Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN MEMECAHKAN MASALAH DENGAN MATRIKS

1.1 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)


Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan
kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dianggap penting. Data dan informasi
aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan dari organisai dan
manajemen, pemasaran, SDM, dan penelitian pengembangan.
Adapun tahapan penggunaan matrik IFE ini menurut Rangkuti, F, analisis SWOT teknik
membedah kasus, (2001:3) sebagai berikut:
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahaan perusahaan pada kolom 1.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling) sampai 0,0
(tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi
perusahaan.
3. Beri rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai
dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positf (semua variabel yang
masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 samapai dengan +4 (sangat baik)
dengan membandingkannya dengan rata-rata industrinya atau dengan pesaing utama.
Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya. Contoh, jika kelemahan
perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industrinya, nilainya adalah 1,
sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industrinya, nilainya adalah 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 rating dengan kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan
dalam kolom 4. Hasilnya berupa score pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilai
dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
5. Jumlah score pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total score pembobotan bagi
perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menujukan bagaimana perusahaan tertentu
bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internal. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dapat digunakan perusahaan ini dengan perusahaan lainya
dalam kelompok industrinya yang sama.
Contoh perhitungan:
 Perhitungan jumlah/total variabel
Σ var = Σ var1 + Σ var2 + Σ var3 + Σ var4 + Σ var5 + Σ X6....... Σ Xn
 Perhitungan Bobot
Bobot var1 = Σ var1 : Σ var
 Perhitungan Rating
Rating var1 = Σ var1 : Jumlah responden

Table 1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)


1.2 Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Matrik EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal
dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal menyangkut persoalan marko yaitu ekonomi, politik,
sosial, dan teknologi, sedangkan mikro faktor pelanggan dan pesaing. Hal ini penting karena
faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
Cara:
1. Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Cari
antara 10 dan 20 faktor, termasuk peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan
dan industrinya. Daftar peluang dahulu kemudianancaman.
2. Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat penting).Bobot
menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut agar berhasil dalam industri tersebut.
Peluang sering mendapat bobot lebih besar ketimbang ancaman, tetapi ancaman dapat juga
menerima bobot tinggi bila berat atau mengancam. Bobot yang wajar dapat ditentukan
dengan membandingkan pesaing yang sukses dengan yang gagal atau dengan
mendiskusikan faktor tersebut dan mencampai konsensus kelompok. Jumlah seluruh bobot
yang diberikan pada faktor di atas harus sama dengan 1,0.
3. Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk menunjukkan seberapa
efektif strategi perusahaan saat ini menjawab faktor ini,dengan catatan 4=jawaban superior,
3=jawaban di atas rata-rata, 2=jawaban rata-rata,1=jawaban jelek.Peringkat didasarkan
pada efektivitas strategi perusahaan. Peringkat didasarkan pada keadaan perusahaan,
sedangkan bobot dalam Langkah 2 didasarkan pada industri.
4. Kalikan setiap bobot dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot.
5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai yang dibobot
total bagi organisasi.
Table 2 Matriks External Factor Evaluation (EFE)
1.3 Matriks IE (Internal-External)
Matrik Internal-External (IE), bertujuan untuk mengetahui tipe alternatif strategi yang
mungkin diterapkan dalam kondisi perusahaan tertentu untuk memperoleh strategi bisnis di
tingkat bisnis yang lebih detail. Parameternya meliputi kekuatan internal perusahaan dan
pengaruh eksternal yang dihadapinya. Matriks Internal eksternal dikembangkan dari model
General Electric (GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi kekuatan yang dimiliki
perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi.
Table 3 Matriks Iternal-External
Diagram tersebut dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya
kesembilan sel tersebut dapat dikelompokan menjadi 3 strategi utama, yaitu :
1. Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1,2 dan 5) atau
upaya diversifikasi (sel 7 dan 8)
2. Stability Strategy adalah strategi yang ditetapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah
diterapkan
3. Retrenchment Strategy (sel 3,6 dan 9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha
yang dilakukan perusahaan.

1.4 Matriks SWOT Analisis


Matrik Strengths Weakness Opportunities Threats (SWOT), yaitu adalah identifikasi beberapa
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategi harus menganalisis
faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi
yang ada pada saat ini.
Table 4 Matriks SWOT
𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ−𝑤𝑒𝑎𝑘𝑛𝑒𝑠𝑠 𝑜𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡𝑢𝑛𝑖𝑡𝑦−𝑡ℎ𝑟𝑒𝑎𝑡
Koordinat (x,y) = ( , )
2 2

1. Kuadran I : Mendukung Strategi Agresif


Menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang
dimanfaatkan untuk meraih peluang yang menguntungkan. Untuk itu dapat digunakan
alternatif strategi 1 yakni pengembangan ( strategi agresif ).
2. Kuadran II : Mendukung Strategi Diversifikasi
Menggambarkan situasi bahwa meskipun organisasi menghadapi ancaman, namun ada
kekuatan yang dapat diandalkan. Untuk itu organisasi dapat menggunakan alternatif
strategi 2 yakni strategi diversifikasi atau strategi inovasi.
3. Kuadran III : Mendukung Strategi Turn-Around
Menggambarkan bahwa organisasi mengalami kelemahan dalam berbagai hal (internal),
sehingga peluang yang menguntungkan sulit dicapai. Untuk itu strategi yang tepat
digunakan adalah alternatif strategi 3 yakni konsolidasi, perbaikan, mengubah cara
pandang serta menghilangkan penyebab masalah agar ancaman dapat dihindari.
4. Kuadran IV : Mendukung Strategi Defensif
Menggambarkan situasi organisasi sangat buruk, karena disamping berbagai
kelemahan internal timbul ancaman dari luar. Untuk itu alternatif strategi yang
digunakan alternatif 4, yaitu strategi defensif misalnya perampingan, pengurangan atau
efisiensi dalam semua bidang kegiatan.

1.5 Competitive Profile Matrix (CPM)


Pangsa pasar Hubungan yang terjalin Menguasai Pemasok
Kualitas Produk Akses ke pemasok utama Tenaga kerja terampil
Lokasi dari fasilitas Arah strategi yang jelas Efisiensi rantai pasok
Layanan Pelanggan Kapasitas produksi Integrasi rantai pasok
Kesetiaan pelanggan Penambahan fitur produk Pengiriman tepat waktu
Reputasi merk Presence online yang tinggi Daya saing harga
Kepuasan pelanggan Pengelolaan sosial media yang efektif Struktur biaya rendah
Posisi keuangan Ketrampilan dalam e-commerce Keberagaman produk
Cadangan kas Kualifikasi & pengalaman manajemen Produk Komplementer
Margin keuntungan Inovasi dalam produk dan jasa Tingkat integrasi produk
Budaya inovatif Promosi produk yang sukses Perputaran persediaan
Retensi karyawan Kemampuan pemasaran yang superior Produksi yang efisien
Penghasilan per karyawan Kemampuan periklanan unggulan Lean Production System
Inovasi per karyawan Kemampuan IT Jaringan pemasok yang kuat
Biaya per karyawan Ukuran anggaran iklan Jaringan distribusi yang kuat
Belanja/pengeluaran R & D Efektivitas distribusi penjualan Desain produk
Tingkat integrasi vertikal Portofolio paten yang kuat Kepuasan karyawan
Paten baru per tahun Perencanaan dan penganggaran yang efektif Program CSR yang efektif
Pendapatan per produk baru Ragam saluran distribusi Penjualan per outlet
Power over distributor Pengenalan produk baru yang berhasil Dukungan Induk perusahaan

Anda mungkin juga menyukai