Oleh :
………………………….
Kepala Instalasi Rawat Inap
RS BUNDA SIDOARJO
INSTALASI RAWAT INAP
TAHUN 2019
1
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG .....................................................................................................3
1.2 TUJUAN ..........................................................................................................................3
1.2.1 TUJUAN UMUM ......................................................................................................3
1.2.2 TUJUAN KHUSUS ...................................................................................................4
BAB 2 HASIL DAN ANALISIS PENCAPAIAN INDIKATOR .........................................5
2.1 INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL ....................................................................5
2.1.1 Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis ...............................................................5
2.1.2 Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh Pada Pasien
Rawat Inap ...........................................................................................................7
2.1.3 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway ...............................................................8
2.1.4 Kepatuhan Identifikasi Pasien..............................................................................9
2.1.5 Kepatuhan Cuci Tangan .......................................................................................10
2.1.6 Kepuasan Pasien Dan Keluarga ...........................................................................12
2.1.7 Kecepatan Respon Terhadap Komplain...............................................................13
2.2 INDIKATOR MUTU AREA KLINIS.............................................................................15
2.2.1 Kelengkapan Asesmen Medis Dalam Waktu 24 Jam Setelah Masuk Rawat Inap
..............................................................................................................................15
2.2.2 Kejadian Reaksi Tranfusi .....................................................................................16
2.2.3 Ketidaklengkapan Informed Consent ...................................................................16
2.2.4 Infeksi Luka Infus ................................................................................................17
2.2.5 Infeksi Daerah Operasi ........................................................................................18
2.2.6 Keterlambatan Operasi Sectio Caesarea ..............................................................19
2.3 INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN .................................................20
2.3.1 Insiden Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai ................................................20
2.3.2 Kepatuhan Cuci Tangan .......................................................................................22
2.3.3 Kejadian Pasien Jatuh ..........................................................................................22
2.3.4 Kelengkapan Komunikasi Efektif Pada Instruksi Medis Via Telepon Dalam
Dokumentasi Rekam Medis .................................................................................23
2.3.5 Ketidaktepatan Identifikasi Pasien .......................................................................24
2.3.6 Tidak Adanya Kesalahan Pemberian Obat Pada Psaien Rawat Inap ...................24
2.4 INDIKATOR MUTU LOKAL ........................................................................................25
2.5.1 ketidaklegkapan pengisian resume medis rawat inap ..........................................25
2
BAB 3 UPAYA TINDAK LANJUT .....................................................................................26
3.1 Upaya Perbaikan pada Indikator Mutu Wajib Nasional ..................................................26
3.1.1 Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis ...............................................................26
3.1.2 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway ..............................................................26
3.1.3 Kepatuhan Cuci Tangan .......................................................................................27
3.1.4 Kepuasan Pasien dan Keluarga ............................................................................27
3.2 Upaya Perbaikan pada Indikator Area Klinis ..................................................................27
3.2.1 Ketidaklengkapan Informed Consent ...................................................................27
3.3 Upaya Perbaikan pada Indikator Sasaran Keselamatan Pasien .......................................28
3.2.1 Kepatuhan Cuci Tangan .......................................................................................28
BAB 4 KESIMPULAN..........................................................................................................29
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu rumah sakit swasta yang ada di Surabaya, RS Bunda Sidoarjo
harus senantiasa mempertahankan kualitas mutu dan keamanan pelayanan bagi pasien
maupun pengunjung lainnya yang berobat ke rumah sakitnya. Sesuai dengan visi RS Bunda
Sidoarjo yaitu menjadi rumah sakit pilihan utama bagi masyarakat, maka hal ini menjadi
sebuah keharusan bagi rumah sakit untuk terus menerus meningkatkan mutu pelayanannya.
Pada tahun ini RS Bunda Sidoarjo melakukan beberapa perubahan indikator yang
telah diukur sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan, salah satu yang
menjadi pertimbangan adalah adanya perubahan Standar Akreditasi Rumah Sakit dari versi
2012 menjadi versi SNARS edisi I tahun 2018. Selain itu beberapa indikator mutu wajib
nasional juga menjadi pertimbangan untuk diterapkan di rumah sakit, sekaligus
menggantikan beberapa indikator lama yang sudah ada sebelumnya.
