TUGAS AKHIR
Di susun Oleh :
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tugas Akhir pada tanggal 10 mei
2019 dan dinyatakan Lulus
2. cristy lusnarnera
Nim: 1315023011
Motto
Orang yang berjalan maju dengan menangis
(MAZMUR 126 : 6)
ABSTRAK
Kaleng bekas minuman adalah sebuah wadah yang sudah tidak lagi dapat
dipakai langsung untuk mengisi minuman dan ini sudah menjadi limbah (limbah
anorganik) yang dapat mencemari lingkungan hidup. Dengan masalah yang ada
dilapangan maka akan dirancang sebuah alat pres kaleng bekas minuman alat ini
digunakan untuk memampatkan atau memperkecil volume suatu benda yang
berupa kaleng. sehingga memperbanyak kapasitas pengiriman kaleng yang
nantinya akan di lebur kembali, prinsip kerja alat ini adalah motor penggerak
dengan menggunakan bantuan Speed Reducer untuk menurunkan putaranya
sehingga putaran menjadi rendah dengan cara memanfaatkan sumber gaya
tekanan yang berasal dari Speed Reducer secara lambat yang akan di pasangkan
roda pengerak diporos output Speed Reducer dan di hubungkan ke torak melalui
batang penghubung menggerakan torak secara translasi sehingga torak bergerak
maju dan mundur dapat mengepres kaleng . Alat pres ini bertujuan untuk
menolong para pengumpul kaleng bekas minuman agar memperefisien waktu
pengerjaan kaleng dan juga alat ini belum ada di tempat kita serta mencegah agar
tidak terjadi banjir dan mejaga lingkungan didaerah perkotaan agar tetap bersih,
untuk merancang suatu alat pres maka perlu di perhatikan fungsi dari alat tersebut
harus efesien dan efektif serta mudah digunakan, diharapkan agar alat ini dapat
membantu para pengumpul limbah kaleng dalam pengolahannya dilingkungan
sekitar dan dikembangkan lagi alat tersebut.
Lokasi penelitian adalah pada tempat besi tua dimana tempat para
pengumpul kaleng bekas minuman, Jenis data yang digunakan dalam penulisan
ini yaitu, data kualitatif yaitu dimana data ini berupa informasi secara lisan
maupun tulisan yang di peroleh penulis langsung pada lokasi penelitian.
Puji dan syukur patut penulis persembahkan kepada Tuhan yang maha
kuasa, karena atas berkat dan penyertaanNya serta hikmat yang diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini, untuk memenuhi persyaratan
kelulusan program Diploma ( D – III ) pada Jurusan Teknik Mesin program studi
Perawatan dan Perbaikan, Politeknik Negeri Ambon. Dalam menyelesaikan
penulisan ini rintangan serta hambatan terkadang datang menghampiri namun
penulis percaya bahwa Tuhan selalu menyertai dan selalu membimbing penulis
dalam menyelesaikan penulisan ini.
Dengan terselesainya penulisan ini. Tentu tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
itu, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak. Dady.Mairuhu. ST ,.MT sebagai Direktur Politeknik Negeri Ambon.
2. Bapak. Ir. Evedore. F. De Fretes. MT Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
3. Bapak. Julius. Sesa. SST. MT selaku pembimbing I dan bapak Ir Onesims
Sopaheluwakan, MT selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis
dalam memberikan petunjuk, masukan serta saran – saran yang sangat berguna
dalam penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Ir. A.H Wusurwut. MT Selaku Mentor dan seluruh staf pengajar Jurusan
Teknik Mesin beserta pegawai di lingkungan Jurusan Teknik Mesin.
5. bapak Ir. J. Johannes selaku penguji I, Bapak B. Pelasula,ST,MT selaku penguji
II dan Bapak J. M. Lopulalan,SST, MT selaku penguji III, yang telah menguji
penulis dan memberikan saran serta petunjuk yang sangat bermanfaat dalam
penulisan tugas akhir tersebut.
Papa dan mama tercinta, Kakak Adik, Saudara Bersaudara, Anak Kos-
Kosan, Om Tante Serta Keluarga Besar dan juga Teman-teman Jurusan Teknik
Mesin semester VI, Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu,
atas segala bantuan dan motivasi yang diberikan demi kelancaran penulisan Tugas
Akhir ini.
Penulis menyadari sungguh bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih belum
sempurna karena sebagai manusia biasa, penulis juga menyadari akan kekurangan
dalam penulisan ini. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan penulisan Tugas Akhirl ini. Akhir kata, semoga penulisan ini
dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HAL
LEMBARAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
LEMBARAN PERNYATAAN
MOTO
ABSTRAK
BAB 1 PENDAHULUAN
II.3. Komponen Penyusun Dari Alat Pres Kaleng Bekas Minuman ........... 7
ii
II.7. Siklus Daur Ulang Kaleng Bekas Minuman ...................................... 22
II.8. Statika............................................................................................... 24
II.11.Perawatan ........................................................................................ 34
BAB IV PEMBAHASAN
iii
BAB V PENUTUP
V.1.Kesimpulan ....................................................................................... 58
V.2.Saran ................................................................................................. 58
Daftar Pustaka
Lampiran
iv
DAFTAR GAMBAR
HAL
Gambar II.7.Pulley........................................................................................ 10
v
Gambar II.24 Batang Penghubung ................................................................ 36
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.Latar belakang
Kaleng bekas minuman adalah sebuah wadah yang sudah tidak lagi dapat
dipakai langsung untuk mengisi minuman dan ini sudah menjadi limbah (limbah
anorganik) yang dapat mencemari lingkungan hidup. Satu satunya cara untuk bisa
mengatasi limbah kaleng tersebut adalah dengan cara mengumpulkan limbah
tersebut dan mendaur kembali, namun kurangnya sistim pengolahan serta
kepedulian dan apresiasi masyarakat akan penggunaan produk daur ulang dan
juga menjadi salah satu sebab belum populernya di tempat kita, kegiatan
pengumpulan sampah kaleng ini juga dapat mencegah agar tidak terjadi banjir di
daerah perkotaan kemudian menjaga lingkungan agar tetap bersih. Seringkali kita
temui banyak pemulung sampah khususnya para pengumpul kaleng bekas
aluminium mereka mengumpulkannya dan mempres untuk memperkecil volume
kaleng dengan cara diinjak ataupun dipukul dengan palu berulang-ulang kali hal
ini bisa beresiko dan melukai diri mereka sendiri, dan juga tidak bisa
memperefisien waktu di karenakan agak lama dalam memproduksikannya.
Dengan masalah yang ada di lapangan maka perencanaan rancang bangun
terhadap suatu konsep pengepres timbul gagasan untuk membuat sebuah alat pres
kaleng bekas minuman, alat ini digunakan untuk pres berbagai macam jenis
kaleng, alat pres kaleng bekas minuman ini dapat memperkecil volume kaleng
sebelum di olah lagi menjadi produk baru semua kaleng harus di pres terlebih
dahulu agar ukuran volumenya menjadi lebih kecil dan mudah diangkut.
Kelebihan dari alat ini adalah memproduksikan kaleng yang sudah terpres mudah
dengan cepat dan banyak setiap saat bekerja atau lebih memperefisien waktu,
kemudian juga alat ini belum ada di daerah kita.
Untuk merancang suatu alat pres maka perlu diperhatikan fungsi dari alat
tersebut alat tersebut harus efisien dan efektif serta mudah digunakan. Prinsip
kerja dari alat pres kaleng bekas minuman ini adalah dengan memanfaatkan motor
listrik sebagai tenaga penggerak utamanya. Hanya putarannya terlalu tinggi
namun, kami menggunakan speed reducer untuk mengatur putarannya sehingga
putaran menjadi rendah. Selain mudah praktis dan ramah lingkungan motor listrik
ini mempunyai beberapa keunggulan dari pada menggunakan sumber tenaga
Diesel, dengan menggunakan tenaga Diesel perlu penanganan yang eksra dalam
pengoperasiannya, motor Diesel harus di lakukan oleh orang yang bertubuh kuat
dalam menghidupkannya dan juga mesin Diesel memiliki kebisingan suara yang
agak keras. Lain halnya dengan menggunakan tenaga motor listrik semua orang
pasti bisa mengoperasikannya baik itu laki-laki maupun perempuan dan
keuntungan lain dengan mengunakan motor listrik adalah suaranya yang senyap
sangat cocok bila digunakan di daerah yang mempunyai tingkat kepadatan
penduduknya yang cukup tinggi, sebagai penggerak utama dalam sistim alat pres
kaleng bekas minuman, cara kerja alat pres kaleng bekas minuman ini adalah
1
dengan memanfaatkan tenaga dari motor listrik dan dihubungkan dengan
menggunakan puli ke speed reducer untuk menurunkan putaran motor. Pada speed
reducer tersebut dipasang roda penggerak dan dihubungkan ke batang
penghubung torak yang terhubung dari roda penggerak motor, dan diteruskan
untuk di hubungkan di torak dengan desainnya yang sudah di tentukan khusus
sehingga torak bergerak maju mundur dan menekan kaleng, terjadilah
pengepresan dalam tabung pres kaleng bekas minuman.
Tugas akhir ini di maksudkan untuk memberikan suatu fasilitas penunjang
yang dapat di manfaatkan oleh mahasiswa dalam mempraktekan dan mengamati
sacara langsung tentang alat pres kaleng bekas minuman dalam sistim ini harus
dapat di ketahui bagaimana suatu kinerja atau cara kerja suatu alat. Pada tugas
akhir ini penulis tertarik untuk mengamati cara kerja alat pres kaleng bekas
minuman , pengamatan yang penulis pilih adalah:
2
2. Mengetahui cara mendesain alat pres kaleng bekas minuman, prinsip kerja dan
mengetahui daya motor listrik, serta perhitungan dari putarannya yang sesuai
dengan alat pres kaleng bekas minuman tersebut.
3. Perancangan pembuatan alat pres kaleng bertujuan untuk menolong para
pengumpul kaleng agar lebih hemat waktu, mencegah resiko kecelakaan terhadap
diri mereka, dan dapat mencegah banjir.
4. Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Politeknik Negeri Ambon
mahasiswa Teknik Mesin harus mampu merancang dan mendesain suatu alat
ataupun juga menganalisis permasalahan yang terjadi pada lapangan.
3
Bab V Merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Alat Pres Menggunakan Tenaga Pneumatik
6
Gambar II.3. Alat pres kaleng bekas minuman
Secara umum daur ulang adalah sebuah konsep yang terkait dengan
berbagai macam manfaat. Daur ulang dapat di definisikan sebagai proses dimana
produk baru di buat dari bahan yang telah digunakan dan di buang, contohnya
kaleng aluminium bekas ini. Keuntungan dari aluminium ini adalah dapat di daur
ulang tanpa batas waktu karena proses ini tidak mengubah struktur logam.
Adapun manfaat dari daur ulang kaleng aluminium bekas yaitu:
1. Seperti pada daur ulang kertas dan plastik, menghemat ruang pembuangan
untuk sampah adalah salah satu manfaat dari daur ulang
aluminium.Menurut studi penelitian, daur ulang aluminium menghemat
sekitar 60 % dari ruang pembuangan.
2. Jika sebagian besar aluminium yang di gunakan adalah aluminium daur
ulang, maka akan menghemat sumber daya alam.
3. Energi yang di butuhkan untuk memproduksi aluminium baru dapat di
hemat melalui proses daur ulang.
4. Manfaat dari daur ulang aluminium bagi lingkungan adalah pengurangan
polusi, dan pencegahan agar tidak terjadi banjir di lingkungan perkotaan
7
Gambar II.4 Motor listrik (Motor penggerak)
Kelebihan yang dimiliki oleh motor listrik adalah suaranya yang relatif tidak
bising, dan juga perawatannya yang nyaris tidak ada, perawan yang di butuhkan
hanyalah memeriksa adanya kotoran yang masuk serta memberikan pelumasan.
Daya Motor Dan Tenaga Penggerak
a. Rumus Torsi
Untuk menghitung daya mesin ( P ) terlebih dahulu di hitung Torsinya ( T ).
Besaran torsi adalah besaran turunan yang bisa digunakan untuk menghitung
energi yang di hasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun
perumusan dari torsi adalah sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan
mempunyai besr gaya sentrifugal sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan
jari-jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah: (Sumber Achmad,1999 :
21 )
T = F× . ..................................................................................( II.1)
Dimana: T = torsi benda berputar (N.m)
F = gaya sentrifugal dari benda yang berputar ( N )
R = jarak benda kepusat rotasi (m)
Karena adanya torsi ini lah yang mennyebapkan benda berputar terhadap
porosnya, dan benda akan berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan besar
sama dengan arah yang berlawanan.
Setelah mengetahui besarnya torsi yang di hasilkan, selanjutnya bisa di
hitung daya mesin. Daya mesin ( P ) dihitung dengan :
b. Daya motor penggerak
P= × n1..................................................................( II.1)
, ×
Pd= ×p
Dimana :
P = Daya motor listrik ( Kw )
T = Torsi ( Nm )
8
c = Faktor koreksi
n1 = Putaran poros ( rpm )
Rumus lain untuk menghitung daya motor
P=F×V
× ×
V=
Pd = Fc × P
Keterangan:
P = Daya ( Watt )
F = Gaya pengepresan ( N )
V= Kecepatan linear (m/s)
n = Kecepatan putar yang di rencanakan
d = Diameter poros yang di rencanakan
fc = Faktor koreksi
Pd= Daya yang di rencanakan
2. Speed Reducer
Speed reduser adalah kotak transmisi roda gigi yang berfungsi untuk
mentransmisikan putaran dari motor listrik sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan. Pada alat ini speed reduser yang digunakan adalah tipe 50 dengan
perbandingan 50:1.
Untuk mencari putaran output dari speed reduser dapat digunakan rumus:
N2= N1 : 50
Keterangan:
N2=Putaran output speed reducer (rpm)
N1=Putaran motor (rpm)
9
Gambar II.5 Speed reducer
3. Sabuk
Sabuk adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan
untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Sabuk digunakan
sebagai penyalur daya yang efektif untuk memantau pergerakan relatif.
10
5. Torak
Secara umum torak merupakan suatu komponen motor bakar yang memiliki
gerak translasi dan mampu menghasilkan tenaga dari gerakan tersebut, namun
torak yang akan penulis buat sesuai dengan desain yang sudah di tentukan khusus
sebagai pengepres kaleng bekas minuman.
4. Tabung pres
Tabung pres adalah tempat posisinya kaleng, torak bekerja maju dan
mundur menekan kaleng di dinding tabung hingga terjadilah pengepresan. Tabung
pres ini juga sudah di desain khusus sesuai degan pola yang penulis inginkan.
11
Gambar II.10 Roda penggerak batang penghubung
6. Batang penghubung torak
Batang penghubung torak adalah salah satu bagian dari alat pres kaleng
bekas minuman. yang berfungsi untuk menggerakan torak bergerak maju dan
mundur, Karena adanya dorongan dari roda pengerak.
12
2. Besi profil U
Besi profil U di pilih karena memiliki konstruksi yang baik untuk
tempat pemasangan komponen yang membutuhkan pemasangan
baut dan mur
13
untuk membuat sopesifikasi yang akurat yang perlu bagi desain/ rancangan.
Metode yang digunakan pada langkah ini adalah Performance Spesification
Model, yang prosedur pelaksanaannya adalah;
a mempertimbangkan tingkatan-tingkatan solusi yang bertbeda yang dapat
diaplikasikan
b menentiukan tingkatan untuk beroperasi
c identifikasi atribut-atribut performansi yang diinginkan
d menetukan kebutuhan performansi untuk setiap atribut(Rusnani Ginting,
2010:125)
2. defenisi proyek, perencanaan proyek dan penyusunan spesifikasi teknik proyek.
Defenisi proyek dan kegiatan-kegiatan lain dalam fase ini menghasilakan antara
lain
a. pernyataan tentang masalah atau produk yang akan dirancang.
b. Beberapa kendala yang membatasi solusi masalh tersebut
c. spesifikasi teknik produk
d. kriteria keterimaan dan kriteria lain yang harus dipenuhi oleh produk
e. rencana produk
3. perancanagan konsep pruduk
Spesifikasi teknis produk hasil fase pertama proses perancangan menjadi dasar
fase berikutnya, yaitu fase perancangan konsep produk.
Tujuan fase ini adalah menghasilkan alternatif konsep produk sebanyak
mungkin. Konsep produk yang dihasilkan fase ini masih berupa skema atau
dalam bentuk skets. Pada prinsipnya semua alternatif semua konsep produk
tersebut memenuhi spesifikasi teknik produk. Pada akhir fase perancanagan
konsep produk, dilakukan evaluasi pada hasil rancanagn konsep produk untuk
memilih suatu atau beberapa konsep produk terbaik untuk dikembangkan pada
fsae ketiga fase perancanagna produk
4. perancangan produk
Fase perancanagan produk merupakan pengembangan alternatif dalam bentuk
skema atau skets menjadi produk atau benda teknik yang bentuk material dan
dimensi elemen-elemennya ditentukan. Fase perancangan produk diakhiri
dengan perancangan detail elemen-elemen produk, yang kemudian dituangkan
dalam gambar-gambar detail untuk proses pembuatan
5. dokumen untuk pembuatan produk
Dokumen atau gambar hasil perancangan produk tersebut dapat dituangka
dalam bentuk gambar tradisional diatas kertasb (dua dimensi) atau gambar
dalam bentuk model yaitu informasi digital yang disimpan dalam bentuk
memori computer. Informasi dalam digital tersebut dapat berupa print-out
14
untuk menghasilkan gambar tradisional atau dapat dibaca oleh sebuah softward
computer.
Gambar hasil perancanagn produksi terdiri dari:
a. gambar semua elemen produk lengkap dengan geometrinya,
dimensinya, kekasaran/kehalusan permukaaan dan material.
b. gambar susunan komponen (assembly)
c. gambar susunan produk
d. spesifikasi yang membuat keterangan-keterangan yang tidak dapat
dimulai dengan gambar.
15
listrik terjadi. Karena busur listrik itu, maka timbul panas dengan
temperatur maksimum 3450°C yang dapat mencairkan logam.
II.5.I. Sambungan las
Ada beberapa jenis sambungan las, yaitu:
1. Butt join
Yaitu kedua benda kerja yang dilas berada pada bidang yang sama.
2. Lap join
Yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada bidang paparel.
3. Edge join
Yaitu dimana kedua benda kerja yang di las berada pada bida paparel, tetapi
sambungan las dilakukan pada ujungnya.
4. T-join
yaitu di mana kedua benda kerja yang dilas tegak lurus satu sama lain.
5. Corner join
Yaitu dimana kedua benda kerja yang akan di las tegak lurus satu sama lain
Gambar dan jenis dari sambungan pengelasan dasar
16
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan las, oleh
karena itu penyambungan dalam proses pengelasan harus memenuhi
beberapa syarat, antara lain:
1. Benda yang dilas tersebut harus dapat cair atau lebur panas. Bahwa
antara benda-benda yang di sambungkan tersebut terdapat
kesesuaian sifat lasnya sehingga tidak melemahkan atau
meninggalkan sambungan tersebut.
2. Cara penyambungan harus sesuai dengan sifat benda dan tujuan
dari penyambungan.
3. Perhitungan kekuatan las, pada sebuah alur las berbentuk sudut
tunggal yang di bebani oleh gaya:
4. Perhitungan Kekuatan Pengelasan
1. Luas Penampang Las
A = n x 0,707 x s x 1 ............................................. ( II.2 )
( Sumber : Elemen Mesin 1 )
Keteranagan:
A = Luaas Penampang( )
n = Jumlah Pengelasan
s = Tebal Pengelasan (mm)
1 = Panjang Pengelasan(mm)
Keteranagan:
= Tegangan Geser
F = Gaya ( N )
17
segala posisi dan angka 0 untuk pengelasan datar dan horisontal. Angka
keempat adalah menyatakan jenis selaput elektroda dan jenis arus.
Besaran arus listrik harus sesuai dengan elektroda, bila arus listrik
terlalu kecil maka:
1. Pengelasan sukar di laksanakan
2. Busur listrik tidak stabil
3. Panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda dan
benda kerja.
4. Hasil pengelasan atau rigi-rigi las tidak rata dan penetrasi kurang
dalam.
Apabila arus listrik terlalu besar maka:
a. Elektroda mencair terlalu cepat.
b. Pengelasan atau rigi las menjadi lebih besar permukaannya dan
penetrasi terlalu dalam.
maks =
= ...............................................................( II.4)
.
Bila tegangan yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser dan tarik
bahan, maka penggunaan baut dan mur aman.
Baut berbentuk panjang bulat berulir, mempunyai fungsi antara lain:
a. Sebagai pengikat
baut sebagai pengikat dan pemasangan yang banyak di gunakan ialah ulir
profil segitiga (dengan pengencangan searah jarum jam). Baut pemasangan
18
untuk bagian-bagian yang berputar dibuat ulir berlawanan dengan arah
putaran dari bagian yang berputar, sehingga tidak akan terlepas pada saat
berputar .
b. Sebagai pemindah tenaga
Contoh ulir sebagai pemindah tenaga adalah dongkrak ulir, transportir
mesin bubut, berbagai alat pengendali pada mesin-mesin. Batang ulir seperti
ini di sebut ulir tenaga ( power screw ).
Tegangan geser maksimum pada baut:
Dimana:
Max = Tegangan geser maksimum ( N/mm )
F = Beban yang di terima ( N )
dc = Diameter baut ( mm )
r = Jari-jari baut ( mm )
n = Jumlah baut
Keuntungan dari sambungan baut adalah:
a. Lebih mudah dalam pemasangan
b. Konstruksi sambungan dapat di bongkar pasang
c. Bisa menyambung benda dengan ketebalan yang besar.
d. Dapat membuat konstruksi yang berat seperti jembatan
Jenis baut dan mur beraneka ragam, sehingga penggunaan di
sesuaikan dengan kebutuhan. Pemilihan baut dan mur sebagai pengikat
harus di lakukan dengan teliti. Untuk mendapatkan ukuran yang sesuai
dengan beban yang diterimanya sebagai usaha untuk mencegah kecelakaan
dan kerusakan pada mesin. Pemakaian mur dan baut pada konstruksi mesin
umumnya di gunakan untuk mengikat beberapa komponen.
19
Gambar II.14 Baut dan mur
2. Gerak pemakanan
20
Gerak yang memindahkan benda kerja atau alat iris tegak lurus pada gerak
utama.
3. Gerakan penyetelan.
Menyetel atau mengatur tebal tipisnya pemakanan, mengatur dalam pahat
masuk dalamnya benda kerja
Adapun macam-macam mesin perkakas yang di gunakan antara lain:
II.6.1. Mesin Bubut
Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar dan pahat
yang menyayat baik secara memanjang maupun melintang. Benda kerja
yang dapat di kerjakan pada mesin bubut adalah benda kerja yang silindris,
sedangkan macam-macam pekerjaan yang dapat di kerjakan dengan mesin
ini adalah antara lain:( Scarkus,1996 )
(.
n= ................................................................ ( II.5 )
.
)" = ...................................................................(II.5)
* +.
Dimana:
)" = Waktu permesinan memanjang ( menit )
L = Panjang pemakanan ( mm )
S = Pemakanan ( mm / put)
n = putaran mesin ( rpm )
d = diameter benda kerja ( mm )
v = kecepatan pemakanan (m/ mnt )
3. Pada pembubutan melintang
21
Waktu permesinan yang di butuhkan pada waktu pembubutan melintang
adalah:
,
)" = .....................................................................(II.5)
* +.
Dimana:
r = jari-jari bahan ( mm )
II.6.2. Mesin Bor
Mesin bor digunakan untuk membuat lubang (driling) serta
memperbesar lubang ( boring ) pada benda kerja. Jenis bor adalah sebagai
berikut :
a. Mesin bor tangan.
b. Mesin bor vertikal.
c. Mesin bor horisontal
Pahat bor memiliki dua sisi potong, proses pemotongan di lakukan
dengan cara berputar. Putaran tersebut dapat di sesuaikan atau diatur sesuai
dengan bahan pahat bor dan bahan benda kerja yang di bor. Gerakan
pemakanan pahat bor terhadap benda kerja dilakukan dengan menurunkan
pahat hingga menyayat benda kerja.
Waktu permesinan pada mesin bor adalah:
-
)" = ....................................................................(II.5)
* +.
..1000
n = ................................................................(II.5)
1.2
L = 1+ 0,3 . d ...............................................................(II.5)
22
Elemen campuran yang paling penting untuk aluminium adalah tembaga, silikon,
mangan, magnesium dan besi. Aluminium campuran dapat digolongkan sebagai
campuran tuangan (casting alloy) atau campuran tempa (wrought alloy).
23
II.8. Statika
Statika adalah ilmu yang mempelajari tentang statika dari suatu beban
terhadap gaya-gaya dan mungkin beban yang ada pada gaya tersebut. Dalam ilmu
statika keberadaan gaya-gaya yang mempengaruhi sistem menjadi suatu obyek
tinjauan utama. Sedangkan dalam perhitungan kekuatan rangka, gaya-gaya yang
di perhitungkan adalah gaya luar dan gaya dalam.
