Anda di halaman 1dari 3

10

b. Konkresi, yaitu konsentrasi lokal dari berbagai senyawa kimia yang


membentuk butir-butir atau batang-batang keras, berupa
gumpalangumpalan, seperti kapur, Fe, Mn, dan Iain-Iain.Efforescences,
yaitu gumpalan-gumpalan kristal garam, dan umumnya merupakan
senyawa karbonat, chlorida, dan sulfat dari Ca, Mg, dan Na.
7. pH Tanah pH tanah merupakan derajat keasaman atau kebasaan tanah. pH
dikatakan netral jika nilainya berkisar 7. pH dikatakan asam jika kurang dari
7 dan dikatakan basa jika lebih dari 7. Kebanyakan tanah di Indonesia
bersifat asam karena curah hujan di Indonesia tinggi sehingga proses
pencucian garam-garaman intensif. Untuk mengetahui pH tanah dapat
digunakan pH meter dan kertas lakmus (Stik lakmus).
Menurut Febryantahanuji (2017, 8-9) berikut ini beberapajenis-jenis tanah
yaitu:

1. Andosol
Jenis mineral yang mengalami perkembangan profil, solum agak tebal,
wama agak coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi,
tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat
licin berminyak (smeary), agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya
absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka
terhadap erosi. Jenis tanaman yang cocok diantaranya, kopi, kina, dan kayu
manis.

2. Grumosol
Jenis tanah tanah mineral mempunyai perkembangan profil, agak tebal,
bertekstur lempung berat, struktur kersai (granular) di lapisan atas dan
gumpal hingga pejal di lapisan bawah, konsistensi bila basah sangat lekat
dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah retak-retak, Umumnya
bersifat alkalis, kejenuhan basa, dan kapasitas absorbsi tinggi, permeabilitas
Iambat, dan peka erosi.Untuk jenis tanah ini sebaiknya digunakan untuk
persawahan dengan sistem irigasi.
3. Regosol

Anda mungkin juga menyukai