Anda di halaman 1dari 82

RANCANG BANGUN ALAT PRES

KALENG BEKAS MINUMAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Akhir Studi Pada Politeknik Negeri Ambon

Di susun Oleh :

FRAENGKY JUSTUS ELIAS


NIM: 1315023018
CRISTY LUSNARNERA
NIM: 1315023011

KONSENTRASI PERAWATAN DAN PERBAIKAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI AMBON
2018 / 2019
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PRES KALENG BEKAS


MINUMAN
Disusun Oleh :
FRAENGKY JUSTUS ELIAS
NIM.1315023018
CRISTY LUSNARNERA
NIM. 1315023011
Program Studi Teknik Mesin

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tugas Akhir pada tanggal 10 mei
2019 dan dinyatakan Lulus

1. Ir. E. F. de Fretes, MT (...................................................)


NIP. 19650618 199403 1 003 Ketua

2. A. A. Patty, ST, MT (...................................................)


NIP.19730320 200501 1 001 Sekretaris

3. J. Sesa, SST. MT (...................................................)


NIP. 19710626 199501 1 001 Pembimbing I

4. Ir. O. Sopaheluwakan, MT (...................................................)


NIP. 19580920 198603 1 004 Pembimbing II

5. Ir. J Johannes, MT (...................................................)


NIP.195407201988111001 Penguji I

6. B. Pelasula, ST, MT (...................................................)


NIP. 196812311995121001 Penguji II

7. J. M. Lopulalan, SST, MT (...................................................)


NIP. 196907101995011001 Penguji III

Direktur Ketua Jurusan


Politeknik Negeri Ambon Teknik Mesin

D. Mairuhu, ST. MM Ir. E. F. de Fretes, MT


NIP. 19660226 199512 1 001 NIP. 19650618 199403 1 003
SURAT PERNYATAAN

Yang betanda tangan dibawah ini


1. Nama : Fraengky Justus Elias
Nim : 1315023018
Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan
2. Nama : Cristy Lusnarnera
Nim : 1315023018
Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan
Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
1. Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Politeknik
Negeri Ambon adalah benar karya sendiri bukan jiplakan atau plagiat dari karya lain.
2. Apabila dikemudian hari terdapat plagiat dalam Tugas Akhir tersebut maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk diketahui.

Ambon, 20 Maret 2019


Yang Menyatakan,

1. Fraengky Justus Elias


Nim: 1315023018

2. cristy lusnarnera
Nim: 1315023011
Motto
Orang yang berjalan maju dengan menangis

Sambil menabur benih,

Pasti pulang dengan sorak-sorai

Sambil membawa berkas-berkasnya.

(MAZMUR 126 : 6)
ABSTRAK

FRAENGKY J ELIAS NIM 1315023018, CRISTY LUSNARNERA NIM


1315023011 “RANCANG BANGUN ALAT PRES KALENG BEKAS
MINUMAN” Tugas akhir jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ambon.
Pembimbing oleh Bapak Julius Sesa dan Bapak Onesims Sopaheluwakan

Kaleng bekas minuman adalah sebuah wadah yang sudah tidak lagi dapat
dipakai langsung untuk mengisi minuman dan ini sudah menjadi limbah (limbah
anorganik) yang dapat mencemari lingkungan hidup. Dengan masalah yang ada
dilapangan maka akan dirancang sebuah alat pres kaleng bekas minuman alat ini
digunakan untuk memampatkan atau memperkecil volume suatu benda yang
berupa kaleng. sehingga memperbanyak kapasitas pengiriman kaleng yang
nantinya akan di lebur kembali, prinsip kerja alat ini adalah motor penggerak
dengan menggunakan bantuan Speed Reducer untuk menurunkan putaranya
sehingga putaran menjadi rendah dengan cara memanfaatkan sumber gaya
tekanan yang berasal dari Speed Reducer secara lambat yang akan di pasangkan
roda pengerak diporos output Speed Reducer dan di hubungkan ke torak melalui
batang penghubung menggerakan torak secara translasi sehingga torak bergerak
maju dan mundur dapat mengepres kaleng . Alat pres ini bertujuan untuk
menolong para pengumpul kaleng bekas minuman agar memperefisien waktu
pengerjaan kaleng dan juga alat ini belum ada di tempat kita serta mencegah agar
tidak terjadi banjir dan mejaga lingkungan didaerah perkotaan agar tetap bersih,
untuk merancang suatu alat pres maka perlu di perhatikan fungsi dari alat tersebut
harus efesien dan efektif serta mudah digunakan, diharapkan agar alat ini dapat
membantu para pengumpul limbah kaleng dalam pengolahannya dilingkungan
sekitar dan dikembangkan lagi alat tersebut.

Kapasitas produksi alat pres kaleng bekas minuman adalah 1.680


kaleng/jam

Lokasi penelitian adalah pada tempat besi tua dimana tempat para
pengumpul kaleng bekas minuman, Jenis data yang digunakan dalam penulisan
ini yaitu, data kualitatif yaitu dimana data ini berupa informasi secara lisan
maupun tulisan yang di peroleh penulis langsung pada lokasi penelitian.

Kata Kunci: Rancang Bangun, Alat Pres, Kaleng Bekas Minuman


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut penulis persembahkan kepada Tuhan yang maha
kuasa, karena atas berkat dan penyertaanNya serta hikmat yang diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini, untuk memenuhi persyaratan
kelulusan program Diploma ( D – III ) pada Jurusan Teknik Mesin program studi
Perawatan dan Perbaikan, Politeknik Negeri Ambon. Dalam menyelesaikan
penulisan ini rintangan serta hambatan terkadang datang menghampiri namun
penulis percaya bahwa Tuhan selalu menyertai dan selalu membimbing penulis
dalam menyelesaikan penulisan ini.
Dengan terselesainya penulisan ini. Tentu tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
itu, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak. Dady.Mairuhu. ST ,.MT sebagai Direktur Politeknik Negeri Ambon.
2. Bapak. Ir. Evedore. F. De Fretes. MT Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
3. Bapak. Julius. Sesa. SST. MT selaku pembimbing I dan bapak Ir Onesims
Sopaheluwakan, MT selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis
dalam memberikan petunjuk, masukan serta saran – saran yang sangat berguna
dalam penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Ir. A.H Wusurwut. MT Selaku Mentor dan seluruh staf pengajar Jurusan
Teknik Mesin beserta pegawai di lingkungan Jurusan Teknik Mesin.
5. bapak Ir. J. Johannes selaku penguji I, Bapak B. Pelasula,ST,MT selaku penguji
II dan Bapak J. M. Lopulalan,SST, MT selaku penguji III, yang telah menguji
penulis dan memberikan saran serta petunjuk yang sangat bermanfaat dalam
penulisan tugas akhir tersebut.
Papa dan mama tercinta, Kakak Adik, Saudara Bersaudara, Anak Kos-
Kosan, Om Tante Serta Keluarga Besar dan juga Teman-teman Jurusan Teknik
Mesin semester VI, Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu,
atas segala bantuan dan motivasi yang diberikan demi kelancaran penulisan Tugas
Akhir ini.
Penulis menyadari sungguh bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih belum
sempurna karena sebagai manusia biasa, penulis juga menyadari akan kekurangan
dalam penulisan ini. Akhirnya tak ada gading yang tak retak, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan penulisan Tugas Akhirl ini. Akhir kata, semoga penulisan ini
dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Ambon, Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
HAL

LEMBARAN JUDUL

LEMBARAN PENGESAHAN

LEMBARAN PERNYATAAN

MOTO

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 2

1.3. Batasan Masalah ................................................................................ 2

1.4.Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

1.5. Metode Pengambilan Data ................................................................. 3

1.6. Sistematika Penulisan ........................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pengertian Alat Pres.......................................................................... 5

II.2. Alat Pres Kaleng Bekas Minuman ..................................................... 6

II.3. Komponen Penyusun Dari Alat Pres Kaleng Bekas Minuman ........... 7

II.4.Teori Perancangan ............................................................................. 13

II.5. Sambungan dan Ikatan ...................................................................... 15

II.6. Proses Permesinan ............................................................................ 20

ii
II.7. Siklus Daur Ulang Kaleng Bekas Minuman ...................................... 22

II.8. Statika............................................................................................... 24

II.9.Pena Pasak ......................................................................................... 27

II.10.Peta Kerja ........................................................................................ 28

II.11.Perawatan ........................................................................................ 34

II.12.Gambar Bagian-Bagian Alat Pres Kaleng ......................................... 36

BAB III METODOLOGI

III.1. Lokasi Penelitian ............................................................................. 39

III.2. Tempat Pembuatan Tugas Akhir ...................................................... 39

III.3. Metodologi Pembuatan Tugas Akhir ................................................ 39

III.4. Bahan dan Alat ................................................................................ 40

III.5. Sketsa Diagram Alir Tugas Akhir .................................................... 42

III.6. Jadwal PembuatanTugas Akhir ........................................................ 43

BAB IV PEMBAHASAN

IV.1Spesifikasi dan Perhitungan Alat Pres Kaleng Bekas Minuman ......... 44

IV.2.Perhitungan Daya Motor Dan Tenaga Penggerak .............................. 47

IV.3. Gambar Teknik Alat Pres Kaleng Bekas Minuman .......................... 48

IV.4. Perhitungaqn Pada Batang Torak ..................................................... 49

IV.5.Perhitungan Baut Penghubung Torak................................................ 49

IV.6.Perhitungan Pulley dan Sabuk .......................................................... 50

IV.7.Tabel Analisis Perhitungan Biaya Alat Pres Kaleng Bekas Minuman 52

IV.8. Tabel Proses Pengerjaan Alat .......................................................... 53

IV.9. Peta Kerja ....................................................................................... 56

IV.10.Perawatan bagian alat ..................................................................... 57

iii
BAB V PENUTUP

V.1.Kesimpulan ....................................................................................... 58

V.2.Saran ................................................................................................. 58

Daftar Pustaka

Lampiran

iv
DAFTAR GAMBAR

HAL

Gambar II.1. Alat Pres Mekanik / Tenaga Manusia ....................................... 5

Gambar II.2. Alat Pres Menggunakan Tenaga Pneumatik.............................. 6

GambarII.3. Alat Pres Kaleng Bekas Minuman ............................................. 7

Gambar II.4. Motor Listrik (Motor Penggerak) ............................................. 8

Gambar II.5.Speed Reducer .......................................................................... 10

Gambar II.6.Sabuk ........................................................................................ 10

Gambar II.7.Pulley........................................................................................ 10

Gambar II.8.Torak ........................................................................................ 11

Gambar II.9.Tabung Pres .............................................................................. 11

Gambar II.10.Roda Penggerak Batang Penghubung ...................................... 12

Gambar II.11. Batang Penghubung Torak ..................................................... 12

Gambar II.12. Rangka Tempat Duduk ........................................................... 12

Gambar II.13. Jenis Sambungan Las ............................................................. 16

Gambar II.14. Baut dan Mur ......................................................................... 20

Gambar II.15. Nilai Tegangan Tarik Masing-Masing Sampel........................ 23

Gambar II.16. Sketsa Prinsip Statika Kesetimbangan .................................... 24

Gambar II.17. Sketsa Gaya Dalam ................................................................ 25

Gambar II.18. Sketsa Reaksi Tumpuan Roll .................................................. 26

Gambar II.19. Sketsa Reaksi Tumpuan Sendi ................................................ 26

Gambar II.20. Sketsa Reaksi Tumpuan Jepit ................................................. 26

Gambar II.21. Rangka Tempat Duduk Alat ................................................... 35

Gambar II.22 Bak Pengepres......................................................................... 35

Gambar II.23 Roda Penggerak ...................................................................... 35

v
Gambar II.24 Batang Penghubung ................................................................ 36

Gambar II.25 Torak ...................................................................................... 36