Beban
Reaksi
Reaksi Reaksi
Gambar II.16 Sketsa Prinsip Statika Kesetimbangan
Jenis beban dapat dibagi menjadi:
1. Beban dinamis adalah beban yang besar dan/atau arahnya tidak berubah
terhadap waktu.
2. Beban statis adalah beban yang besar dan /atau arahnya tidak berubah
terhadap waktu.
3. Beban terpusat adalah beban yang bekerja pada suatu titik.
4. Beban terbagi adalah beban yang terbagi merata sama pada satuan luas.
5. Beban momen adalah hasil gaya dengan jarak antara gaya dengan titik
yang di tinjau.
6. Beban torsi adalah beban akibat puntiran.
II.8.1. Gaya luar
Adalah gaya yang diakibatkan oleh beban yang berasal dari luar sistem yang
pada umumnya menciptakan kestabilan konstruksi. Gaya luar dapat berupa
gaya vertikal, horisontal, dan momen puntir. Pada pada persamaan statis
tertentu untuk menghitung besarnya gaya yang bekerja harus memenuhi
syarat dari kesetimbangan:
789 =0.................................................................................(II.7)
7: = 0............................................................................. (II.7)
24
II.8.2. Gaya Dalam
Gaya dapat dibedakan menjadi:
1. Gaya normal ( normal force ) adalah gaya yang bekerja sejajar
sumbu batang.
2. Gaya lintang/geser ( shearing force ) adalah gaya yang bekerja tegak
lurus sumbu batang.
3. Momen lentur ( bending momen ).
Persamaan kesetimbangannya adalah ( popov, E P.,1996 ):
78 = 0 atau 78; = 0
78< = 0 tidak ada gaya resultan yang bekerja pada suatu
benda)
7: = 0 atau 7:; =0
7:< = 0(tidak ada resultan momen yang bekerja pada suatu
benda)
4. Reaksi.
Reaksi adalah gaya lawan yang timbul akibat adanya beban. Reaksi
sendiri terdiri dari
a. Momen.
Momen (M) = F × ;..........................................(II.8)
Dimana:
M= momen (N.mm).
F = gaya (N)
s= jarak (N.mm).
b. Torsi
c. Gaya
Beban
gaya luar Gaya dalam
25
II.8.3. Tumpuan
Dalam ilmu statika tumpuan di bagi atas:
1. Tumpuan roll/penghubung.
Tumpuan ini dapat menahan gaya pada arah tegak lurus penumpu,
biasanya penumpu ini di simbolkan dengan
Reaksi
Gambar II.18 Sketsa reaksi tumpuan roll.
2. Tumpuan sendi
Tumpuan ini dapat menahan gaya dalam segala arah.
Reaksi
Reaksi
Gambar II.19 Sketsa reaksi tumpuan sendi.
3. Tumpuan jepit
Tumpuan ini dapat menahan gaya dalam segala arah dan dapat
menahan momen
Momen
Reaksi
Reaksi
Gambar II.20. Sketsa reaksi tumpuan jepit
26
II.8.4. Diagram Gaya Dalam
Diagram gaya dalam adalah diagram yang menggambarkan besarnya
gaya dalam yang terjadi pada suatu kontruksi. Sedang macam-macam
diagram gaya dalam itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Diagram gaya normal (NFD).
Yaitu diagram yang menggambarkan besarnya gaya normal yang
terjadi pada suatu konstruksi
2. Diagram gaya geser (SFD)
Yaitu diagram yang menggambarkan gaya geser yang terjadi pada
suatu konstruksi.
3. Diagram momen (BMD)
Yaitu diagram yang menggambarkan besarnya momen lentur yang
terjadi pada suatu konstruksi
II.9. Pena Pasak
Pena adalah salah satu penahan beban, dimana beban yang timbul atau
beban yang terjadi adalah beban geser dan beban bending. pada perancangan pena
dalam memilih besar pena tergantung dari besar perhitungan antara perhitungan
menurut tegangan geser dan tegangan bending.
1. Tegangan geser
Tegangan geser adalah tegangan yang disebapkan oleh gaya yang
bekerja sepanjang/sejajar dengan luas penampang gaya.
= ......................................................................... (II.9)
Dimana:
A = Luas penampang ( )
2. Tegangan bending
Dimana rumus yang digunakan:
27
? .@ ........................................................ ( II.9 )
=>
AB
CB
Z = ............................................................( II.9 )
D
? ............................................................( II.9 )
=> E
Dimana:
M = Momen lentur
Y = Jarak sumbu netral ke titik tempat tegangan yang di
tinjau.
28
II.10.1. Lambang -lambang Peta Kerja
Menurut catatan sejarah peta peta kerja yang ada sekarang
dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu Gilberth mengusulkan 40
buah lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya hanya
tinggal 4 macam. Penyerdehanaan yang dilakukan memudahkan
pembuatan suatu peta kerja, disamping setiap notasi mempunyai
fleksibelitas yang tinggi karena setiap lambang mempunyai kandungan
arti yang sangat luas.
Dalam tahun 1947 American Sosiety Of Mechanical Engineers
(ASME), membuat standar membuat lambang lambang yang terdiri dari 5
macam modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh
Gilberth. Lambang – lambang standar dari ASME inilah yangakan
digunakan dalam pembahasan - pembahasan. Lambang –lambang kerja
dapat dilihat pada tabel berikut
No Lambang Keterangan
1 Sutau kegiatan operasi terjadi apabila benda
kerja mengalami perubahan sifat ,baik sifat
fisik maupun kimiawi .Operasi merupakan
kegiatan yang paling terjadi dalam suatu
proses .
Contoh : Pengukuran
2 Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila
benda atau peralatan kerja mengalami
pemeriksaan baik untuk segi kualitas
maupun kuantitas .
Contohnya : Pemeriksaan
29
3 Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila
benda kerja ,pekerja ,atau peralatan
mengalami perpindahan tempat yang bukan
merupakan bagian dari suatu operasi Contah
: Pemindahan
4 Proses menunggu terjadi apabila benda
kerja disimpan untuk jangka waktu yang
cukup lama .
Contoh : Bahan menunggu untuk diangkut
ke tempat lai.
