EKOTEK, Analisis Kelayakan AgroIndustri
EKOTEK, Analisis Kelayakan AgroIndustri
2
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DI BIDANG
AGROINDUSTRI1
Oleh : Prof. Bambang Pramudya2
Mudah Rusak
1. Penanganan pasca panen perlu kecepatan & kehati-
hatian
ASPEK ANALISIS
Teknis
Kelembagaan
Sosial
Ekonomi
Komersial
Finansial
ANALISIS FINANSIAL
Seperangkat alat bantu yang dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat kelayakan suatu proyek investasi
dipandang dari sudut pemilik dana
1
Bahan Kuliah Ekotek, TP-IPB
2
Dosen TEP-TP-IPB
3
DASAR PELAKSANAAN
Sumberdaya terbatas
Penggunaan sumberdaya mempunyai opportunity cost
Penggunaan sumberdaya mempunyai alternatif
keuntungan
MANFAAT
Mengetahui tingkat keuntungan investasi
Melihat penilaian terhadap kesempatan investasi
Menentukan prioritas investasi
Menghindari pemborosan penggunaan sumberdaya
DASAR PERHITUNGAN
Faktor Inflasi
Pajak
Kebutuhan Modal Kerja
Ratio Lancar & Ratio Hutang Modal Sendiri
Keuntungan/Kerugian per Unit Produksi
Volume Titik Impas
Penerimaan Rata-rata Investasi
Penerimaan Rata-rata Modal Sendiri
Analisis Volume-Biaya-Keuntungan
ANALISIS KELAYAKAN
ISTILAH EVALUASI PROYEK
STUDI KELAYAKAN
RANGKAIAN KEGIATAN
PROYEK MEMERLUKAN SUMBERDAYA
MEMPEROLEH MANFAAT
UNSUR BIAYA
PROYEK MANFAAT
PERIODE WAKTU
4
ANALISIS ANALISIS FINANSIAL
KELAYAKAN ANALISIS EKONOMI
TINGKAT KEPENTINGAN
PERBEDAAN NILAI BARANG / JASA
UNSUR YANG DIPERHITUNGKAN
0 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
a. Bentuk arus mulai tahun ke-0 b. Bentuk arus mulai tahun ke-1
Dimana :
DF : Discount Factor
i : Discount Rate
t : Tahun yang sedang berjalan
5
Tabel 1 : Komponen Biaya dan Manfaat
Analisis
No Komponen
Finansial Ekonomi
1. Biaya (Cost)
Investasi
Operasi
Pemeliharaan
Upah / Gaji
Pajak -
Pengembalian Kredit & -
Bunga
Biaya Sosial -
2. Manfaat (Benefit)
Hasil Produksi
Subsidi -
Kredit -
Hibah (Grant)
6
Contoh : Sebuah proyek perkebunan memerlukan investasi sebesar Rp. 7.500.000.000,- pada tahun ke-1, dan
Rp. 6.000.000.000,- pada tahun ke-2. Produksi dilaksanakan mulai tahun ke-3 s/d tahun ke-7.
Besarnya biaya pemeliharaan Rp. 600.000.000,- per-tahun dan biaya produksi Rp. 700.000.000,- per-
tahun. Dari hasil produksi dapat diperoleh penerimaan sebesar Rp. 6.000.000.000,- per-tahun.
Setelah proyek selesai pada tahun ke-7, proyek masih mempunyai nilai sisa Rp. 331.000.000,-.
Discount rate (MARR) yang digunakan 12 % per-tahun. Susun tabel arus kas dengan nilai sekarang
!
7
1. NPV (Net Present Value) Kriteria investasi dengan menghitung nilai keuntungan dari suatu
proyek yang diproyeksikan pada waktu sekarang (present value)
Perbedaan antara Manfaat (B) & Biaya (C) pada NPV 0 untung proyek layak
nilai kini (Present Value) NPV 0 rugi proyek tidak layak
9
Tabel 4. : Arus Kas Biaya dan Manfaat
(dalam juta Rp)
Tah DF, Nilai Kini (PV)
C B Keterangan
un 12 % C B
(1) (2) (3) (4) (5)=(2x4) (6)=(3x4) (7)
1 7500 0 0.893 6698 0
2 6000 0 0.797 4782 0 NPV = PVB - PVC
3 1300 6000 0.712 926 4272
NPV = Rp. 17.394 jt - Rp. 15.217 jt
4 1300 6000 0.636 827 3816
5 1300 6000 0.567 737 3402 NPV = Rp. 2.177 jt
6 1300 6000 0.507 659 3042
7 1300 6000 0.452 588 2712
331A 0.452 150
Jml : 15217 17394
Pada contoh diatas, jika DF (MARR) diubah jadi 20 %, maka penyelesaiannya sebagai berikut :
10
Tabel 5. : Arus Kas Biaya dan Manfaat, dengan DF 20 %
(dalam juta Rp)
Tah Nilai
C B B–C DF, 20 % Keterangan
un Kini
1 7500 0 - 7500 0.833 - 6248 Contoh tersebut diatas memiliki nilai
2 6000 0 - 6000 0.694 - 4164 NPV 0 (NPV = Rp. - 529 jt)
3 1300 6000 4700 0.579 2751
4 1300 6000 4700 0.482 2265
5 1300 6000 4700 0.402 1889 artinya proyek ditolak, dan dicari
6 1300 6000 4700 0.335 1575 proyek alternatif lain yang lebih
7 1300 6000 4700 0.279 1311 menguntungkan
A NET B/C = 0,95
331 331 0.279 92
NPV = - 529
11
2. IRR (Internal Rate of Return) Merupakan tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam suatu
proyek, yang nilainya dinyatakan dalam persen per-tahun.
jika :
IRR = MARR proyek akan mendapat modalnya kembali, dgn diperhitungkan discount rate yg berlaku
IRR MARR proyek dapat (layak) dilaksanakan
IRR MARR proyek tidak layak dilaksanakan, dan dicari alternatif lain yang lebih menguntungkan
12
Penentuan nilai IRR dengan trial & error :
1. Tentukan nilai i yang diduga mendekati nilai IRR (misal i’), dengan i’ hitung nilai NPV’
2. Jika NPV’ positip, berarti nilai dugaan i’ terlalu rendah. lalu pilih lagi pendugaan nilai i yang ke-2 (misal
i”, dengan nilai yang lebih tinggi dari i’) hingga didapat nilai NPV” yang negatip.
3. Jika NPV’ negatip, berarti nilai dugaan i’ terlalu tinggi, lalu pilih lagi pendugaan nilai i yang ke-2 (misal
i”, dengan nilai yang lebih rendah dari i’) hingga didapat nilai NPV” yang positip.
4. Dengan NPV’ & NPV”, akan dapat dihitung IRR dengan cara interpolasi sebagai berikut :
NPV'
IRR i' (i" - i' )
menghitung IRR : (NPV'-NPV")
Nilai IRR yang diperoleh merupakan nilai pendekatan, karena antara i & NPV tidak merupakan suatu garis
linier. Semakin kecil perbedaan nilai i’ dan i”, nilai IRR yang diperoleh semakin mendekati nilai sebenarnya.
Tabel 6. : Arus Kas Biaya dan Manfaat, dan perhitungan IRR . (dalam juta Rp)
Th C B B–C DF 12% PV 12% DF 15% PV 15% DF 20% PV 20%
1 7500 0 - 7500 0.893 - 6698 0.870 -6525 0.833 - 6248
2 6000 0 - 6000 0.797 - 4782 0.756 -4536 0.694 - 4164
3 1300 6000 4700 0.712 3346 0.658 3093 0.579 2751
4 1300 6000 4700 0.636 2989 0.752 2688 0.482 2265
5 1300 6000 4700 0.567 2665 0.497 2336 0.402 1889
6 1300 6000 4700 0.507 2383 0.432 2030 0.335 1575
7 1300 6000 4700 0.452 2124 0.376 1767 0.279 1311
331A 331 0.452 150 0.376 124 0.279 92
NPV 2177 977 -560
13
Untuk menghitung IRR, digunakan i’ = 15% dan i” = 20%
977
IRR 15 (20 - 15) 18.2%
(977 - (-560))
3. BENEFIT COST RATIO Analisis kelayakan ini merupakan tingkat perbandingan antara
manfaat dan biaya dari suatu proyek
Ada 2 cara :
1. Net Benefit- Cost Ratio (Net B/C) memberikan kesimpulan
2. Gross Benefit- Cost Ratio (Gross B/C) yang sama
14
NPVB - C yg post dimana : B C
n
Net B/C NPV negt t t
untuk semua NPVB-C positif
NPVB - C yg negt B-C t
t 1 (1 i)
n B C
NPV
B-C
negt t tt untuk semua NPVB-C negatif
t 1 (1 i)
Tabel 7. : Arus Kas Biaya dan Manfaat & perhitungan Net B/C
(dalam juta Rp)
Th. C B (R) B – C DF 12% Nilai Kini Keterangan
1 7500 0 - 7500 0.893 - 6698 NPVB-C positif
2 6000 0 - 6000 0.797 - 4782 3346+2989+2665+2383+2124+150 = 13,657
3 1300 6000 4700 0.712 3346 NPVB-C negatif
4 1300 6000 4700 0.636 2989 (- 6698) + (- 4782) = - 11,480
5 1300 6000 4700 0.567 2665 Net B/C (13,657) / - (-11,480) = 1.19
6 1300 6000 4700 0.507 2383
7 1300 6000 4700 0.452 2124
A artinya proyek layak dilaksanakan
331 331 0.452 150
20000 30331 NPV = 2177
15
Gross B/C
merupakan perbandingan antara n B
NPV manfaat dan NPV biaya t
sepanjang umur proyek t 1 (1 i) t
