Anda di halaman 1dari 12

BIOSAFETY CABINETS

(Kabinet Bi osafety Keselamatan Kerja di Labolatorium Mikrobiologi)

Ujian Tengah Semester Mata Kuliah


Rekayasa Keselamatan (TL-5234)

Oleh :
Nama : Rani
NIM : 25309037
Dosen : Prof. Wiranto Arismunandar

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT TEKNOLOGI
BANDUNG
2010 BANDUNG 1
Biosafety Cabinets

I. Pendahuluan
Keselamatan ker ja menjadi faktor utama dalam laboratorium, terutama
pada laborator ium
yang mengandung senyawa-senyawa kimia berbahaya dan mikroor
ganisme yang dapat
menginfeksi penyakit berbahaya. Setiap individu memiliki
kewajiban untuk menciptakan
lingkungan ker ja yang aman sesuai dengan kemampuan terbaik
mereka. Pedoman keamanan
Biologi (Biosafety) dibuat untuk menginformasikan cara kerja yang
spesifik dalam penanganan
mikr oorganisme patogen di labolatorium dan juga mempersiapkan
petunjuk praktis bagi
pembuatan kode praktek ker ja yang dibutuhkan di setiap labolator ium.

II. Pembahasan
2.1 Pengertian Kabinet Biosafety

Biological Safety
merupakan
Cabinet kabinet kerja yang disterilkan untuk kerja di tempat
yang memiliki resiko mikrobiologi. BSC memiliki suatu pengatur aliran
udara yang menciptakan
aliran udara kotor (dimungkinkan ada kontaminan) untuk disaring dan
diresir kulasi melalui filter.
BSC dirancang untuk melindungi operator, seluruh lingkungan
labolator ium dan
mater ial kerja dari penyebaran aerosol beracun dan infeksius.
Kegiatan labolatorium seperti
inokulasi kultur sel, suspensi cairan dar i senyawa infeksius,
homogenisasi, dan pengocokan
mater ial infeksius, sentrifugasi dari cairan beracun, atau beker ja
dengen hewan dapat
menimbulkan aer osol beracun (Suhar di et al., 2008)
Kabinet Biosafety (KB) menggunakan Laminar air flow
untuk menghalangi
airborne
desease. Pada alat ini digunakan(High
HEPA
Effeciency Particulate Air) sebagai filter untuk
membersihkan mikroba, udara pada KB akan beresirkulasi melalui
filter HEPA. Filter ini
memiliki efisiensi 99,99% terhadap partikel dengan diameter
dibawah 0,3 µm. Berdasarkan
kelompok resiko terhadap bahaya biologi (Biohazard) Kabinet
Biosafety ini dibagi menjadi 3
kelas
2.2 yaitu
yang diper :lukan
Kelas
Kelompok
Level I,Resiko
Kelaspenanganan
keselamatan
untuk II ( A1,atau
biologi A2,agen
B1, B2),
(Centers dan
biosafety
biologi.
) adalah kelas
levelIII
forlevel
Disease (Suhardi
atau
Control andet
tingkatan al., 2008).2
keselamatan
Prevention
atau "Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit" yang ber pusat
di Amerika Serikat
menspesifikasikan empat level penanganan keselamatan biologi.
Level keselamatan biologi 1
Diperuntukkan bagi agen-agen yang diketahui tidak menyebabkan
penyakit pada manusia
dewasa yang sehat dan bahaya potensial yang minimal bagi
pekerja laboratorium dan
lingkungan. Laboratorium tidak memerlukan lokasi terpisah dari
lokasi umum dalam suatu
bangunan. Contoh agen biologi kategori level keselamatan biologi 1 Bacillus subtilis,
antara lain:
hepatitis, E. coli dan virus
(U.S.
cacar
Departement
air of Health and Human Services, CDC,
2007).

Level keselamatan biologi 2


Memiliki kesamaan dengan level keselamatan biologi 1.
Perbedaannya terletak pada
beberapa hal berikut:
1. pekerja laboratorium memiliki pelatihan khusus dalam penanganan
agen-agen patogenik
dan ber ada dibawah arahan ilmuwan yang berkompeten.
2. akses ke laboratorium dibatasi ketika peker jaan tengah dilakukan.
3. penanganan khusus bagi barang-barang tajam.
4. prosedur khusus bagi pekerjaan dengan gas atau tumpahan
mengandung agen berinfeksi
dilakukan di dalam wadah khusus.
Contoh agen biologi kategori level keselamatan biologi 2 antara lain:
Hepatitis B, Hepatitis C,
Flu, virus West Nyle dan Salmonella
(U.S. Departement of Health and Human Services, CDC,
2007).

Level keselamatan biologi 3


Ditujukan bagi fasilitas klinis, diagnostik, riset atau produksi yang
berhubungan dengan
agen-agen eksotik yang dapat mengakibatkan potensi terkena
laboratorium
diawasi
agen tersebut.
penyakit oleh ilmuwan-ilmuwan
memiliki
ContohPeker
berbahaya. pelatihan
agenjabiologi
berkompetensi
khusus
kategori
dalam level
penanganan
yang keselamatan
berpengalaman
agen-agen
patogenik
dalam
biologi
HIV,
and Human
SARS,
bekerja
3 ber
antar
Services,
Tubercolosis
bahaya
dengan
,avirus
lain:
CDC,
dan
agen-
cacar,
Anthrax,
2007).
thypus dan avian inf luenza (U.S. Departement of Health3
Semua prosedur menyangkut penanganan material ber bahaya
dilakukan dalam wadah
tertutup oleh pekerja yang memakai peralatan dan baju pelindung
khusus. Laborator ium
memiliki fasilitas dan didisain khusus untuk hal tersebut antara lain
pintu akses ganda.director.

Level keselamatan biologi 4


Dibutuhkan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan agen-agen
eksotik yang ekstr im
berbahaya, dimana memiliki risiko tinggi penyebaran melalui udara.
Staf laborator ium memiliki
pelatihan khusus dalam menangani agen-agen berbahaya tersebut.
Fasilitas laborator ium
terisolasi dari tempat-tempat umum. Semua pekerjaan dalam fasilitas ini
dilakukan dalam tempat
tertutup khusus. Pekerjanya memakai pakaian pelindung khusus
lengkap dengan tabung oksigen
yang tersendiri. Contoh agen biologi kategori level keselamatan
biologi 4 antara lain: Ebola,
virus Hanta dan virus Lassa
(U.S. Departement of Health and Human Services, CDC, 2007).

Tabel 1. Klasif ikasi Mikroor ganisme Menular berdasar kan Kelompok


Resiko
Klasifikasi Deskripsi
Resiko 1 (>resiko ter hadap komunitas danMikroorganisme yang tidak mungkin
perorangan) menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan.
Resiko 2 ( resiko sedang untuk perorangan,
Mikroorganisme patogen pada manusia,
rendah untuk komunitas) hewan namun tidak menimbulkan bahaya
serius pada peker ja, komunitas, lingkungan
Resiko 3 (resiko perorangan tinggi, resiko
Mikroorganisme patogen yang berbahaya
kominitas r endah) serius bagi manusia, hewan namun tidak
menginfeksi dari satu orang ke or ang lain.
Resiko 4 ( resiko tinggi terhadap perorangan
Mikroorganisme patogen yang menimbulkan
dan komunitas) bahaya ser ius pada manusia, hewan dan
komunitas orang
yang ke
dapat
orangdisebarkan
lain. dari satu4
2.3 Kabinet Biosafety Kelas I

KB kelas 1 dirancang untuk melindungi praktikan/peneliti , aliran


udara yang keluar
disar ing dengan HEPA filter. Pada KB kelas 1 tidak terdapat resirkulasi
udara. Udara luar dapat
masuk melewati area kerja, oleh karena itu KB ini tidak untuk
perlindungan produk. Ruang
terbuka memungkinan operator untuk menjangkau permukaan bidang
ker ja, jendela dapat dibuka
seluruhnya untuk untuk menyediakan akses pada bidang ker ja.
Mer upakan ruang bertekanan
negatif yg memiliki percepatan minimum 0,38 m/s. KB jenis ini
cocok untuk bekerja dengan
radionuklida dan bahan kimia beracun yang nonvolatile (U.S.
Departement of Health and Human
Services, CDC, 2007).

(A) (B)

Gambar 1. Kabinet Biosafety kelas I (A). Used in junction with building


system (B).
Complete with internal motor/ blower assembly.

2.4 Kabinet Biosafety Kelas II


Dengan pesatnya penggunaan sel dan kultur jaringan untuk
perkembangbiakan virus dan
tujuan lain, tidak ada pilihan yang lebih baik selain udara runag yang
melindungi
Dapat diunakan
KB kelas
material
tidak disterilkanmenggunakan
untuk
II tidak
agar dirancang
permukaan
pekerjaan
HEPA
tidak
bidang
yang
filter,
hanya
berkerja
memiliki
hubungan
untuk
dari resirkulasi
melindungi
udara
dengan
yanudara
telah
personil
kedalam bidang
melewati
tercemar.
front
senyawa permukaan
, berventilasi,
tetapi
infeksius
merupakan
juga bidang
kerja.untuk
yang ter kerja.
masuk open-5
kelompok Resiko 2 dan 3. Dapat pula digunakan untuk kelompok
resiko 4 jika memakai APD
dan tekanan udara positif. Kabinet BBiosafety keelas II ini terdir i dari 4
jenis yaitu : tipe A1, A2,
B1, dan B2 (U.S. Departement of Health and Human Services, CDC,
2007).
Kabinet Biosafety Kelas II t ipe A1
Tidak har us ada ventilasi keluar, cocok untuk labolatorium yg tidak
punya saluran perpipaan.
Digunakan untuk agen yg memilki r esiko rendah, dan tidak
mengandung bahan kimia beracun yg
volatil dan radionuklida volatil.
Percepatan udara masuk minimal 0,38-0.5 m/s pada bukaan depan.
Mungkin memiliki
tekanan positiv pada contaminated
dan plenum.
duct jika udara dimungkinkan dibuang keluar
gedung maka udara tersebut akan memasuki suatu tudung kanopi
³thimble´ dimana
kesimbangan tekanan dalam kabinet tidak terganggu oleh fluktuasi
dalam exhaust sistem.

Gambar 2. Kabinet Biosafety kelas II type A1

Kabinet Biosafety Kelas II t ipe A2


Memilki ventilasi keluar, sehingga ada resirkulasi udara.Sebanyak
30% dibuang keluar
dan 70% masuk kembali kedalam ruangaan
Per cepatan
, udara masuk minimal 0,5 m/s atau 100
ft/min. Memiliki duct dan plenum dengan tekanan negativ cocok
untuk beracun
kimia bekerja dan
dengan
r adionuklida
bahan volatile tingkat rendah 6
Gambar 3. Kabinet Biosafety kelas II type A2

Kabinet Biosafety Kelas II t ipe B1


Sebanyak 70% dibuang keluar dan 30% masuk kembali kedalam
ruangan. Memiliki duct
dan plenum dengan tekanan negativ, percepatan minimal 0,5 m/s.
cocok untuk bekerja dgn
bahan kimia beracun dan radionuklida volatile konsentrasi r endah

Gambar 4. Kabinet Biosafety kelas II type B1


radionuklida
negativ,
Tidakper
adacepatan
volatile.
resirkulasi
minimal
Memiliki
udar a,alarm
0,5
100% m/s.
yang
udara
cocok
akan
dibuang.
berbunyi
untukMemiliki
bekerja
jika aliran
duct
dengan
dan
Kabinet
bahan
penghisap
plenum
kimia
ber Biosafety
dengan
beracun Kelas
henti.tekanan
dan II t ipe B2 7
Gambar 5. Kabinet Biosafety kelas II type B2

2.5 Kabinet Biosafety Kelas III

Menyediakan tingkat perlindungan paling tinggi dan digunakan untuk


kelompok resiko 4
. Semua penetrasi disegel ³kedap gas´. Pasokan udara melaui saringan
HEPA dan buangan juga
melewati HEPA. Udara di dalam kabinet tetap bertekanan negatif
(124,5 Pa/ 0,5 in). Akses
kedalam ruangan harus memaki sarung tangan yg ter ikat
didalam
ports
kabinet. HEPA buangan
dapat disambungkan dengan pintu ganda autoklaf agar semua
senyawa infeksius dapat steril.
Globe box dapat digabungkan untuk memperluas permukaan
bidang ker ja, cocok untuk
Biosafety tingkat 3& 4 (U.S. Departement of Health and Human
Services, CDC, 2007).

Gambar 6. Kabinet Biosafety kelas I II 8


Tabel 2. Perbedaan antara cabinet Biosafety I, II dan II I

KB Flow % dari aliran udara Sistem buangan


velocity
Resirkulasi Buangan
( m/s)

Kelas Ia 0,36 0 100 Saluran pipa

Kelas IIA1 0,38-0,5 70 30 Ruangan atau thimble connection

Kelas IIA2a Ruangan atau thimble connection


0,51 70 30
Vented keluar

Kelas IIB1a 0,51 30 70 Saluran pipa

Kelas IIB2a 0,51 0 100 Saluran pipa

Kelas IIIa 0,51- NA 0 100 Saluran pipa

(U.S. Departement of Health and Human Services, CDC, 2007) :


2.6 HEPA filter

HEPA filter sesuai dengan standar yang diadopsi oleh banyak industri
dan OSHA harus
bisa mengurangi setidaknya 99,97% dari partikel udara yang
memiliki diameter 0,3 m atau
kurang. Filter pada HEPA biasanya terbuat dari fiberglass yang
dikompres dengan diameter fiber
antara 0,5-2 m, kunci utama yang mempengaruhi fungsi fiber adalah
diameter, ketebalan filter,
dan face velocity. Ruangan udara antara filter itu sendiri lebih besar dar
i 0,3 µm, asumsi umum
yang menyebutkan bahwa HEPA f ilter adalah saringan yang dapat
melalukan partikel yang lebih
kecil yang
filter
menargetkan
juga terjebak
dan hanya
menahan
pada
pada
dapat
partikel
fiber
partikel
menyaring
dengan
yang
yangjauh
melalui
partikel
lebihlebih
besar
6berdasarkan
mekanisme
kecil,
tidakpartikel
sepenuhnya
ukurannya,
yaitutersebut
(U.S.
benar. hanya
HEPA
tidak
Departement
Human filter
Tidak
Services,
dirancang
ter
of
seperti
saring
Health
CDC, membran
untuk
tetapi
2007)
and : 9
a) Interception
Partikel mengikuti alur aliran dalam suatu aliran serat fiber.
Partikel dikumpulkan ketika
partikel tersebut menyentuh materi filter
b) Inertial Impact
Pada proses ini partikel yang lebih besar tidak dapat menghindar i
serat dengan mengikuti
kontur melengkung dari aliran udara dan dipaksa untuk melekat dalam
salah satu dari fiber
secara langsung; meningkatkan efek ini dengan mengur angi
pemisahan serat dan tinggi
kecepatan aliran udara.
c) Diffusion
Partikel tersebut terkumpul pada saat mereka bergerak dar i konsentrasi
tinggi ke konsentrasi
rendah, par tikel itu kemudian menabrak partikel yang sudah terkumpul
sebelumnya.
d) Electrostatics
Pada proses ini partikel-partikel yang ber muatan negative akan tertarik
pada material fiber
yang bermuatan positif.
e) Sieving
Proses ini didasarkan pada ukuran partikel, atau bisa dissebut
penyaringan. Par tikel yang
lebih besar akan tertahan pada material fiber dan tidak dapat lolos.
f) Gravity
Proses ini menggunakan gaya gr afitasi untuk mengendapkan partikel.

