Inovasipelayananorangdengangangguanjiwaodgj 180125165324 PDF
Inovasipelayananorangdengangangguanjiwaodgj 180125165324 PDF
D E F IN IS I O P ER A S ION A L
DM (Diabetes Mellitus) Penyakit tidak menular yang ditandai dengan kadar gula
darah diatas nilai normal
D E F IN IS I O P ER A S ION A L (L an ju t a n )
ABSTRAK
Puskesmas kecamatan Pasar Rebo merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat pertama di
Jakarta Timur yang bertugas untuk melalukan upaya kesehatan perorangan dan masyarakat
melalui kegiatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Sesuai dengan Visi Puskesmas
Kecamatan Pasar Rebo, Masyarakat Pasar Rebo Sehat dan Misi untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan dasar yang bermutu, efektif dan efisien. Saat ini Ketuk Pintu Layani Dengan Hati
sebagai salah satu bagian dari Puskesmas menjadi target gugus CEPOT dalam menyelesaikan
masalah seiring dengan tugasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar yang
bermutu, efektif dan efisien kepada masyarakat.
Berdasarkan data stratifikasi masalah, di temukan rendahnya cakupan pelayanan pasien ODGJ
Berat menjadi masalah utama yang harus diselesaikan. Rendahnya skrining gangguan jiwa di
masyarakat, masih minimnya kelompok masyarakat peduli jiwa (kader jiwa), dan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa menjadi faktor penyebab dominan.
Oleh karena itu, GKM CEPOT berinovasi meratakan distribusi tenaga Kesehatan ke Setiap RW
se-Kecamatan Pasar Rebo yang diberi nama PENGGAWA KEBO, yang bertugas melakukan
skrining dan tatalaksana terhadap ODGJ, dan membentuk Kader Peduli Jiwa Puskesmas
Kecamatan Pasar Rebo.
Inovasi ini berhasil meningkatkan temuan pasien gangguan Jiwa berat di Puskesmas
Kecamatan Pasar Rebo dari 90 orang menjadi 216 orang sepanjang periode Januari –
September 2017.
Tabel 2. Identifikasi Masalah Program UKM periode 1 Jan s/d 31 Des 2016
Berdasarkan table diatas, gugus melakukan analisis masalah dengan menggunakan diagram
pareto untuk menentukan prioritas masalah :
Tingginya deviasi terhadap target pelayanan pasien gangguan jiwa berat menunjukkan masih
banyak pasien gangguan jiwa berat yang belum mendapat pelayanan. Hal ini berarti cakupan
pelayanan pasien gangguan jiwa berat di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo masih rendah.
Oleh karena itu, masalah yang dipilih oleh gugus adalah :
Berdasarkan diagram pareto dan beberapa hal di atas, maka gugus sepakat mengangkat
tema :
Tema tersebut mendukung tercapainya VISI Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, yaitu
Masyarakat Pasar Rebo Sehat dan sesuai dengan Misi yang Pertama dan Ketiga, yaitu :
1. Misi Pertama : Mewujudkan kesehatan dasar yang bermutu, efektif dan efisien, dan
2. Misi Ketiga : Meningkatkan Kemandirian masyarakat melalui Gerakan Hidup Sehat dengan
pendekatan Keluarga.
Dengan menerapkan :
1. Tata Nilai DISIKKO, yaitu DISiplin, Integritas, Kerja sama dan KOmitmen, dan
2. Motto Kerja 4AS, yaitu Kerja kerAS, Kerja cerdAS, Kerja ikhlAS dan kerja tuntAS.
Di dunia, terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta
terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia.1
Data Riskesdas 2013 memunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang ditunjukkan
dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14
juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa
berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000
penduduk. Dan angka pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa berat di daerah
perkotaan sebesar 10,7% atau sekitar 42.000 kasus.2,3,4
Berdasarkan data Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016, jumlah kunjungan
gangguan jiwa di Puskesmas tahun 2016 sebanyak 432.025 kunjungan, sementara kunjungan
Pasien gangguan jiwa di Puskesmas se-Jakarta Timur sebanyak 57.822 kunjungan.6
Penderita gangguan jiwa berhak mendapatkan pelayanan kesehatan seperti dituangkan dalam
UUD Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 148 yang berbunyi “Penderita gangguan jiwa
mempunyai hak yang sama sebagai warga Negara, yaitu persamaan perlakuan dalam setiap
aspek kehidupan”. Selanjutnya Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo sebagai salah satu fasilitas
pelayanan kesehatan, bersama dengan pemerintah dan lintas sektor memiliki kewajiban dalam
pengobatan dan tatalaksana penderita gangguan jiwa dipertegas dalam UUD Kesehatan No.36
Tahun 2009 Pasal 149.
Pelayanan penderita gangguan jiwa juga merupakan salah satu dari empat area prioritas 5 dalam
pembangunan kesehatan periode 2015-2019.4 Dan salah satu Indikator Keluarga Sehat, yang
menitik beratkan kepada Puskesmas dalam pelaksanaannya.3
Sebagai langkah awal, maka gugus melakukan peninjauan masalah di lapangan untuk
mendapatkan penyebab masalah dan membuat diagram tulang ikan (Fishbone Diagram).
Diagram 2. Fishbone
Dari diagram matriks prioritas, gugus CEPOT memutuskan penyebab dominan yang akan
diselesaikan adalah sebagai berikut :
1. Skrining ODGJ luar gedung masih kurang
2. Belum semua petugas kesehatan mendapat pelatihan kesehatan jiwa
3. Belum adanya Kader Peduli Gangguan Jiwa
4. Kurangnya kerjasama lintas sektor.
Melalui identifikasi dari 8 alternatif solusi diatas, gugus menetapkan 10 solusi terbaik yang
dapat mengatasi akar penyebab dominan, antara lain :
Gugus menilai hal diatas sebagai solusi yang tepat karena dapat mengatasi seluruh akar
penyebab dominan, selain itu :
1. Mendapatkan peta ODGJ di seluruh RW di wilayah Kecamatan Pasar Rebo.
2. Pasien ODGJ tidak hanya ditemukan tetapi juga dilakukan pengobatan.
3. Petugas Kesehatan Peduli Gangguan Jiwa Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo diberi
nama dengan PENGGAWA KEBO dan Kader Peduli Jiwa disebut KALIA.
Setelah memilih solusi, gugus melakukan analisis terhadap kemungkinan kegagalan dan
dampak negatif yang mungkin terjadi dari solusi yang dipilih.
Setelah menetapkan rencana perbaikan, gugus melakukan analisis terhadap pengelolaan risiko
dari solusi yang dipilih, sebagai berikut :
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15 Lampiran 11
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 18
Lampiran 21
Lampiran 23
Lampiran 22
Setelah inovasi dilaksanakan, dapat dilihat jelas peningkatan sasaran ODGJ setelah inovasi
dilaksanakan melalui diagram berikut :
Keterangan :
Sampai dengan Desember 2016, cakupan pasien jiwa Kecamatan Pasar Rebo sebanyak 90
orang (39,6%) dari target 229 orang, kemudian pada tahun 2017 Gugus CEPOT menargetkan
cakupan pasien menjadi 95 orang dalam 5 bulan (Maret sampai Juli 2017). Namun di luar
dugaan, hasil yang didapat oleh gugus CEPOT melebihi target. Dari 95 orang target yang
telah ditetapkan sebelumnya, total cakupan pasien gangguan jiwa berat menjadi 126 orang
(132%). Total Keseluruhan Cakupan Pelayanan Pasien ODGJ Berat Januari - Juli 2017
adalah 216 orang (162%).
Dari 126 pasien baru yang ditemukan selama 5 bulan (Maret sampai Juli 2017), 110 pasien
sudah berhasil dilakukan tatalaksana berupa merujuk ke RS, maupun rawat jalan di Poli Jiwa
Puskesmas Kecamatan pasar Rebo untuk mendapatkan pengobatan. (Lampiran 23)
Pasien ODGJ yang telah berhasil diobati menunjukkan progresivitas perbaikan yang sangat
baik sejak awal pengobatan, walaupun hasilnya berbeda-beda pada setiap pasien.
(Lampiran 24).
Biaya yang dapat dihemat oleh sasaran maupun pemerintah melalui Inovasi Gugus CEPOT
adalah sebagai berikut :
Gugus CEPOT memiliki masalah yang belum selesai, yaitu belum semua pasien ODGJ yang
ditemukan berhasil dilakukan tatalaksana, baik perujukan maupun pengobatan, dengan
langkah penanggulangan sementara sebagai berikut :
Tabel 22. Tabel Evaluasi Kompetensi Anggota Gugus Sebelum dan Sesudah ber-GKM
Diagram 7. Kompetensi Anggota Gugus Diagram 8. Kompetensi Anggota Gugus sebelum dan
sebelum dan sesudah ber GKM mengenai 7 Alat sesudah ber GKM mengenai 8 Langkah
Lampiran 9
Lampiran 25
Tabel 24. Masalah Program Kesmas TW III Tahun 2017 (Lampiran 27)
Sumber : Laporan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo TW III Tahun 2017 (Lampiran 28)
Selain itu, sesuai dengan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo tentang
penetapan Penggawa Kebo sebagai koordinator kesehatan di RW Binaan, maka gugus
sepakat untuk terus mengembangkan Penggawa Kebo pada tema berikutnya berkaitan
dengan masalah diatas.
Berdasarkan data dan fakta yang telah dijelaskan sebelumnya, maka ditetapkan tema :
TKMPN XXI
International Quality & Productivity Convention 2017
MENINGKATKAN CAKUPAN PELAYANAN PASIEN ODGJ
DI WILAYAH KECAMATAN PASAR REBO PERIODE JANUARI – SEPTEMBER 2017
Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional XXI
& IQPC 2017
International Quality & Productivity Convention 2017
Hotel Kyriad Bumiminang & The Axana Hotel, Padang – Sumatera Barat
27 – 30 November 2017