Anda di halaman 1dari 2

INDIKATOR SEHAT

Sebagaimana telah diuraikan, penetapan indikator harus mempertimbangkan persyaratan yang


harus dipenuhi sebuah indikator yaitu SMART: Specific (khusus), Measurable (terukur),
Attainable (dapat dicapai), Relevant (relevan), Time-Based (berbasis waktu). Namun untuk
menetapkan indikator Indonesia Sehat 2015 ini, selain hal-hal yang disebutkan dimuka,
pertimbangan juga diberikan kepada kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat. Kesepakatan-
kesepakatan itu mencakup baik kesepakatan Nasional (misalnya menyangkut kesehatan anak,
penyalahgunaan napza, dan lain-lain) maupun kesepakatan global (misalnya menyangkut
pemberantasan polio, penanggulangan HIV/AIDS , dan lain-lain). Hal penting yang juga harus
diperhatikan adalah kesepakatan untuk memfokuskan upaya-upaya kesehatan guna menurunkan
Angka Kematian Ibu dan Anak. Penetapan Indikator Indonesia Sehat 2015 berikut targetnya ini
diawali dengan perumusan yang dilakukan melalui suatu pertemuan pejabat-pejabat Departemen
Kesehatan dan sejumlah pejabat kesehatan dari daerah-daerah terdekat di Jakarta. Sementara
penyusunan rencana indikator Indonesia Sehat 2015 sedang berlangsung, Departemen Kesehatan
diminta oleh Departemen Dalam Negeri untuk merevisi keputusan Menteri Kesehatan Dalam
Negeri untuk merevisi keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1747 tahun 2002 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan untuk daerah Kabupaten/Kota. Maka, penetapan Indikator
Indonesia Sehat 2015 dan penyusunan standar Pelayanan Minimal itupun disinergiskan.

Dengan demikian maka Indikator - indikator yang tercantum dalam Indikator Sehat 2015,
khususnya yang mengenai pelayanan kesehatan akan dapat ditemui juga sebagai indikator
standar pelayanan minimal. Betapapun pasokan data untuk memantau pencapaian Indonesia
Sehat 2015 datang dari kabupaten/kota. Sesuai dengan pengelompokan indikator yang telah
diuraikan, Indikator Indonesia Sehat 2015 dikelompokkan kedalam :

a. Indikator Derajat Kesehatan yang merupakan hasil akhir, yang terdiri atas indikator-indikator
mortalitas, indikator-indikator morbiditas, dan indikator-indikator status gizi.

b. Indikator Hasil Antara, yang terdiri atas indikator-indikator keadaan lingkungan, indikator-
indikator perilaku hidup masyarakat serta indikator-indikator akses dan mutu pelayanan
kesehatan
c. Indikator Proses dan Masukan, yang terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan,
indikator-indikator sumber daya kesehatan, indikator-indikator manajemen kesehatan, dan
indikator-indikator kontribusi sektor-sektor terkait.

Menurut WHO beberapa indikator dari masyarakat sehat adalah:

1. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat, meliputi:

a.Indikator komprehensif: angka kematian kasar menurun, rasio angka mortalitas proporsional
menurun, umur harapan hidup meningkat.

b.Indikator spesifik: angka kematian ibu dan anak menurun, angka kematian karena penyakit
menular menurun, angka kelahiran menurun.

2. Indikator pelayanan kesehatan

a. Rasio angka tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang.

b. Distribusi tenaga kesehatan merata.

c. Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah sakit, fasilitas kesehatan lain, dan
sebagainya.

d. Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan diantaranya rumah sakit, puskesmas,
rumah bersalin, dan sebagainya.

REFERENSI

Pontoh, Idham. (2013). Dasar-Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Penerbit In Media.

Anda mungkin juga menyukai