1. LOMPAT JAUH
Lompat jauh adalah sejenis acara olahraga di mana seseorang atlet mencoba mendarat
sejauh yang boleh dari tempat yg dituju.
Mereka yang bertanding akan berlari di laluan (pada tahap elit, biasanya mempunyai
permukaan yang sama dengan trek larian) dan melompat sejauh yang boleh dengan
memijak sepintas pada papan kayu ke bahagian yang diisi pasir atau tanah. Jarak
minimum dari papan ke tanda yang dibuat oleh atlit pada pasir diukur. Jika seseorang itu
memulakan lompatannya dengan mana-mana bahagian kakinya di depan atau melebihi
papan (satu lapisan plastisin diletakkan dengan segera di depan papan untuk mengesan
ketepatan ini), lompatannya diisytiharkan salah atau batal dan tiada jarak akan
direkodkan.
Format sebenar pertandingan ini berbeza, tetapi secara amnya peserta akan mendapat
beberapa kali cubaan untuk membuat lompatan dan hanya lompatan yang terpanjang akan
dikira sebagai keputusan. Peserta dengan lompatan sah yang paling jauh pada akhir
pertandingan akan dikira sebagai juara.Kelajuan semasa berlari dan tinggi lonjakan
merupakan kunci lompatan yang jauh. Oleh itu tidak hairanlah jika atlet lari pecut turut
bertanding dan memenangi acara ini.
Acara ini juga dicatat sebagai dua daripada rekod dunia yang paling lama berdiri dalam
sebarang acara balapan dan padang. Pada 1935, Jesse Owens mencatatkan rekod dunia
yang tidak dipecahkan sehingga 1960 oleh Ralph Boston.
Lompat jauh adalah salah satu daripada acara Olimpik pada Yunani Purba. Seseorang atlit
akan memegang beban pada kedua-dua tangan yang dipanggil halteres. Beban ini akan
dilayangkang lelaki dipanggil Chionis di mana pada Olimpik 656 SM mencatatkan
lompatan sejauh 7 m 5 cm.
b. Peraturan dan Ketentuan
an ke hadapan seiring apabila atlet melompat untuk menambah momentum dan dibaling
ke belakang apabila berada di udara untuk menolaknya ke hadapan. Paling dingati dalam
acara purba adalah seor
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed),
Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan
(acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan
daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki
kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki
atau tumpuan.
– Rol meter
– Cangkul
– Gaya jongkok
– Tolakan, menolakkkan kaki sekuat kuatnya pada papan tolakan dengan kaki yang
terkuat.
– Sikap badan di udara diusahakan melayang selama mungkin
Diskualifikasi
Catatan
– Lebar balok 20 cm
§ Ancang-ancang
§ Menumpu
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang
sempurrna.
Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-
ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak
oleng/ goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari
tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu
menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan.
§ Melayang
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan
keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di
udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang
dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-
tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di
bawa ke arah depan. Yang Kedua, Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya
yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian
disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan
yang kemudian ke-dua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu
diperhatikan agar tetap tepelihara hingga mendarat.
§ Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat
mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul
ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si
pelompat itu sendiri.
2. LOMPAT TINGGI
Dalam pertandingan, palang akan dinaikkan setelah peserta berjaya melepasi ketinggian
palang yang diletakkan. Setiap peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk
melakukan lompatan lompatan melepasi sesuatu ketinggian palang. Sekiranya peserta
gagal sebanyak tiga kali berturut-turut, maka dia dikira gagal. Para peserta yang
menyertai acara ini perlu melompat setinggi yang dapat dilakukan, untuk menentukan
kemenangan mereka dalam acara tersebut
Ukuran lapangan sama dengan lompat jauh, Tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang
mistar 3.15 m.
Awalan
– Tiang Lompat
– Bilah lompat
– Busa / pasir
– Gaya Gunting
– Gaya Guling Sisi
– Gaya Flop
– Fosburry Flop
Hak melompat
Diskualifikasi
– Menjatuhkan mistar
c. Peraturan
Dalam lompat Tinggi ada beberapa gaya yang dilakukan, sebagai berikut:
Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu)
masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny
mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.
Cara melakukan:
Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat,
tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki
lagi. Waktu di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan
menghadap kembali ke tempat awalan tadi.
Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan
bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari
samping.
Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki
ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar
telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk.
Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan
kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung
tangan dan berakhir pada bahu.
Cara melakukanya:
· Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan
langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
· Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang
lainya. Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu
mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka
tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki
bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat
keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama.
· Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua
kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada
diatas mistar dengan busur melintang.
· Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan
tinggi 60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan
prtama kali yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala.
Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang
terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah gerakan yang
cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada
saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna
dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas). Angkat kemudian luruskan kaki
segera sesudah membuat lengkungan.