Disusun Oleh :
Pengesahan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Praktik Profesi Ners di Ruang Pavilium 3
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, telah disahkan pada :
Mengetahui,
................................. ....................................
NIP. NIP.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan selama kurang lebih 30 menit tentang perawatan
kaki pada pasien diabetes melitus, pasien dan keluarga di ruang pavilium 3
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya bisa mengetahui dan melakukan perawatan kaki
dengan tepat dan benar.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan pasien dan keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian kaki diabetik
b. Menjelaskan gejala kaki diabetik
c. Menjelaskan masalah umum yang terjadi pada kaki diabetik
d. Menjelaskan perawatan kaki sebelum luka (penjegahan primer)
e. Menjelaskan perawatan kaki setelah terjadi luka (pencegahan sekunder)
3. SASARAN
Peserta dalam penyuluhan ini adalah pasien dan keluarga yang menunggu di Ruang
Pavilium 3 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
4. MATERI
Terlampir
5. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi dan Tanya Jawab
c. Demonstrasi
d. Role Play
6. MEDIA
a. Leaflet
b. Koran bekas
c. Kaca
7. PENGORGANISASIAN
Pembimbing Klinik :
Pembimbing Akademik :
Penyaji : Rofina Lusia Jawa Ito
Moderator : Irwan
Notulen : Radytia Ajeng
Observer : Nurul Fitri
Fasilitator : Hardilani
Peserta : Pasien dan Keluarga yang menunggu di Ruang Pavilium
3 Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
8. DENAH
Keterangan :
: Moderator : Observer
: Notulen : Audiance
: Fasilitator : Penyaji
9. PELAKSANAAN PENYULUHAN :
1. Pembukaan Pembukaan
3. Penutup Evaluasi
10. EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Peserta yang hadir minimal 10 orang
b. Pembuatan Satuan Aacara Penyuluhan (SAP), leaflet dikerjakan maksimal
sehari sebelum acara dilaksanakan.
c. Penentuan tempat yang akan digunakan dalam penyuluhan.
d. Pengorganisasian penyelengaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan.
e. Kontrak waktu dan tempat diberikan pada satu hari sebelum acara
dilaksanakan
2. Kriteria Proses
a. Peserta antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan
b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai
akhir
c. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description yang sudah dibuat
dalam SAP.
d. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan SAP yang telah dibuat.
3. Kriteria Hasil
a. Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
b. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
c. Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat
dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluhan dengan benar.
11. LAMPIRAN
a. Materi
b. Koran Bekas
c. Daftar Peserta Penyuluh
PERAWATAN KAKI DIABETIK
PENDAHULUAN
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita dan penyakit
kronik yang serius di Indonesia saat ini. Diabetes melitus adalah suatu penyakit kronik
yang komplek yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
dan berkembangnya komplikasi makro vaskuler, mikro vaskuler dan neurologis
(Barbara C. Long, 1996).
Setengah dari jumlah kasus Diabetes Mellitus (DM) tidak terdiagnosa karena
pada umumnya diabetes tidak disertai gejala sampai terjadinya komplikasi. Prevalensi
penyakit diabetes meningkat karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah
kalori yang dimakan, kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi
manusia usia lanjut.
Dengan makin majunya keadaan sosio ekonomi masyarakat Indonesia serta
pelayanan kesehatan yang makin baik dan merata, diperkirakan tingkat kejadian
penyakit diabetes mellitus (DM) akan makin meningkat. Penyakit ini dapat menyerang
segala lapisan umur dan sosio ekonomi. Dari berbagai penelitian epidemiologis di
Indonesia di dapatkan prevalensi sebesar 1,5- 2,3 % pada penduduk usia lebih besar dari
15 tahun.
Salah satu komplikasi komplikasi dari diabetes melitus antara lain masalah pada
kaki penderita yaitu kaki diabetik. Kaki diabetik adalah kelainan tungkai kaki bawah
akibat diabetes melitus tidak terkendali (Soegondo,2009).
Dalam hal antisipasi untuk pencegahan masalah ini yang sangat perlu
diperhatikan adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada penderita Diabetes
Mellitus. Penyuluhan kesehatan pada penderita diabetes mellitus merupakan suatu hal
yang amat penting dalam regulasi gula darah penderita DM dan mencegah atau
setidaknya menghambat munculnya penyulit kronik maupun penyulit akut yang ditakuti
oleh penderita. Dalam hal ini diperlukan kerjasama petugas kesehatan dan keluarga
maupun pasien sediri.
PERAWATAN KAKI DIABETIK
A. Pengertian Kaki Diabetik
Kaki diabetik adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes melitus tidak
terkendali. Kelainan kaki diabetes mellitus dapat disebabkan adanya gangguan
pembuluh darah, gangguan pensyarafan, dan adanya infeksi. Kaki diabetes
merupakan salah satu komplikasi diabetes yang masih luput dari perhatian. Padahal,
konsekuensi dari kaki diabetik yang terlanjur memburuk dapat menyebabkan
gangren dan mengarah pada tindakan amputasi (Soegondo,2009).
3. Kulit Melepuh
Kejaadian kulit melepuh atau iritasi sering diakibatkan oleh pemakaian
sepatu yang sempit, jika hal ini terjadi jangan mengobati sendiri. Kulit yang
mengalami iritasi seringkali disertai dengan infeksi (ulkus) dan terkadang tidak
dirasa akibat adanya neuropati, dan diketahui setelah keluarnya cairan atau
nanah, yang merupakan tanda awal dari masalah. Ulkus harus segera diobati dan
dirujuk ke podiatrist atau tim kesehatan. (RA,2009)
4. Cantengan
Cantengan merupakan kejadian luka infeksi pada jaringan sekitar kuku
yang sering disebabkan adanya pertumbuhan kuku yang salah. Keadaan ini
disebabkan oeleh perawatan kuku yang tidak tepat misalnya pemotongan kuku
yang salah (seperti terlalu pendek atau miring), kebiasaan mencungkil kuku
yang kotor. Seperti kita ketahui kuki juga merupakan sumber kuman, jadi bila
ada luka mudah terinfeksi. Cantengan ditandai dengan sakit pada jaringan
sekitar kuku, merah dan bengkak dankeluar cairan nanah, yang harus segera
ditanggulangi (Soegondo, 2005).
5. Kulit Kaki Kering dan Pecah
Dapat terjadi karena saraf pada kaki tidak mendapatkan pesan dari otak
(karena neuropati diabetik) untuk berkeringat yang akan menjaga kulit tetap
lembut dan lembab. Kulit yang kering dapat pecah. Adanya pecahan pada kulit
dapat membuat kuman masuk dan menyebabkan infeksi. Dengan gula darah
anda yang tinggi, kuman akan mendapatkan makanan untuk berkembang
sehingga memperburuk infeksi. (RA, 2009)
6. Jari kaki bengkok
Terjadi ketika otot kaki menjadi lemah. Kerusakan saraf karena diabetes
dapat menyebabkan kelemahan ini. Otot yang lemah dapat menyebabkan tendon
(jaringan yang menghubungkan otot dan tulang) di kaki memendek sehingga jari
kaki menjadi bengkok. Akan menimbulkan masalah dalam berjalan dan
kesulitan menemukan sepatu yang tepat. Dapat juga disebabkan pemakaian
sepatu yang terlalu pendek. (Soegondo,2009)
b. Dengan meletakkan tumit di lantai, jari- jari kedua belah kaki diluruskan ke
atas lalu dibengkokkan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10
kali.
c. Dengan meletakkan tumit di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Kemudian,
jari- jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkat ke atas. Cara ini
diulangi sebanyak 10 kali.
d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian depan kaki diangkat ke atas dan buat
putaran 3600 dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebnyak 10 kali.
e. Jari- jari kaki diletakkan di lantai. Tumit diangkat dan buat putaran
3600 dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
f. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan
turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Lakukan sebanyak
10 kali. Ulangi langkah ini untuk kaki sebelahnya.
g. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
Lakukan sebanyak 10 kali. Ulangi langkah ini untuk kaki sebelahnya.
h. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan
pergelangan kaki kedepan dan kebelakang. Ulangi sebanyak 10 kali.
i. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara
bergantian.