5 Proses penyimpanan terjadi apabila benda
kerja disimpan untuk jangka waktu yang
cukup lama
Contoh : Bahan baku disimpan dalam
gudang
6 Kegiatan aktivitas gabungan terjadi apabila
antara aktifitas operasi dan pemeriksaaan
dilakukan bersamaaan atau dilakukan pada
suatu tempat kerja .
30
kegiatan keseluruhan antara lain : peta proses operasi, peta aliran
proses ,peta proses kelompok kerja, diagram alair
2. Peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja setempat.
yaitu apabila kerja yang biasanya hanya melbatkan orang dan fasilitas
dalam jumlah terbatas, yang termasuk kelompok kegiatan kerja
setempat antara lain: peta kerja dan mesin, peta tangan kiri-tangan
kanan
Secara garis besarnya, penggambaran kedua kegiatan tersebut dalam
bentuk peta-peta kerja yang mengambarkan kegiatan secara keseluruhan
berdasarkan apa yang telah ada atau cara sekarang. Setiap kegiatan yang
berlansung , yang terjadi di stasiun –stasiun kerja yang telah digambarkan
pada peta kegiatan keseluruhan diamati serinci mungkin.
31
II.10.4. Prinsip Pembuatan Proses Peta Operasi
Untuk bisa menggambarkan Peta Proses Opreasi dengan baik ,ada
beberapa prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut :
Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “ Peta
proses Operasi ”yang diikuti oleh identifikasi lain seperti : nama
objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara
sekarang ,nomor peta dan nomor gambar .
Material yang akan diprose diletakan diatas garis horizontal ,yang
menunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses .
Lambang –lambang ditempatkan dalam arah vertikal ,yang
menunjukan terjadinya perubahan proses .
Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara
berurutan sesuai dengan urutan operasi pembuatan produk tersebut
atau sesuai dengan proses yang terjadi
Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaaan diberikan secara
tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan
operasi.
Agar diperoleh gambar Peta Operasi yang baik, produk yang
biasanya paling banyak memerlukan operasi, harus dipetakan terlebih
dahulu, berarti dipetakan dengan garis vertikal sebelah kanan halaman
kertas
32
Keterangan :
W = Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau
pemeriksaan, biasanya dalam jam
O – N = Nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut
I–N = Nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut
M = Menunjukan Mesin atau tempat dimana kegiatan
tersebut dilaksanakan
33
II.11. Perawatan
Perawatan ( maintenance ) dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara
atau untuk menjaga fasilitas/ peralatan dan mengadakan perbaikan serta
penggantian pada komponen/ alat yang mengalami kerusakan,sehingga alat dapat
bekerja secara maksimal sesuai dengan yang di inginkan
Adapun tujuan utama dari fungsi perawatan adalah:
1. Menjaga kondisi alat
2. Menjaga kelancaran kinerja alat agar dapat memenuhi kebutuhan sesuai
dengan rencana pekerjaan
3. Keslamatan para pekerja
Secara umum perawatan dapat di bagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Perawatan prediktif
Yaitu perawatan yang dilakukan untuk mengetahui dan memprediksi terhadap
kerusakan-kerusakan yang akan terjadi. Adapun hal-hal dalam perawatan
prediktif pada alat ini adalah:
1. Penganalisaan terhadap kehausan pada silinder
2. Pendektesian terhadap putaran motor dan Miracle
3. Penganalisaan terhadap getaran yang ditimbulkan motor
b. Perawatan preventif
Yaitu perawatan yang dilakukan secara rutin, yang berfumgsi untuk menjaga
kemungkinan kemungkinan terjadinya kerusakan. Contoh kegiatan perawatan
preventif yaitu seperti pembersihan, pelumasan, dan perancangan baut.
Perwatan ini lebih terfokus pada penjagaan alat agar selalu berada dalam
kondisi stabil. Perwatan ini dilakukan dengan cara:
1. Pembersihan (cleaning)
Yaitu suatu tindakan yang dilakukan untuk pembersihan peralatan dari
debu, cemaran, getaran, gerakan yang tidak normal, kerusakan/cacat
dan penurunan mutu kepresisian pada bagian yang bergerak
2. Pelumasan (lubrication)
Dengan cara memberikan pelumas pada bagian bagian yang
memerlukan pelumas contohnya pada bering dan bagian lainnya yang
bergerak. Hal ini sangat perlu di lakukan karena mengabaikan
pelumasan akan mengakibatkan beberapa kerugian seperti: alat
berhenti tiba- tiba, kerusakan yang tidak biasa. Gangguan pada
peraltan juga disebabkan oleh pengikisan/keausan dan kelebihan
panas yang dapat berpengharu terhadap peralatan serta menyeluruh,
sehingga peralatan tidak dapat di gunakan dengan efektif
3. Pengencangan baut (bolting)
34
Sambungan yang rusak/copot sangat berpengaruh pada kerusakan
peralatan salah satunya adalah sambungan baut. Baut yang lepas
akibat getaran dapat mengakibatkan kerusakan. Lebih dari itu baut
yang longgar dapat melonggarkan baut-baut yang lain. Situasi seperti
ini akan menghasilkan getaran dan efek beruntun dan akan
mengakiibatkan kerusakan yang parah sebelum kita menemukan
permasalahannya.
c. Perawatan korektif
Yaitu perawatan yang di lakukan dengan cara mengganti komponen alat yang
rusak di karenakan kerusakan yang cukup berat. Adapun metode pendekatan
untuk pemecahan masalah dalam melakukan perawatan dan perbaikan adalah
sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah
2. Mendefesinikan tujuan/menetapkan tujuan
3. Mencatat semua data yang relevan
4. Menguji data dengan cara yang sistimatis
5. Mengembangkan solusi yang memungkinkan
35
II.12 Gambar bagian-bagian alat pres kaleng bekas minuman
36
Gambar II.24. Batang penghubung
37
II.27. Pen
38
BAB III
METODOLOGI
39
dalam pengolahannya, atau limbah yang dapat didaur ulang kembali
sehingga memperefisien waktu.
III.3.2. Studi Literatur
Kemudian di lanjutkan dengan studi literatur yang merujuk kepada
beberapa pustaka/ refrensi yang mendukung teori-teori yang berhubungan
dengan alat pres kaleng bekas minuman: seperti buku, paper dan browsing
internet, jurnal.
III.3.3. Pengumpulan Pustaka
Mengumpulkan pustaka / data apa saja yang berkaitan dengan rancang
bangun alat pres kaleng bekas minuman dibutuhkan dalam proses
perancangan alat khusus ini, yang merujuk kepada refrensi yang telah di
pelajari sebelumnya.
III.3.4. Perancangan Model
Merancang model dengan pertimbangan yang telah di lakukan dengan
menggunakan gambar teknik, software solidwork atau master cam.
III.3.5. Pembuatan Laporan
Proses pengerjaan tugas akhir dalam bentuk tulisan yang membahas
proses pengerjaan dan pengamatan yang dilakukan.
40
III.4.2. Alat
Jenis –jenis alat yang di gunakan untuk mengerjakan bagian-bagian
dari alat pres kaleng bekas minuman ini adalah sebagai berikut:
1. Mesin las
2. Mesin bubut
3. Mesin bor duduk
4. Gerinda tangan
5. Gergaji tangan
6. Palu
7. Tang jepit
8. Penitik penggores
9. Mesin bor tangan
10. Mesin Penguji Tekanan
11. Siku
12. Meter
13. Mistar baja
14. Kikir
15. Jangka sorong
16. Kaca mata
17. Sarung tangan
18. Pulu terak
41
III.5. Sketsa Diagram Alir Tugas Akhir
Adapun bagan alir dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Mulai
Pengumpulan
Data
Data Data
Primer Sekunder
Perhitungan Alat
Rancangan Alat
Proses Pembuatan
Tidak
Uji Coba
Alat Ya
Ya
Pembahasan
Kesimpulan
saran
Selesai
42
III.6 Jadwal Pembuatan Tugas Akhir
2018-2019
No KEGIATAN Juni Juli Agustus
Septem Novem Desem Januari Mei
ber ber ber
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi
Judul
2 Pengumpulan
Pustaka
3 Pembuatan
Bab 1
4 Konsultasi
Bab 1
5 Pembuatan
Bab 2 dan
Bab3
6 Konsultasi
Bab1,Bab2,
dan Bab 3
7 Perbaikan
Proposal
8 Penyerahan
Proposal
9 Ujian
Proposal
10 Pembuatan
Alat
11 Pembuatan
Bab 4
12 Konsultasi
Bab 4
13 Perbaikan
gambar
14 Ujian tugas
akhir
43
BAB IV
PEMBAHASAN
44
3.Spesifikasi pulley
45
No Percobaan Jenis kaleng hasil
1 Percobaan 1 Kaleng sprite 41kg
2 Percobaan 2 Kaleng bir angker 97kg
3 Percobaan 3 Kaleng coco-cola 85kg
Tabel IV.2 Uji tekan pada masing-masin sampel kaleng
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari percobaan tersebut maka kita peroleh
gaya maksimal yang dibutuhkan adalah:
F = Beban maksimal x ( g )
= 97 kg × 9,81m/L
= 951,57 N
Keterangan:
F= Gaya maksimal (N)
G= percepatan grafitasi ( m/L )
46
IV.2 Perhitungan Daya Motor dan Tenaga Penggerak
P=F×V
× ×
V=
3, × , " × M ,N"
=
= 0,27 m/s
P = 951,57 N × 0,27 m/s
= 256,92 watt
Daya motor yang direncanakan adalah:
Pd = Fc × P
= 1,2 × 256,92Watt
= 308,3 Wat Pd= ½ hp
47
IV.3. Gambar assembling alat pres kaleng bekas minuman
48
IV.4. Perhitungan Pada Batang Torak
Jenis bahan yang digunakan adalah ST37
O PQR#
tekan = V = Faktor keamanan
S
=6
3 T/""
tekan =
= 61,7 N/
tekan =
V ,V T
61,7 N/ =
A(perencanaan)= 15,42
A (aktual) = 470 mm× 16 mm
= 7250
XYZ,Y[
W[Aktual] = \
[\Y]
= 0,131N/
Jadi W[aktual] < W tekan, maka batang torak ini aman digunakan.
370 `/ 2
^= 6
= 61,7 `/
a = 0,8 × ^
= 0,8× 61,7`/
a = 49,36`/
8
a =
e
49
V ,V T
49,36 N/ = %
×
× V ,V T
2 =
. ,3 T/""
3.M ,MT
=
V , T/""
2 = 24,56
d = 4,95 mm
d = 5 mm
V ,V T
a (aktual) = %
.
= 12,12N/
keterangan:
i = angka perbandingan
n1 = putaran poros motor (rpm)
n2 = putaran poros reducer(rpm)
Dp= Diameter puli poros reduser
Dp =Diameter puli poros motor
Jadi:
kN
i= =
N
,N"
= =
,N"
50
3, "" × , ""× ,N"
V=
×
V = 5,582 m/s
Keterangan:
V = kecepatan sabuk
3. Panjang sabuk
Keterangan
L = Panjang sabuk (mm)
C = Jarak sumbu (mm)
Dp= diameter puli reduser
dp = diameter puli motor
untuk diameter pulley yang sama maka rumusnya adalah sebagai berikut:
L = 2q. + \s
Keterangan : x = jarak antar pusat pulley
r = jari-jari pulley
maka:
L= \q. + \s
L = 2. 3,14.38,1+ 2.610
L =1459,2mm
4. Sudut kontak
u vwx w
t =180 &
u uy, xuy,
=180 yzB
u B
=180 yzB
51
= 180
Jadi sudut kontak ( t ) yang terjadi pada puli motor dengan puli speed
reducer adalah 180 .
5. Tipe sabuk
Berdasarkan perhitungan kecepatan pulley (motor) dan daya rencana yang
didapat, maka jenis sabuk yang dipakai adalah tipe sabuk A
IV.7. Tabel Analisis Perhitungan Biaya Alat Pres Kaleng Bekas Minuman
IV.7.1. Biaya Alat dan Bahan
52
IV.8.Tabel Proses Pengerjaan Alat
Pembuatan Rangka Tempat Duduk Alat
No
Gambar benda kerja Peralatan yang Bahan/material Keterangan pembuatan
digunakan yang digunakan
1 1. Mesin gerinda 1.Besi siku profil 1. potong besi dengan
tangan L 40 x 40 x3mm ukuran 1000 x 500 x
2. Mesin gerinda 2.Kawat las RB 750 mm masing-
potong/gerinda 2.6 masing panjang 1000
duduk 3.Batu gerinda mm sebanyak 2 buah
3. Gergaji besi potong dan lebar 500mm
4. Meter rol 4.Batu gerinda sebanyak 6 buah
5. Siku datar kemudian tinggi 750
6. Spidol 5.Mata bor 4,5 mm sebanyak 4
7. Palu dan 10,12mm buah,untuk pembuatan
8. Mistar baja tempat dudukan alat
9. Mesin las pres tersebut
10. Kikir 2. potong besi dengan
11.Mesin bor ukuran panjang
tangan 1000mm,sebanyak 2
buah untuk pembuatan
tempat duduk motor
penggerak
3. potong lagi besi
profil L dengan
panjang 350mm
sebanyak 2 buah dan
besi bulat ∅16 dengan
ukuran panjang
150mm sebanyak 4
buah dan 700mm 1
buah untuk pembuatan
tempat duduknya
speed reducer.
