Magnesium digunakan di fotografi, nyala api, kembang api, termasuk bom api. Ia sepertiga lebih
ringan dibanding aluminium dan dalam campuran logam digunakan sebagai bahan konstruksi
pesawat dan missile. Logam ini memperbaiki karakter mekanik, fabrikasi dan las aluminium ketika
digunakan sebagai alloying agent. Magnesium digunakan dalam memproduksi grafit dalam cast iron,
dan digunakan sebagai bahan tambahan conventional propellants. Ia juga digunakan sebagai agen
pereduksi dalam produksi uranium murni dan logam-logam lain dari garam-garamnya. Hidroksida
(milk of magnesia), klorida, sulfat (Epsom salts) dan sitrat digunakan dalam kedokteran. Magnesite
digunakan untuk refractory, sebagai batu bata dan lapisan di tungku-tungku pemanas.Penggunaan
magnesium terbesar adalah untuk membuat paduan dengan alumunium untuk digunakan dalam
berbagai aplikasi,seperti pesawat anatriksa dan bagian bagian kendaraan bermotor.Penggunaan
lainnya adalah sebagai zat pereaksi grignard,piroteknik dan bhan peledak,anode karbon untuk
mencegah korosi,dan sebagai bahan pereduksi dalam pembuatan titanium,zirconium,uranium dan
berilium.
Sifat-sifat mekanik magnesium terutama memiliki kekuatan tarik yang sangat rendah. Oleh karena itu
magnesium murni tidak dibuat dalam teknik. Paduan magnesium memiliki sifat-sifat mekanik yang
lebih baik serta banyak digunakan Unsur-unsur paduan dasar magnesium adalah aluminium, seng dan
mangan. Penambahan AI diatas 11%, meningkatkan kekerasan, kuat tarik dan fluidity (keenceran)
Panambahan seng meningkatkan ductility (perpanjangan relatif) dan castability (mampu tuang)
.Penambahan 0,1 – 0,5 % meningkatkan ketahanan korosi. Penambahan sedikit cerium, zirconium dan
baryllium dapat membuat struktur butir yang halus dan meningkatkan ductility dan tahan oksidasi
pada peningkatan suhu.
Mechanical Properties
1. Tensile properties
F temper:
Elongation: 6% in 50 mm (2 in.)
3. Elastic modulus
Mass Characterisitics
1. Density
Thermal Properties
1. Liquidus temperature
615ºC (1140ºF)
2. Solidus temperature
540ºC (1005ºF).
3. Coefficient of linear thermal expansion
4. Thermal conductivity
Fabrication Characteristics
Casting temperature
Weldability
Not weldable.
In engineering design, the more important mechanical properties which ordinarily may come under
consideration may include the following:
Modulus of Elasticity. For magnesium and its commercial alloys the modulus of elasticity in tension and
compression is about 45 GPa. The modulus of elasticity in shear, or modulus of rigidity, is about 16 GPa.
Poisson`s ratio is 0.35. In the case of Ml type magnesium alloys the modulus of elasticity has been
reported as somewhat lower than 45 GPa, the value of 38 GPa having been given. The modulus of
elasticity decreases with rising temperature.
Endurance Limit. Considerable data are available on the fatigue strength of magnesium alloys. As is the
case with metals in general, these materials are sensitive to notches and other stress-raisers which have
the effect of reducing substantially their endurance limits. Unsoundness (micro shrinkage), which greatly
lowers the tensile strength of cast magnesium alloys, reduces their endurance limit to similar extent.
Impact Resistance. The standard Charpy and Izod impact tests as carried out on notched bars serve to
measure the relative notch sensitivity of magnesium alloys under impact loading. Similar impact tests on
unnotched bars give much higher values and may be adapted to indicate resilience or toughness.
Resilience is the capacity of a material to absorb shock within the elastic range. It is inversely
proportional to the modulus of elasticity. Since magnesium-base materials have relatively low modulus
of elasticity, they have high unit resilience. Toughness is determined by the strength and ductility. It is
measured by the area under the stress-strain curve. An approximation for toughness value may be made
by multiplying the tensile strength by the elongation.