Abstrak
Latar Belakang : Makanan jajanan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat,
karena harga relatif murah, memiliki cita rasa yang enak dan juga mudah untuk didapatkan. Meskipun
makanan jajanan memiliki keunggulan, akan tetapi bisa berdampak negatif bagi kesehatan apabila
makanan jajanan terkontaminasi oleh mikroba akibat penanganan yang tidak higIenis dan penggunaan
Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang tidak diizinkan, salah satunya boraks
Tujuan : Mengetahui ada atau tidaknya kandungan boraks pada makanan jajanan yang dijual radius 1 km
dari Umiversitas Respati Kampus 2 Yogyakarta.
Metode Peneltian : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan rancangan deskriptif observasional.
Sampel penelitian ini adalah semua makanan jajanan yang dijual radius 1 km dari Kampus 2 Universitas
Repati, Jalan Tajem, Maguwoharjo, Depok, Sleman Yogyakarta. Uji Laboratorium Analisis Kandungan
Boraks dilaksanakan di Balai Laboratorium Kesehatan Dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah
Hasil : Sampel makanan jajanan yang diteliti sebanyak 6 sampel. Hasil uji boraks yang dilakukan
menyatakan keenam sampel negative kandungan boraksnya.
Kesimpulan : Makanan jajanan yang dijual disekitar Kampus 2 Respati Yogyakarta Radius 1 Kilometer
tidak ada yang mengandung boraks dan aman untuk dikonsumsi.
1
Vol. 14 Nomor 1 Januari 2019 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
2
Vol. 14 Nomor 1 Januari 2019 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
3
Vol. 14 Nomor 1 Januari 2019 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
4
Vol. 14 Nomor 1 Januari 2019 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887
kandungan boraks dan layak untuk Badan Standarisasi Nasional. SNI 01-
751-2006. Bahan Tambahan Pangan.
dikonsumsi. Jakarta
Depkes R.I., (2002) Pedoman
Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
SARAN Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan
Pneumonia Pada Balita, Ditjen PPM-
1. Pengujian keamanan makanan PLP. Jakarta.
jajanan bisa lebih lengkap, yaitu Ginting,M. Cara mendeteksi boraks.
2016
pemeriksaan formalin ataupun zat Hidayat, A. Aziz. Alimul Metode
Penelitian Kesehatan Paradigma
pewarna berbahaya Kuantitatif. Surabaya: Penerbit Health
2. Makanan jajanan yang diteliti Books Publishing, 2010.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
macamnya bisa diseragamkan Indonesia Nomor 239/Men.Kes/Per/85.
1985. Zat Warna Tertentu Yang
dengan lingkup daerah yang lebih
Dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya.
luas. Jakarta.
Widayat, Dandik. Uji Kandungan
Boraks Pada Bakso (Studi pada Warung
DAFTAR PUSTAKA Bakso di Kecamatan Sumbersari
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Kabupaten Jember). Jember: Bagian
Makassar 2013. Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan
Balai POM. Ciri Bakso Mengandung Keselamatan Kerja Fakultas Kesehatan
Boraks. Palangkaraya: POM Masyarakat Universitas Jember, 2011.
Palangkaraya, Widyaningsih T.D., Murtini E.S.
2013.http://www.pom.go.id/index.php/s Alternatif Pengganti Formalin pada
ubsite/balai/palangkaraya/18/tips/17 (20 Produk Pangan. Jakarta: Trubus
November 2015) Agrisarana, 2006.
Winarno, F . 2004. Kimia Pangan dan
Gizi. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.