Selain pemantauan yang dilakukan oleh instansi / unit kerja masing – masing,
pemantauan juga dilakukan melalui program validasi data. Validasi data merupakan alat
penting untuk memahami mutu dari data mutu dan untuk mencapai tingkat di mana data
tersebut cukup menyakinkan bagi para pembuat keputusan. Hitungan keakuratan dilakukan
dengan membandingkan hasil data orang pertama dengan orang kedua. Hasil data orang
kedua harus ≥ 90 % dari hasil data orang pertama untuk dikatakan sebagai data valid.
Laporan PMKP Triwulan IV tahun 2018 ini dibuat untuk mengevaluasi
perkembangan hasil pemantauan indikator mutu yang diambil oleh instalasi / unit kerja dari
bulan Oktober sampai Desember 2018. Dalam laporan ini pembandingan (benchmark) hasil
pemantauan indikator RSIA standar nasional (yang sebagian besar ditetapkan dalam SPM,
2008) serta standar dari WHO.
1.2 TUJUAN
1.2.1 TUJUAN UMUM
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di unit kerja dengan cara
mengetahui kinerja di Instalasi Rawat Inap pada Triwulan IV tahun 2018.
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
1. Untuk mengetahui capaian Indikator Mutu Wajib Nasional antara lain yaitu
kepatuhan jam visite dokter spesialis, kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera
akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap, kepatuhan terhadap Clinical Pathway,
4
kepatuhan identifikasi pasien, kepatuhan cuci tangan, kepuasan pasien dan keluarga,
kecepatan respon terhadap komplain.
2. Untuk mengetahui capaian Indikator Mutu Area Klinik antara lain yaitu kelengkapan
asesmen medis dalam waktu 24 jam setelah masuk rawat inap, kejadian reaksi
tranfusi, ketidaklengkapan Informed Consent, infeksi luka infus, infeksi daerah
operasi, keterlambatan operasi sectio caesarea.
3. Untuk mengetahui capaian Indikator Sasaran Keselamatan Pasien antara lain yaitu
insiden keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepatuhan cuci tangan, kejadian pasien
jatuh, kelengkapan komunikasi efektif pada instruksi medis via telepon dalam
dokumentasi rekam medis, ketidaktepatan identifikasi pasien, tidak adanya kesalahan
pemberian obat pada psaien rawat inap.
4. Untuk mengetahui capaian Indikator Mutu Lokal yaitu ketidaklegkapan pengisian
resume medis rawat inap.
5
BAB 2
HASIL DAN ANALISIS PENCAPAIAN INDIKATOR
Unit kerja Instalasi Rawat Inap melakukan perhitungan indikator mutu dengan
rincian sebagai berikut:
1. Indikator Mutu Wajib Nasional
Merupakan indikator nasional yang wajib untuk diukur di rumah sakit.
2. Indikator kinerja Rumah Sakit
Indikator ini merupakan indikator yang telah ditetapkan sebagai indikator prioritas
untuk dilakukan perbaikan di rumah sakit yang mencakup Indikator Area Klinis
(IAK), Indikator Area Manajemen (IAM), Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
(ISKP) yang disusun berdasarkan ketentuan high risk, high volume,dan problem
prone.
3. Indikator Lokal
Merupakan indikator yang dibuat oleh rumah sakit disesuaikan dengan kebutuhan
rumah sakit.
90.0
80.0 80 80 80
70.0
60.0
Axis Title
50.0
40.0
30.0
20.0
7.2 7.6
10.0 4.3
0.0
Oktober November Desember
Indikator 7.2 7.6 4.3
Standar 80 80 80
6
Gambar 2.1 Grafik Indikator Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis Di Instalasi
Rawat Inap Pada Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober – Desember
7.2%, 7.6%, 4.3%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai masih dibawah standar.
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya hasil tersebut adalah kurang kepatuhan
jam visite dokter spesialis yang seharusnya sesuai kebijakan Rumah Sakit adalah maksimal
pukul 12.00 WIB .
2.1.2 Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat Pasien Jatuh Pada Pasien
Rawat Inap
Upaya pencegahan jatuh meliputi screening di rawat jalan/ IGD dan rawat inap
1. Asesmen awal risiko jatuh
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya pencegahan jatuh pada pasien
yang berisiko sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh rumah sakit.
Catatan :
1. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat inap
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera
akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap di Instalasi Rawat Inap pada triwulan IV tahun
2018.
7
120.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100 100 100
80.0
Axis Title
60.0
40.0
20.0
0.0
Oktober November Desember
Indikator 100.0 100.0 100.0
Standar 100 100 100
Gambar 2.2 Grafik Indikator Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera Akibat
Pasien Jatuh Pada Pasien Rawat Inap Di Instalasi Rawat Inap Pada Triwulan IV
Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
100%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
90.0
80.0 80 80 80
70.0
60.0
Axis Title
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0 0.0 0.0 0.0
0.0
Oktober November Desember
Indikator 0.0 0.0 0.0
Standar 80 80 80
8
Gambar 2.3 Grafik Indikator Kepatuhan Terhadap Clininal Pathway Di Instalasi
Rawat Inap Pada Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober – Desember
0%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai masih dibawah standar.
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya hasil tersebut adalah belum terlaksana
Clinical Pathway
4. Pengambilan specimen
9
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator kepatuhan identifikasi pasien di Instalasi Rawat
Inap pada triwulan IV tahun 2018.
105.0
100.0 100.0
100.0 100 100 100
95.0
Axis Title
90.0
85.2
85.0
80.0
75.0
Oktober November Desember
Indikator 85.2 100.0 100.0
Standar 100 100 100
Gambar 2.4 Grafik Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien Di Instalasi Rawat Inap
Pada Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober – Desember
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai standar
pada periode tertentu.
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya hasil tersebut adalah kurangnya
kepatuhan identifikasi pasien yang dilakukan oleh perawat Rawat Inap.
2. Kontak dengan pasien meliputi menyentuh tubuh pasien, baju atau pakaian
10
3. Prosedur aseptik contoh: tindakan transfusi, perawatan luka, pemasangan kateter
urin, suctioning, perawatan daerah tindakan invasif
5. Cairan tubuh pasien seperti muntah, darah, nanah, urin, feces, produksi drain, dll
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari–jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya, telapak tangan kiri dan sebaliknya
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator kepatuhan cuci tangan di Instalasi Rawat Inap
pada triwulan IV tahun 2018.
11
120.0
100.0 88.0 100 100 100
80.0
80.0 71.0
Axis Title
60.0
40.0
20.0
0.0
Oktober November Desember
Indikator 88.0 71.0 80.0
Standar 100 100 100
Gambar 2.5 Grafik Indikator Kepatuhan Cuci Tangan Di Instalasi Rawat Inap Pada
Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober – Desember
mengalami peningkatan dan penurunan pada periode tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil yang dicapai masih dibawah standar.
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya hasil tersebut adalah kurang kepatuhan
melakukan cuci tangan dengan five moment.
12
3. Farmasi: Kecepatan, Sikap Petugas, Penjelasan Penggunaan Obat
4. Service Pendaftaran, Ruang Tunggu dan Pelayanan: , kecepatan, Kemudahan,
Kenyamanan
Pengambilan kuesioner sesuai Kebijakan RS minimal 1x per semester dan
dilaksanakan oleh internal/ eksternal RS. Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan
sesuai dengan metode dan ketentuan.
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator kepuasan pasien dan keluarga di Instalasi Rawat
Inap pada triwulan IV tahun 2018.
90.0
80.0 80 80 71.4 80
66.7 66.4
70.0
60.0
Axis Title
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Oktober November Desember
Indikator 66.7 66.4 71.4
Standar 80 80 80
Gambar 2.6 Grafik Indikator Kepuasan Pasien Dan Keluarga Di Instalasi Rawat Inap
Pada Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober – Desember
sebesar 66.7%, 66.4%, 71.4%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai masih dibawah
standar.
Hal yang menyebabkan terjadinya hasil tersebut adalah kurang tenaga perawat di
Instalasi Rawat Inap.
13
1. Warna Merah:
Cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian, mengancam
sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian material dll.
2. Warna Kuning:
Cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi kerugian in material,
dll.
3. Warna Hijau:
Tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun immaterial.
Kriteria Penilaian :
Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning, hijau
Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yan dilakukan dalam kurun
waktu sesuai standar
Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap seluruh
komplain disetiap kategori
1. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal
1x24 jam
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator kecepatan respon terhadap komplain di
Instalasi Rawat Inap pada triwulan IV tahun 2018.
120.0
100.0 100.0 100.0
100.0
80.0 75 75 75
Axis Title
60.0
40.0
20.0
0.0
Oktober November Desember
Indikator 100.0 100.0 100.0
Standar 75 75 75
14
Gambar 2.7 Grafik Indikator Kecepatan Respon Terhadap Komplain Di Instalasi
Rawat Inap Pada Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
100%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
120.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100 100 100
80.0
Axis Title
60.0
40.0
20.0
0.0
Oktober November Desember
Indikator 100.0 100.0 100.0
Standar 100 100 100
Gambar 2.7 Grafik Indikator Kelengkapan Asesmen Medis Dalam Waktu 24 Jam
Setelah Pasien Masuk Rawat Inap Di Instalasi Rawat Inap Pada Triwulan IV Tahun
2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
100%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
15
2.2.2 Kejadian Reaksi Transfusi
Yang dimaksud kejadian reaksi transfusi adalah reaksi yang timbul akibat
dilakukannya transfusi darah yang tidak sesuai dengan golongan darah pasien (Reaksi
incompatibilitas).
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator kejadian reaksi transfuse di Instalasi Rawat Inap
pada triwulan IV tahun 2018.
1.0
0.8
Axis Title
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0 0.0
0.0 0% 0% 0%
Oktober November Desember
Indikator 0.0 0.0 0.0
Standar 0% 0% 0%
Gambar 2.8 Grafik Indikator Kejadian Reaksi Transfuse Di Instalasi Rawat Inap Pada
Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember 0%. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
16
0.9 0.8
0.8
0.7
0.6
Axis Title
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1 0.0 0.0
0.0 0% 0% 0%
Oktober November Desember
Indikator 0.0 0.0 0.8
Standar 0% 0% 0%
1.0
0.8
Axis Title
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0 0.0
0.0 0% 0% 0%
Oktober November Desember
Indikator 0.0 0.0 0.0
Standar 0% 0% 0%
17
Gambar 2.10 Grafik Indikator Infeksi Luka Infus Di Instalasi Rawat Inap Pada
Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
0%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
1.0
0.8
Axis Title
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0 0.0
0.0 0% 0% 0%
Oktober November Desember
Indikator 0.0 0.0 0.0
Standar 0% 0% 0%
Gambar 2.11 Grafik Indikator Infeksi Daerah Operasi Di Instalasi Rawat Inap Pada
Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
0%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
18
2.2.6 Keterlambatan Operasi Sectio Caesarea
Sectio caesarea adalah suatu tindakan pembedahan untuk mengeluarkan janin dari
perut ibu. Keterlambatan SC adalah penundaan pelaksanaan SC > 30 menit dari waktu yang
telah dijadwalkan
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator keterlamabatan operasi Sectio Caesarea
di Instalasi Rawat Inap pada triwulan IV tahun 2018.
1.0
0.8
Axis Title
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0 0.0
0.0 0% 0% 0%
Oktober November Desember
Indikator 0.0 0.0 0.0
Standar 0% 0% 0%
19
1.0
0.8
Axis Title
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0 0.0
0.0 0% 0% 0%
Oktober November Desember
Indikator 0.0 0.0 0.0
Standar 0% 0% 0%
Gambar 2.13 Grafik Indikator Insiden Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai Di
Instalasi Rawat Inap Pada Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
0%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
2. Kontak dengan pasien meliputi menyentuh tubuh pasien, baju atau pakaian
20
5. Cairan tubuh pasien seperti muntah, darah, nanah, urin, feces, produksi drain, dll
2. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
5. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
6. Gosokkan dengan memutar ujung jari–jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya, telapak tangan kiri dan sebaliknya
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator kepatuhan cuci tangan di Instalasi Rawat Inap
pada triwulan IV tahun 2018.
120.0
100.0 88.0 100 100 100
80.0
80.0 71.0
Axis Title
60.0
40.0
20.0
0.0
Oktober November Desember
Indikator 88.0 71.0 80.0
Standar 100 100 100
Gambar 2.14 Grafik Indikator Kepatuhan Cuci Tangan Di Instalasi Rawat Inap Pada
Triwulan IV Tahun 2018
21
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober – Desember
mengalami peningkatan dan penurunan pada periode tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil yang dicapai masih dibawah standar.
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya hasil tersebut adalah kurang kepatuhan
melakukan cuci tangan dengan five moment.
1.0
0.8
Axis Title
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0 0.0
0.0 0% 0% 0%
Oktober November Desember
Indikator 0.0 0.0 0.0
Standar 0% 0% 0%
Gambar 2.15 Grafik Indikator Kejadian Pasien Jatuh Di Instalasi Rawat Inap Pada
Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
0%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
2.3.4 Kelengkapan Komunikasi Efektif Pada Instruksi Medis Via Telepon Dalam Dokumentasi
Rekam Medis
Kelengkapan komunikasi efektif (reconfirm) pada instruksi medis via telepon dalam
dokumentasi rekam medis adalah adanya tanda tangan dari penerima dan pemberi instruksi
pada setiap instruksi medis yang dilakukan via telepon pada kotak readback dalam
dokumentasi rekam medis pasien.
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator kelengkapan komunikasi efektif pada
instruksi medis via telepon dalam dokumentasi rekam medis di Instalasi Rawat Inap pada
triwulan IV tahun 2018.
22
120.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100 100 100
80.0
Axis Title
60.0
40.0
20.0
0.0
Oktober November Desember
Indikator 100.0 100.0 100.0
Standar 100 100 100
Gambar 2.16 Grafik Indikator Kelengkapan Komunikasi Efektif Pada Instruksi Medis
Via Telepon Dalam Dokumentasi Rekam Medis Di Instalasi Rawat Inap Pada Triwulan
IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
100%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
1.0
0.8
Axis Title
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0 0.0
0.0 0% 0% 0%
Oktober November Desember
Indikator 0.0 0.0 0.0
Standar 0% 0% 0%
23
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
0%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
2.3.6 Tidak adanya kesalahan pemberian obat pada pasien rawat inap
Pelaporan kesalahan pemberian obat di ruang rawat inap yang dapat mengancam jiwa
pasien.
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator tidak adanya kesalahan pemberian obat
pada pasien rawat inap di Instalasi Rawat Inap pada triwulan IV tahun 2018.
120.0
100.0 100.0 100.0
100.0 100 100 100
80.0
Axis Title
60.0
40.0
20.0
0.0
Oktober November Desember
Indikator 100.0 100.0 100.0
Standar 100 100 100
Gambar 2.18 Grafik Indikator Tidak Adanya Kesalahan Pemberian Obat Pada Pasien
Rawat Inap Di Instalasi Rawat Inap Pada Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
0%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar.
2.4 INDIKATOR MUTU LOKAL
2.4.1 Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap
Resume Rawat Inap adalah ringkasan pengobatan pasien Rawat Inap yang terdiri dari
diagnosa medis, riwayat alergi, pengobatan terakhir, prosedur bedah, dan riwayat perawatan.
Berikut ini adalah hasil pencapaian indikator ketidaklengkapan pengisian resume
medis rawat inap di Instalasi Rawat Inap pada triwulan IV tahun 2018.
24
1.0
0.8
Axis Title
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0 0.0
0.0 0% 0% 0%
Oktober November Desember
Indikator 0.0 0.0 0.0
Standar 0% 0% 0%
Gambar 2.19 Grafik Indikator Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap
Di Instalasi Rawat Inap Pada Triwulan IV Tahun 2018
Berdasarkan tabel tersebut, maka didapatkan hasil pada bulan Oktober- Desember
0%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil yang dicapai sudah sesuai dengan standar
25
BAB 3
UPAYA TINDAK LANJUT
Rumah sakit perlu melakukan perbaikan secara terus menerus guna menghasilkan
mutu pelayanan yang semakin baik dari waktu ke waktu, serta aman bagi pasien yang dirawat
di rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu upaya perbaikan berdasarkan
temuan masalah yang terjadi di unit kerja di rumahsakit. Upaya perbaikan yang dilakukan di
RS Bunda Sidoarjo menggunakan metode PDSA (Plan-Do-Study-Action) yang merupakan
sebuah siklus perbaikan mutu secara terus menerus.
Berikut ini adalah upaya perbaikan untuk setiap permasalahan yang ditemukan pada
triwulan IV dan akan dievaluasi ulang pada triwulan berikutnya.
26
terkait pengisian checklist Clinical Pathway
Action Kepala Instalasi Rawat Inap akan melihat perkembangan pada triwulan
berikutnya
27
Do Sosialisasi akan dilakukan pada setiap operan shift
Study Kepala Instalasi Rawat Inap akan melakukan monitoring dan evaluasi
terkait kelengkapan pengisian Informed Consent terutama pada tanda
tangan saksi dari keluarga pasien
Action Kepala Instalasi Rawat Inap akan melihat perkembangan pada triwulan
berikutnya
28
BAB 4
KESIMPULAN
Indikator mutu yang sudah mencapai standar tetap dipertahankan capaian mutunya.
Sedangkan indikator mutu yang belum memenuhi standar antara lain kepatuhan jam visite
dokter spesialis, kepatuhan Clinical Pathway, kepatuhan cuci tangan, kepuasan pasien dan
keluarga, ketidaklengkapan Informed Consent akan diperbaiki pada triwulan berikutnya
sesuai dengan rencana tindak lanjut perbaikan.
29