Anda di halaman 1dari 5

Vol.

14 Nomor 1 Januari 2019 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

IDENTIFIKASI MAKANAN JAJANAN YANG MENGANDUNG


BORAKS RADIUS SATU KILOMETER
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA KAMPUS 2

Angelina Swaninda Nareswara


1
Program Studi S-1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta; Jalan
Raya Tejem KM 1.5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, Telp/Fax (0274) 4437888/4437999,
email: swa_9nda@yahoo.com

Abstrak
Latar Belakang : Makanan jajanan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat,
karena harga relatif murah, memiliki cita rasa yang enak dan juga mudah untuk didapatkan. Meskipun
makanan jajanan memiliki keunggulan, akan tetapi bisa berdampak negatif bagi kesehatan apabila
makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba akibat penanganan yang tidak higIenis dan penggunaan
Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang tidak diizinkan, salah satunya boraks
Tujuan : Mengetahui ada atau tidaknya kandungan boraks pada makanan jajanan yang dijual radius 1 km
dari Umiversitas Respati Kampus 2 Yogyakarta.
Metode Peneltian : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan rancangan deskriptif observasional.
Sampel penelitian ini adalah semua makanan jajanan yang dijual radius 1 km dari Kampus 2 Universitas
Repati, Jalan Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman Yogyakarta. Uji Laboratorium Analisis Kandungan
Boraks dilaksanakan di Balai Laboratorium Kesehatan Dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah
Hasil : Sampel makanan jajanan yang diteliti sebanyak 6 sampel. Hasil uji boraks yang dilakukan
menyatakan keenam sampel negative kandungan boraksnya.
Kesimpulan : Makanan jajanan yang dijual disekitar Kampus 2 Respati Yogyakarta Radius 1 Kilometer
tidak ada yang mengandung boraks dan aman untuk dikonsumsi.

Kata Kunci : Makanan jajanan; boraks

PENDAHULUAN makanan jajanan memiliki keunggulan,


Makanan jajanan adalah makanan akan tetapi bisa berdampak negatif bagi
yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kesehatan apabila makanan jajanan
kaki lima di jalanan dan tempat-tempat terkontaminasi oleh mikroba akibat
keramaian umum lain yang langsung penanganan yang tidak higIenis dan
dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan penggunaan Bahan Tambahan Makanan
atau persiapan lebih lanjut. Istilah makanan (BTM) yang tidak diizinkan (Mudjajanto,
jajanan tidak jauh dari istilah junk food, fast 2005).
food, dan street food karena istilah tersebut Gaya hidup yang semakin tinggi
merupakan bagian dari istilah makanan mengakibatan peran makanan jajanan bagi
jajanan (Adriani dan Wirjatmadi, 2012). masyarkat cukup tinggi. Salah satunya
Makanan jajanan merupakan hal adalah gaya hidup mahasiswa, dimana
yang tidak terpisahkan dari kehidupan aktivitas mahasiswa di luar rumah yang
masyarakat, karena harga relatif murah, semakin tinggi, mengakibatkan mereka
memiliki cita rasa yang enak dan juga sngat bergantung dengan makanan jajanan.
mudah untuk didapatkan. Meskipun

1
Vol. 14 Nomor 1 Januari 2019 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Peraturan Menteri Kesehatan No. tertelan boraks dapat mengakibatkan efek


722/ MenKes/Per/IX/88 boraks dinyatakan pada susunan syaraf pusat, ginjal dan hati.
sebagai bahan berbahaya dan dilarang Konsentrasi tertinggi dicapai selama
untuk digunakan dalam pembuatan ekskresi. Ginjal merupakan organ paling
makanan. Boraks yang tercampur dalam mengalami kerusakan dibandingkan dengan
makanan akan terserap oleh darah dan organ lain. Dosis fatal untuk dewasa 15-20
disimpan dalam hati. (Suklan H, 2002 g dan untuk anak-anak 3-6 g (Simpus,
dalam widayat, 2011). 2005).
Asam borat atau boraks ( boric acid
) merupakan zat pengawet berbahaya yang METODOLOGI PENELITIAN
tidak diizinkan digunakan sebagai Jenis penelitian ini adalah
campuran bahan makanan. Boraks adalah kuantitatif, dengan rancangan deskriptif
senyawa kimia dengan rumus Na2B4O7 observasional. Pendekatan deskriptif adalah
10H2O berbentuk kristal putih, tidak menggambarkan terkait masalah kesehatan
berbau dan stabil pada suhu dan tekanan yang terjadi pada kasus atau fenomena
normal. Dalam air, boraks berubah menjadi berdasarkan distribusi tempat, waktu, dan
natrium hidroksida dan asam borat (Syah, lain - lainatau mendeskripsikan seperangkat
2005 dalam Widayat 2011). peristiwa yang terjadi atau kondisi populasi
Boraks memiliki sifat antiseptik saat itu (Hidayat, 2010).
dan biasa digunakan oleh industri farmasi Penelitian ini dilakukan di sekitar
sebagai ramuan obat, misalnya dalam salep, Kampus 2 Universitas Respati Yogyakarta,
bedak, larutan kompres, obat oles mulut Jalan Raya Tajem KM 1.5 Maguwoharjo,
dan obat pencuci mata. Selain itu boraks Depok, Sleman, Yogyakarta dan Balai
juga digunakan sebagai bahan solder, Laboratorium Kesehatan Dan Pengujian
pembuatan gelas, bahan pembersih/pelicin Alat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
porselin, pengawet kayu dan antiseptik penelitian ini adalah semua makanan
kayu (Aminah dan Himawan, 2009 dalam jajanan yang dijual radius 1 km dari
Widayat, 2011). Kampus 2 Universitas Repati, Jalan Tajem,
Nevrianto (1991) menyebutkan Maguwoharjo, Depok, Sleman Yogyakarta.
bahwa Boraks dinyatakan dapat Populasi dalam penelitian ini
mengganggu keseahatan bila digunakan adalah semua makanan jajanan yang ada di
dalam makanan, misalnya mie, bakso wilayah Jalan Tajem. Sampelnya adalah
kerupuk. Efek negatif yang ditimbulkan semua makanan jajanan yang dijual radius
dapat berjalan lama meskipun yang 500 meter arah utara dan 500 meter arah
digunakan dalam jumlah sedikit. Jika selatan dari Kampus 2 Universitas Repati,

2
Vol. 14 Nomor 1 Januari 2019 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Jalan Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman HASIL


Yogyakarta. Pengambilan sampel makanan
Teknik pengambilan sampel dalam jajanan pada penelitian ini dilakukan di
penelitian ini adalah dengan Purposive sekitar Kampus 2 Universitas Respati
Random Sampling, yaitu dipilih Yogyakarta, dimana radiusnya adalah saty
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. kilometer. Penelitian laboratorium
Kriteria sampel tersebut yaitu: kandungan boraks pada makanan jajanan
makanan jajanan yang diproduksi sendiri dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan
atau dititipkan ke pedagang, belum Dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi
memiliki label pangan, dijual tanpa proses Jawa Tengah di Kota Semarang.
pengolahan dan persiapan lebih lanjut. Makanan jajanan yang dibeli
Jumlah sampel yang masuk dalam kriteria seberat 250 gram per sampel. Berat sampel
adalah 6 sampel. merupakan berat minimal untuk pengujian
Analisa terhadap data yang kandungan boraks pada makanan yang
terkumpul dilakukan secara deskriptif yang ditetapkan oleh Balai Laboratorium
disertai dengan tabel, narasi, dan Kesehatan Dan Pengujian Alat Kesehatan
pembahasan, serta diambil kesimpulan Provinsi Jawa Tengah
apakah makanan jajanan radius 1 km di
Kampus 2 Universitas Respati Yogyakarta
mengandung boraks atau tidak.
Tabel 2.
Nama Makanan Jajanan Dan Jumlah Sampel
Nama Makanan Jajanan Jumlah
Mie 1
Bakso besar 1
Bakso Kecil 1
Dawet 1
Tahu Bakso 1
Sate sosis 1
Total 6
Hasil pemeriksaan kandungan boraks keenam makanan jajanan dapat dilihat pada
tabel 3.
Tabel 3.
Hasil Pengujian Kandungan Borak Makanan Jajanan

Nama Makanan Jajanan Kode Hasil


Bakso besar A Negative
Mie B Negative
Bakso Kecil C Negative
Dawet (cendol) D Negative