Gambar II.26 Tempat Jatuhnya Kaleng ......................................................... 36

Gambar II.27 Pen .......................................................................................... 37

Gambar II.28 Motor Listrik ........................................................................... 37

Gambar II.29 Speed Reducer ........................................................................ 37

Gambar IV.1 Prosas Uji Tekan Kaleng ......................................................... 44

Gambar IV.2 Assembling alat pres kaleng bekas minuman ........................... 47

vi
DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Nilai Tegangan Tarik Masing- Masing Sampel ........................... 23

Tabel II.2. Lambang Peta Kerja .................................................................... 30

Tabel III.1. Jadwal Pembuatan Tugas Akhir .................................................. 43

Tabel IV.1 Tabel Spesifikasi Alat ................................................................. 45

Tabel IV.2.Uji Tekan Pada Masing-Masing Sampel Kaleng .......................... 46

Tabel IV.3.Biaya Alat dan Bahan .................................................................. 52

Tabel IV.4 Proses Pengerjaan Alat ................................................................ 55

vii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1.Latar belakang
Kaleng bekas minuman adalah sebuah wadah yang sudah tidak lagi dapat
dipakai langsung untuk mengisi minuman dan ini sudah menjadi limbah (limbah
anorganik) yang dapat mencemari lingkungan hidup. Satu satunya cara untuk bisa
mengatasi limbah kaleng tersebut adalah dengan cara mengumpulkan limbah
tersebut dan mendaur kembali, namun kurangnya sistim pengolahan serta
kepedulian dan apresiasi masyarakat akan penggunaan produk daur ulang dan
juga menjadi salah satu sebab belum populernya di tempat kita, kegiatan
pengumpulan sampah kaleng ini juga dapat mencegah agar tidak terjadi banjir di
daerah perkotaan kemudian menjaga lingkungan agar tetap bersih. Seringkali kita
temui banyak pemulung sampah khususnya para pengumpul kaleng bekas
aluminium mereka mengumpulkannya dan mempres untuk memperkecil volume
kaleng dengan cara diinjak ataupun dipukul dengan palu berulang-ulang kali hal
ini bisa beresiko dan melukai diri mereka sendiri, dan juga tidak bisa
memperefisien waktu di karenakan agak lama dalam memproduksikannya.
Dengan masalah yang ada di lapangan maka perencanaan rancang bangun
terhadap suatu konsep pengepres timbul gagasan untuk membuat sebuah alat pres
kaleng bekas minuman, alat ini digunakan untuk pres berbagai macam jenis
kaleng, alat pres kaleng bekas minuman ini dapat memperkecil volume kaleng
sebelum di olah lagi menjadi produk baru semua kaleng harus di pres terlebih
dahulu agar ukuran volumenya menjadi lebih kecil dan mudah diangkut.
Kelebihan dari alat ini adalah memproduksikan kaleng yang sudah terpres mudah
dengan cepat dan banyak setiap saat bekerja atau lebih memperefisien waktu,
kemudian juga alat ini belum ada di daerah kita.
Untuk merancang suatu alat pres maka perlu diperhatikan fungsi dari alat
tersebut alat tersebut harus efisien dan efektif serta mudah digunakan. Prinsip
kerja dari alat pres kaleng bekas minuman ini adalah dengan memanfaatkan motor
listrik sebagai tenaga penggerak utamanya. Hanya putarannya terlalu tinggi
namun, kami menggunakan speed reducer untuk mengatur putarannya sehingga
putaran menjadi rendah. Selain mudah praktis dan ramah lingkungan motor listrik
ini mempunyai beberapa keunggulan dari pada menggunakan sumber tenaga
Diesel, dengan menggunakan tenaga Diesel perlu penanganan yang eksra dalam
pengoperasiannya, motor Diesel harus di lakukan oleh orang yang bertubuh kuat
dalam menghidupkannya dan juga mesin Diesel memiliki kebisingan suara yang
agak keras. Lain halnya dengan menggunakan tenaga motor listrik semua orang
pasti bisa mengoperasikannya baik itu laki-laki maupun perempuan dan
keuntungan lain dengan mengunakan motor listrik adalah suaranya yang senyap
sangat cocok bila digunakan di daerah yang mempunyai tingkat kepadatan
penduduknya yang cukup tinggi, sebagai penggerak utama dalam sistim alat pres
kaleng bekas minuman, cara kerja alat pres kaleng bekas minuman ini adalah

1
dengan memanfaatkan tenaga dari motor listrik dan dihubungkan dengan
menggunakan puli ke speed reducer untuk menurunkan putaran motor. Pada speed
reducer tersebut dipasang roda penggerak dan dihubungkan ke batang
penghubung torak yang terhubung dari roda penggerak motor, dan diteruskan
untuk di hubungkan di torak dengan desainnya yang sudah di tentukan khusus
sehingga torak bergerak maju mundur dan menekan kaleng, terjadilah
pengepresan dalam tabung pres kaleng bekas minuman.
Tugas akhir ini di maksudkan untuk memberikan suatu fasilitas penunjang
yang dapat di manfaatkan oleh mahasiswa dalam mempraktekan dan mengamati
sacara langsung tentang alat pres kaleng bekas minuman dalam sistim ini harus
dapat di ketahui bagaimana suatu kinerja atau cara kerja suatu alat. Pada tugas
akhir ini penulis tertarik untuk mengamati cara kerja alat pres kaleng bekas
minuman , pengamatan yang penulis pilih adalah:

Rancang Bangun Alat Pres Kaleng Bekas Minuman


I.2. Perumusan masalah
Perumusan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah bagaimana
merancang, membuat dan menguji alat pres kaleng bekas minuman yang
sederhana dan efektif meliputi:
1. Cara kerja alat
2. Pemilihan bahan dalam proses pembuatan komponen alat
3. Analisis perhitungan alat
4. Perkiraan perhitungan biaya
5. Pengujian tekanan kaleng

I.3. Batasan masalah


Adapun batasan masalah tentang penulisan Tugas Akir ini adalah sebagai
berikut:
I.4.1. Bagaimana cara pembuatan alat
I.4.2. Bagaimana proses produksi

I.4. Tujuan penulisan


Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan praktek selama
mengikuti proses perkuliahan baik mendapatkan teori maupun praktek selama
duduk di bangku kuliah serta bisa bersaing nantinya di dunia kerja, juga mengejar
teknologi yang semakin canggih di eraglobalisasi saat ini.

2
2. Mengetahui cara mendesain alat pres kaleng bekas minuman, prinsip kerja dan
mengetahui daya motor listrik, serta perhitungan dari putarannya yang sesuai
dengan alat pres kaleng bekas minuman tersebut.
3. Perancangan pembuatan alat pres kaleng bertujuan untuk menolong para
pengumpul kaleng agar lebih hemat waktu, mencegah resiko kecelakaan terhadap
diri mereka, dan dapat mencegah banjir.
4. Sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Politeknik Negeri Ambon
mahasiswa Teknik Mesin harus mampu merancang dan mendesain suatu alat
ataupun juga menganalisis permasalahan yang terjadi pada lapangan.

I.5. Metode pengambilan data


Metode pengambilan data yang dilakukan dalam penulisan Tugas akhir ini
terdiri atas dua bagian yaitu:
I.5.1.Pengumpulan data secara literature yaitu pengumpulan bahan refrensi
yang berhubungan dengan judul Tugas Akhir penulis.
I.5.2. Pengumpulan data secara primer yaitu dengan hasil pengujian alat.
I.6. Sistimatika penulisan
Adapun sistematika penulisan ini disusun dalam beberapa Bab sebagai
berikut :
Bab I Merupakan Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang, Perumusan
Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Pengambilan Data,
Sistimatika Penulisan.
Bab II Merupakan tinjauan pustaka yang meliputi pengertian alat pres, Alat pres
kaleng bekas minuman, Komponen penyusun dari alat pres kaleng bekas
minuman, Teori Perancangan, Sambungan dan Ikatan, Proses Permesinan, Siklus
Daur Ulang Kaleng Bekas, Statika, Pena Pasak, Peta Kerja, Perawatan, Gambar
Bagian-Bagian Alat
Bab III Merupakan Metodologi, yang meliputi, Lokasi Penelitian,Tempat
Pembuatan Tugas akhir, Metodologi Penulisan Tugas Akhir, Alat dan Bahan,
diagram Alir Tugas Akhir, Jadwal Tugas Akhir,
Bab IV Merupakan Pembahasan Yang Meliputi Spesifikasi dan Perhitungan Alat
Pres Kaleng Bekas Minuman, Perhitungan Daya Motor dan Tenaga Penggerak,
Gambar Asembling Alat Pres Kaleng Bekas Minuman, Perhitungan Pada Batang
Torak, Perhitungan Pada Baut Penghubung Torak, Perhitungan Pulley dan Sabuk,
Tabel Perhitungan Alat Pres Kaleng Bekas Minuman, Perawatan Bagian-Bagian
Alat .

3
Bab V Merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Lampiran

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pengertian Alat Pres.


Pengertian alat pres adalah suatu alat yang di rancang untuk memperkecil
volume atau memampatkan sebuah benda yang berupa kaleng. Menggunakan
tenaga penggerak utama berasal dari bantuan tenaga motor listrik, tenaga mesin
Diesel, ataupun tenaga manual/tenaga manusia, tenaga penewmatic dan lain-lain,
berdasarkan klasifikasinya di perjelaskan seperti keterangan dan gambar di bawah
ini:
II.1.1. Alat Pres Mekanik Menggunakan Tenaga Manusia
Fungsinya adalah memampatkan atau mempres kaleng hingga
volumenya menjadi ukuran kecil dengan menggunakan tenaga
manusia/tenaga mekanik, hanya kelemahannya adalah agak lama
mendapatkan hasil yang banyak dan membuat kita menjadi lelah dan pegal
pada tubuh kita sendiri berikut ini adalah contohnya:

• Gambar Alat Pres Mekanik Menggunakan Tenaga Manusia

Gambar II.1. Alat pres mekanik /tenaga manusia

5
Alat Pres Menggunakan Tenaga Pneumatik

Gambar II.2 alat pres menggunakan tenaga pneumatik

Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan


tekanan udara sebagai tenaga penggeraknya.Cara kerja pneumatik sama saja
dengan hidrolik hanya saja yang membedakannya adalah tenaga
penggeraknya. Jika pneumatik menggunakan udara sebagai tenaga
penggeraknya, sedangkan hidrolik menggunakan cairan oli, dalam
pneumatik tekanan udara inilah yang berfungsi menggerakan sebuah
silinder kerja. Silinder kerja inilah yang akan mengubah tenaga tekanan
udara tersebut menjadi tenaga mekanik, yang bekerja maju dan mundur
menekan kaleng hingga terjadilah pengepresan.

II.2. Alat Pres Kaleng Bekas Minuman


Manfaat dari alat pres kaleng bekas minuman adalah suatu alat yang
berfungsi untuk memperekecil volume kaleng bekas. Dengan cara torak bekerja
maju dan mundur sehingga menekan kaleng di dinding bak pres dan terjadilah
pengepresan.

6
Gambar II.3. Alat pres kaleng bekas minuman
Secara umum daur ulang adalah sebuah konsep yang terkait dengan
berbagai macam manfaat. Daur ulang dapat di definisikan sebagai proses dimana
produk baru di buat dari bahan yang telah digunakan dan di buang, contohnya
kaleng aluminium bekas ini. Keuntungan dari aluminium ini adalah dapat di daur
ulang tanpa batas waktu karena proses ini tidak mengubah struktur logam.
Adapun manfaat dari daur ulang kaleng aluminium bekas yaitu:
1. Seperti pada daur ulang kertas dan plastik, menghemat ruang pembuangan
untuk sampah adalah salah satu manfaat dari daur ulang
aluminium.Menurut studi penelitian, daur ulang aluminium menghemat
sekitar 60 % dari ruang pembuangan.
2. Jika sebagian besar aluminium yang di gunakan adalah aluminium daur
ulang, maka akan menghemat sumber daya alam.
3. Energi yang di butuhkan untuk memproduksi aluminium baru dapat di
hemat melalui proses daur ulang.
4. Manfaat dari daur ulang aluminium bagi lingkungan adalah pengurangan
polusi, dan pencegahan agar tidak terjadi banjir di lingkungan perkotaan

II.3. Komponen Penyusun Dari Alat Pres Kaleng Bekas Minuman


Bagian terutama dari alat ini adalah sebagai berikut:
1. Motor Listrik (Motor Penggerak)
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi memekanik menjadi
energi listrik di sebut dinamo. Motor listrik merupakan salah satu jenis penggerak
pada mesin-mesin produksi motor listrik ini bekerja atas dasar medan magnet
yang bekerja akibat arus listrik yang di alirkan pada sebuah kumparan, akibat
duah buah kutub magnet yang sejenis akan bertolak belakan dan yang berlawanan
jenis akan saling taring menarik.Dari perpaduan sifat magnet itulah terjadi sebuah
gerakan putar yang akan menggerakan sebuah alat berupa alat pres kaleng bekas
minuman.

7
Gambar II.4 Motor listrik (Motor penggerak)
Kelebihan yang dimiliki oleh motor listrik adalah suaranya yang relatif tidak
bising, dan juga perawatannya yang nyaris tidak ada, perawan yang di butuhkan
hanyalah memeriksa adanya kotoran yang masuk serta memberikan pelumasan.
Daya Motor Dan Tenaga Penggerak
a. Rumus Torsi
Untuk menghitung daya mesin ( P ) terlebih dahulu di hitung Torsinya ( T ).
Besaran torsi adalah besaran turunan yang bisa digunakan untuk menghitung
energi yang di hasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun
perumusan dari torsi adalah sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan
mempunyai besr gaya sentrifugal sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan
jari-jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah: (Sumber Achmad,1999 :
21 )

T = F× . ..................................................................................( II.1)
Dimana: T = torsi benda berputar (N.m)
F = gaya sentrifugal dari benda yang berputar ( N )
R = jarak benda kepusat rotasi (m)
Karena adanya torsi ini lah yang mennyebapkan benda berputar terhadap
porosnya, dan benda akan berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan besar
sama dengan arah yang berlawanan.
Setelah mengetahui besarnya torsi yang di hasilkan, selanjutnya bisa di
hitung daya mesin. Daya mesin ( P ) dihitung dengan :
b. Daya motor penggerak

P= × n1..................................................................( II.1)
, ×

Pd= ×p
Dimana :
P = Daya motor listrik ( Kw )
T = Torsi ( Nm )

8
c = Faktor koreksi
n1 = Putaran poros ( rpm )
Rumus lain untuk menghitung daya motor

P=F×V
× ×
V=

Pd = Fc × P
Keterangan:
P = Daya ( Watt )
F = Gaya pengepresan ( N )
V= Kecepatan linear (m/s)
n = Kecepatan putar yang di rencanakan
d = Diameter poros yang di rencanakan
fc = Faktor koreksi
Pd= Daya yang di rencanakan

2. Speed Reducer
Speed reduser adalah kotak transmisi roda gigi yang berfungsi untuk
mentransmisikan putaran dari motor listrik sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan. Pada alat ini speed reduser yang digunakan adalah tipe 50 dengan
perbandingan 50:1.
Untuk mencari putaran output dari speed reduser dapat digunakan rumus:

N2= N1 : 50
Keterangan:
N2=Putaran output speed reducer (rpm)
N1=Putaran motor (rpm)

9
Gambar II.5 Speed reducer
3. Sabuk
Sabuk adalah bahan fleksibel yang melingkar tanpa ujung, yang digunakan
untuk menghubungkan secara mekanis dua poros yang berputar. Sabuk digunakan
sebagai penyalur daya yang efektif untuk memantau pergerakan relatif.

Gambar II.6 Sabuk


4. Pulley
Pulley adalah suatu alat mekanis yang menggunakan sabuk untuk
mentransmisikan suatu daya. Cara kerjanya sering digunakan untuk mengubah
arah dari gaya yang berikan, mengirimkan gerak rotasi, memberikan keuntungan
mekanis apabila digunakan pada kendaraan.

Gambar II.7 Pulley

10
5. Torak
Secara umum torak merupakan suatu komponen motor bakar yang memiliki
gerak translasi dan mampu menghasilkan tenaga dari gerakan tersebut, namun
torak yang akan penulis buat sesuai dengan desain yang sudah di tentukan khusus
sebagai pengepres kaleng bekas minuman.

Gambar II.8 Torak

4. Tabung pres
Tabung pres adalah tempat posisinya kaleng, torak bekerja maju dan
mundur menekan kaleng di dinding tabung hingga terjadilah pengepresan. Tabung
pres ini juga sudah di desain khusus sesuai degan pola yang penulis inginkan.

Gambar II.9 Tabung pres

5. Roda penggerak batang penghubung


Roda penggerak batang penghubung ini di pasang pada poros motor listrik
dan di hubungkan ke batang penggerak, sehingga motor berputar menggerakan
roda penggerak dan di teruskan ke torak melalui batang penghubung.

11
Gambar II.10 Roda penggerak batang penghubung
6. Batang penghubung torak
Batang penghubung torak adalah salah satu bagian dari alat pres kaleng
bekas minuman. yang berfungsi untuk menggerakan torak bergerak maju dan
mundur, Karena adanya dorongan dari roda pengerak.

Gambar II.11 Batang penghubung torak


7. Rangka tempat duduk

Gambar II.12 Rangka tempat duduk


Rangka tempat duduk alat ini berfungsi untuk menopang komponen yang
berada pada alat pres kaleng bekas minuman jenis material yang digunan pada
rangka tempat duduk adalah:
1. Besi profil L (besi siku)
Besi siku ini di pilih karena memiliki konstruksi yang baik,mudah
di gunakan dalam pembuatan rangka tempat duduk dan mudah di
temui di toko material

12
2. Besi profil U
Besi profil U di pilih karena memiliki konstruksi yang baik untuk
tempat pemasangan komponen yang membutuhkan pemasangan
baut dan mur

II.4.Teori Desain Perancangan


Perancangan adalah suatu kegiatan awal dari suatu rangkaian dalam proses
pembuatan produk. Tahap perancangan tersebut dibuat keputusan-keputusan
penting yang mempengaruhi yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain yang
menyusulnya (Dharmawan, 2004: 1). Sehingga, sebelum sebuah produk dibuat
terlebih dahulu dilakukan proses perancangan yang nantinya menghasilkan sebuah
gambar sketsa atau gambar sederhana dari produk yang akan dibuat. Gambar
sketsa yang telah dibuat kemudian digambar kembali dengan aturan gambar
sehingga dapat dimengerti oleh semua orang yang ikut terlibat dalam proses
pembuatan produk tersebut. Gambar hasil perancangan adalah hasil akhir dari
proses perancangan dan sebuah produk dibuat setelah dibuat gambar-gambar
rancangannya dalam hal ini gambar kerja
Ada tiga macam perancangan yaitu:
1.asli yaitu merupakan desain penemuan yang benar-benar didasarkan pada
penemuan belum pernah ada sebelumnya.
2.pengembangan/ modifikasi yaitu merupakan pengembangan produk yang sudah
ada dalam rangka peningkatan efisiensi, efektivitas, atau daya saing untuk
memenuhi tuntutan pasar atau tuntutan zaman.
3. adopsi yaitu merupakan perancangan yang mengadopsi/ mengambil sebagian
sistim atau seluruhnya dari produk yang sudah ada untuk penggunaan lain dengan
kata lain untuk mewujudkan alat mesin yang memiliki fungsi lain (Epsito and
thrower.RJ.,,1991:6,).
Perancangan dan pembuatan produk adalah dau kegiatan yang penting, artinya
rancangan hasil kerja perancang tidak ada gunanya jika rancangan tersebut tidak
dibuat. Sebaliknya pembuat tidak dapat merealisasikan benda teknik tanpa
terlebih dahulu dibuat gambar rancangannya( Dharmawan, 2004:2). Mengenai
gambar rancangan yang akan dikerjakan oleh pihak produksi berupa gambar dua
dimensi yang dicetak pada kertas dengan aturan dan standar gambar kerja yang
ada.
Menurut Dharmawan 2004, perancangan itu terdiri dari serangkaian kegiatan yang
beruntun, kaerena itu disebut sebagai proses perancanagn. Kegiatan dalam proses
perancangan disebut fase. Fase-fase dalam proses perancangan berbeda satu
dengan yang lainnya sebagai berikut:
1. cara meningkatkan kualitas barang/jasa dengan memahami tuntutan konsumen
atau keinginan konsumen kemudian menghubungkannya dengan ketentuan teknis
untuk menghasilkan pertimbangan perancanagan. Penetapan kebutuhan bertujuan

13
untuk membuat sopesifikasi yang akurat yang perlu bagi desain/ rancangan.
Metode yang digunakan pada langkah ini adalah Performance Spesification
Model, yang prosedur pelaksanaannya adalah;
a mempertimbangkan tingkatan-tingkatan solusi yang bertbeda yang dapat
diaplikasikan
b menentiukan tingkatan untuk beroperasi
c identifikasi atribut-atribut performansi yang diinginkan
d menetukan kebutuhan performansi untuk setiap atribut(Rusnani Ginting,
2010:125)
2. defenisi proyek, perencanaan proyek dan penyusunan spesifikasi teknik proyek.
Defenisi proyek dan kegiatan-kegiatan lain dalam fase ini menghasilakan antara
lain
a. pernyataan tentang masalah atau produk yang akan dirancang.
b. Beberapa kendala yang membatasi solusi masalh tersebut
c. spesifikasi teknik produk
d. kriteria keterimaan dan kriteria lain yang harus dipenuhi oleh produk
e. rencana produk
3. perancanagan konsep pruduk
Spesifikasi teknis produk hasil fase pertama proses perancangan menjadi dasar
fase berikutnya, yaitu fase perancangan konsep produk.
Tujuan fase ini adalah menghasilkan alternatif konsep produk sebanyak
mungkin. Konsep produk yang dihasilkan fase ini masih berupa skema atau
dalam bentuk skets. Pada prinsipnya semua alternatif semua konsep produk
tersebut memenuhi spesifikasi teknik produk. Pada akhir fase perancanagan
konsep produk, dilakukan evaluasi pada hasil rancanagn konsep produk untuk
memilih suatu atau beberapa konsep produk terbaik untuk dikembangkan pada
fsae ketiga fase perancanagna produk
4. perancangan produk
Fase perancanagan produk merupakan pengembangan alternatif dalam bentuk
skema atau skets menjadi produk atau benda teknik yang bentuk material dan
dimensi elemen-elemennya ditentukan. Fase perancangan produk diakhiri
dengan perancangan detail elemen-elemen produk, yang kemudian dituangkan
dalam gambar-gambar detail untuk proses pembuatan
5. dokumen untuk pembuatan produk
Dokumen atau gambar hasil perancangan produk tersebut dapat dituangka
dalam bentuk gambar tradisional diatas kertasb (dua dimensi) atau gambar
dalam bentuk model yaitu informasi digital yang disimpan dalam bentuk
memori computer. Informasi dalam digital tersebut dapat berupa print-out

14
untuk menghasilkan gambar tradisional atau dapat dibaca oleh sebuah softward
computer.
Gambar hasil perancanagn produksi terdiri dari:
a. gambar semua elemen produk lengkap dengan geometrinya,
dimensinya, kekasaran/kehalusan permukaaan dan material.
b. gambar susunan komponen (assembly)
c. gambar susunan produk
d. spesifikasi yang membuat keterangan-keterangan yang tidak dapat
dimulai dengan gambar.

II.5.Sambungan dan Ikatan


Dalam merangkai alat pres kaleng bekas minuman ada beberapa ikatan
sambungan yaitu, sambungan las dan menggunakan sambungan mur dan baut
sebagai ikatan yang kuat.
Proses Pengelasan
Dalam proses pengelasan rangka, jenis las yang di gunakan adalah las listrik
DC dengan pertimbangan akan mendapatkan sambungan las yang kuat. pada
dasarnya instalasi pengelasan busur logam terdiri dari bagian-bagian penting
sebagai berikut. (Kenyon, W., 1985):
1. Sumber daya, yang bisa berupa arus bolak-balik (AC) atau arus searah
(DC).
2. Kabel timbel las dan pemegang elektroda.
3. Kabel balik las (bukan timbel hubungan ke tanah) dan penjepit.
4. Hubungan ke tanah.
Fungsi lapisan elektroda dapat di ringkaskan sebagai berikut:
a. Menyediakan suatu perisai yang melindungi gas keliling busur api dan
logam cair.
b. Membuat busur api standar dan mudah di kontrol .
c. Mengisi setiap kekurangan yang di sebapkan oksidasi elemen-elemen
tertentu dari gelangan las selama pengelasan dan menjamin las
mempunyai sifat-sifat mekanis yang memuaskan.
d. Menyediakan suatu terak pelindung yang juga menurunkan kecepatan
pendinginan logam las dan dengan demikian menurunkan kerapuhan
akibat pendinginan.
e. Membantu mengontrol (bersama-sama dengan arus las) ukuran dan
frekuensi tetesan logam cair.
f. Memungkinkan di pergunakannya posisi yang berbeda.
Dalam las listrik, panas yang akan di gunakan untuk mencairkan logam di
peroleh dari las busur listrik yang timbul antara benda kerja yang dilas dan
kawat logam yang di sebut elektroda. Elektroda ini terpasang pada
pegangan atau holder las dan di dekatkan pada benda kerja hingga busur

15
listrik terjadi. Karena busur listrik itu, maka timbul panas dengan
temperatur maksimum 3450°C yang dapat mencairkan logam.
II.5.I. Sambungan las
Ada beberapa jenis sambungan las, yaitu:
1. Butt join
Yaitu kedua benda kerja yang dilas berada pada bidang yang sama.
2. Lap join
Yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada bidang paparel.
3. Edge join
Yaitu dimana kedua benda kerja yang di las berada pada bida paparel, tetapi
sambungan las dilakukan pada ujungnya.
4. T-join
yaitu di mana kedua benda kerja yang dilas tegak lurus satu sama lain.
5. Corner join
Yaitu dimana kedua benda kerja yang akan di las tegak lurus satu sama lain
Gambar dan jenis dari sambungan pengelasan dasar

Gambar II.13 Jenis sambungan las

16
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan las, oleh
karena itu penyambungan dalam proses pengelasan harus memenuhi
beberapa syarat, antara lain:
1. Benda yang dilas tersebut harus dapat cair atau lebur panas. Bahwa
antara benda-benda yang di sambungkan tersebut terdapat
kesesuaian sifat lasnya sehingga tidak melemahkan atau
meninggalkan sambungan tersebut.
2. Cara penyambungan harus sesuai dengan sifat benda dan tujuan
dari penyambungan.
3. Perhitungan kekuatan las, pada sebuah alur las berbentuk sudut
tunggal yang di bebani oleh gaya:
4. Perhitungan Kekuatan Pengelasan
1. Luas Penampang Las
A = n x 0,707 x s x 1 ............................................. ( II.2 )
( Sumber : Elemen Mesin 1 )

Keteranagan:
A = Luaas Penampang( )
n = Jumlah Pengelasan
s = Tebal Pengelasan (mm)
1 = Panjang Pengelasan(mm)

2. Tegangan pada Hasil Las


= .................................................................... ( II.3 )

( Sumber: Machine design ( Rs Khurmi )

Keteranagan:
= Tegangan Geser

F = Gaya ( N )

A = Luas Penampang Las ( )

II.5.2. Pemelihan Besaran Arus


Besarnya arus listrik untuk pengelasan tergantung pada elektroda dan
jenis elektroda. Tipe atau jenis elektroda tersebut misalnya: E 6010, huruf E
tersebut singkatan dari elektroda, 60 menyatakan kekuatan tarik terendah
setelah di las adalah 60.000 kg/mm ,angka 1 menyatakan posisi pengelasan

17
segala posisi dan angka 0 untuk pengelasan datar dan horisontal. Angka
keempat adalah menyatakan jenis selaput elektroda dan jenis arus.
Besaran arus listrik harus sesuai dengan elektroda, bila arus listrik
terlalu kecil maka:
1. Pengelasan sukar di laksanakan
2. Busur listrik tidak stabil
3. Panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda dan
benda kerja.
4. Hasil pengelasan atau rigi-rigi las tidak rata dan penetrasi kurang
dalam.
Apabila arus listrik terlalu besar maka:
a. Elektroda mencair terlalu cepat.
b. Pengelasan atau rigi las menjadi lebih besar permukaannya dan
penetrasi terlalu dalam.

II.5.3. Pemelihan Baut dan Mur


Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam
suatu rangkaian mesin. Baut adalah sambungan dengan batang bulat dan
berulir, salah satunya di bentuk kepala baut (umumnya segi enam) dan
ujungnya biasa di pasang pengunci atau mur.
Tegangan maksimum pada baut di hitung dengan persamaan di bawah
ini:( Khurmi, R.S.,2002 )

maks =

= ...............................................................( II.4)
.

Bila tegangan yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser dan tarik
bahan, maka penggunaan baut dan mur aman.
Baut berbentuk panjang bulat berulir, mempunyai fungsi antara lain:
a. Sebagai pengikat
baut sebagai pengikat dan pemasangan yang banyak di gunakan ialah ulir
profil segitiga (dengan pengencangan searah jarum jam). Baut pemasangan

18
untuk bagian-bagian yang berputar dibuat ulir berlawanan dengan arah
putaran dari bagian yang berputar, sehingga tidak akan terlepas pada saat
berputar .
b. Sebagai pemindah tenaga
Contoh ulir sebagai pemindah tenaga adalah dongkrak ulir, transportir
mesin bubut, berbagai alat pengendali pada mesin-mesin. Batang ulir seperti
ini di sebut ulir tenaga ( power screw ).
Tegangan geser maksimum pada baut:

τ"#$ = % ............................................................ ( II.4 )


. & .'

Dimana:
Max = Tegangan geser maksimum ( N/mm )
F = Beban yang di terima ( N )
dc = Diameter baut ( mm )
r = Jari-jari baut ( mm )
n = Jumlah baut
Keuntungan dari sambungan baut adalah:
a. Lebih mudah dalam pemasangan
b. Konstruksi sambungan dapat di bongkar pasang
c. Bisa menyambung benda dengan ketebalan yang besar.
d. Dapat membuat konstruksi yang berat seperti jembatan
Jenis baut dan mur beraneka ragam, sehingga penggunaan di
sesuaikan dengan kebutuhan. Pemilihan baut dan mur sebagai pengikat
harus di lakukan dengan teliti. Untuk mendapatkan ukuran yang sesuai
dengan beban yang diterimanya sebagai usaha untuk mencegah kecelakaan
dan kerusakan pada mesin. Pemakaian mur dan baut pada konstruksi mesin
umumnya di gunakan untuk mengikat beberapa komponen.

19
Gambar II.14 Baut dan mur

II.6. Proses Permesinan


Proses permesinan adalah waktu yang di butuhkan untuk mengerjakan
elemen-elemen alat pres kaleng bekas minuman, yang meliputi proses kerja mesin
dan waktu pemasangan.
Pada umumnya mesin-mesin perkakas mempunyai bagian utama adalah:
Motor penggerak (sumber tenaga)
a Kotak transmisi (roda-roda gigi pengatur putaran).
b Pemegang benda kerja.
c Pemegang pahat/alat potong.
Macam-macam gerak yang terdapat pada mesin perkakas.
1. Gerak utama (gerak pengirisan).
Adalah gerakan yang menyebapkan mengirisnya alat pengiris pada benda
kerja.
Gerak utama dibagi:
a. Gerak utama berputar
Misalnya pada mesin bubut, mesin frais, dan mesin drill.
Mesin perkakas dengan gerak utama berputar biasanya mempunyai gerak
pemakanan yang kontinyu.
b. Gerak utama lurus
Misalnya pada mesin sekrap.
Mesin perkakas dengan gerakan utama lurus biasanya mempunyai gerak
pemakanan yang periodik.

2. Gerak pemakanan

20
Gerak yang memindahkan benda kerja atau alat iris tegak lurus pada gerak
utama.
3. Gerakan penyetelan.
Menyetel atau mengatur tebal tipisnya pemakanan, mengatur dalam pahat
masuk dalamnya benda kerja
Adapun macam-macam mesin perkakas yang di gunakan antara lain:
II.6.1. Mesin Bubut
Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar dan pahat
yang menyayat baik secara memanjang maupun melintang. Benda kerja
yang dapat di kerjakan pada mesin bubut adalah benda kerja yang silindris,
sedangkan macam-macam pekerjaan yang dapat di kerjakan dengan mesin
ini adalah antara lain:( Scarkus,1996 )

• Pembubutan memanjang dan melintang


• Pengeboran
• Pembubutan dalam atau memperbesar lubang
• Pembubutan ulir luar dan dalam
Perhitungan waktu kerja mesin bubut adalah:
1. Kecepatan pemotongan (v)
V= π.D. ................................................................. ( II.5 )
Dimana :
D = diameter benda kerja (mm).
N = kecepatan putaran ( rpm)
2. Pemakanan memanjang
Waktu permesinan pada pemakanan memanjang adalah:

(.
n= ................................................................ ( II.5 )
.

)" = ...................................................................(II.5)
* +.

Dimana:
)" = Waktu permesinan memanjang ( menit )
L = Panjang pemakanan ( mm )
S = Pemakanan ( mm / put)
n = putaran mesin ( rpm )
d = diameter benda kerja ( mm )
v = kecepatan pemakanan (m/ mnt )
3. Pada pembubutan melintang

21
Waktu permesinan yang di butuhkan pada waktu pembubutan melintang
adalah:

,
)" = .....................................................................(II.5)
* +.

Dimana:
r = jari-jari bahan ( mm )
II.6.2. Mesin Bor
Mesin bor digunakan untuk membuat lubang (driling) serta
memperbesar lubang ( boring ) pada benda kerja. Jenis bor adalah sebagai
berikut :
a. Mesin bor tangan.
b. Mesin bor vertikal.
c. Mesin bor horisontal
Pahat bor memiliki dua sisi potong, proses pemotongan di lakukan
dengan cara berputar. Putaran tersebut dapat di sesuaikan atau diatur sesuai
dengan bahan pahat bor dan bahan benda kerja yang di bor. Gerakan
pemakanan pahat bor terhadap benda kerja dilakukan dengan menurunkan
pahat hingga menyayat benda kerja.
Waktu permesinan pada mesin bor adalah:
-
)" = ....................................................................(II.5)
* +.
..1000
n = ................................................................(II.5)
1.2
L = 1+ 0,3 . d ...............................................................(II.5)

II.7. Siklus Daur Ulang Kaleng Bekas Minuman


Siklus daur ulang kaleng nantinya dapat dilakukan dengan cara dilebur dan
di cetak ulang menjadi kaleng lagi.
Sifat yang terkenal dari aluminium dan campurannya adalah perbandingan
kekuatan beratnya, ketahanan terhadap korosi, dan daya hantar panas dan
listriknya yang tinggi. Kepadatan aluminium adalah kira-kira 2770 kg/ 3 , di
bandingkan dengan 7750 kg/ 3 untuk baja. Aluminium murni mempunyai
kekuatan tarik kira-kira 13 kpsi, tetapi ini masih bisa di tingkatkan sedikit dengan
pengerjaan dingin dan juga mencampurkan bahan lain. Elastisitas modulus
aluminium, seperti halnya dengan campurannya adalah 10,3 Mpsi, yang berarti
adalah kira-kira sepertiga kekakuan baja.