B C
A

A. Interception
B. Inertial impact
D E C.
D.
E. Diffusion
Sieving
Electrostatics 10
2.7 Penggunaan Kabinet Biosafety di Labolatorium
y Penempatan
Percepatan udara yang mengalir melalui medan terbuka ke dalam
KB adalah
sekitar 0,45 m/s. Pada percepatan ini integritas arah aliran udara masuk
mudah terganggu
dan dapat dengan mudah diganggu oleh aliran udara yang
dihasilkan oleh or ang-orang
berjalan dekat dengan KB, jendela yang terbuka, udara yang
masuk dan pintu yang
terbuka dan tertutup. Idealnya KB diletakan pada lokasi yang terpisah
dari lalu lintas dan
dar i daerah yang berpotensi terganggu alir an udar a, jika mungkin
dilakukan pengosongan
sekitar 30-35 cm dibelakang dan diatas KB. Pengosongan area
dibelakang KB ini
menyediakan pengukuran percepatan udara yang akurat pada saringan
buangan dan untuk
perubahan pada sar ingan buangan (Suhardi, et al.,2008)
y Operator
Jika KB tidak digunakan secar a tepat keuntungannya yang bersifat
menguntungkan akan sangat berkurang. Operator harus teliti dalam
pemeliharaan
integritas daerah bukaan aliran udara masuk ketika menggerakan
tangannya ke dalam dan
keluar dari cabinet. Lengan harus bergerak keluar masuk secara pelan,
tegak lurus dengan
medan bukaan. Manipulasi material di dalam KB har us ditunda
sekitar 1 menit setelah
menempatkan tangan dan lengan di dalam untuk membuat penyesuaian
pada kabinet dan
untuk ³menyapu udara´ pada per mukaan tangan dan lengan.
Banyak pergerakan ke
seberang medan bukaan juga harus diminimalisasi melalui
penempatan semua materi
penting kedalam kabinet sebelum dimulainya manipulasi (Suhardi, et .,2008)
al .
y Sertifikasi Tahunan
Integritas dan operasi yang fungsional dar i tiap KB har us
bersertifikat stanadar
internasional pada saat instalasi dan secara teratur sesudahnya oleh
teknisi berkualitas,
menurut instruksi pabr ik pembuatnya. Evaluasi dari efektifitas KB
meliputi: integritas
kabinet, kebocoran sar ingan HEPA, down flow, flow velocity, tekanan
alarm.
intensitas
dan peralatan
Tescahaya
optioanal
diperlukan
ultraungu,
juga
untuk
disediakan
tingkat
melaksanakan
kebisingan
untuk tes
kebocor
daninigetaran.
danansangat
elektrik,
Latihan
negatif, pola asap,
y intensitas
khusus,
direkomendasikan
diker
Peralatan
jakan
keterampilan
cahaya,
Perlindungan
oleh pihak
untukyang
Diri
professional berkualitas (Suhar di, et al.,2008) .11
Pakaian pelindung diri harus dikenakan setiap menggunakan KB.
Matel labolator ium
dapat dipakai untuk peker jaan pada Biosafety tingkat 1 dan 2. Jas yang
terbuat dari bahan
padat, serta tertutup bagian belakangnya menyediakan perlindungan
yang baik dan harus
digunakan pada Biosafety tingkat 3 dan 4 (kecuali labolatorium
khusus). Sarung tangan
harus dikenakan diatas pergelangan tangan jas daripada dikenakan
didalam. Lengan baju
yang elastis dapat digunakan untuk melindungi lengan peneliti.
APD harus dikenakan
ketika menggunkan KB. APD bergantung pada kelompok resiko .,2008).
et al
(Suhardi,

y Pembersihan dan Penyeterilan


Media KB harus didekontaminasi sebelum dan setelah penggunaan,
dengan alkohol 70%
atau UV selama 5- 10 menit (Suhardi, et al.,2008).

Pust aka

Suhardi, Sri Harjati Biosafety:


et al. 2008.Pedoman Keselamatan Kerja di Labolatorium
Mikrobiologi dan Rumah Sakit. PT Multazam Mitra Pr ima : Jakarta.
U.S. Departement of Health and Human Services, Central for
Disease Control and
Prevention. 2007.
Biosafety in Microbiological and Biomedical Labolatories.
U.S.
Government Printing Office : Washington DC.

12

Anda mungkin juga menyukai