Gross B/C
n C
Tabel 8. : Arus Kas Biaya dan Manfaat t
t
t 1 (1 i)
(dalam juta Rp)
DF, Nilai Kini (PV)
Th. C B Keterangan
12 % C B
1 7500 0 0.893 6698 0
2 6000 0 0.797 4782 0 17394
3 1300 6000 0.712 926 4272 Gross B/C
15217
4 1300 6000 0.636 827 3816
5 1300 6000 0.567 737 3402 = 1.14
6 1300 6000 0.507 659 3042
7 1300 6000 0.452 588 2712
30331
331A 0.452 150 Gross B/C
20000 30331 Jml : 15217 17394 20000
= 1,51 (tanpa di DF)
16
ANALISIS SENSITIVITAS (Anal Sensi)
Adalah pengulangan kembali perhitungan yang telah dilakukan terhadap kelayakan sutau proyek
dengan perubahan yang terjadi atau mungkin akan terjadi.
Hal ini perlu dilakukan karena dalam analisis proyek umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang
mengandung banyak unsur ketidak pastian tentang apa yang terjadi pada waktu yang akan datang.
Anal Sensi dilakukan 1. terjadi suatu kesalahan pendugaan suatu nilai biaya & / manfaat
bila : 2. kemungkinan terjadi perubahan suatu unsur harga pada saat proyek
tersebut dilaksanakan
17
Catatan :
ة Anal-Sensi terhadap cost overrun, perlu dilakukan pada proyek-proyek yang memerlukan biaya
konstruksi yang besar, karena biasanya perhitungan biaya konstruksi terlalu rendah (sementara
dalam pelaksanaannya ternyata terlalu tinggi).
ة Anal-Sensi karena adanya perubahan harga output yg dihasilkan (khususnya pada proyek yang
mempunyai umur ekonomi yang panjang dalam ukuran yang besar). Hal ini terjadi biasanya adanya
peningkatan penawaran (baik dari proyek tersebut atau dari pasar) yang menyebabkan penurunan
harga.
Setelah pelaksanaan ada perubahan dalam biaya operasi sebesar 30 % dari semula, maka :
Tabel 9. : Anal-Sensi penggilingan padi
(dalam ribu Rp)
DF NPV DF NPV
Th. C B B–C
15% 15% 30% 30%
0 5000 0 -5000 1.000 -5000 1.000 -5000
1 3900 4000 100 0.870 87 0.769 77
2 3250 4000 750 0.756 567 0.592 444
3 3250 5000 1750 0.658 1152 0.455 796
4 2600 5000 2400 0.752 1373 0.350 840
5 2600 5000 2400 0.497 1193 0.269 64
6 2600 5000 2400 0.432 1037 0.207 497
7 2600 5000 2400 0.376 902 0.159 382
8 2600 7000 4400 0.327 1439 0.123 541
NPV 2750 -777
19
pada DF = 15 %, n=8 ة NPV = Rp. 2,750,000,-
thn ة Net B/C = (87+567+1152+1373+1193+1037+902+1439) / 5000 = 1.55
Anal-Sensi menyimpulkan :
tenyata ada perubahan hasil, yaitu adanya penurunan nilai NPV, B/C & IRR, namun
penurunan ini masih di atas batas kelayakan (pada MARR 15%, bahkan sampai pada 20%,
karena IRR = 26.7 %)
sehingga :
perusahaan tersebut diatas masih layak diteruskan walau ada peningkatan biaya operasi
sebesar 30 % dari perkiraan awal.
20
AWAL WIRA USAHA (PEMBINA WIRA USAHA, TV,
DES 08)
1. BERANI MENCOBA, DARI YANG KECIL
2. JANGAN MERASA LANGSUNG SUKSES
3. SIAP HADAPI KENDALA
4. MULAI : YANG BISA, YANG MINAT, YANG SUKA
5. MODAL AWAL MAX 15%, s/d 50% (JIKA
BANGKRUT) DARI KEKAYAAN.
6. SUSUN JARINGAN YANG KUAT (SILATURAHMI)
21