Anda di halaman 1dari 3

SETITIK BAKTI DARI BHAYANGKARI UNTUK NEGERI

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari sebuah


pembangunan nasional, tak heran kesehatan termasuk dalam indikator menentukan indeks
kesejahteraan sebuah daerah bahkan negara. Era modern pembangunan kesehatan kini
berinovasi dalam sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang outputnya diharapkan
partisipasi aktif masyarakat madani yang mandiri dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2025.
Salah satu bentuk partisipasi dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah
program Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).

Bhayangkari sebagai salah satu dari delapan organisasi wanita terbesar di Indonesia, lewat
cita-cita luhur mengabdi tanpa pamrih di bidang sosial,kemanusiaan dan keagamaan tak
ketinggalan ikut mengambil peran dan bersinergi, mewujud dalam Posyandu Kemala.

Tak terkecuali di Wakatobi, sebuah daerah eksotis di timur Indonesia, negeri yang kini mahsyur
sebagai salah satu top destinasi pariwisata dengan pesona bawah laut di pusat segitiga karang
dunia. Para Bhayangkari bukan hanya sekedar mendukung para suami dalam tugas dan
tanggung jawabnya sebagai Rastra Sewakotama yang professional, modern dan terpercaya,
lebih dari itu berbagai kegiatan program kesehatan dalam Posyandu Kemala secara rutin dan
berkala dilaksanakan. Anggota Bhayangkari yang kebetulan berkecimpung di dunia medis
menjadi kader-kader andalan garda terdepan dalam pelayanan Posyandu Kemala.

Berbagai sumber literatur kesehatan menaskahkan bahwa periode emas masa pertumbuhan
anak adalah pada usia lima tahun ke bawah, periode ini merupakan masa krusial yang menjadi
basis dan fondasi berbagai aspek tumbuh kembang anak di masa depan. Inilah yang menjadi
titik fokus Posyandu Kemala Wakatobi. Di golden period ini, dibutuhkan berbagai stimulasi
positif dan makanan bergizi guna menunjang kecerdasan juga tumbuh kembang anak/balita.
Isu stunting dan gizi buruk menjadi problematika terkini seputar kesehatan anak baik nasional
maupun global.

Giat Posyandu Kemala Wakatobi dilakukan dengan sistem 5 meja, antara lain :

1. Meja I : Pendaftaran
Menuliskan nama balita pada KMS (Kartu Menuju Sehat) dan secarik kertas yang
diselipkan pada KMS
2. Meja II : Penimbangan
Menimbang Bayi/Balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang
akan dipindahkan pada KMS
3. Meja III : Pengisian KMS
Memindahkan catatan hasil penimbangan anak/balitaa daari secarik kertas kedalam
KMS
4. Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu (orang tua) yang mengacu pada data KMS
yang menjadi hasil pengamatan mengenai tumbuh kembang anak/balita, edukasi
masalah gizi dan memberikan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila
diperlukan.
Stimulasi anak usia balita tentang kesadaran pola hidup bersih dan sehat sejak dini.
5. Meja V : Pelayanan Gizi
Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar misalnya Vitamin A dan makanan
tambahan bergizi (bubur kacang ijo).

Setelah pelayanan sistem 5 meja dilalui, para orang tua dapat melakukan dialog interaktif,
sharing, bertukar pendapat baik personal maupun kelompok bersama kader dan masyarakat
tentang berbagai hal. Sekaligus menampung aspirasi para kader dan masyarakat demi
perbaikan kegiatan di masa yang akan datang.

Sebagai kabupaten maritim yang terdiri dari empat gugusan pulau, melalukan kegiatan
Posyandu Kemala di setiap pulau dengan budaya kultural, bahasa dan latar belakang yang
masing-masing memiliki ciri khas tersendiri, tentunya adalah sebuah tantangan tersendiri.

Ibu Ketua Bhayangkari cabang Wakatobi adalah sosok di belakang layar dengan semangat,
inspirasi pun dedikasi, tak ketinggalan ikut me-manage pelayanan di setiap meja, padanya
kami belajar banyak hal tentang bagaimana merawat dan menyimpan rapi patron kearifan dan
menebar manfaat di berbagai peran yang utuh seorang anggota Bhayangkari.

Dengan kegiatan rutin dan berkala Posyandu Kemala diharapkan ikut berkontribusi positif
dalam proses penjaringan dan deteksi dini kasus-kasus tumbuh kembang dan gizi anak/balita.
Sebab merekalah generasi calon pemimpin bangsa, penerus tongkat estafet kepemimpinan di
masa depan.
Peningkatan kualitas dan kuantitas kader, perluasan sinergitas dengan ormas maupun
stakeholder terkait, dan upaya meningkatkan partisipasi masyarakat menjadi bahan evaluasi
kegiatan Posyandu Kemala Wakatobi.

Seperti arti harfiahnya, Kemala (batu indah bercahaya yang berkhasiat dan mengandung
kesaktian) diharapkan para kader Posyandu Kemala mampu menebar khasiat dan
kebermanfaatannya bagi negeri tidak hanya mendampingi para anggota Polri yang di nadinya
mengalir pitutur-pitutur arif TriBrata juga Catur Prasetya namun mampu mengambil peran
dengan spectrum cahaya sumbangsih yang lebih luas hingga jauh berpendar ke pelosok negeri.

Anda mungkin juga menyukai