3
Vol. 14 Nomor 1 Januari 2019 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

Tahu bakso E Negative


Sate sosis F Negative

Tabel 3. menunjukkan bahwa keenam Respati. Pertanyaan mendasar yang


sampel makanan jajanan yang diambil peneliti tanyakan mengenai pemilihan
disekitar kampus didapat hasil negative. makanan jajanan yang setiap kali
Hal ini menunjukkan bahwa makanan mereka pilih sebagai pilihan.
jajanan yang ada di sekitar Kampus 2 Mahasiswa menyampaikan
Universitas Respati Yogyakarta Radius bahwa kebanyakan mereka memilih
Dua Kilometer tidak ada yang makanan jajanan karena jam kuliah
mengandung borak. yang padat, tugas yang menumpuk dan
Penjaja makanan adalah salah kos-kosan yang tidak memungkinkan
satu tempat yang digunakan untuk untuk mereka memasak. Alasan-alasan
menyediakan makanan dan minuman inilah yang dapat menggambarkan
yang siap unuk dikonsumsi. (Septiza, bahwa pentingnya makanan jajanan
2008). Makanan jajanan sendiri yang ada di area Kampus 2 Respati
diartikan sebagai makanan dan Yogyakarta.
minuman yang diolah oleh penyaji Dampak negative bagi tubuh
makanan di tempat penjualan dan atau yang disebabkan oleh makanan yang
disajikan sbg makanan siap saji untuk mengandung boraks dengan dosis 10-
dijual bagi umum selain yg disajikan 20 gr/kg berat badan orang dewasa dan
jasa boga, rumah makan, restoran. 5 gr/kg berat badan anak akan
(Kepmenkes, 2003 ) menyebabkan keraunan hingga
Makanan jajanan sudah menjadi kematian. Dosis boraks yang lebih
bagian yang tidak dapat terpisahkan di rendah ada dalam makanan jajanan,
masyarakat Indonesia, baik di akan terakumulasi pada jaringan di
perkotaan ataupun pedesaan. Konsumsi tubuh di otak, hati, ginjal, dan lemak,
makanan jajanan terus meningkat dari dan pada akhirnya dapat memicu
waktu ke waktu karena terbatasnya kanker. (Yuliarti, 2007).
waktu untuk mengolah makanan.
Penelitian inipun diperkuat KESIMPULAN
dengan wawancara kepada mahasiswa Makanan jajanan yang dijual radius
Respati, dimana mereka yang kos
satu kilometer dari Kampus 2
ataupun kontrak di area dekat Kampus
Universitas Respati negative

4
Vol. 14 Nomor 1 Januari 2019 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887

kandungan boraks dan layak untuk Badan Standarisasi Nasional. SNI 01-
751-2006. Bahan Tambahan Pangan.
dikonsumsi. Jakarta
Depkes R.I., (2002) Pedoman
Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
SARAN Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan
Pneumonia Pada Balita, Ditjen PPM-
1. Pengujian keamanan makanan PLP. Jakarta.
jajanan bisa lebih lengkap, yaitu Ginting,M. Cara mendeteksi boraks.
2016
pemeriksaan formalin ataupun zat Hidayat, A. Aziz. Alimul Metode
Penelitian Kesehatan Paradigma
pewarna berbahaya Kuantitatif. Surabaya: Penerbit Health
2. Makanan jajanan yang diteliti Books Publishing, 2010.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
macamnya bisa diseragamkan Indonesia Nomor 239/Men.Kes/Per/85.
1985. Zat Warna Tertentu Yang
dengan lingkup daerah yang lebih
Dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya.
luas. Jakarta.
Widayat, Dandik. Uji Kandungan
Boraks Pada Bakso (Studi pada Warung
DAFTAR PUSTAKA Bakso di Kecamatan Sumbersari
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Kabupaten Jember). Jember: Bagian
Makassar 2013. Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan
Balai POM. Ciri Bakso Mengandung Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan
Boraks. Palangkaraya: POM Masyarakat Universitas Jember, 2011.
Palangkaraya, Widyaningsih T.D., Murtini E.S.
2013.http://www.pom.go.id/index.php/s Alternatif Pengganti Formalin pada
ubsite/balai/palangkaraya/18/tips/17 (20 Produk Pangan. Jakarta: Trubus
November 2015) Agrisarana, 2006.
Winarno, F . 2004. Kimia Pangan dan
Gizi. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai