Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN STANDARDISASI

PRODUK KELAUTAN DAN


PERIKANAN

DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN BINA MUTU DITJEN


PDSPKP
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BBP2HP, 27 Maret 2019
LATAR BELAKANG

a.UPI berjumlah lebih dari 60.885 ribu unit, Sebagian


besar UMKM, belum memenuhi standar mutu,
belum ber-SKP, dengan kemampuan SDM dan
finansial yang sangat terbatas
b.Setelah krisis ekonomi, UKM terbukti mempunyai
ketahanan relatif lebih baik dibandingkan dengan
usaha skala besar.
Latar Belakang
e. Standardisasi dan menjadi faktor kunci
peningkatan daya saing baik UPI skala besar
maupun skala UKM.
f. Penerapan standar Secara Sukarela atau wajib
diharapkan mampu meningkatkan daya saing
produk
g. Penerapan standar harus diimbangi dengan
kesiapan pelaku usaha.
h. Penerapan standar membutuhkan lembaga penilai
kesesuaian seperti lembaga sertifikasi produk (Ls-
Pro) dan laboratorium pengujian (LPPMHP)
SNI PRODUK KELAUTAN DAN
PERIKANAN
STANDAR ADALAH:
• Spesifikasi teknis yang dibuat/dibakukan
berdasarkan kesepakatan stakeholder
melalui konsensus dgn memperhatikan
Kesehatan, Keamanan, Keselamatan dan
Kelestarian Lingkungan Hidup (K3KL)
• Merupakan pertemuan antara Iptek dan
faktor ekonomi dalam suatu proses
produksi
SNI (STANDAR NASIONAL INDONESIA)
• Standar yang ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional dan berlaku
secara nasional
ORGANISASI PERUMUSAN SNI DI KKP

KKP
PENGGUNA

KT 65-05 KT 65-07 KT 65-08


Produk Perikanan Perikanan Budidaya Perikanan Non Pangan

SUB KT
65-05-S1
Perikanan Tangkap
SNI PRODUK PERIKANAN
Dirumuskan oleh KT 65-05 Produk Perikanan
JUMLAH SNI
NO BERDASARKAN NAMA PRODUK

a Produk Beku 36
b Produk Kering 25
c Produk Rebus 3
d Produk Fermentasi 4
e Produk Segar/dingin 7
f Produk Kaleng 8
g Produk Hidup 5
h Produk berbasis Lumatan daging dan 6
surimi
i Pengemasan 6
j Organoleptik dan Sensori 1
k Metode Uji Kimia 34
l Metode Uji Mikrobiologi 18
m Metode Uji Fisika 8
n Cara uji pada rumput laut 2
163
SNI PRODUK KELAUTAN
Dirumuskan oleh KT 65-08 Produk Perikanan
Nonpangan
JUMLAH SNI
NO BERDASARKAN NAMA PRODUK

a Ikan Hias 11
b Tanaman Hias Air 7
c Produk Bioteknologi/ Kelautan 16

d Pengemasan dan Metode Uji 5


39
PRINSIP PERUMUSAN SNI
Terbuka bagi siapa saja untuk
berpartisipasi dalam proses perumusan
standar melalui jalur KT atau Mastan
Memberikan Openess
Prosesnya dapat diikuti
kesempatan kepada secara transparan
ukm dan daerah Transparency melalui media IT
Development
untuk berpartisipasi dimension
dalam perumusan
SNI Consensus Pelaksanaannya melalui
and impartiality
Coherence konsensus nasional dan
SNI dibuat dgn tidak memihak
memperhati-kan Effectiveness
and relevance
keberadaan standar
internasional, Standar dibuat sesuaikebutuhan
sebaiknya harmonis
Adopted from the Decision of the WTO-TBT Second pasar, hasilnya harus efektif
triennial
dengan review standar dipakai untuk fasilitasi
internasional perdagangan
Maksimal 1 bulan

Perumusan tingkat KT/SKT


Konsensus tingkat
KT/SKT
Jajak pendapat
ulang

PNPS : Program Nasional Perumusan Standar


PENERAPAN/
PEMBERLAKUAN SNI
KEBIJAKAN PENERAPAN SNI

 Dasar hukum
 UU 20 tahun 2014 ttg Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian
 PP 34 tahun 2018 ttg Sistem Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian Nasional
 Penerapan/ pemberlakuan SNI sifat dasarnya adalah
sukarela, dapat diwajibkan dengan ketentuan tertentu
 BSN mempunyai kewenangan pembinaan dan pengawasan
SNI Sukarela
 K/L mempunyai kewenangan pembinaan dan pengawasan
SNI wajib
KEBIJAKAN PENERAPAN SNI

 Dalam rangka meningkatkan dayasaing produk perikanan dan kelautan


yang dipasarkan khususnya di dalam negeri, Ditjen PDSPKP – KKP
mendorong agar setiap produk perikanan dan kelautan mempunyai
tanda SNI
 KKP akan bekerjasama dengan BSN dalam penerapan SNI Sukarela
 Pemberlakuan SNI bersifat dasar sukarela, sehingga dibutuhkan
kesadaran pelaku usaha untuk menerapkan SNI
 Dalam kondisi tertentu dengan pertimbangan atas permintaan pelaku
usaha, SNI dapat diberlakuan wajib oleh K/L. Misalnya KKP
memberlakuan SNI Tuna, Sarden, makarel dalam kemasan kaleng
secara wajib
FASILITASI PENERAPAN SNI
(SUKARELA DAN WAJIB)
PROGRAM Ditjen PDSPKP DALAM PENERAPAN SNI

• Sosialisasi SNI di daerah


• Publikasi SNI melalui media
• Penyusunan Produk Hukum Terkait
Penerapan SNI Wajib
• Pengembangan Ls-Pro untuk LPPMHP
• Fasilitasi penerapan tanda SPPT SNI
(Sertifikat Produk Pengguna Tanda-SNI)
pada produk perikanan UKM
TUJUAN DAN TARGET

• Tujuan : Mempercepat pendirian LS-Pro produk


Perikanan untuk mendukung penerapan SNI di daerah
• Target utama : penerapan SNI produk di UPI skala
UKM secara sukarela dan UPI Besar (Produk
pengalengan ikan, secara wajib)
• Target : 11 LPPMHP di 10 provinsi
• Sumber dana : Ditjen PDSPKP
1. BBP2HP JAKARTA  Di Indonesia terdapat 36
2. LPPMHP MEDAN LPPMHP tersebar di 34
3. LPPMHP LAMPUNG Propinsi
4. LPPMHP DKI
 Tahun 2019, terdapat 2
5. LPPMHP SURABAYA
LPPMHP difasilitasi untuk
6. LPPMHP BANYUWANGI
7. LPPMHP CIREBON
menjagi LSPro
8. LPPMHP DENPASAR  Dengan adanya LSPro di
9. LPPMHP SEMARANG setiap propinsi
10. LPPMHP MAKASAR mempermudah
11. LPPMHP BITUNG penerapan/pemberlakuan
12. LPPMHP PONTIANAK SNI
* Setiap LSPro mempunyai ruang lingkup berbeda sesuai produk unggulan di daaerah,
dan 8 LSPro telah terakreditasi dengan ruang lingkup TSM dalam kemasan kaleng
Program Fasilitasi UKM Pengolah

• Penerapan/pemberlakuan SNI Sukarela bagi UKM, untuk


menambah kepercayaan diri dan nilai jual di pasar
• Kerjasama antara KKP dengan BSN
• Koordinasi dengan Pemerintah daerah
• Sertifikasi dilakukan oleh LSPro yang tersebar di
beberapa daerah
• Pembinaan Keikutsertaan dalam SNI Award
 Penghargaan tertinggi terhadap
penerap SNI Wajib maupun sukarela
 KKP sejak tahun 2016 melakukan
pembinaan kepada UPI skala UKM
maupun besar untuk mengikuti
seleksi SNI Award
 Tahun 2019, terdapat 19 UPI
antusias mengikuti SNI Award
(binaan KKP)
UPI Binaan Dit Pengolahan dan Bina Mutu -
KKP mendapatkan SNI Award
PENERAPAN SNI WAJIB

Dasar Hukum
Peraturan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
No. 58/PERMEN-KP/2016 tentang pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia Tuna dalam kemasan
kaleng dan Standar Nasional Indonesia Sarden dan
Makerel dalam kemasan kaleng secara wajib
1. SNI 8223:2016 Tuna dalam kemasan kaleng;

2. SNI 8222:2016 Sarden dan makerel dalam


kemasan kaleng;
TUJUAN PENERAPAN SNI WAJIB Tuna, sarden, makerel dalam
kemasan kaleng

1. Melindungi produk dalam negeri dari ancaman produk luar


negeri.
2. Identitas Standar Nasional (National Branding Product)
3. Meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia.
4. Mendorong akses pemasaran domestik maupun ekspor.
5. Bahan acuan dalam pembinaan dan pengawasan.
6. Acuan UPI dalam memproduksi dan memasarkan hasil
perikanan.
7. Sosialisasi terhadap masyarakat untuk bahan pangan yang baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai