Anda di halaman 1dari 6

PENELITIAN/RISET (RESEARCH)

PADA DASARNYA MANUSIA ADALAH PENELITI,


YANG SELALU INGIN TAHU SECARA DINAMIS
(progressive curiousity).

SEARCH = mencari – menyelidik


RE = mengulangi

PENELITIAN ADALAH KEGIATAN MENCARI TAHU


SECARA TERUS MENERUS TERRHADAP MASALAH
YANG DIHADAPI MANUSIA.

MERANCANG PENELITIAN PERCOBAAN


(DESIGNING EXPERIMENTAL RESEARCH)

PERCOBAAN (EXPERIMENT)

Faktor-faktor dalam percobaan pada tanaman, berdasarkan


substansinya: 1. Faktor Internal (Genetik)
2. Faktor Eksternal (Lingkungan)

Berdasar interaksi substansinya


1. Faktor bebas (independent)
2. Faktor tak bebas (dependent)

Dalam percobaan tanaman faktor di atas dapat dikelompokkan


menjadi factor genaetik, factor lingkungan dan kultur teknis,
sedangkan berdasarkan interaksinya adalah faktor bebas
(independent variable) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan hasil tanaman, sedangkan faktor tidak
bebasnya (dependent variable) adalah pertumbuhan dan hasil
tanaman.

F(x) : {x=factor genetis, kultur teknis, lingkungan}

Untuk merancang sebuah percobaan, faktor-faktor tersebut


harus disusun menjadi :
A. Faktor tidak bebas (dependent) adalah faktor yang
akan diamati dalam percobaan

B. Faktor bebas (independent) adalah faktor-faktor


yang mempengaruhi percobaan, dan faktor ini
dibedakan menjadi :

1. Faktor Perlakuan
2. Faktor Lain-lain (lingkungan)

Model Teori :

F(x) = ( P + Lingkungan)

F(x) dapat berupa tinggi tanaman, luas daun, panjang tunas,


jumlah bunga, jumlah buah/biji, berat segar, berat kering
tanaman (komponen pertumbuhan), berat buah/biji/daun/umbi
(komponen hasil).

Perlakuan dapat berupa macam pupuk, jumlah pupuk, jarak


tanam, jumlah air, frekuensi pemberian air, pestisida, populasi
tanaman, varitas tanaman dan lain-lain yang merupakan
tindakan kultur teknis.
Lingkungan adalah semua faktor alamiah selain faktor teknis
yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman,
misalnya curah hujan, kondisi tanah, temperatur udara,
konsentrasi gas, cahaya matahari, dll.

Prinsip dalam merancang percobaan :

Pengaruh perlakuan dibuat beragam sebesar mungkin dan


pengaruh lingkungan dibuat beragam sekecil mungkin.

Penataan Linkungan
Pengaruh perlakuan dibuat beragam sedangkan pengaruh
lingkungan dibuat seragam.

P = beragam
L = seragam

F(x) = Pberagam + Lseragam

Percobaan ini disebut percobaan dalam lingkungan yang


seragam, atau dengan kata lain dirancang dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL)

Kadang-kadang karena sesuatu sebab sulit mendapatkan


lingkungan yang seragam, misalnya tanah yang berbeda
terasnya, bibit tanaman yang tidak sama tingginya, biji yang
tidak sama besarnya, dan lain-lain.
Keadaan ini menunjukkan adanya lingkungan yang beragam,
sedangkan prinsip merancang percobaan, lingkungan harus
seragam untuk menghindari pengaruh terhadap perlakuan.

Ketidak seragaman lingkungan harus ditata kembali, faktor


lingkungan yang tidak seragam, diusahakan diseragamkan
secara berkelompok, misalnya tanah teras atas, tengah dan
bawah, bibit tinggi, sedang dan pendek; biji besar, sedang dan
kecil. Sehingg faktor lingkungan menjadi seragam (Ls) selain
faktor yang beragam (Lb).

Model Teori menjadi

F(x) = Pberagam + (Lberagam + Lseragam)

Percobaan ini memiliki lingkungan yang tidak seragam, tetapi


beragam secara berkelompok dan keseragaman berkelompok
ini dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL).

Boleh jadi pada kesempatan lain dari faktor lingkungan tidak


hanya satu faktor saja yang beragam, tetapi ada faktor lainnya
lagi yang beragam. Misalnya percobaan pada tanah yang
berteras, bibit yang tersedia juga tidak seragam. Ketidak
seragaman faktor-faktor ini harus diseragmakan secara
berkelompok. Tanah yang berteras atas, tengan dan bawah
(Lb1) serta bibit besar, sedang dan kecil (Lb2).

Model Teori :

F (x) = Pberagam + (Lblok1 + Lblok2 + Lseragam)

Percobaan ini memiliki keseragaman lingkungan secara ganda


atau dua arah, Lb1 disebut sebagai kolom dan Lb2 disebut
sebagai baris dan percobaan ini dirancang dengan Rancangan
Bujur Sangkar Latin (RBSL).
Penataan Perlakuan

Model Teori :

F (x) = (P + Lingkungan)

Jika dalam satu percobaan yang diuji adalah hanya satu faktor
dari kultur teknis misalnya jenis pupuk, atau dosis pupuk, atau
jenis varitas, atau jumlah populasi tanam saja, percobaan
seperti ini disebut percobaan satu faktor atau percobaan Non
Faktorial.

Model teori

F (x) = Pberagam + Lseragam

Pada kesempatan lain mungkin kita ingin menguji tidak hanya


satu faktor saja dari faktor kultur teknis, misalnya jenis pupuk
kandang dan pada tanaman dengan populasi berbeda. Ada dua
faktor perlakuan jenis pupuk (Pjp) dan faktor populasi
tanaman (Pp).

Model Teori :

F (x) = (Pjp + Pp + PjpPp) + Lingkungan

Percobaan seperti ini menganggap kedua faktor perlakuan


secara sebanding/setara dan disebut Percobaan Faktorial
Biasa.

Jika dalam sebuah percobaan faktorial, masing-masing faktor


perlakuan dianggap tidak sebanding/tidak setara, satu faktor
lebih penting dari faktor lainnya, percobaan ini disebut sebagai
Percobaan Faktorial Bertingkat (Split plot). Faktor yang satu
diletakkan dalam petak utama (PU) dan lainnya diletakkan
dalam anak petak (AP).

Model Teori :

F (x) = (Pjp + LPU + Pp + PjpPp) + Ls

Macam/Bentuk Perlakuan Percobaan

1. Perlakuan kualitatif adalah perlakuan yang menunjukkan


pengaruh kualitasnya, misalnya jenis pupuk, varitas, jenis
pestisida dll.
2. Perlakuan kuantitatif adalah perlakuan yang menunjukkan
pengaruh dari banyaknya atau kuantitas dari perlakuan,
misalnya dosis pupuk, dosis pestisida, frekuensi
penyiraman dll.

Perbedaan bentuk perlakuan akan menyebabkan model


analisis data yang berbeda. Perlakuan kualitatif akan
menggunakan uji kualitatif dengan metode LSD, DMRT, atau
Kontras Biasa. Sedangkan perlakuan kuantitatif akan diuji
dengan metode Kontras Polinomial.

Anda mungkin juga menyukai