Anda di halaman 1dari 3

FARINGITIS AKUT

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD Ttd Kepala Puskesmas Kepala UPTD Puskesmas
Puskemas

1.Pengertian Peradangan dinding faring yang disebabkan oleh virus, bakteri, alergi,
trauma, iritan, dan lain-lain.

2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan tatalaksana


faringitis akut

3.Kebijakan

4.Referensi Panduan Praktek Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.

5.Prosedur Alat :

a. Lampu Kepala

b. Spatula lidah

c. Lidih kapas

6.Langkah- 1. Dokter melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan nama, tanggal


langkah lahir, alamat pasien dan mencocokan data dengan rekam medis
2. Dokter melakukan anamnesa, dengan menanyakan :
o Nyeri tenggorokan, terutama saat menelan
o Demam
o Sekret dari hidung
o Dapat disertai atau tanpa batuk
o Nyeri kepala
o Mual
o Muntah
o Rasa lemah pada seluruh tubuh
o Nafsu makan berkurang
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dengan menemukan diantaranya:
a. Faringitis viral, pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil hiperemis,
eksudat atau dapat timbul lesi vesikular di orofaring dan lesi kulit
berupa maculopapular rash.
b. Faringitis bakterial, pada pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring
dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permukaannya.
Beberapa hari kemudian timbul bercak petechiae pada palatum dan
faring. Kadang ditemukan kelenjar limfa leher anterior membesar,
kenyal dan nyeri pada penekanan.
c. Faringitis fungal, pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan
pangkal lidah, sedangkan mukosa faring lainnya hiperemis.
4. Dokter meminta pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan darah lengkap.
 Pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan Gram.
 Pada dugaan adanya infeksi jamur, dapat dilakukan dengan
pemeriksaan mikroskopik swab mukosa faring dengan pewarnaan
KOH.
5. Dokter menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.
6. Dokter memberikan penatalaksanaan yaitu
a. Istirahat cukup
b. Minum air putih yang cukup
c. Berkumur dengan air yang hangat dan berkumur dengan obat kumur
antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut. Pada faringitis fungal
diberikan Nistatin 100.000-400.000 IU, 2 x/hari. Untuk faringitis
kronik hiperplastik terapi lokal dengan melakukan kaustik faring
dengan memakai zat kimia larutan Nitras Argentin 25%
d. Untuk infeksi virus, dapat diberikan anti virus Isoprinosine dengan
dosis 60-100mg/kgBB dibagi dalam 4-6 x/hari pada orang dewasa
dan pada anak <5 tahun diberikan 50mg/kgBB dibagi dalam 4-6
x/hari
e. Untuk faringitis akibat bakteri terutama bila diduga penyebabnya
Streptococcusgroup A, diberikan antibiotik Amoksisilin 50 mg/kgBB
dosis dibagi 3 x/hari selama10 hari dan pada dewasa 3x500 mg
selama 6-10 hari atau Eritromisin 4x500 mg/hari.
f. Pada faringitis gonorea, dapat diberikan Sefalosporin generasi ke-3,
seperti Seftriakson 2 gr IV/IM single dose.
g. Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau
ekspektoran.
h. Analgetik-antipiretik
i. Kortikosteroid berupa Deksametason 3 x 0,5 mg pada dewasa selama
3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 x/hari
selama 3 hari.
7. Dokter memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarga pasien
mengenai kondisi pasien, layanan medis, pengobatan, efek samping obat
dan rujukan bila diperlukan
8. Dokter mencatat tanggal pemeriksaan, anamnesa, pemeriksaan fisik,
diagnose/kode ICD X:J02.9 Acute pharyngitis, unspecified
7 .Bagan Alir

8.Hal-hal yang Konseling dan Edukasi :


perlu Memberitahu pasien dan keluarga untuk:
diperhatikan
 Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makan bergizi dan
olahraga teratur.
 Berhenti merokok bagi anggota keluarga yang merokok.
 Menghindari makan makanan yang dapat mengiritasi tenggorok.
 Selalu menjaga higiene mulut dan tangan
 Demam rematik akut
Kriteria Rujukan :
 Faringitis luetika
 Bila terjadi komplikasi
9.Unit Terkait 1. Poli umum

2. Apotik

3. Laboratorium

10. Dokumen Rekam medis


Terkait

11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai