Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK LABORATORIUM

MATERIAL SAFETY DATA SHEET


ASAM KLORIDA ( HCl )
DAN
ASAM NITRAT ( HNO3 )

NAMA : ISABELLA TRIVENA


PENDIDIKAN KIMIA REGULER B 2017
 KOMPOSISI BAHAN
• Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0
• Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )

 IDENTIFIKASI BAHAYA
• Ringkasan bahaya yang penting : Asam chloride sangat korosif dan toksik serta
iritatif bila kontak dengan kulit, mata atau terhirup.
• Akibatnya terhadap kesehatan :
• Mata : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
• Kulit : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
• Tertelan : Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut,
Esophagus dan mulut
• Terhiru : Menyebabkan bronchitis kronis
• Karsinogenik : Tidak ada efek
• Teratogenik : Tidak ada efek
• Reproduksi : Tidak ada efek
 TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Terkena pada :
• Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
• Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan
pakaian yang terkontaminasi.
• Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran.
Hindari pemanis buatan.
• Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara,
berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke
dokter.

 TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

• a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar


Titik nyala : -
• b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
– Batas terendah mudah terbakar : -
– Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api
biasa. Wadah yang terpapar panas dapat di semprot dengan
air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah.
e. Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan
gas hydrogen yang mudah terbakar
f. Instruksi pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api
biasa. Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan
air agar dingin tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah.
Pakailah pakaian pelindung diri dan alat pelindung
pernafasan.
PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN

a. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau uap HCl harus


dalam lemari asam. Waspada terhadap kebocoran gas.
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian
pelindung
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai
gedung harus tahan asam.
e. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan
oksidator dan bahan alkali, serta sianida, sulfida, formadehid,
logam natrium, merkuri sulfat dan amonium hidroksida.
Periksa kebocoran wadah asam.
 REAKTIFITAS DAN STABILITAS
a. Sifat Reaktifitas : Senyawa HCl stabil pada suhu kamar. Oleh
pengaruh panas akan terurai menjadi hydrogen dan klor.
Larutan dalam air sangat reaktif dengan logam-logam dan
menghasilkan gas hydrogen yang eksplosif. Bereaksi dengan
oksidator menghasilkan gas khlor yang toknik.
b. Sifat stabilitas : Stabil pada tekanan dengan temperatur yang
normal.
c. Kondisi yang harus dihindari : panas dan lembab
d. Bahan yang harus dihindari :Aluminium, amines, carbide,
hydrida, fluor, logam alkali, logam, basa kuat garam dari asam
oksihalogon, H2SO4 pekat, senyawa hydrogen semimetalik,
semimetalic oxides, aldehyde, sulfida, lithium, silicide,
vinymethyl ether
e. Bahan dekomposisi : Hydrochloric acid chlorine
f. Bahaya Polimarisasi : -
Asam Nitrat (HNO3)
 KOMPOSISI BAHAN
• Bahan yang dimaksut adalah HNO65% ekstra murni dimana
komposisi zat-zat pengotor yang terkandung didalamnya juga
berada dalam konsentrasi yang sangat rendah. Sebagimana data
dibawah ini :
 Assay (alkalimetri):64.3 – 66.4 %
 Chlorida (Cl):≤ 0.0003 %
 Nitrogen oxida (as N2O3):≤ 0.003 %
 Sulphat (SO4):≤ 0.001 %
 Logam berat (seperti Pb):≤ 0.0005 %
 As (Arsenic):≤ 0.0001 %
 Ca (Kalsium):≤ 0.001 %
 Fe (Besi):≤ 0.0004 %
 NH4 (Ammonium):≤ 0.001 %
 Residu terlarut:≤ 0.01 %
 PENANGGANAN
Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) :
• Setelah terhirup uap dari bahan , maka segera hirup udara
segar. Kemudian segera minta bantuan dokter.
• Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air dalam
jumlah banyak untuk menghindari terjadinya dampak sistemik
yang ditimbulkan oleh bahan. Oles dengan polyethylene
glycol400. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan
kemudian segera minta bantuan dokter.
• Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak.
Pada kondisi tumpahan yang tidak ditangani segera dapat
mengakibatkan kebutaan. Segera hubungi dokter mata.
• Setelah tertelan segera beri air minum kepada korban (paling
banyak dua gelas) dan hidari muntah (resiko perforasi!).
Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
Penanggulanggan Kebakaran:
• Apabila terjadi kebakaran adalah sangat penting untuk
menggunakan alat pemadam kebakaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi lokasi dan lingkungan
sekeliling. Saat terjadi kebakaran api ambient dapat
melepaskan uap yang sangat berbahaya sebingga
petugas pemadam kebakaran harus dilengkapi dengan
alat bantu pernapasan dan alat pelindung lain untuk
menghindari dampak sampingan yang tidak diinginkan.
• Sifat oksidator dari bahan ini dapat memperhebat api
karena kemampuanya menghasilkan oksigen pda
proses reaksinya. Cara penanggulangnan yang paling
efektif adalah dengan mengisolasi daerah terbakar. Dan
mendinginkan container sehingga api tidak merambat
ke tempat lain.
Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran :
• Tindakan pencegahan pribadi, disarankan untuk menghindari
kontak langsung dengan tubuh karena bahan ini bereaksi cepat
dengan kulit dan dapat menyebapkan luka bakar yang parah.
Jangan menghirup uap-uap aerosol karena pengaruh yang akut
terhadap pernapasan sehingga penting untuk bekerja di ruang
asam atau ruangan dengan fentilasi yang memadai.
• Tindakan pencegahan untuk melindungi lingkungan. Jangan
membuang bahan ke saluran pembuangan karena sifat
asamnya dapat menyebapkan rusaknya ekosisten air.
• Dalam metode pembersihan dapat digunakan bahan penyerap
cairan dan penetral seperti chemizorb, merck art No. 101595
dan lain sebagainya. Setelah bahan diserap kemudian dapat
diteruskan ke pembuangan.

Anda mungkin juga menyukai