Anda di halaman 1dari 5

TERAPI SEL PUNCA PENYAKIT KATARAK

Masoud Maleki*
Department of Biology, Tabriz Branch, Islamic Azad University, Tabriz, Iran

Abstrak
Pendahuluan : Katarak telah diakui sebagai penyakit lensa yang mengakibatkan
banyak kasus kebutaan, sedangkan satu-satunya prosedur terapeutik adalah melalui
pembedahan. Maka, untuk mengatasi penyakit ini, diperlukan metode alternatif.
Terapi sel punca (stem cell) merupakan salah satu alternatif pengobatan. Pasangan sel
epitel lensa yang diinduksi oleh tubuh vitreous terbukti menghasilkan struktur seperti
lensa. Pada penelitian ini, jeli Wharton turunan sel punca disarankan sebagai
kandidat terbaik untuk tujuan ini, karena sel-sel ini memiliki potensi untuk
berdiferensiasi menjadi sel-sel serat lensa.

Hipotesis: Dihipotesiskan bahwa jeli Wharton turunan sel punca (stem cell) dapat
digunakan sebagai sumber baru dan metode yang tepat untuk pengobatan katarak.

Evaluasi Hipotesis: Agar tujuan pada penelitian ini tercapai, peneliti menggunakan
lensa dari hewan percobaan yang memiliki katarak. Kemudian, human Wharton’s
jelly stem cells (hWJSCs) disuntikkan ke dalam kapsul lensa. Akhirnya, ekspresi
protein kristalin dan fungsi penglihatan dianalisis.

Kesimpulan: Dihipotesiskan bahwa kapsul lensa tersebut dapat bertindak sebagai


perancah alami dan hWJSC dapat digunakan untuk memulihkan struktur lensa dalam
kapsul kosong.

Pendahuluan
Katarak telah diidentifikasi sebagai salah satu masalah yang mempengaruhi
penglihatan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai fakor termasuk penuaan, cedera

1
mata, peradangan, dan penyakit terkait lainnya. Menurut penilaian terbaru, katarak
telah menjadi penyebab 51% kasus kebutaan di dunia, mempengaruhi sekitar 20 juta
orang [1]. Prosedur efektif untuk mengobati katarak adalah intervensi bedah, di mana
lensa alami mata dilepas dan diganti dengan lensa buatan[2]. Setelah operasi, masalah
dapat terjadi dengan munculnya posterior capsule opacification (PCO). Oleh karena
pertumbuhan dan proliferasi sel epitel sisa, sedikit garis atau lipatan ditemukan pada
permukaan kapsul lensa yang mengganggu transmisi cahaya [3,4]. Oleh karena itu,
penting untuk mencegah katarak dan PCO.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menemukan cara mengobati
katarak. Prosedur terapeutik berbasis sel dan jaringan adalah strategi baru untuk
tujuan ini. O'Connor et al pada tahun 2007 menunjukkan bahwa potongan sel epitel
lensa yang dipasangkan dengan permukaan apikal mereka saling berhadapan dapat
tumbuh dan berdiferensiasi setelah 43 hari diinduksi oleh tubuh vitreous.
Imunohistokimia, cahaya konvensional, dan mikroskop elektron menunjukkan bahwa
struktur ini menunjukkan sifat seperti lensa mata [3].
Terapi sel punca (stem cell) merupakan kandidat baru untuk pengobatan
katarak. Dengan demikian, pemilihan sel punca yang tepat untuk terapi merupakan
masalah penting. Dalam hal ini, sel-sel induk yang dipilih harus memiliki potensi
untuk diferensiasi menjadi sel serat lensa. Untuk tujuan ini, pada penelitian kami
sebelumnya, kami menyelidiki diferensiasi sel punca stroma tali pusat pada murine
(tikus) dan manusia menjadi sel serat lensa. Kristalin α dan βγ adalah penanda utama
diferensiasi lensa. Pada studi pertama, ditemukan bahwa sel-sel punca stroma tali
pusat tikus dapat mengekspresikan αA-crystallin dan αB-crystallin. Pada penelitian
lain, human Wharton’s jelly stem cells (hWJSC) diinduksi untuk berdiferensiasi
menjadi sel serat lensa. Gambar mikroskop elektron menunjukkan bahwa sel-sel ini
memanjang dan selaras dengan sel-sel lain. Ekspresi gen αB-, βB1- dan βB3-
crystallin diselidiki oleh analisis realtime PCR (RT-PCR).[4,5]

2
Kapsul lensa adalah membran dasar yang membungkus lensa secara
keseluruhan, mengisolasi lensa dari jaringan okular lainnya dan menjaganya dari
virus dan bakteri yang menular [6-8]. Kapsul lensa menyokong bentuk lensa dan
infleksi permukaannya berperan dalam mekanisme akomodasi lensa [9]. Kapsul
lensa dewasa,secara molekuler terdiri dari jaringan laminin, kolagen tipe IV, entaktin
/ nidogen, beberapa proteoglikan heparan sulfat termasuk perlecan dan kolagen
XVIII, kemungkinan kolagen XV dan agrin. Oleh karena itu, kapsul lensa dapat
bertindak sebagai perancah alami untuk rekayasa jaringan [18].

Gambar 1. Diagram skematis hipotesis.

Hipotesis
Berdasarkan informasi ini, jika kristalin lensa yang sudah keruh dihilangkan
dan hWJSCs disuntikkan ke dalam kapsul lensa, hWJSCs dapat diinduksi oleh tubuh
vitreous untuk berdiferensiasi menjadi sel serat lensa, sejajar dengan sel lain, dan
mengembalikan struktur lensa (Gbr. 1).

3
Evaluasi hipotesis
Pada langkah pertama, model hewan seperti kelinci atau tikus dapat diatur
untuk menderita katarak dengan pemberian natrium selenite[19]. Langkah kedua
adalah menyiapkan hWJSC tanpa kontaminasi. Persiapan sel punca ini dapat
dilakukan sesuai dengan metode yang dijelaskan oleh Khatami et al.
Pada langkah ketiga, menurut salah satu jenis operasi katarak, seperti
fakoemulsifikasi, lensa yang sudah keruh dapat dilepas. Harus dinyatakan bahwa
membuka kapsul lensa dianggap sebagai salah satu masalah utama. Masalah ini
diperkirakan dapat diselesaikan dengan memodifikasi prosedur operasi untuk
membuat bukaan kecil pada kapsul lensa dan diperlukan pengaturan fasilitas yang
khusus untuk melakukannya.
Pada langkah berikutnya, hWJSC yang jumlahnya telah disetujui akan
disuntikkan ke dalam kapsul lensa. Pada langkah kelima, pemeriksaan penglihatan
pada kelompok hewan eksperimen dan kontrol dapat dilakukan. Pada langkah
terakhir, setelah pelepasan lensa, hewan percobaan dapat dibedah dan dianalisis
dengan mikroskop elektron untuk struktur lensa dan dengan tes imunologis untuk
ekspresi protein kristalin.

Data empiris
Pada penelitian kami sebelumnya, ekspresi gen kristalin βB1- dan βB3 di
hWJSC telah ditunjukkan dan penyelarasan sel-sel yang terdiferensiasi serta sel-sel
serat lensa dikonfirmasi oleh analisis mikroskop elektron. Oleh karena itu, sel-sel ini
dapat diarahkan untuk membentuk struktur lensa dengan dukungan perancah yang
sesuai yang disediakan oleh kapsul lensa.

Diskusi
Katarak adalah salah satu masalah opthalmologis utama yang mempengaruhi
banyak orang di seluruh dunia[1]. Oleh karena itu, penemuan terapi yang efektif untuk

4
katarak merupakan isu yang penting. Terapi sel punca adalah prosedur baru untuk
mengobati berbagai jenis penyakit; namun, sumber sel punca yang tepat harus
disetujui. hWJSCs telah hadir dalam beberapa tahun terakhir untuk terapi sel. Sel-sel
ini mewakili sifat-sifat yang patut diperhatikan seperti, penanda sel punca
mesenchymal [20], imunosupresan [21], sifat antikanker [22], dan potensi untuk
berdiferensiasi menjadi banyak sel.
Sel-sel serat lensa bertanggung jawab untuk transmisi cahaya ke retina dan
penyelarasan dengan sel-sel lain di dalam kapsul lensa [3]. hWJSCs dapat
dideferensiasi menjadi sel-sel ini secara in vitro [5], kemudian digunakan sebagai
sumber sel punca untuk terapi yang diinginkan. Memulihkan lensa memerlukan
perancah alami, yaitu kapsul lensa. Setelah pengangkatan lensa, hWJSCs dapat
disuntikkan ke dalam kapsul kosong yang diinduksi oleh tubuh vitreous mata yang
terbuat dari cairan dan dapat mulai mengekspresikan kristalin.

Kesimpulan
Kapsul lensa terdiri dari laminin, kolagen tipe IV, entaktin / nidogen, perlecan
dan kolagen XVIII, kemungkinan kolagen XV dan agrin [10-17], sehingga dapat
memainkan peran perancah alami yang membentuk struktur lensa. hWJSCs memiliki
kapasitas diferensiasi menjadi sel serat lensa dan kemudian mengembalikan struktur
lensa di dalam kapsul lensa kosong.
Kami percaya bahwa hipotesis ini dapat mewakili beberapa prediksi pada
pengobatan katarak, meskipun masih harus dipelajari lebih lanjut untuk keamanan
dan efektivitasnya melalui uji klinis dan digunakan sebagai metode baru untuk
pengobatan katarak.

Anda mungkin juga menyukai