Model komunikasi Schramm pada hakikatnya hanya sebagai alat bantu untuk mempermudah
penjelasan fenomena komunikasi dengan merepresentasikan secara abstrak ciri – ciri yang
dianggap penting dan menghilangkan rincian yang tidak perli/penting. Dalam komunikasi karena
fenomenanya bersifat abstrak, maka model disajikan dalam bentuk gambar.
Kita telah mengetahui dan memahami berbagai model komunikasi yang dikemukakan oleh para
ahli seperti model komunikasi Aristoteles, model komunikasi Lasswell, model komunikasi
Shannon Weaver, serta model komunikasi Berlo. Model-model komunikasi tersebut termasuk
ke dalam jenis model komunikasi linear. Dalam model komunikasi linear, pesan mengalir dari
pengirim pesan kepada penerima pesan menurut garis lurus dan tidak ada konsep umpan balik.
Tugas penerima pesan hanyalah menerima pesan.
Selain model komunikasi linear, terdapat dua jenis model komunikasi lainnya yaitu model
komunikasi transaksional dan model komunikasi interaktif. Dalam model komunikasi
transaksional, pengirim pesan dan penerima pesan berperan sebagai komunikator dan
memainkan peranan yang sama pentingnya dalam komunikasi. Karenanya, terdapat konsep
umpan balik dalam model komunikasi transaksional.
Yang termasuk ke dalam model komunikasi transaksional adalah model komunikasi Barnlund,
model komunikasi heliks, dan model komunikasi Becker. Model komunikasi transaksional
sebagian besar digunakan dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi untuk
menggambarkan proses komunikasi interpersonal.
Sementara itu, sebagaimana model komunikasi transaksional, model komunikasi interaktif juga
merupakan model komunikasi dua arah. Bedanya adalah bahwa model komunikasi interaktif
sebagian besar digunakan untuk media baru seperti internet. Salah satu model komunikasi
interaktif adalah model komunikasi Schramm.
Wilbur Schramm adalah seorang ahli komunikasi yang memberikan pengaruh yang sangat
besar dalam memfasilitasi penggunaan model komunikasi linear pada tahun 1950an dan
kemudian bergerak untuk mengembangkan model komunikasi relasional di tahun 1973. Berbagai
penelitian komunikasi dan empiris dipengaruhi oleh model komunikasi Schramm.
1. Model komunikasi Schramm pertama yaitu : Pengirim pesan – penerima pesan di awal
tahun 1940an yang didasarkan pada teori peluru atau teori jarum hipodermik dan
merupakan salah satu teori komunikasi massa khususnya teori efek media massa.
2. Model komunikasi Schramm kedua yaitu : Pengirim pesan – pesan – penerima pesan
3. Model komunikasi Schramm ketiga yaitu : Pengirim pesan – pesan – saluran/media –
penerima pesan. Model komunikasi ini kemudian dikembangkan menjadi pengirim pesan
– pesan – saluran – penerima pesan – efek.
Model Schramm ini mirip dengan model yang dikemukakan oleh shanonnon dan weaver.
Schramm menggunakan unsur – unsur sumber/source dan tujuan/destination, tapi memunculkan
pemancar/transmitter dan menyimpan/receiver, yang ada hanya alat penyandi dan alat penyandi
balik. Dalam model ini source/ sumber boleh individu atau organisasi ( seperti radio,
televisi,penerbit surat kabar dan lain – lain), sinyal adalah bahasa dan tujuannya adalah pihak
lainkepada siapa sinyal itu ditunjukan. Dalam komunikasi antarmanusia sumber dan alat
penyandi adalah satu orang, sedangkan alat sandi balik dan tujuan dari sisi lain.
B. Model Komunikasi Schramm Kedua
Pada tahun 1954, Wilbur Schramm merumuskan sebuah model komunikasi sebagai gambaran
yang menunjukkan bahwa komunikasi merupakan sebuah proses dua arah dimana baik pengirim
pesan dan penerima pesan saling bergantian mengirim dan menerima pesan. Model komunikasi
Schramm diadaptasi dari berbagai teori dari teoris lainnya yaitu Osgood dan dikenal sebagai
model komunikasi Osgood dan Schramm atau model komunikasi encode-decode.
Osgood mengganti model komunikasi linear dengan proses komunikasi sirkuler dan Schramm
menambahkan dengan konsep bidang pengalaman di dalamnya. Schramm meyakini bahwa latar
belakang individu yang terlibat dalam komunikasi memiliki peranan yang sangat penting.
Masing-masing individu memiliki pengetahuan, pengalaman, serta memperaktekkan penafsiran
pesan dalam cara yang berbeda.
Dalam model komunikasi Schramm dijelaskan bahwa pengirim pesan mengirimkan informasi
kepada penerima pesan. Penerima pesan kemudian menafsirkan pesan berdasarkan pengetahuan,
pengalaman, dan umpan balik yang diberikan kepada pengirim pesan.
Konsep utama dalam model komunikasi Schramm adalah bidang pengalaman (field of
experience), konteks hubungan (context of the relationship), konteks lingkungan sosial
mempengaruhi bidang referensi, penggunaan metafora, serta model mental.
