KELAS : B
Oleh:
1. Widia insani 1609511083
2. Luh Gede Setyawati 1609511090
3. Ni Made Widy Matalia Astuti 1609511095
1. Sumber Kontaminasi
Bahan baku mentah
Dapat dilakukan dengan pembersihan dan pencucian untuk tujuan
mengurangi jumlah mikroba khususnya dalam bentuk spora
Peralatan/mesin yang berkontak langsung dengan makanan .
Alat harus dibersihkan secara berkala dan efektif
Peralatan untuk sterilisasi panas
Diusahakan dipelihara di atas suhu 75-76°C agar bakteri termofilik (bakteri
yang tahan panas) tidak hidup.
Air untuk pengolahan makanan
Air yang digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan air minum
Air pendingin kaleng
Harus mengandung desinfektan dalam dosis yang cukup.
Peralatan/mesin yang menangani produk akhir (post process handling
equipment)
Harus dalam keadaan kering dan bersih untuk menghindari terkontaminasi
lagi.
3. Sanitasi Kimiawi
Desinfektan kimiawi membasmi sebagian besar mikroba (tidak 100%).
Dalam peraturan Good Manufacturing Practices (GMP), disyaratkan penggunaan
zat kimia yang cukup dalam dosis yang dianggap aman dengan mengikuti petunjuk
penggunaannya. Efektivitas dari desinfektan tergantung pada jenis dan
konsentrasinya, lama kontak, suhu, dan pH. Desinfektan yang lazim digunakan
adalah klorin, jod, dan amonium quarterner.
- Bahan desinfeksi
a. Klorin
Disinfektan ini bekerja cepat terhadap sejumlah mikroorganisme
dan harganya relatif murah cocok pada pengolahan dan pengangkutan
makanan Golongan desinfektan ini bersifat korosif terhadap bahan logam
dan juga bersifat sebagai pemutih. Oleh karena itu,diperlukan pembilasan
b. Iodosphor
Daya kerjanya cepat dan mempunyai aktivitas yang luas terhadap
mikroorganisme. Dapat bersifat korosif terhadap logam,tergantung dari
formulasinya dan sifat permukaan yang didesinfeksi.
c. Senyawa Amonium Kuartener
Senyawa ini mempunyai sifat detergen yang baik, tidak berwama,
relatif tidak korosif terhadap logam, tidak beracun tetapi berasa pahit.
Diperlukan pembilasan yang seksama setelah desinfeksi dengan zat ini.
Senyawa ini tidak dapat digabungkan dengan sabun atau detergen amoniak
d. Surfaktan yang Bersifat Amfoter
Mengandung bahan aktif yang bersifat sebagai detergen dan
bakterisidal. Merupakan desinfektan yang efektif bila digunakan sesuai
dengan petunjuk. Senyawa ini akan menjadi tidak aktif bila ada zat organik.
e. Asam dan Basa Kuat
Selain sebagai detergen , ia juga mempunyai aktivitas antimikroba
yang cukup. Setelah waktu kontak yang cukup semua permukaan yang
didesinfeksi harus dibilas dengan air yang memenuhi syarat air minum
4. Hegiene Karyawan
Higiene dan kesehatan karyawan ternyata berpengaruh pada kualitas produk
akhir. Maka diperlukan prosedur standar bagi higiene dan kesehatan karyawan yang
direncanakan dalam tiga bidang yaitu:seleksi kesehatan dan pemeliharaan
kesehatan karyawan, pendidikan dan pengawasan higiene dan sanitasi, dan praktek
higiene dan sanitasi di pabrik. daerah wabah.
6. Hegiene Pribadi
Perilaku hidup berssih harus dimengerti dan dijalankan yang mencakup 1.
Cuci tangan ( dengan air bersin dan sabun), 2. Kebersihan dan 3. Hindari kebiasaan
tak sehat (meludah,telinga menggaruk,dll).