalnya, sapi
yang dapat dimanfaatkan sebagai hewan penghasil susu dan dagingnya
yang dapat mencukupi kebutuhan hidup manusia.
2. Peternakan dan Perikanan
Selain hewan-hewan yang telah disebutkan sebelumnya, sumber daya
alam hewani juga termasuk peternakan dan perikanan. Manusia melakukan
peternakan sebagai mata pencaharian dimana memanfaatkan hewan-hewan
ternak seperti ayam, bebek, sapi, kambing dan hewan ternak lainnya untuk
dicari kemanfaatannya.
Begitu pula dengan perikanan. Laut di Indonesia terdiri dari berbagai
jenis biota laut yang sangat bisa dimanfaatkan oleh manusia. Nelayan
mencari ikan yang kemudian dijual dan menghasilkan pendapatan untuk
kelangsungan hidupnya. Selain itu, biota laut yang ada di lautan Indonesia
pasti memiliki manfaat baik dari segi finansial jika dijual maupun
kandungan yang ada di dalamnya.

4 | Konservasi Sumber Daya Alam


Selain ketiga satwa nasional di atas, masih banyak satwa Indonesia
yang langka dan hampir punah. Misalnya Cendrawasih, Maleo, dan badak
bercula satu.Untuk mencegah kepunahan satwa langka, diusahakan
pelestarian secara in situ dan ex situ. Pelestarian in situ adalah pelestarian
yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah
pelestarian satwa langka dengan memindahkan satwa langka dari
habitatnya ke tempat lain.
Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan
yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber daya alam satwa liar adalah
penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang ilalang,
penghuni steppa, dan penghuni savana. Misalnya badak, harimau, gajah,
kera, ular, babi hutan, bermacam-macam burung, serangga, dan lainnya.
Termasuk sumber daya alam hewan piaraan antara lain adalah lembu,
kuda, domba, kelinci, anjing, kucing, bermacam- macam unggas, ikan
hias, ikan lele dumbo, ikan lele lokal, kerang, dan siput.
Terhadap hewan peliharaan itulah sifat terbarukan dikembangkan
dengan baik. Selain memungut hasil dari peternakan dan perikanan,
manusia jugs melakukan persilangan untuk mencari bibit unggul guns
menambah keanekaragaman ternak.
Dipandang dari peranannya, hewan dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Sumber pangan, antara lain sapi, kerbau, ayam, itik, lele, dan mujaer.
b. Sumber sandang, antara lain bulu domba dan ulat sutera.
c. Sumber obat-obatan, antara lain ular kobra dan lebah madu.
d. Piaraan, antara lain kucing, burung, dan ikan hiss.

C. Langkah konservasi sumber daya alam berupa satwa


Untuk menjaga kelestarian satwa Langka, maka penangkapan hewan-
hewan dan juga perburuan haruslah mentaati peraturan tertentu seperti berikut
ini :
 Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).
 Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.

5 | Konservasi Sumber Daya Alam


 Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.
 Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas
sebagai tropy, misalnya tanduknya.
 Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
 Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu saja.
Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh
ditangkap, atau kura-kura pads musim akan bertelur.
 Harus melakukan konvensi dengan baik. Konvensi ialah aturan-aturan
yang tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui oleh si pemburu dengan
sendirinya. Misalnya, tidak boleh menembak hewan buruan yang sedang
bunting, dan tidak boleh membiarkan hewan buas buruannya lepas dalam
keadaan terluka.
Akan tetapi, seringkali peraturan-peraturan tersebut tidak ditaati bahkan
ada yang diam-diam memburu satwa langka untuk dijadikan bahan komoditi
yang berharga. Satwa yang sering diburu untuk diambil kulitnya antara lain
macan, beruang, dan ular, sedangkan gajah diambil gadingnya.
Tujuan utama pengelolaan konservasi sumber daya alam hayati berupa
satwa kawasan pesisir dan laut adalah melindungi ekosistem, populasi, dan
beragam spesies yang mengalami ancaman atau rentan terhadap kepunahan
serta menjaga agar sumber daya tersebut memebrikan manfaat bagi
kebutuhan manusia dan biosfer.

6 | Konservasi Sumber Daya Alam


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam nabati
(tumbuhan), sumber daya alam hewani (satwa), unsur non hayati
di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem
konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber
daya alam untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya
dengan tetap memlihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya.
2. Jenis- Jenis Sumber Daya Alam Hayati Berupa Satwa yaitu Satwa
dalam bahaya kepunahan dan Satwa yang populasinya jarang.
3. Untuk menjaga kelestarian satwa Langka, maka penangkapan
hewan-hewan dan juga perburuan haruslah mentaati peraturan
tertentu seperti berikut ini yaitu Para pemburu harus mempunyai
lisensi (surat izin berburu),Senjata untuk berburu harus tertentu
macamnya,Membayar pajak dan mematuhi undang-undang
perburuan,Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya
kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya,Tidak boleh
berburu hewan-hewan langka,Ada hewan yang boleh ditangkap
hanya pada bulan-bulan tertentu saja. Misalnya, ikan salmon pada
musim berbiak di sungai tidak boleh ditangkap, atau kura-kura
pads musim akan bertelur,Harus melakukan konvensi dengan
baik. Konvensi ialah aturan-aturan yang tidak tertulis tetapi harus
sudah diketahui oleh si pemburu dengan sendirinya. Misalnya,
tidak boleh menembak hewan buruan yang sedang bunting, dan
tidak boleh membiarkan hewan buas buruannya lepas dalam
keadaan terluka.

7 | Konservasi Sumber Daya Alam


B. Saran
Semoga isi makalah yang dibuat ini dapat bermanfaat untuk kita
semua dan dapat kita pahami bersama dalam pembelajaran.

8 | Konservasi Sumber Daya Alam


Daftar Pustaka

Sastrapradja, dkk. 1992. Khazanah Flora dan Fauna Nusantara. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.

Mangunjaya, dkk. 2017. Pelestarian Satwa Langka Untuk Keseimbangan


Ekosistem. Jakarta: MUI.

UUD RI no 5 tahun 1990 tentang konservasi SDA

9 | Konservasi Sumber Daya Alam

Anda mungkin juga menyukai