Bidang pengalaman
Bidang pengalaman adalah hal-hal yang mempengaruhi pemahaman dan penafsiran pesan seperti
budaya, latar belakang sosial, kepercayaan, pengalaman, nilai, dan aturan. Pesan yang sama
dapat ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Jika kata-kata dan tanda yang
digunakan oleh partisipan komunikasi sangat umum maka dapat dikatakan mereka
berkomunikasi secara lebih efektif.
Konteks hubungan
Mereka yang terlibat dalam komunikasi, pada umumnya memiliki banyak hal untuk dibicarakan
dengan orang lain. Pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan
tentunya sangat penting bagi keduanya. Komunikasi yang terjalin akan menjadi lebih mudah jika
sebuah pengirim pesan dan penerima pesan memiliki hubungan yang dekat. Contohnya saja,
masing-masing dari kita pasti memiliki sahabat. Dengan sahabat, kita dapat berbagai cerita dan
pengalaman masing-masing. Kita dapat bercerita banyak kepada sahabat kita karena memiliki
kedekatan hubungan yang sangat erat. Kita menjadi lebih mudah untuk mengungkapkan siapa
sebenarnya diri kita kepada sahabat kita. Hal inilah yang dikupas dalam teori penetrasi sosial.
Ketika kita memasuki situasi tertentu, maka kita akan berkomunikasi berdasarkan situasi yang
ada. Kita akan berperilaku dan berkomunikasi berdasarkan tempat, waktu, alasan, serta latar
belakang situasi yang kita hadapi. Terkadang, kita akan berperilaku secara berbeda ketika kita
dihadapkan pada berbagai tujuan.
Menggunakan metafora
Seringkali metafora digunakan guna mempermudah kita berkomunikasi dengan orang lain.
Ketika seseorang menghubungan dengan satu hal dengan yang lain maka akan menjadi lebih
mudah dalam menjelaskan dan menafsirkannya.
Model-model mental
Bidang pengalaman seringkali tumpang tindih dengan kondisi mental dan kondisi sosial
seseorang.
Model komunikasi Schramm menyarankan bahwa encoding dan decoding merupakan dua bagian
penting dalam proses komunikasi. Berikut adalah cara kerja model komunikasi Schramm :
Model komunikasi Schramm memperlihatkan bahwa makna dikirimkan dari satu orang atau satu
kelompok kepada orang atau kelompok yang lain. Model komunikasi Schramm umumnya
digunakan baik dalam konteks komunikasi intrapersonal maupun komunikasi interpersonal.
Model komunikasi Schramm memandang komunikasi sebagai sebuah proses yang tiada berakhir
dan mengandung berbagai macam pesan dan umpan balik. Masing-masing partisipan komunikasi
berperan sebagai pengirim pesan dan penerima pesan oleh karena itu masing-masing partisipan
komunikasi memperoleh giliran dalam menafsirkan pesan yang diterima. Proses penafsiran data
inilah yang disebut dengan informasi. Hal ini membuat komunikasi yang efektif terwujud namun
bukan berarti tanpa menimbulkan masalah. Pesan yang dikirimkan setelah proses encoding bisa
jadi tidak sama dengan pesan yang di-decode oleh penerima pesan. Model komunikasi Schramm
tidak seperti model komunikasi dasar lainnya yang hanya fokus pada pengirim pesan dan
penerima pesan.
Umpan balik merupakan salah satu komponen model komunikasi yang sangat penting karena
umpan balik membiarkan pengirim pesan mengetahui jika penerima pesan telah menafsirkan
pesan dengan sesuai atau tidak. Pesan akan menjadi tidak berguna jika penerima pesan tidak
memahami pesan sehingga menyebabkan perbedaan umpan balik dengan apa yang diharapkan
sebelumnya oleh pengirim pesan.
Model komunikasi Schramm juga memiliki kelebihan dan kekurangan sebagaimana model
komunikasi lainnya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan model komunikasi
Schramm sebagaimana yang diungkapkan oleh para ahli :
A. Kelebihan Model Komunikasi Schramm
Komunikasi sirkuler memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk memberikan
pendapat mereka.
Model komunikasi Schramm bersifat dinamis dan selalu berubah sehingga sangat
membantu dalam berbagai praktek komunikasi secara umum.
Pengirim pesan dan penerima pesan saling bertukar pesan dalam tingkatan yang sama
aktifnya.
Gangguan semantik merupakan konsep yang membantu pemahaman berbagai
permasalahan yang dapat terjadi selama penafsiran pesan.
Umpan balik memberikan kemudahan untuk mengetahui apakah pesan yang ditafsirkan
oleh penerima pesan sesuai dengan tujuan atau tidak.
Konsep interpretasi membuat komunikasi menjadi efektif.
Bidang pengalaman atau efek psikologis membantu pemahaman proses komunikasi
dalam beberapa cara dibandingkan dengan cara tradisional.
Konsep konteks membuat berbagai faktor lingkungan dapat dimasukkan ke dalam
penafsiran pesan dan membawa perubahan dalam nilai pesan.
Model komunikasi Schramm tidak dapat digunakan dalam berbagai tingkatan komunikasi
dan proses komunikasi yang kompleks.
Pesan yang dikirimkan dan diterima mungkin saja ditafsirkan secara berbeda.
Hanya ada dua sumber yang berkomunikasi, beberapa sumber membuat proses menjadi
lebih kompleks dan model tidak dapat diimplementasikan.