53
2 Pembuatan tabung pres
1. mesin gerinda 1. pipa besi 4 inch 1. potong pipa ukuran
tangan ukuran panjang panjang 470 mm, potong
2. kikir 470 mm permukaan pipa dengan
3. mesin las 2. plat besi menggunakan ukuran
ukuran 110 x 120 diameter kaleng agar
x 8mm dapat memasukan kaleng
3. batu gerinda 2. potong plat besi
potong hingga membentuk profil
4. batu gerinda U untuk menutup bagian
permukaan unjung yang berlubang.
5. kawat las 3. potong besi profil L
untuk membuat tempat
dudukan bak pengepres
tersebut.
3 Pembuatan Torak
1. mesin gerinda 1. pipa besi 3 inch 1. potong pipa besi
tangan ukuran panjang ukuran panjang 115 mm
2. mesin bor tangan 115 mm potong hingga
3. mesin las 2. plat besi membentuk torak pada
ukuran 100 x 110 umumnya, lubang
x 8mm dengan menggunakan
3. batu gerinda bor untuk memasang pen
potong penghubung
4. batu gerinda 2. potong besi plat
permukaan membentuk bulat
5. kawat las kemudian tutup pada
ujung pipa yang sudah
membentuk torak.
4 Pembuatan pen penghubung torak
1. mesin gerinda 1.besi bulat 1. potong besi bulat ∅
tangan ∅12mm 12mm bubut hingga
2. mesin bor tangan 2. batu gerinda mecapi ukuran lubang
3. mesin bubut potong bering
3. pahat bubut 2. lubang dengan
4. mata bor 2,5 menggunakan mata bor
mm 2,5 mm untuk memasang
spi penahan agar tidak
terlepas.
5 Pembuatan batang penghubung
1. mesin bubut 1.besi bulat ∅ 1.potong besi bulat ∅ 16
2. mesin gerinda 16mm mm
tangan 2.besi bulat 2 inci 2. potong besi bulat 2
3. mesin las 3. batu gurinda inci 2 buah dengan
potong panjang 26 mm
54
4. pahat bubut 3. bubut hingga rata
mencapai 25
mm,kemudian bubut
dalam untuk memasukan
bering dan hubungkan
dengan besi bulat ∅
16mm dengan ukuran
panjang 270 mm hingga
menjadi batang
penghubung
55
IV.9. Peta Kerja
Selesai
RINGKASAN
KEGIATAN JUMLAH WAKTU(JAM)
OPERASI 23 9,3
PEMERIKSAAN 5 25 menit
TOTAL 28 9,28
56
IV.10 Perawatan Bagian Alat
Perawatan ( maintenance ) dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara
atau untuk menjaga fasilitas/ peralatan dan mengadakan perbaikan serta
penggantian pada komponen/ alat yang mengalami kerusakan,sehingga alat dapat
bekerja secara maksimal sesuai dengan yang di inginkan
Adapun bagian-bagian alat yang perlu dirawat adalah sebagai berikut:
1.motor listrik
beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perawatan motor listrik, antara lain:
• Suhu
• Getaran
• Suara atau kebisingan
• Tahan isolasi
• Terminasi
• Ampere
• Pelumasan bearing
• Baut pengikat
• Kebersihan
2. speed reducer
57
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
A. Proses kerja dari alat pres kaleng bekas minuman adalah moror listrik sebagai
tenaga penggerak utama memberikan putaran ke speed reducer melalui v-belt dan
pulley pada speed reducer putaran motor di perlambat dengan rasio 1:50 putaran
speed reducer yang telah melambat itu menggerakan torak dan batang torak yang
telah terhubung ke roda penggerak, yang berfungsi sebagai poros engkol. Gerak
maju mundur dari torak tersebut di manfaatkan untuk mengepres kaleng sampai
keukuran yang telah ditentukan.
B. Daya motor yang diperlukan untuk menggerakan poros penekan adalah sebesar
= 308,3 watt
C. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji coba tekanan kaleng maka kita
peroleh gaya maksimal yang dihasil = 951,57 N
D. Perkiraan perhitungan untuk pembuatan alat pres kaleng bekas minuman
jumlah totalnya adalah Rp 2.296.750
V.2. Saran
A. Sebelum mengoperasikan alat tersebut terlebih dahulu memberikan pelumas
pada daerah yang mengalami gesekan yang ada pada bak pengepres agar
mempermudah torak bergerak maju dan mundur.
B. Dalam mengoperasikan alat tersebut disaat memasukan kaleng harus
memperhatikan letak kedudukan kaleng didalam bak pres, karena jika posisi
kaleng salah dapat menyebapkan tersangkutnya torak pada bak pengepres
sehingga akan menyebapkan slip pada sabuk.
58
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Syamsar, 1989. Dasar-dasar perkakas dan mesin perkakas.
Jakarta: CV .Rajawali
http://www.fsrd.itb.ac.ad/wp-content/uploads/pemanfaatan-material-limabah-
kaleng-alumaniumpada-produk-pakai.pdf )
http://www.vartikel.com/sifatkaleng
Djambatan.
No Keterangan Dokumentasi
1 Proses pengerjaan rangka
Ø 40mm
Ø 35mm Ø 35mm
Ø 18mm Ø 18mm
1 Pen 7 ST 37 114 x 11
Jumlah Nama Bagian No. Bahan Ukuran Keterangan
Bgn (mm)
Pen Pengganti dan Diganti
dengan
Digambar 24-02- C. Lusnarnera
19
Skala Diperiksa 04-02- J. Sesa
1 :50 19
Dilihat
Disetujui