Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nia Delzaria Semester/Kelas : 5/Promosi Kesehatan

Nim : N1A117007 Mata Kuliah : Penulisan Ilmiah

Remaja merupakan suatu masa kehidupan individu dimana terjadi eksplorasi psikologis
untuk menemukan identitas diri ataupun masa remaja adalah usia dimana individu
berinteraksi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah
tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama (Suryani,
2019).

Masa remaja tidak terlepas dari kejadian menstruasi, menurut Wiknjosastro (2010)
“Menstruasi merupakan perdarahan dan siklik berasal dari uterus yang bersifat fisiologi
disertai pelepasan endometrium yang terjadi pada wanita usia reproduktif. Menstruasi juga
didefinisikan sebagai perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah
ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus”.

Keluhan gangguan menstruasi pada remaja dan praktik higienis selama menstruasi yang
salah dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang tidak diinginkan seperti penyakit
radang panggul dan bahkan infertilitas (Gustina, 2015).

Untuk itu personal hygiene pada saat menstruasi sangatlah penting. Kusmiran (2012)
mengemukakan bahwa “Personal hygiene menstruasi adalah perilaku yang berkaitan
dengan tindakan untuk memelihara kesehatan dan upaya menjaga kebersihan pada daerah
kewanitaan saat menstruasi. Perilaku tersebut mencakup: menjaga kebersihan genetalia,
seperti mencucinya dengan air bersih, menggunakan celana dalam yang menyerap keringat,
mengganti celana dalam, sering mengganti pembalut, dan mandi dua kali sehari”.

Notoadmodjo (2010), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi


personal hygiene menstruasi yaitu:

1. Faktor internal, yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat


bawaan. Misalnya tingkat pendidikan, emosional, konsep diri dan jenis kelamin.
2. Faktor eksternal, yaitu lingkungan, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik. Faktor lingkungan merupakan faktor dominan yang mewarnai
perilaku seseorang dalam menjaga kesehatan organ reproduksi, karena
seseorang akan cenderung menyesuaikan dan mengikuti perilaku hygiene organ
reproduksi sesuai dengan kebiasaan yang ada di lingkungannya.

Personal hygiene pada saat menstruasi tidak terlepas dari perilaku sehari-hari manusia,
yang mana menurut Hannisa (2017) Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia
baik yang dapat diamati langsung maupun tidak langsung oleh orang lain, perilaku berasal
dari dorongan yang ada dalam diri manusia yang mana menjadi respon individu tersebut
terhadap stimulasi yang berasal dari luar maupun dalam dirinya.

Teori perilaku ABC menurut Sulzer (1977) dalam Fatmah (2014) menjelaskan bahwa
perilaku adalah suatu proses dan sekaligus interaksi antara:

1. Antecedent, yaitu pemicu yang menyebabkan seseorang berperilaku akibat


kejadian-kejadian di sekitar.
2. Behavior, yaitu perilaku atau tindakan terhadap adanya antecedent yang berasal
dari lingkungan.
3. Consequences, meruoakan kejadian selanjutnya yang mengikuti perilaku atau
tindakan tersebut.

Pengetahuan sangat berkaitan dengan perilaku sehingga mempengaruhi seseorang


dalam merubah sikapnya. Menurut Phythagoras (2017) tentang personal hygiene ketika
menstruasi, yang mana pengetahuan yang baik maka perilaku personal hygiene nya juga
baik sehingga terhindar dari infeksi alat reproduksi dan gangguan kesehatan lainnya.

Begitupun dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2018) menjelaskan


bahwa ada program yang dijalankan oleh puskesmas yaitu Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja putri
tentang kesehatan reproduksi dan perilaku hidup sehat.
Secara keseluruhan, remaja putri menghadapi risiko penyakit yang bersember pada
lingkungan dan perilaku. Dengan adanya faktor-faktor tersebut, maka intervensi promosi
kesehatan tentang personal hygiene menjadi sangat penting untuk dilakukan. (Gani, 2011)

BUKU

1. Fatmah. 2014. Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi. Jakarta: Erlangga


2. Gani, A. 2011. Kesehatan Masyarakat Investasi Manusia Menuju Rakyat
Sejahtera. Jakarta: Republika
3. Kusmiran, Eny. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:
Salemba Medika
4. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
5. Wiknjosastro, S. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta YBPSP

Laman Website

1. scholar.google.com
1) Hannisa J, dkk. Gambaran Perilaku Personal Hygiene Menstruasi
Remaja Putri Yang Mengikuti Pelatihan dan Pembinaan PKPR di SMP
PGRI 13 Wilayah Kerja Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor Tahun
2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017; 5(2): 38-46
2) Suryani L. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Remaja Putri
Tentang Personal Hygiene Pada Saat Menstruasi di SMP 12 Kota Pekan
Baru. Jurnal Of Midwifery Science. 2019; 3(2): 24-35
3) Pythagoras KC. Personal Hygiene Remaja Putri Ketika Menstruasi.
Jurnal Promkes. 2017; 5(1): 12-24
2. depkes.go.id (http://www.depkes.go.id)
1) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2017
3. neliti.com (https://www.neliti.com/id/)
1) Gustina E, Djannah SN. Sumber Informasi dan Pengetahuan Tentang
Menstrual Hygiene Pada remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
2015; 10(2): 147-152

Anda mungkin juga menyukai