22
Elemen campuran yang paling penting untuk aluminium adalah tembaga, silikon,
mangan, magnesium dan besi. Aluminium campuran dapat digolongkan sebagai
campuran tuangan (casting alloy) atau campuran tempa (wrought alloy).

Aluminium melebur pada 1215°f, sehingga memungkinkan di produksi


dengan cetakan permanen atau dengan cetakan pasir. Ketahanan aluminiuma
campuran terhadap korosi, tergantung pada suatu lapisan oksida tipis di
permukaan. Lapisan ini terbentuk secara spontan, karena aluminium mempunyai
sifat yang sangat reaktif.
Keuntungan dari pada aluminium ini adalah tanpa batas waktu karena proses ini
tidak mengubah struktur logam.

Gambar II.15 Siklus daur ulang kaleng bekas minuman


Rumus tegangan tarik:
"#$
5= (kg/mm2)...................................... ( II.6 )

(Sri Mulyadi, Fenima Halawa)


Pada percobaan ini bahan yang di gunakan adalah kaleng minuman bekas yaitu
pocarisweat, larutan lasegar dan coca-cola. Dilakukan pengecoran dari masing-
masing sampel tersebut. Selanjutnya dilakukan sifat mekanik kuat tarik

No Jenis Kaleng Fmax (kg) A (mm2) Tegangan tarik Kandungan


Rata-rata kg/mm2 (A1) %
1 A1 (lasegar) 145 50.24 4.846 6,39
342 50.24
2 A1 (coca-cola) 179 50.24 3.711 10,33
194 50.24
3 A1 (Pocariweat) 291 50.24 4.219 12,63
133 50.24

Tabel II.1 Nilai tegangan tarik masing-masing sampel

23
II.8. Statika
Statika adalah ilmu yang mempelajari tentang statika dari suatu beban
terhadap gaya-gaya dan mungkin beban yang ada pada gaya tersebut. Dalam ilmu
statika keberadaan gaya-gaya yang mempengaruhi sistem menjadi suatu obyek
tinjauan utama. Sedangkan dalam perhitungan kekuatan rangka, gaya-gaya yang
di perhitungkan adalah gaya luar dan gaya dalam.
Beban

Reaksi

Reaksi Reaksi
Gambar II.16 Sketsa Prinsip Statika Kesetimbangan
Jenis beban dapat dibagi menjadi:
1. Beban dinamis adalah beban yang besar dan/atau arahnya tidak berubah
terhadap waktu.
2. Beban statis adalah beban yang besar dan /atau arahnya tidak berubah
terhadap waktu.
3. Beban terpusat adalah beban yang bekerja pada suatu titik.
4. Beban terbagi adalah beban yang terbagi merata sama pada satuan luas.
5. Beban momen adalah hasil gaya dengan jarak antara gaya dengan titik
yang di tinjau.
6. Beban torsi adalah beban akibat puntiran.
II.8.1. Gaya luar
Adalah gaya yang diakibatkan oleh beban yang berasal dari luar sistem yang
pada umumnya menciptakan kestabilan konstruksi. Gaya luar dapat berupa
gaya vertikal, horisontal, dan momen puntir. Pada pada persamaan statis
tertentu untuk menghitung besarnya gaya yang bekerja harus memenuhi
syarat dari kesetimbangan:

78$ = 0............................................................................... (II.7)

789 =0.................................................................................(II.7)
7: = 0............................................................................. (II.7)

24
II.8.2. Gaya Dalam
Gaya dapat dibedakan menjadi:
1. Gaya normal ( normal force ) adalah gaya yang bekerja sejajar
sumbu batang.
2. Gaya lintang/geser ( shearing force ) adalah gaya yang bekerja tegak
lurus sumbu batang.
3. Momen lentur ( bending momen ).
Persamaan kesetimbangannya adalah ( popov, E P.,1996 ):
78 = 0 atau 78; = 0
78< = 0 tidak ada gaya resultan yang bekerja pada suatu
benda)
7: = 0 atau 7:; =0
7:< = 0(tidak ada resultan momen yang bekerja pada suatu
benda)
4. Reaksi.
Reaksi adalah gaya lawan yang timbul akibat adanya beban. Reaksi
sendiri terdiri dari
a. Momen.
Momen (M) = F × ;..........................................(II.8)
Dimana:
M= momen (N.mm).
F = gaya (N)
s= jarak (N.mm).
b. Torsi
c. Gaya

Beban
gaya luar Gaya dalam

Reaksi( gaya luar)

Reaksi( gaya luar ) Reaksi (gaya luar)


Gambar II.17 Sketsa gaya dalam

25
II.8.3. Tumpuan
Dalam ilmu statika tumpuan di bagi atas:
1. Tumpuan roll/penghubung.
Tumpuan ini dapat menahan gaya pada arah tegak lurus penumpu,
biasanya penumpu ini di simbolkan dengan

Reaksi
Gambar II.18 Sketsa reaksi tumpuan roll.
2. Tumpuan sendi
Tumpuan ini dapat menahan gaya dalam segala arah.

Reaksi

Reaksi
Gambar II.19 Sketsa reaksi tumpuan sendi.

3. Tumpuan jepit
Tumpuan ini dapat menahan gaya dalam segala arah dan dapat
menahan momen
Momen

Reaksi

Reaksi
Gambar II.20. Sketsa reaksi tumpuan jepit

26
II.8.4. Diagram Gaya Dalam
Diagram gaya dalam adalah diagram yang menggambarkan besarnya
gaya dalam yang terjadi pada suatu kontruksi. Sedang macam-macam
diagram gaya dalam itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Diagram gaya normal (NFD).
Yaitu diagram yang menggambarkan besarnya gaya normal yang
terjadi pada suatu konstruksi
2. Diagram gaya geser (SFD)
Yaitu diagram yang menggambarkan gaya geser yang terjadi pada
suatu konstruksi.
3. Diagram momen (BMD)
Yaitu diagram yang menggambarkan besarnya momen lentur yang
terjadi pada suatu konstruksi
II.9. Pena Pasak
Pena adalah salah satu penahan beban, dimana beban yang timbul atau
beban yang terjadi adalah beban geser dan beban bending. pada perancangan pena
dalam memilih besar pena tergantung dari besar perhitungan antara perhitungan
menurut tegangan geser dan tegangan bending.
1. Tegangan geser
Tegangan geser adalah tegangan yang disebapkan oleh gaya yang
bekerja sepanjang/sejajar dengan luas penampang gaya.

= ......................................................................... (II.9)

(Khurmi dan Gupta, 2002)

Dimana:

=Tegangan geser (N/ )


F = Gaya (N)

A = Luas penampang ( )
2. Tegangan bending
Dimana rumus yang digunakan:

27
? .@ ........................................................ ( II.9 )
=>
AB
CB
Z = ............................................................( II.9 )
D

? ............................................................( II.9 )
=> E

Dimana:
M = Momen lentur
Y = Jarak sumbu netral ke titik tempat tegangan yang di
tinjau.

=> Tegangan lentur

F > Momen inersia


Z= Section modulus

II.10. Peta kerja


Peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas , untuk
berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta peta keja juga bisa
mendapatkan informasi informasi yang diperlukan untuk memperbaiki
metoda kerja . Contoh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu
metoda kerja ,terutama dalam proses produksi yaitu ,jumlah benda kerja
yang harus dibuat ,waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan bahan
khusus dan alat alat khusus yang harus disediakan.
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja
secara sistematis dan jelas. Lewat peta keja semua langkah bisa dilihat atau
kejadian yang dilalami oleh suatu benda kerja dari masuk kepabrik
,kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya , seperti :
transportasi ,operasi mesin ,pemeriksaan dan perakitan ,sampai akhrinya
menjadi produk jadi .Baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu
produk lengkap

28
II.10.1. Lambang -lambang Peta Kerja
Menurut catatan sejarah peta peta kerja yang ada sekarang
dikembangkan oleh Gilberth, dan pada saat itu Gilberth mengusulkan 40
buah lambang yang bisa dipakai. Namun pada tahun berikutnya hanya
tinggal 4 macam. Penyerdehanaan yang dilakukan memudahkan
pembuatan suatu peta kerja, disamping setiap notasi mempunyai
fleksibelitas yang tinggi karena setiap lambang mempunyai kandungan
arti yang sangat luas.
Dalam tahun 1947 American Sosiety Of Mechanical Engineers
(ASME), membuat standar membuat lambang lambang yang terdiri dari 5
macam modifikasi dari yang telah dikembangkan sebelumnya oleh
Gilberth. Lambang – lambang standar dari ASME inilah yangakan
digunakan dalam pembahasan - pembahasan. Lambang –lambang kerja
dapat dilihat pada tabel berikut

No Lambang Keterangan
1 Sutau kegiatan operasi terjadi apabila benda
kerja mengalami perubahan sifat ,baik sifat
fisik maupun kimiawi .Operasi merupakan
kegiatan yang paling terjadi dalam suatu
proses .
Contoh : Pengukuran
2 Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila
benda atau peralatan kerja mengalami
pemeriksaan baik untuk segi kualitas
maupun kuantitas .
Contohnya : Pemeriksaan

29
3 Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila
benda kerja ,pekerja ,atau peralatan
mengalami perpindahan tempat yang bukan
merupakan bagian dari suatu operasi Contah
: Pemindahan
4 Proses menunggu terjadi apabila benda
kerja disimpan untuk jangka waktu yang
cukup lama .
Contoh : Bahan menunggu untuk diangkut
ke tempat lai.
5 Proses penyimpanan terjadi apabila benda
kerja disimpan untuk jangka waktu yang
cukup lama
Contoh : Bahan baku disimpan dalam
gudang
6 Kegiatan aktivitas gabungan terjadi apabila
antara aktifitas operasi dan pemeriksaaan
dilakukan bersamaaan atau dilakukan pada
suatu tempat kerja .

Tabel II.2 lambang peta kerja

II.10.2 Macam –Macam Peta Kerja


Pada dasarnya peta kerja di bagi kedalam dua kelompok, berdasarkan
jenis kegiatannya dan berikut ini adalah pembagian kelompok peta kerja
berdasarkan kegiatannya :
1. Peta kerja yang lansung digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja
keseluruhan.
Suatau kegiatan disebut kegiatan kerja apabila kegiatan tersebut
melibatkan sebagan besar atau fasilitas yang diperlukan untuk
membuat produk yang bersangkutan, yang termasuk kelompok

30
kegiatan keseluruhan antara lain : peta proses operasi, peta aliran
proses ,peta proses kelompok kerja, diagram alair
2. Peta kerja yang digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja setempat.
yaitu apabila kerja yang biasanya hanya melbatkan orang dan fasilitas
dalam jumlah terbatas, yang termasuk kelompok kegiatan kerja
setempat antara lain: peta kerja dan mesin, peta tangan kiri-tangan
kanan
Secara garis besarnya, penggambaran kedua kegiatan tersebut dalam
bentuk peta-peta kerja yang mengambarkan kegiatan secara keseluruhan
berdasarkan apa yang telah ada atau cara sekarang. Setiap kegiatan yang
berlansung , yang terjadi di stasiun –stasiun kerja yang telah digambarkan
pada peta kegiatan keseluruhan diamati serinci mungkin.

II.10.3. Peta Proses Operasi


Peta prose operasi adalah peta kerja yang menggambarkan urutan
yang terjadi dalam masalah penyelesaian suatu pekerjaaan dari awal
sampai menjadi produk akhir. Jadi dalam suatu proses operasi ,tidak
dicatat kegiatan kegiatan operasi dan pemeriksaan kerja saja ,terkadang
pada akhir proses dicatat tentang penyimpanan.
Kegunaan Peta Proses Operasi
Dengan adanya informasi –informasi yang bisa dicatat melaluiproses
operasi, dapat diperoleh beberapa manfaat, diantaranya :
Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggaranya
Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan
memperhitungkan efisiensi disetiap operasi /pemeriksaan ).
Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang dipakai .
Sebagai alat untuk latihan kerja.

31
II.10.4. Prinsip Pembuatan Proses Peta Operasi
Untuk bisa menggambarkan Peta Proses Opreasi dengan baik ,ada
beberapa prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut :
Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya “ Peta
proses Operasi ”yang diikuti oleh identifikasi lain seperti : nama
objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara
sekarang ,nomor peta dan nomor gambar .
Material yang akan diprose diletakan diatas garis horizontal ,yang
menunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses .
Lambang –lambang ditempatkan dalam arah vertikal ,yang
menunjukan terjadinya perubahan proses .
Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara
berurutan sesuai dengan urutan operasi pembuatan produk tersebut
atau sesuai dengan proses yang terjadi
Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaaan diberikan secara
tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan
operasi.
Agar diperoleh gambar Peta Operasi yang baik, produk yang
biasanya paling banyak memerlukan operasi, harus dipetakan terlebih
dahulu, berarti dipetakan dengan garis vertikal sebelah kanan halaman
kertas

Sketsa prinsip prinsip pembuatan peta operasi ini bisa digunakan


sebagai berikut :

32
Keterangan :
W = Waktu yang dibutuhkan untuk suatu operasi atau
pemeriksaan, biasanya dalam jam
O – N = Nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut
I–N = Nomor urut untuk kegiatan pemeriksaan tersebut
M = Menunjukan Mesin atau tempat dimana kegiatan
tersebut dilaksanakan

33
II.11. Perawatan
Perawatan ( maintenance ) dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara
atau untuk menjaga fasilitas/ peralatan dan mengadakan perbaikan serta
penggantian pada komponen/ alat yang mengalami kerusakan,sehingga alat dapat
bekerja secara maksimal sesuai dengan yang di inginkan
Adapun tujuan utama dari fungsi perawatan adalah:
1. Menjaga kondisi alat
2. Menjaga kelancaran kinerja alat agar dapat memenuhi kebutuhan sesuai
dengan rencana pekerjaan
3. Keslamatan para pekerja
Secara umum perawatan dapat di bagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Perawatan prediktif
Yaitu perawatan yang dilakukan untuk mengetahui dan memprediksi terhadap
kerusakan-kerusakan yang akan terjadi. Adapun hal-hal dalam perawatan
prediktif pada alat ini adalah:
1. Penganalisaan terhadap kehausan pada silinder
2. Pendektesian terhadap putaran motor dan Miracle
3. Penganalisaan terhadap getaran yang ditimbulkan motor

b. Perawatan preventif
Yaitu perawatan yang dilakukan secara rutin, yang berfumgsi untuk menjaga
kemungkinan kemungkinan terjadinya kerusakan. Contoh kegiatan perawatan
preventif yaitu seperti pembersihan, pelumasan, dan perancangan baut.
Perwatan ini lebih terfokus pada penjagaan alat agar selalu berada dalam
kondisi stabil. Perwatan ini dilakukan dengan cara:
1. Pembersihan (cleaning)
Yaitu suatu tindakan yang dilakukan untuk pembersihan peralatan dari
debu, cemaran, getaran, gerakan yang tidak normal, kerusakan/cacat
dan penurunan mutu kepresisian pada bagian yang bergerak
2. Pelumasan (lubrication)
Dengan cara memberikan pelumas pada bagian bagian yang
memerlukan pelumas contohnya pada bering dan bagian lainnya yang
bergerak. Hal ini sangat perlu di lakukan karena mengabaikan
pelumasan akan mengakibatkan beberapa kerugian seperti: alat
berhenti tiba- tiba, kerusakan yang tidak biasa. Gangguan pada
peraltan juga disebabkan oleh pengikisan/keausan dan kelebihan
panas yang dapat berpengharu terhadap peralatan serta menyeluruh,
sehingga peralatan tidak dapat di gunakan dengan efektif
3. Pengencangan baut (bolting)

34
Sambungan yang rusak/copot sangat berpengaruh pada kerusakan
peralatan salah satunya adalah sambungan baut. Baut yang lepas
akibat getaran dapat mengakibatkan kerusakan. Lebih dari itu baut
yang longgar dapat melonggarkan baut-baut yang lain. Situasi seperti
ini akan menghasilkan getaran dan efek beruntun dan akan
mengakiibatkan kerusakan yang parah sebelum kita menemukan
permasalahannya.

c. Perawatan korektif

Yaitu perawatan yang di lakukan dengan cara mengganti komponen alat yang
rusak di karenakan kerusakan yang cukup berat. Adapun metode pendekatan
untuk pemecahan masalah dalam melakukan perawatan dan perbaikan adalah
sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah
2. Mendefesinikan tujuan/menetapkan tujuan
3. Mencatat semua data yang relevan
4. Menguji data dengan cara yang sistimatis
5. Mengembangkan solusi yang memungkinkan

Perwatan korektif ini merupakan perawatan terhadap kerusakan yang


diakibatkan adanya kelalaian dalam perawatan prediktif dan preventif,
sehingga alat mengalami kerusakan yang sangat berat, solusi dari
permasalahan ini adalah dengan cara mengganti komponen yang rusak
dengan komponen yang baru.
Pada dasarnya ada dua penyebab kerusakan pertama adalah karena aus dan
penyebab ke dua adalah korosi (karat). Aus terjadi bila alat terseebut di
gunakan, sedangkan korosi terjadi karena alat dibiarkan bereaksi dengan alat
lain, terutama oksigen. Karatan akan mudah terjadi bila pada permukaan alat
terdapat air atau karena alat disimpan pada tempat udara yang lembab. Salah
satu cara mencegah hal tersebut terjadi adalah dengan cara melapisi alat ini
dengan menggunakan cat.

35
II.12 Gambar bagian-bagian alat pres kaleng bekas minuman

Gambar II.21. Rangka tempat duduk alat

Gambar II.22. Tabung pres

Gambar II.23. Roda penggerak

36
Gambar II.24. Batang penghubung

Gambar II.25. Torak

Gambar II.26.Tempat jatuhnya kaleng

37
II.27. Pen

II.28. Gambar motor listrik

II.29. Gambar speed reducer

38
BAB III
METODOLOGI

III.1. Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian adalah pada tempat besi tua. Dimana tempat para pengumpul
kaleng bekas minuman.

III.1.1. Jenis data


Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini yaitu, data kualitatif
yaitu dimana data ini berupa informasi secara lisan maupun tulisan yang di
peroleh penulis langsung pada lokasi penelitian.

III.1.2. Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini yaitu, data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung
dari objek penelitian, sedangkan data sekunder yaitu data-data yang
diperoleh dari berbagai sumber yang memiliki keterkaitan dengan penulisan
proposal ini.

III.1.3. Teknik Pengambilan Data


Teknik pengambilan data yang di pergunakan dalam penulisan ini
yaitu, observasi dimana penulis melakukan pengamatan secara langsung
pada lokasi penelitian

III.2. Tempat Pembuatan Tugas Akhir


Adapun tempat pembuatan tugas akhir ini adalah di kampus Politeknik
Negeri Ambon, Bengkel Jurusan Teknik Mesin pada bulan agustus dan seterusnya
hingga selesai dengan tepat.

III.3. Metodologi Pembuatan Tugas Akhir


Metodologi tugas akhir berisikan langkah-langkah pembuatan suatu
perancanaan tugas akhir dan pengumpulan refrensi/ daftar pustaka. Dalam sebuah
metodologi terdapat urutan-urutan proses pengolahan sehingga di dapatkan hasil
maupun kesimpulan. Adapun urutan tersebut adalah sebagai berikut:
III.3.1. Keunggulan alat
Menurut pengamatan penulis, di buat rancang bangun alat pres kaleng
bekas minuman ini adalah untuk menciptakan suatu alat yang bisa
memampatkan atau memperkecil volume dengan cepat dari kaleng dengan
jumlah yang banyak, serta mempermudah para pengumpul kaleng bekas

39
dalam pengolahannya, atau limbah yang dapat didaur ulang kembali
sehingga memperefisien waktu.
III.3.2. Studi Literatur
Kemudian di lanjutkan dengan studi literatur yang merujuk kepada
beberapa pustaka/ refrensi yang mendukung teori-teori yang berhubungan
dengan alat pres kaleng bekas minuman: seperti buku, paper dan browsing
internet, jurnal.
III.3.3. Pengumpulan Pustaka
Mengumpulkan pustaka / data apa saja yang berkaitan dengan rancang
bangun alat pres kaleng bekas minuman dibutuhkan dalam proses
perancangan alat khusus ini, yang merujuk kepada refrensi yang telah di
pelajari sebelumnya.
III.3.4. Perancangan Model
Merancang model dengan pertimbangan yang telah di lakukan dengan
menggunakan gambar teknik, software solidwork atau master cam.
III.3.5. Pembuatan Laporan
Proses pengerjaan tugas akhir dalam bentuk tulisan yang membahas
proses pengerjaan dan pengamatan yang dilakukan.

III.4. Bahan dan Alat


III.4.1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan alat pres kaleng bekas
minuman ini adalah sebagai berikut:

1. Besi profil L ukuran 40 × 40 × 3 mm


2. Pipa besi 360 × ∅ 75 × 2 mm
3. Pipa besi 200 × ∅ 65 × 2 mm
4. Besi plat 270 mm x 270 mm x 8 mm
5. Tripleks kayu 1000 mm x 500 mm x 4 mm
6. Besi ST 37 dengan ∅ 16 dan panjang 470 mm
7. Bearing motor 2 buah
8. Elektroda las E 6013 ( RB. 2.6 )

40
III.4.2. Alat
Jenis –jenis alat yang di gunakan untuk mengerjakan bagian-bagian
dari alat pres kaleng bekas minuman ini adalah sebagai berikut:
1. Mesin las
2. Mesin bubut
3. Mesin bor duduk
4. Gerinda tangan
5. Gergaji tangan
6. Palu
7. Tang jepit
8. Penitik penggores
9. Mesin bor tangan
10. Mesin Penguji Tekanan
11. Siku
12. Meter
13. Mistar baja
14. Kikir
15. Jangka sorong
16. Kaca mata
17. Sarung tangan
18. Pulu terak

41
III.5. Sketsa Diagram Alir Tugas Akhir
Adapun bagan alir dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Mulai

Pengumpulan
Data

Data Data
Primer Sekunder

Perhitungan Alat

Rancangan Alat

Proses Pembuatan

Tidak
Uji Coba
Alat Ya

Ya

Pembahasan

Kesimpulan
saran

Selesai

Gambar III.1 Sketsa Diagram Alir Tugas Akhir

42
III.6 Jadwal Pembuatan Tugas Akhir

2018-2019
No KEGIATAN Juni Juli Agustus
Septem Novem Desem Januari Mei
ber ber ber
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi
Judul
2 Pengumpulan
Pustaka
3 Pembuatan
Bab 1
4 Konsultasi
Bab 1
5 Pembuatan
Bab 2 dan
Bab3
6 Konsultasi
Bab1,Bab2,
dan Bab 3
7 Perbaikan
Proposal
8 Penyerahan
Proposal
9 Ujian
Proposal
10 Pembuatan
Alat
11 Pembuatan
Bab 4
12 Konsultasi
Bab 4
13 Perbaikan
gambar

14 Ujian tugas
akhir

Tabel III.1 Jadwal pembuatan tugas akhir

43
BAB IV
PEMBAHASAN

IV.1 Spesifikasi dan PerhitunganAlat Pres Kaleng Bekas Minuman


IV.1.1 Spesifikasi Alat Pres Kaleng Bekas Minuman
Spesifikasi kontruksi alat pres kaleng bekas minuman di tentukan oleh
beberapa pertimbangan antara lain:
1. Menggunakan motor listrik dengan daya ½ Hp dan putaran
porosnya sebesar 1400 rpm
2. Menggunakan speed reducer tipe 50 dengan rasio 1:50 sehingga
putaran yang dihasilkan oleh speed reducer adalah sebagai
berikut:
N2= N1:50
= 1400 rpm : 50
= 28 rpm
Dimana:
N2= Putaran speed reducer (rpm)
N1= Putaran motor listrik (rpm)
3. Alat pres kaleng bekas minuman ini memiliki dimensi dengan
ukuran panjang 1000 mm × lebar 500 mm × tinggi 750 mm
4. Kapasitas produksi alat pres kaleng bekas minuman adalah 1.680
kaleng/jam
Tabel Spesifikasi Alat
1.Spesifikasi Motor Listrik.

No Type Rated RPM Input daya


Input Power
Voltage
1 MC802-2 220 V/ 1400 ½ HP 375 watt
50 Hz / RPM
1 phase
2.Spesifikasi Speed Reducer

No rasio Ukuran Speed of input input berat


dinamo Saft
1 1:50 ¼ Hp 1.500 r/min 0,27 kw 6,6 kg

44
3.Spesifikasi pulley

No Jalur pulley Jumlah Diameter Diameter Bahan


Jalur As luar
1 v-bellt tipe A 1 19 mm 40 mm Aluminium
4.Dimensi alat

No Panjang alat Lebar alat Tinggi alat


1 1000 mm 500 mm 750 mm
IV.1 Tabel spesifikasi alat
IV.1.2. Analisis Perhitungan Gaya Untuk Pengepresan Kaleng
Percobaan ini dilakukan dengan cara dilakukan uji penekanan pada 3 buah
sampel kaleng yaitu pada kaleng sprite,kaleng bir angker,kaleng coco-cola dengan
menggunan alat pres mekanik. Diketahui panjang mula-mula dari kaleng ini
adalah 115mm, spesifikasi dari alat pres kaleng yang dibuat dapat mengepres
kaleng dari panjang 115 mm menjadi 25 mm, sehingga dalam melakukan
percobaan ini jarak penekanan yang dilakukan oleh alat pres mekanik ini adalah
90 mm setelah itu dicatat beberapa gaya maksimal yang dibutuhkan untuk
mengepres kaleng menjadi ukuran yang telah ditentukan

Gambar IV.1 Proses uji tekan kaleng

45
No Percobaan Jenis kaleng hasil
1 Percobaan 1 Kaleng sprite 41kg
2 Percobaan 2 Kaleng bir angker 97kg
3 Percobaan 3 Kaleng coco-cola 85kg
Tabel IV.2 Uji tekan pada masing-masin sampel kaleng
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari percobaan tersebut maka kita peroleh
gaya maksimal yang dibutuhkan adalah:
F = Beban maksimal x ( g )

= 97 kg × 9,81m/L
= 951,57 N
Keterangan:
F= Gaya maksimal (N)
G= percepatan grafitasi ( m/L )

46
IV.2 Perhitungan Daya Motor dan Tenaga Penggerak
P=F×V
× ×
V=

3, × , " × M ,N"
=

= 0,27 m/s
P = 951,57 N × 0,27 m/s
= 256,92 watt
Daya motor yang direncanakan adalah:
Pd = Fc × P

= 1,2 × 256,92Watt
= 308,3 Wat Pd= ½ hp

47
IV.3. Gambar assembling alat pres kaleng bekas minuman

Gambar IV.2. Assembling alat pres kaleng bekas minuman

48
IV.4. Perhitungan Pada Batang Torak
Jenis bahan yang digunakan adalah ST37
O PQR#
tekan = V = Faktor keamanan
S
=6
3 T/""
tekan =

= 61,7 N/

tekan =

V ,V T
61,7 N/ =

A(perencanaan)= 15,42
A (aktual) = 470 mm× 16 mm

= 7250
XYZ,Y[
W[Aktual] = \
[\Y]
= 0,131N/

Jadi W[aktual] < W tekan, maka batang torak ini aman digunakan.

IV.5. Perhitungan Pada Baut Penghubung Batang Torak


Jenis bahan yang digunakan adalah ST37.

370 `/ 2
^= 6
= 61,7 `/

a = 0,8 × ^
= 0,8× 61,7`/

a = 49,36`/
8
a =
e

49
V ,V T
49,36 N/ = %
×

× V ,V T
2 =
. ,3 T/""
3.M ,MT
=
V , T/""

2 = 24,56
d = 4,95 mm
d = 5 mm
V ,V T
a (aktual) = %
.

= 12,12N/

Jadi a fg^hfi < a, maka baut ini aman digunakan

IV.6. Perhitungan Pulley dan Sabuk


1. Diameter puli
kN
i= =
kN

keterangan:
i = angka perbandingan
n1 = putaran poros motor (rpm)
n2 = putaran poros reducer(rpm)
Dp= Diameter puli poros reduser
Dp =Diameter puli poros motor
Jadi:
kN
i= =
N

,N"
= =
,N"

2. Kecepatan sabuk (v)


. N.
V=
×

50
3, "" × , ""× ,N"
V=
×

V = 5,582 m/s
Keterangan:
V = kecepatan sabuk

Dp= diameter pulley motor


n1 = kecepatan putaran motor

3. Panjang sabuk

L = 2C (Dp + dp) + (mn − 2p


l

Keterangan
L = Panjang sabuk (mm)
C = Jarak sumbu (mm)
Dp= diameter puli reduser
dp = diameter puli motor
untuk diameter pulley yang sama maka rumusnya adalah sebagai berikut:

L = 2q. + \s
Keterangan : x = jarak antar pusat pulley
r = jari-jari pulley
maka:

L= \q. + \s
L = 2. 3,14.38,1+ 2.610
L =1459,2mm

4. Sudut kontak
u vwx w
t =180 &

u uy, xuy,
=180 yzB

u B
=180 yzB

51
= 180
Jadi sudut kontak ( t ) yang terjadi pada puli motor dengan puli speed
reducer adalah 180 .

5. Tipe sabuk
Berdasarkan perhitungan kecepatan pulley (motor) dan daya rencana yang
didapat, maka jenis sabuk yang dipakai adalah tipe sabuk A

IV.7. Tabel Analisis Perhitungan Biaya Alat Pres Kaleng Bekas Minuman
IV.7.1. Biaya Alat dan Bahan

No komponen Jumlah Tipe Harga


1 Motor listrik 1 ½ Hp 1phase Rp 800.000
2 Speed reducer 1 1: 50 Rp 750.000
3 Saklar on of 1 - Rp 75.000
4 Kabel 3 meter Eterna Rp 33.000
5 Colokan 1 - Rp 5000
6 Mata gurinda 2 Gurinda permukaan Rp 28.000
6 Gurinda potong Rp 30.000
7 Pipa besi 500 mm 4 inch Rp 30.000
200 mm 3inch Rp 20.000
8 Besi 12 meter Profil L 40x40x3mm Rp 208.000
270 mm Besi ST37 ∅16 mm Rp 20.000
9 Elektroda 1 kg RB 26 Rp 31.750
10 Fully 1 ∅ 19 Rp 15.000
1 ∅ 12 Rp 15.000
11 Sabuk 1 A 50 Rp 95.000
12 Baut dan mur 5 Baut 10 Rp 10.000
4 Baut 12 Rp 12.000
6 Baut steenlis 13 Rp 30.000
5 Baut 14 Rp 24.000
13 Oli 1liter Oli onion 90 Rp 45.000
14 Cat 2kg Cat minyak Rp 30.000
15 Kuas 1 - Rp 5000
Jumlah = Rp 2.296.750

Tabel IV.3. Biaya alat dan bahan

52
IV.8.Tabel Proses Pengerjaan Alat
Pembuatan Rangka Tempat Duduk Alat
No
Gambar benda kerja Peralatan yang Bahan/material Keterangan pembuatan
digunakan yang digunakan
1 1. Mesin gerinda 1.Besi siku profil 1. potong besi dengan
tangan L 40 x 40 x3mm ukuran 1000 x 500 x
2. Mesin gerinda 2.Kawat las RB 750 mm masing-
potong/gerinda 2.6 masing panjang 1000
duduk 3.Batu gerinda mm sebanyak 2 buah
3. Gergaji besi potong dan lebar 500mm
4. Meter rol 4.Batu gerinda sebanyak 6 buah
5. Siku datar kemudian tinggi 750
6. Spidol 5.Mata bor 4,5 mm sebanyak 4
7. Palu dan 10,12mm buah,untuk pembuatan
8. Mistar baja tempat dudukan alat
9. Mesin las pres tersebut
10. Kikir 2. potong besi dengan
11.Mesin bor ukuran panjang
tangan 1000mm,sebanyak 2
buah untuk pembuatan
tempat duduk motor
penggerak
3. potong lagi besi
profil L dengan
panjang 350mm
sebanyak 2 buah dan
besi bulat ∅16 dengan
ukuran panjang
150mm sebanyak 4
buah dan 700mm 1
buah untuk pembuatan
tempat duduknya
speed reducer.

53
2 Pembuatan tabung pres
1. mesin gerinda 1. pipa besi 4 inch 1. potong pipa ukuran
tangan ukuran panjang panjang 470 mm, potong
2. kikir 470 mm permukaan pipa dengan
3. mesin las 2. plat besi menggunakan ukuran
ukuran 110 x 120 diameter kaleng agar
x 8mm dapat memasukan kaleng
3. batu gerinda 2. potong plat besi
potong hingga membentuk profil
4. batu gerinda U untuk menutup bagian
permukaan unjung yang berlubang.
5. kawat las 3. potong besi profil L
untuk membuat tempat
dudukan bak pengepres
tersebut.
3 Pembuatan Torak
1. mesin gerinda 1. pipa besi 3 inch 1. potong pipa besi
tangan ukuran panjang ukuran panjang 115 mm
2. mesin bor tangan 115 mm potong hingga
3. mesin las 2. plat besi membentuk torak pada
ukuran 100 x 110 umumnya, lubang
x 8mm dengan menggunakan
3. batu gerinda bor untuk memasang pen
potong penghubung
4. batu gerinda 2. potong besi plat
permukaan membentuk bulat
5. kawat las kemudian tutup pada
ujung pipa yang sudah
membentuk torak.
4 Pembuatan pen penghubung torak
1. mesin gerinda 1.besi bulat 1. potong besi bulat ∅
tangan ∅12mm 12mm bubut hingga
2. mesin bor tangan 2. batu gerinda mecapi ukuran lubang
3. mesin bubut potong bering
3. pahat bubut 2. lubang dengan
4. mata bor 2,5 menggunakan mata bor
mm 2,5 mm untuk memasang
spi penahan agar tidak
terlepas.
5 Pembuatan batang penghubung
1. mesin bubut 1.besi bulat ∅ 1.potong besi bulat ∅ 16
2. mesin gerinda 16mm mm
tangan 2.besi bulat 2 inci 2. potong besi bulat 2
3. mesin las 3. batu gurinda inci 2 buah dengan
potong panjang 26 mm

54
4. pahat bubut 3. bubut hingga rata
mencapai 25
mm,kemudian bubut
dalam untuk memasukan
bering dan hubungkan
dengan besi bulat ∅
16mm dengan ukuran
panjang 270 mm hingga
menjadi batang
penghubung

6 Pembuatan roda penggerak


1. mesin las asteling 1. besi plat 280 x 1. potong besi plat
2. mesin bubut 260 x 10mm menjadi bulat dengan
3. mesin bor duduk 2. besi bulat ∅ 25 ∅ 270 mm, bubut sampai
4. kikir panjang 35mm menjadi ∅ 250mm.
5. penetik 3. pahat bubut kemudian bor tengahnya
4. oli dengan mata bor ∅19mm
5. kuas 2. potong besi bulat ∅ 25
panjang 35mm kemudian
bor tengahnya dengan
menggunakan mata bor
∅19 dan hubungkan pada
poros tengah agar
menjadi penahan pada
poros motor dengan
menggunakan baut
penahan.

Tabel. IV.4. Proses Pengerjaan Alat

55
IV.9. Peta Kerja

PETA PROSES OPERASI

NAMA OBYEK : RANCANG BANGUN ALAT PRES KALENG


BEKAS MINUMAN
NOMOR PETA :1
DIPETAKAN OLEH :FRAENGKY DAN CRISTY
TANGGAL DIPETAKAN :24 JANUARI 2019

Pembuatan Pembuatan Roda pembuatan pembuatan pembuatan


Meja Penggerak tabung pres torak batang penghubung

15mnt 20m 25mnt


1.Pemotongan 1.pemoto- 1.pemo- 1.pemo- 5mnt 1.pemoto- 15mnt
Besi Siku ngan besi tongan tongan ngan besi
Plat pipa pipa ∅ 40mmx25mm
2.Pengelasan 2.bubut 60m 2.pemot- 2.pemot- 2.pembubutan
25mnt 10mnt
Rangka besi ongan ongan 7mnt besi 30mnt
besi plat besi plat

3.Gerinda per- 10mnt 3.bor ∅ 30mnt


3.tutup 15mnt
3.tutup 3.pemotongan
mukaan poros ujung ujung 5mnt besi ∅ 16mm 5mnt

Rangka yg dilas pipa pipa x27mm


5mnt 5mnt
4.pemeriksaan 4.pemerik- 4.pemerik- 5mnt 4.pemerik- 5mnt 4.pemeriksaan 5mnt
Saan saan saan
8mnt
5. pembuatan 30mnt 5.pembu- 30mnt 5.gerin- 5.geri- 8mnt
Tempatduduk tan pena- da per- nda per-
Motor / reduceer han baut mukaan mukaan
30mnt
dilas dilas
6.pengeboran 6.penge- 10mnt 6.pengebo- 15mnt

Baut penahan lasan ran lubang


pen

Selesai
RINGKASAN
KEGIATAN JUMLAH WAKTU(JAM)
OPERASI 23 9,3
PEMERIKSAAN 5 25 menit
TOTAL 28 9,28

56
IV.10 Perawatan Bagian Alat
Perawatan ( maintenance ) dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara
atau untuk menjaga fasilitas/ peralatan dan mengadakan perbaikan serta
penggantian pada komponen/ alat yang mengalami kerusakan,sehingga alat dapat
bekerja secara maksimal sesuai dengan yang di inginkan
Adapun bagian-bagian alat yang perlu dirawat adalah sebagai berikut:
1.motor listrik
beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perawatan motor listrik, antara lain:

• Suhu
• Getaran
• Suara atau kebisingan
• Tahan isolasi
• Terminasi
• Ampere
• Pelumasan bearing
• Baut pengikat
• Kebersihan
2. speed reducer

• Kecepatan gear reducer harus dibersihkan sebelum menggunakan poros


penginstalan. Periksa poros pemasangan untuk tabrakan, kotoran dan jika
ada yang harus di bersihkan sepenunya
• Periksa lubang (atau sumbu) lubang (atau poros) yang terhubung ke gear
reducer, dan toleransi lubang harus H7 (toleransi porosnya adalah H6).
• Kecepatan gear reducer harus memeriksa apakah tingkat minyak normal
sebelum digunakan ditempat kerja.
3. Bearing
Menahan beban pada kontak permukaan yang sangat sempit diantara bagian
yang berputar (roller) dan diantara permuaan inner dan oter ratces. Jika ada beban
berlebihan atau beban kejut yang terjadi pada bagian tersebut akan menimbulkan
luka gores kerusakan ini memicu suara yang kasar dan getaran berlebihan dan
juga putaran yang kasar.
4. torak dan tabung pres (silinder)
Disaat bekerja harus selau memeriksa pelumas yang berada pada dalam
tabung pres sehingga torak bergerak maju dan mundur dapat mengurangi gesekan
pada dinding torak dan tabung pres tersebut
Waktu yang diperlukan dalam perawatan alat ini adalah disaat alat dioperasikan
harus selalu memeriksa dan memperhatikan bagian-bagian alat pres kaleng.

57
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
A. Proses kerja dari alat pres kaleng bekas minuman adalah moror listrik sebagai
tenaga penggerak utama memberikan putaran ke speed reducer melalui v-belt dan
pulley pada speed reducer putaran motor di perlambat dengan rasio 1:50 putaran
speed reducer yang telah melambat itu menggerakan torak dan batang torak yang
telah terhubung ke roda penggerak, yang berfungsi sebagai poros engkol. Gerak
maju mundur dari torak tersebut di manfaatkan untuk mengepres kaleng sampai
keukuran yang telah ditentukan.
B. Daya motor yang diperlukan untuk menggerakan poros penekan adalah sebesar
= 308,3 watt
C. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji coba tekanan kaleng maka kita
peroleh gaya maksimal yang dihasil = 951,57 N
D. Perkiraan perhitungan untuk pembuatan alat pres kaleng bekas minuman
jumlah totalnya adalah Rp 2.296.750

V.2. Saran
A. Sebelum mengoperasikan alat tersebut terlebih dahulu memberikan pelumas
pada daerah yang mengalami gesekan yang ada pada bak pengepres agar
mempermudah torak bergerak maju dan mundur.
B. Dalam mengoperasikan alat tersebut disaat memasukan kaleng harus
memperhatikan letak kedudukan kaleng didalam bak pres, karena jika posisi
kaleng salah dapat menyebapkan tersangkutnya torak pada bak pengepres
sehingga akan menyebapkan slip pada sabuk.

58
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Syamsar, 1989. Dasar-dasar perkakas dan mesin perkakas.
Jakarta: CV .Rajawali
http://www.fsrd.itb.ac.ad/wp-content/uploads/pemanfaatan-material-limabah-
kaleng-alumaniumpada-produk-pakai.pdf )
http://www.vartikel.com/sifatkaleng

Kenyon, W dan Ginting , D. 1985 . Dasar-Dasar Pengelasan .Jakarta : Erlangga


Khurmi, R.S. dan Gupta, J.K. 2002. Machine Design. S. C Hald dan Company
LTD. New Delhi : Ram Nagar.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.

Djambatan.

Shigley, E. Josep dan Mitchell, D. Larry. 1983. Perencanaan Teknik Mesin.


Jakarta: Erlangga
Sularso, dan Kiyokatsu Suga . 1997 . Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin. Jakarta:Pradya Paramitha
LAMPIRAN

Dokumentasi Proses Pembuatan Bagian-Bagian Alat Pres Kaleng Bekas


Minuman

No Keterangan Dokumentasi
1 Proses pengerjaan rangka

2 Proses pemotongan plat untuk


menutup ujung pipa
3 Proses pembuatan batang
penghubung

4 Proses pemotongan pipa untuk


. membuat torak

5. Proses pemotongan pipa untuk


membuat bak pengepres
6. Proses pembuatan pen
penghubung torak.

7. Proses pengelasan bak


pengepres

8. Proses membubut roda


penggerak
1. Rangka Alat Pres Kaleng. .± , √

1 Batang Penghubung 5 ST 37 345 x 35


Jumlah Nama Bagian No. Bahan Ukuran (mm) Keterangan
Bgn
Batang Penghubung Pengganti dan Diganti dengan
Digambar 24-02- F. elias
19
Skala Diperiksa 04-02- J. Sesa
1 :50 19
Dilihat
Disetujui

POLITEKNIK NEGERI AMBON


3. Roda Penggerak. Tol. ± 0,1

Ø 40mm

1 Roda Penggerak 3 ST 37 250 x 5


Jumlah Nama Bagian No. Bahan Ukuran (mm) Keterangan
Bgn
Roda Penggerak Pengganti dan Diganti dengan
Digambar 24-02- F.Elias
19
Skala Diperiksa 04-02- J. Sesa
1 :50 19
Dilihat
Disetujui

POLITEKNIK NEGERI AMBON


5. Batang Penghubung. Tol. ± 0,1

Ø 35mm Ø 35mm

Ø 18mm Ø 18mm

1 Batang Penghubung 5 ST 37 345 x 35


Jumlah Nama Bagian No. Bahan Ukuran (mm) Keterangan
Bgn
Batang Penghubung Pengganti dan Diganti dengan
Digambar 24-02- F. elias
19
Skala Diperiksa 04-02- J. Sesa
1 :50 19
Dilihat
Disetujui

POLITEKNIK NEGERI AMBON


6. Tabung Pres. Tol. ± 0,1

1 Tabung Pres 4 Galvanis 750 x 115 Pipa 4”


Jumlah Nama Bagian No. Bahan Ukuran Keterangan
Bgn (mm)
Tabung Pres Pengganti dan Diganti
dengan
Digambar 24-02- C.
19 Lusnarnera
Skala Diperiksa 04-02- J. Sesa
1 :50 19
Dilihat
Disetujui

POLITEKNIK NEGERI AMBON


7. Torak. Tol. ± 0,1

1 Torak 6 Galvanis 150 x 95 Pipa 3”


Jumlah Nama Bagian No. Bahan Ukuran (mm) Keterangan
Bgn
Torak Pengganti dan Diganti
dengan
Digambar 24-02- C.
19 Lusnarnera
Skala Diperiksa 04-02- J. Sesa
1 :50 19
Dilihat
Disetujui

POLITEKNIK NEGERI AMBON


8. Corong. Tol. ± 0,1

1 Corong 8 ST 37 330 x 290


Jumlah Nama Bagian No. Bahan Ukuran Keterangan
Bgn (mm)
Corong Pengganti dan Diganti
dengan
Digambar 24-02- C. Lusnarnera
19
Skala Diperiksa 04-02- J. Sesa
1 :50 19
Dilihat
Disetujui

POLITEKNIK NEGERI AMBON


11. Pen. Tol. ± 0,1

1 Pen 7 ST 37 114 x 11
Jumlah Nama Bagian No. Bahan Ukuran Keterangan
Bgn (mm)
Pen Pengganti dan Diganti
dengan
Digambar 24-02- C. Lusnarnera
19
Skala Diperiksa 04-02- J. Sesa
1 :50 19
Dilihat
Disetujui

POLITEKNIK NEGERI AMBON


1 Pen 11 ST 37 114 x 11
1 Kabel NYM 10 - 3 x 1,25 Beli/ gudang
1 Saklar push button 9 - - Beli/ gudang
1 Corong 8 ST 37 330 x 290
1 Torak 7 Galvanis 150 x 95 Pipa
1 Tabung pres 6 Galvanis 750 x 115 Pipa 4”
1 Batang penghubung 5 ST 37 345 x 35
1 Gear box speed 4 - 1 : 50 Beli/ gudang
reducer
1 Roda penggerak 3 ST 37 250 x 5
1 Motor listrik 2 - - Beli/ gudang
1 Rangka alat pres kaleng 1 ST 37 1000 x 500 x
750
Jumlah Nama Bagian No. Bgn Bahan Ukuran(mm) Keterangan
Assembling Alat Pres Kaleng Bekas Pengganti dan Diganti dengan
Minuman
Digambar 24-02- C.
19 Lusnarnera
Skala Diperiksa 04-02- J. Sesa
1 :50 19
Dilihat
Disetujui

POLITEKNIK NEGERI AMBON

Anda mungkin juga menyukai