Anda di halaman 1dari 2

MERUJUK PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK

PERAWATAN LANJUTAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO-APK/ // 1/1
/ 2016

RUMAH SAKIT

Tanggal Terbit Ditetapkan :

18 April 2016
Standar
Prosedur
Operasional
(SPO)

Mengirim pasien ke rumah sakit lain untuk dilakukan


Pengertian perawatan lanjutan dikarenakan :
1. Pengobatan atau tindakan tertentu yang
diperlukan tidak bias dilakukan di RS
2. Ruang rawat inap penuh
3. Atas permintaan pasien dan atauKeluarga untuk
pindah rawat dirumah sakit yang dituju
1. Mengirim pasien yang dirujuk atau pindah rawat ke
Tujuan rumah sakit lain secara cepat, cermat dan aman
bagi pasien
2. Menjalin kerjasama yang baik dan efisien dengan
rumah sakit lain
Kep/ / /2016 tentang Merujuk Pasien di Rumah Sakit
Kebijakan …………

1. Dokter memberikan informasi kepada pasien dan


keluarga Mengenai kondisi pasien bahwa pasien
perlu/ dapat ditangani ditempat lain.
2. Pasien yang membutuhkan pelayanan spesialistik ,
pemeriksaan lab dan radiologi perkelanjutan
3. Sebelum merujuk memastikan terlebih dahulu bahwa
Prosedur Rs yang dituju memiliki dokter spesialis / fasilitas
pelayanan yang dibutuhkan.
4. Dokter memberikan informasi kepada pasien
dan keluarga mengenai kondisi pasien bahwa
pasien perlu/ dapat ditangani di tempat lain;
5. Sebelum merujuk memastikan terlebih dahulu bahwa
RS yang dituju memiliki dokter / fasilitas pelayanan
yang dibutuhkan.
6. Dokter melengkapi rekam medis pasien dan
menyiapkan berkas penunjang yang akan diperlukan
di rumah sakit rujukan. Resume medis, yang berisi
MERUJUK PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK
PERAWATAN LANJUTAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO-APK/ // 1/1
/ 2016

RUMAH SAKIT
a. Kondisi klinis pasien.
b. Prosedur dan pemeriksaan yang telah dilakukan.
c. Kebutuhan pelayanan lebih lanjut
7. Dokter melengkapi resume medis (surat rujukan)
dan perawat melengkapi form catatan
perpindahan pasien antar RS (menggunakan
form SBAR, dibuat rangkap 2)
8. Resume medis dibuat salinannnya. (asli diberikan ke
RS yang dituju, copy tertinggal).
9. Pasien dirujuk menggunakan alat transportasi yang
sesuai dengan kondisinya.
10. Perawat menghubungi koordinator ambulance, dan
mengisi formulir permintaan ambulance.
11. Selama proses rujukan kondisi pasien dimonitor
terus menerus. Kondisi pasien dicatat pada lembar
observasi dan disatukan dengan RM pasien.
12. Petugas yang mengantar melakukan timbang
terima setelah sampai di RS rujukan dengan
melengkapi form SBAR (rangkap 2, asli tertinggal
dan copy dibawa kembali).
13. Menyerahkan resume medis dan lembar
pengawasan pasien selama transportasi kepada
rumah sakit yang dituju

1. Instalasi Rawat Jalan


Unit Terkait 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai