BAB III-WPS Office
BAB III-WPS Office
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Identitas klien:
a. Keluhan utama
b. Riwayat kesehatan:
· Malaise
· Sakit tenggorokan
· Nyeri otot
d. data psikologis
e. data spiritual
g. Pemeriksaan fisik
· Mata : Nyeri
· Integument: suka berkeringat malam, suhu tubuh meningkat, timbulnya rash pada kulit
2. Hipertemia b. d peningkatan tingkat metabolisme penyakit ditandai dengan suhu 390c tubuh
menggigil.
3. Kekurangan volume cairan b.d tidak adekuatnya masukan makanan dan cairan ditandai dengan
diare
3.3 Intervensi
b. Kriterian hasil :
c. Intervensi
R/ menurunkan reaksi stimulasi dari luar atau sensitivitas pada cahaya dan meningkatkan
istirahat/reaksi.
c. Kolaborasi dengan tim medis lainnya dalam pemberian analgesic seperti asetamenofen.
2. Diagnose 2: Hipertemia b.d peningkatan tingkat metabolisme penyakit ditandai dengan suhu 39,
50C , tubuh menggigil
b. Kriteria hasil:
- Terjadi peningkatan suhu
c. Intervensi:
b. Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat sedikitnya 2000ml/ hari untuk
mencegah dehidrasi
R : Dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memicu timbulnya dehidrasi
c. Berikan kompres dengan air biasa pada lipatan ketiak dan femur
R : Menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi vasodilatasi kulit dengan merangsang
kelenjar keringat untuk mengurangi panas tubuh melalui penguapan.
R : Kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya pertumbuhan jamur, juga akan mengurangi
kenyamanan klien, mencegah timbulnya ruam kulit.
3. Diagnose 3: Kekurangan volume cairan b.d tidak adekuatnya masukan makanan dan cairan ditandai
dengan, diare
b. Kriteria hasil:
c. Intervensi :
a. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makan sedikit dalam frekwensi sering dan tawarkan
makan pagi paling besar.
R : Makan banyak sulit untuk mengatur bila pasien anoreksia. Anoreksia juga paling buruk selama siang
hari, membuat maskan makanan yang sulit pada sore hari.
d. Konsul pada ahli diet, dukungan tim nutrisi untuk memberikan diet sesuai kebutuhan pasien,
dengan masukan lemak dan protein sesuai toleransi. R : Berguna dalam program diet untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi individu