Anda di halaman 1dari 3

A.

PAPARAN KASUS

CEDERA KEPALA BERAT

An. L (7 th) dibonceng oleh sang nenek, Ny. I (65 th) menggunakan kendaraan bermotor
dengan kecepatan sedang mengalami tabrakan dengan kendaraan bermotor lain dari arah
yang berlawanan dengan kecepatan tinggi. Keduanya langsung terjatuh dan sempat terseret +
5 meter. Ny. I langsung meninggal di tempat kejadian, sedangkan An. L dalam kondisi tidak
sadarkan diri. An. L segera dilarikan ke RS A dengan jarak tempuh + 3 jam tanpa diberikan
pertolongan selama perjalanan. Setelah sampai di IGD, Ns. Ian langsung melakukan tindakan
initial assessment dan didapatkan data bahwa pasien dalam kondisi penurunan kesadaran
dengan GCS E2V2M4. Tidak terdapat adanya eksternal bleeding pada pasien. Ns. Ian
meminta Ns. Sadi untuk melakukan pengukuran tanda vital dan didapatkan hasil BP tidak
terukur, HR tidak teraba pada bagian radialis, RR=37 x/m, dan T=38 0C. Akral pasien dingin,
basah, dan CRT > 2 detik. Ns. Ian kemudian melakukan pemeriksaan fisik dan didapatkan
adanya memar pada bagian kepala, dan krepitasi pada bagian frontalis. Selama Ns. Ian dan
Ns. Sadi melakukan pemeriksaan, Ns. Dia melakukan wawancara terhadap orang yang
membawa korban ke rumah sakit dan mendapatkan data bahwa pada saat kejadian pasien
mengalami kejang, muntah, serta keluar darah dari bagian hidung.

1. Lakukan trauma assessment dan berikan tindakan sesuai temuan pada kasus di atas!
2. Buatlah ringkasan masalah (contoh: syok hemoragik, syok spinal, tension pneumothorax,
dll) dan intervensi yang telah dilakukan (contoh: intubasi, IV line 2 jalur, dll)!
3. Jika diperlukan, pemeriksaan apalagi yang akan Anda lakukan berikut alasannya?

B. HASIL TRAUMA ASSESSMENT DAN INTERVENSI KRITIS


Trauma Assessment
a. Scene size up
1) Alat pelindung diri: -
2) Keamanan tempat kejadian: -
3) Triase: korban berjumlah 2 orang, 1 orang (Ny. I 65 th) meninggal dunia dan 1
orang (An. L 7th) dalam kondisi tidak sadarkan diri.
4) Peralatan penting, SDM tambahan : -
5) Mekanisme cedera: An. L (7 th) dibonceng oleh sang nenek, Ny. I (65 th)
menggunakan kendaraan bermotor dengan kecepatan sedang mengalami tabrakan
dengan kendaraan bermotor lain dari arah yang berlawanan dengan kecepatan
tinggi. Keduanya langsung terjatuh dan sempat terseret + 5 meter.
b. Initial Assessment
1) Keadaan umum pasien: An. L usia 7 tahun dalam kondisi penurunan kesadaran,
tidak terdapat adanya eksternal bleeding. An. L langsung terjatuh dan sempat
terseret + 5 meter.
2) Tingkat kesadaran: GCS E2V2M4
3) Airway: -
4) Breathing: RR 37/m
5) Circulation: HR tidak teraba pada bagian radialis, BP tidak terukur, Akral pasien
dingin dan basah, CRT >2detik, tidak ada perdarahan eksternal, terdapat memar
pada bagian kepala.
c. Mekanisme Cedera :
1) Rapid Trauma Survey
a) Kepala: DCAP BTLS, TIC
Terdapat memar pada bagian kepala, krepitasi pada bagian frontalis, keluar
darah dari bagian hidung.
b) Leher: DCAP BTLS, TIC, Distensi Vena Jugularis, Deviasi Trachea
-
c) Dada: DCAP BTLS, Paradoximal Movement, Auskultasi semua lapang dada,
suara jantung dan perkusi dinding dada
-
d) Perut: DCAP BTLS
-
e) Pelvis: TIC, DCAP BTLS
-
f) Ekstremitas Bawah: DCAP BTLS, TIC
-
g) Ekstremitas Atas: DCAP BTLS, TIC
-
h) Posterior: DCAP BTLS, TIC
-
2) Focus Examination
a) Sign and symptom: memar pada bagian kepala, krepitasi pada bagian frontalis,
kejang, muntah, dan keluar darah pada bagian hidung.
b) Alergi: -
c) Medication: -
d) Post Medical History: -
e) Last Meal: -
f) Even: An. L (7 th) dibonceng oleh sang nenek, Ny. I (65 th) menggunakan
kendaraan bermotor dengan kecepatan sedang mengalami tabrakan dengan
kendaraan bermotor lain dari arah yang berlawanan dengan kecepatan tinggi.
Keduanya langsung terjatuh dan sempat terseret + 5 meter.
g) TTV: RR 37x/menit, suhu 38oC
Intervensi Kritis
a. An. L (7 th) dibonceng oleh sang nenek, Ny. I (65 th) menggunakan kendaraan
bermotor dengan kecepatan sedang mengalami tabrakan dengan kendaraan bermotor
lain dari arah yang berlawanan dengan kecepatan tinggi. Keduanya langsung terjatuh
dan sempat terseret + 5 meter: Lakukan pemasangan cervical collar.
b. Keluar darah dari bagian hidung: Identifikasi halo sign.

C. RINGKASAN MASALAH DAN INTERVENSI


a. Fraktur basis cranii
Intervensi:
1) Lakukan suction.
2) Oksigenasi dengan aliran tinggi (NRBM).
3) Pasang orofaringeal (OGT).
4) Pasang capnograph
5) Pemberian cairan dengan IV line
6) Berikan manitol untuk mengatasi internal bleeding
7) Berikan hiperventilasi (bagging) 25x/menit, sampai nilai normalnya 25-30mmHg
8) Berikan paskon untuk meningkatkan MAP
9) Imobilisasi dengan servical collar (jangan terlalu ketat)
10) Lakukan pengukuran GCS secara rutin

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DIPERLUKAN


CT-Scan: untuk mengetahui internal bleeding, dan mengetahui letak perdarahan untuk
mengetahui intervensi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai