Anda di halaman 1dari 26

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Ny.

H
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA ANEMIA
DI PUSKESMAS GAYAMSARI KOTA SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik


Stase Ilmu Kedokteran Keluarga

DisusunOleh :
Triasih Amalya
H2A014008P

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Ny. H
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA ANEMIA DI
PUSKESMAS GAYAM SARI KOTA SEMARANG

Disusun Oleh:
Triasih Amalya H2A014008P

Telahdipresentasikan pada :
Hari,Tanggal :
Pembimbing :
Pembimbing Puskesmas : .............................................
( dr.Purnaning )

DosenPembimbingAkademik 1 : ...............................................
(dr.AisyahLahdji, MM, MMR)
DosenPembimbingAkademik II : ..............................................
(dr. Merry TiyasAnggraini, M.Kes)
UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Ny. H
DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA ANEMIA

TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


Nama kepala keluarga : Tn. E (36tahun)
Alamat :
Bentukkeluarga : Nuclear family
Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah
No. Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien Keterangan
1. Tn. E Kepalakeluarg L 36th Sarjana Pegawai - -
a Negri
2. Ny. H Istri P 33th Sarjana Guru Pasien Anemia
3. An. Y Anak L 12 th SD Pelajar - -
4. An. Z Anak L 5 th Belum - - -
sekolah

Kesimpulan tahapI :
Di dalam keluarga Tn. E berbentuk nuclear family didapatkan pasien atas nama
Ny.H usia 33 tahun, pendidikan terakhir Sarjana, bekerja sebagai ibu rumah
tangga dengan penyakit anemia.

TAHAP II. STATUS PASIEN


A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. H
Umur : 33 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : Sarjana
Agama : Islam
Alamat : Jalan kanguru utara nomor VII
Suku : Jawa
Tanggalperiksa : 10 Septeber 2019
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama: Lemas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Gayam sari untuk kontrol kehamilan. Pasien
tidak merasa mual, muntah, pusing, dan lemas. Pasien merasa mual dan
muntah hanya saat awal kehamilan. Pasien sedang hamil anak ketiga.
Selama kehamilan, pasien rutin kontrol di puskesmas. Selama kontrol,
pasien mendapat tablet Fe, kalsium laktat dan vitamin C. Pasien rutin
konsumsi obat yang diberikan oleh puskesmas.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
b. Riwayat sakit gula : disangkal
c. Riwayat sakit jantung : disangkal
d. Riwayat sakit ginjal : disangkal
e. Riwayat alergi : disangkal
f. Riwayat TB : disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
b. Riwayat sakit gula : disangkal
c. Riwayat sakit jantung : disangkal
d. Riwayat stroke : disangkal
e. Riwayat TB : disangkal
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
1) Menarche : usia 15 tahun
2) Siklus : 29 hari
3) Lamanya : 8 hari
4) Banyaknya : 2 kali ganti pembalut
5) Nyeri saat haid : disangkal
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu: -
c. Riwayat Kehamilan Sekarang
GPA : G3P2A0
HPHT : 05 Februari 2019
HTP : 14 November 2019
Usiakehamilan : 27 minggu
ANC :
1) Trimester I
a) ANC sebanyak 3x di puskesmas dengan keluhan mual dan
muntah
b) Mendapat vitamin B6, asam folat, kalsium laktat, dan tablet Fe
c) Edukasi: makan sedikit tapi sering, konsumsi makanan dengan
gizi seimbang
2) Trimester II
a) ANC sebanyak 3x di puskesmas
b) Mendapat tablet Fe, kalsium laktat dan vitamin C
c) Pasien mendapat imunisasi TT
6. Riwayat Ginekologi
Pasien tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan
kandungan. Pasien juga tidak pernah menjalani operasi yang
berhubungan dengan kandungan.
7. Riwaya menikah : 1 kali, pernikahan sudah 11 tahun
8. Riwayat Kebiasaan
a. Riwayat makan-makanan asin : disangkal
b. Riwayat minum-minuman manis : disangkal
c. Riwayat konsumsi jamu : disangkal
d. Riwayat konsumsi obat selain : disangkal
dari puskesmas

e. Riwayat merokok : disangkal


f. Riwayat minum alkohol : disangkal
g. Riwayat olahraga teratur : disangkal
h. Riwayat konsumsi daging merah : diakui namun jarang

9. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang guru paud. Pasien tinggal di rumah bersama
suami. Biaya hidup ditanggung bersama oleh suami. Kesan ekonomi
cukup.
10. Riwayat Gizi
Pasien makan>3 kali sehari dengan nasi, sayur,lauk pauk (tahu,
tempe, daging namun jarang ). Pasien makan dengan jumlah sedikit namun
sering. Pasien mengkonsumsi susu ibu hamil selama kehamilan. Kesan
gizi cukup.

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
Tekanandarah : 110//70 mmHg
Nadi : 80 kali permenit
Frekuensinafas : 20 kali permenit
Suhu : 36,5°C
2. Status Gizi
BB = 56 kg
TB = 165 cm
Lingkar lengan atas = 25,5 cm
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐿𝑖𝐿𝑎
%LiLa = 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐿𝑖𝑙𝑎 × 100
25,5
= × 100%
28,5

= 89,47% (normal)
3. Mata : Konjungtiva anemis (+/+), pupil isokor, diameter
3mm/3mm, reflek cahaya direk (+/+), reflek cahaya indirek (+/+)
4. Hidung : Deformitas (-), napas cuping hidung (-), sekret (-)
5. Telinga : Discharge (-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-
), gangguan fungsi pendengaran (-/-).
6. Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor (-)
7. Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), deviasi
trakea (-), penggunaan otot bantu pernafasan (-)
8. Jantung :
a. Inspeksi : Ictus codis tidak tampak
b. Palpasi : Ictus cordis teraba (-), pulsus epigastrium (-),
pulsus parasternal (-), thrill (-), sternal lift (-)
c. Perkusi
Atasjantung : ICS 2 linea parasternal sinistra
Pinggangjantung : ICS 3 linea parasternalis sinistra
Kiri bawah jantung : ICS 5 2 cm ke medial linea medio clavicula
sinistra
Kanan bawah jantung : ICS 5 linea parasternalis dextra
d. Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
9. Pulmo :
PULMO DEXTRA SINISTRA
Depan

1. Inspeksi
Bentuk dada Datar Datar
Hemitorax Simetris statis dinamis Simetris statis dinamis
Warna Sama dengan kulit sekitar Sama dengan kulit sekitar
2. Palpasi
Nyeri tekan (-) (-)
Stem fremitus (+) normal, Kanan = kiri (+) normal, Kanan = kiri
3. Perkusi Sonor seluruh lapang paru sonor seluruh lapang paru
4. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan
 Wheezing - -
 Ronki kering - -
 Ronki basah - -
 Stridor - -
Belakang

1. Inspeksi
Warna Sama dengan kulit sekitar Sama dengan kulit sekitar
2. Palpasi
Nyeri tekan (-) (-)
Stem Fremitus Tidak ada pengerasan dan Tidak ada pengerasan dan
pelemahan pelemahan
3. Perkusi
Lapang paru sonor seluruh lapang paru sonor seluruh lapang paru
4. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan
 Wheezing - -
 Ronki kering - -
 Ronki basah - -
 Stridor - -

10. Abdomen
11. Ekstremitas :
Superior Inferior
Akraldingin (-/-) (-/-)

Udem (-/-) (-/-)

Sianosis (-/-) (-/-)


Capillary refill time <2”/<2” <2”/<2”

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan pada tanggal 27 Juli 2019:
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Hemoglobin 10,0 LK: 13,0-18,0/ g/dl
P: 11,5-16,5
Gula Darah Sewaktu 95 <200 mg/dl
Protein Negatif Negatif
Reduksi Negatif Negatif
HBsAg rapid test Negatif Negatif
HIV rapid test Negatif Negatif
Syphilis rapid test Negatif Negatif

Hasil pemeriksaan pada tanggal 21 September 2019


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Hemoglobin 11,0 LK: 13,0-18,0/ g/dl
P: 11,5-16,5
Gula Darah Sewaktu 95 <200 mg/dl
Protein Negatif Negatif
Reduksi Negatif Negatif
HBsAg rapid test Negatif Negatif
HIV rapid test Negatif Negatif
Syphilis rapid test Negatif Negatif

E. RESUME
Pasien datang ke puskesmas untuk kontrol kehamilan. HPHT tanggal 05
februari 2019, HTP 22 November 2019, riwayat pernikahan 1 kali, riwayat
obstetrik G3P2A0.
Pada pemeriksaan fisik, diperoleh tekanan darah ibu 110/70, nadi 80x/menit
isi dan tegangan cukup, RR 20 x/menit, suhu 36,5C, konjungtiva anemis.
Hasil pemeriksaan penunjang menunjukkan hemoglobin 10,0 g/dl.
PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
1. Diagnosis Holistik
Ny. H usia 33 tahun nuclear family, anemia, keluarga cukup harmonis dan
anggota masyarakat biasa.
2. Diagnosis Biologis
Anemia
3. Diagnosis Psikologis
Hubungan antara anggota keluarga akrab dan saling mendukung.
4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya
Penderita merupakan anggota masyarakat biasa dan hubungan dengan
masyarakat sekitar berjalan baik.
PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
 Konsumsi makanan mengandung Fe dan asam folat seperti telur,
kacang-kacangan, daging merah, ikan, sayuran hijau (brokoli, bayam),
pisang melon
2. Medikamentosa
3.
 Tablet tambah darah 1x1
 Vitamin C tab 50 mg 1x1
 Kalsium laktat 500 mg 1x1
FOLLOW UP
Tanggal 11 September 2019
a. Subyektif :-
b. Obyektif : keadaan umum baik, composmentis
c. Tanda vital
Tensi : 100/80 mmHg
Nadi : 82 kali permenit
RR : 21 kali permenit
Suhu : 36,5°C
d. Assesment : Anemia
e. Planning : Terapi medika mentosa berupa tablet tambah darah 1x1
perhari ,vitamin C tab 50 mg 1x1 perhari, dan kalsium laktat tab 500 mg
1x1 dilanjutkan, terapi non medika mentosa berupa mengkonsumsi
makanan mengandung Fe dan asam folat seperti telur, kacang-kacangan,
daging merah, ikan, sayuran hijau (brokoli, bayam). Cek kadar
hemoglobin.
Tanggal 12 September 2019
a. Subyektif :-
b. Obyektif : keadaan umum baik, compos mentis
c. Tanda vital
Tensi : 90/60 mmHg
Nadi : 79 kali permenit
RR : 20 kali permenit
Suhu : 36,5°C
d. Assesment : Anemia
e. Planning : Terapi medika mentosa berupa ferrous sulfat tab 60 mg
1x1 dan vitamin C tab 50 mg 1x1 perhari dilanjutkan, terapi non medika
mentosa berupa mengkonsumsi makanan mengandung Fe dan asam folat
seperti telur, kacang-kacangan, daging merah, ikan, sayuran hijau (brokoli,
bayam).Cek kadar hemoglobin.
FLOW SHEET
Nama : Ny. M (33tahun)
Diagnosis : Anemia
Tabel 2. Flowsheet penderita
Tanggal Tanda Vital Keluhan RencanaTerapi Target
10/09/19 Tensi: 110/70 - Medikamentosa : Kadar
mmHg - Ferrous sulfat tab 60 mg 1x1 hemoglobin
Nadi: 80x/menit - Vitamin C tab 50 mg 1x1 >11 g/dl
RR: 20x/menit Non medikamentosa :
Suhu: 36,5°C - Konsumsimakananmengandung
Lila: 25,5 Fe dan asamfolatsepertitelur,
kacang-kacangan, dagingmerah,
ikan, sayuranhijau (brokoli,
bayam), pisang melon
11/09/19 Tensi: 100/80 - Medikamentosa : Kadar
mmHg - Ferrous sulfat tab 60 mg 1x1 hemoglobin
Nadi: 82x/menit - Vitamin C tab 50 mg 1x1 >11 g/dl
RR: 21x/menit Non medikamentosa :
Suhu: 36,5°C - Konsumsimakananmengandung
Lila : 25,5 Fe dan asamfolatsepertitelur,
kacang-kacangan, dagingmerah,
ikan, sayuranhijau (brokoli,
bayam), pisang melon
12/09/19 Tensi: 90/60 - Medikamentosa : Kadar
mmHg - Ferrous sulfat tab 60 mg 1x1 hemoglobin
Nadi: 79x/menit - Vitamin C tab 50 mg 1x1 >11 g/dl
RR: 20x/menit Non medikamentosa :
Suhu: 36,5°C - Konsumsimakananmengandung
Lila : 25,5 Fe dan asamfolatsepertitelur,
kacang-kacangan, dagingmerah,
ikan, sayuranhijau (brokoli,
bayam), pisang melon

TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA


1. FUNGSI HOLISTIK
a. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri atas suami (Tn. E 36 tahun), penderita (Ny. H 33 tahun),
dua orang anak ( An. Y 12 tahun ) dan ( An. Z 5 tahun ) yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
b. Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga cukup harmonis, saling mendukung, dan perhatian
satu sama lain
.
c. Fungsi Sosial
Penderita dan suami hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Hubungan
dengan masyarakat sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan.
d. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penderita merupakan seorang guru paud Untuk kebutuhan hidup sehari-
hari, ditanggung bersama oleh suami.
e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi
Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan
diselesaikan dengan cara dimusyawarahkan bersama-sama.

2. FUNGSI FISIOLOGIS
Tabel 3. APGAR scorekeluarga Tn. E
Kode APGAR Tn. E Ny. H
A Saya puas bahwa saya dapat kembali 2 2
kekeluarga saya bila saya mendapat
masalah.
P Saya puas dengan cara keluarga saya 2 2
membahas dan membagi masalah
dengan saya.
G Saya puas dengan cara keluarga saya 2 2
menerima dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru.
A Saya puas dengan cara keluarga saya 2 2
mengekspresikan kasih sayangnya
dan merespon emosi saya seperti
kemarahan, perhatiandll.
R Saya puas dengan cara keluarga saya 2 2
dan saya membagi waktu bersama-
sama.
Total (kontribusi) 10 10

10+10
Rata-rata APGAR score keluarga Tn. N = = 10
2

Kesimpulan :Fungsi fisiologis keluarga Tn. E = baik


3. FUNGSI PATOLOGIS
Tabel 4. FungsiPatologis SCREEM keluarga Tn. E
Sumber Patologi Keterangan
Social Interaksisosialcukup, -
aktifdalamkegiatankemasyarakatan.
Cultural Kepuasanataukebanggaanterhadapbudayabaik, -
banyaktradisibudaya yang masihdiikuti.
Religion Beragama dan memilikipemahamanterhadapajaran -
agama, ketaatanibadahcukupbaik
Economic Penghasilankeluargacukup( diatas UMR) -
Education Tingkat pendidikankeluargabaik +
(menempuhwajibbelajar12tahun)
Medical Kesadarantentangpentingnyakesehatancukupbaik. -
Jikasakitpasiensegeraberobatkedokter, puskesmas,
rumahsakit.
Kesimpulan: keluarga Tn. E tidak memiliki fungsi patologis pada nilai edukasi
4. GENOGRAM

Ny.H
Tn. E

Diagram 1. Genogram keluargaTn. E


Keterangan :

: laki-laki : pasien

: perempuan : penderita anemia

: laki-laki, perempuan meninggal : tinggal serumah

Kesimpulan Genogram :
Berdasarkan genogram di atas, penyakit anemia tidak diturunkan dari orang
tuanya.
5. POLA INTERAKSI KELUARGA

An . Y
Ny. H Keterangan :
Tn. E
: Hubungan baik

: Hubungan tidak baik


Tn. Z

Diagram 2. Pola interaksikeluargaTn. E


Kesimpulan: Pola interaksi 2 arah antar anggota keluarga berjalan baik dan
harmonis.
6. FAKTOR PERILAKU
a. Pengetahuan
Keluarga menyadari arti penting kesehatan ,namun pengetahuan tentang
anemia, bahayanya bagi janin, dan pencegahannya masih kurang
b. Sikap
Sikap pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya positif namun
kesadaran untuk mengkonsmsi daging masih kurang karena tidak suka
meskipun seperti itu penderita rutin mengkonsumsi obat dari puskesmas.
c. Tindakan
Penderita cukup menyadari pentingnya arti hidup sehat karena setiap ada
anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan kepuskesmas.

7. FAKTOR NON PERILAKU


a. Lingkungan
Rumah yang ditempati oleh keluargaTn. E cukup memadai. Keadaan di
dalam dan di luar rumah cukup bersih, sampah dibuang pada tempat
sampah. Untuk kebutuhan memasak, pasien menggunakan air isi ulang,
sumber air terjaga kebersihannya, sanitasi baik, pencahayaan dan ventilasi
cukup. Kondisi rumah cukup rapi.
b. Keturunan
Tidak terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit penderita.
c. Pelayanan Kesehatan
Unit pelayana kesehatan tersedia dengan baik. Apabila pasien sakit
langsung berobat kepuskesmas.
8. LINGKUNGAN INDOOR
KeluargaTn. E tinggal di sebuah rumah dengan posisi rumah menghadap ke
selatan. Rumah tertata rapi terdiri atas ruang tamu, dua kamar tidur, dapur,
kamar mandi dengan WC yang terpisah. Dinding rumah terbuat dari batu bata
yang sudah di cat. Lantai rumah beralaskan semen. Atap rumah terbuat dari
genteng dan ditutupi langit-langit. Ventilasi dan pencahayaan cukup baik.
Masing-masing kamar sudah memiliki kasur yang layak. Perabotan rumah
tangga cukup. Secara keseluruhan kebersihan rumah cukup baik. Sehari-hari
keluarga memasak menggunakan kompor gas. Sumber air untuk kebutuhan
memasak menggunakan air isi ulang, sedangkan untuk mandi menggunakan
air PDAM.

9. LINGKUNGAN OUT DOOR


Rumah penderita terletak di dalam gang dengan teras dan dengan pagar.
Rumah penderita memiliki halaman yang cukup. Di sebelah kiri berdekatan
dengan rumah tetangga. Di depan rumah terdapat selokan dengan aliran
lancar.

RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA


1. FungsiHolistik (biopsikososial) : baik
2. FungsiFisiologis (APGAR) : baik
3. Fungsi Patologis (SCREEM) : baik
4. Fungsi Genogram Keluarga : baik
5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga : baik
6. Fungsi Perilaku Keluarga : cukup
7. Fungsi Non Perilaku Keluarga : baik
8. Fungsi Lingkungan Indoor : baik
9. Fungsi Lingkungan Outdoor : baik
DAFTAR MASALAH
1. MasalahMedis
Anemia
2. Masalah Nonmedis
a. Kurangnya pengetahuan penderita dan keluarganya tentang anemia,
bahayanya bagi janin, dan pencegahannya
b. Jarang konsumsi daging merah
.
PRIORITAS MASALAH
Tabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalah
No. Daftar Masalah I T R Jumlah
P S SB Mn Mo Ma IxTxR
1. Kurangnya pengetahuan 5 5 4 3 4 5 4 24.000 (I)
penderita dan keluarganya
tentang anemia, bahayanya
bagi janin, dan
pencegahannya
3. Jarang konsumsi daging 4 5 4 3 4 4 5 19.200 (2)
merah
Keterangan :
I : Importancy(pentingnya masalah)
P : Prevalence (besarnya masalah)
S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)
SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah)
T : Technology (tehnologi yang tersedia)
R : Resources (sumber daya yang tersedia)
Mn : Man (tenaga yang tersedia)
Mo : Money (sarana yang tersedia)
Ma : Material (pentingnya masalah)
DIAGRAM PERMASALAH PASIEN

Ny. H 33 tahun dengan anemia

I. Pengetahuan penderita dan 2. jarang konsumsi daging merah


keluarganya tentang anemia,
bahayanya bagi janin, dan
pencegahannya

Diagram 3. Diagram permasalahan pasien


TAHAP IV. KURANGNYA TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP
ANEMIA PADA IBU HAMIL

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin


dibawah 11gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr % pada trimester 2,
nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi
karena hemodulasi, terutama pada trimester 21. Anemia pada ibu hamil dapat
disebabkan karena kurang pengetahuan terhadap anemia. Ibu hamil yang
mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang anemia berarti pemahaman
tentang pengertian anemia, hal-hal yang menyebabkan anemia, tanda dan gejala
anemia, hal-hal yang diakibatkan apabila terjadi anemia, maupun tentang perilaku
kesehatan untuk mencegah terjadinya anemia menjadi kurang untuk dapat
menghindari terjadinya anemia kehamilan. Pengetahuan yang kurang tentang
anemia mempunyai pengaruh terhadap perilaku kesehatan khususnya ketika
seorang wanita pada saat hamil, akan berakibat pada kurang optimalnya perilaku
kesehatan ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia kehamilan. Ibu hamil
yang mempunyai pengetahuan kurang tentang anemia dapat berakibat pada
kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi selama kehamilan yang
dikarenakan oleh ketidaktahuannya2.
Penderita anemia biasanya ditandai dengan mudah lemah, letih, lesu, nafas
pendek, muka pucat, susah berkonsentrasi rasa lelah yang berlebihan. Gejala ini
disebabkan karena otak dan jantung mengalami kekurangan oksigen dari dalam
darah. Denyut jantung biasanya lebih cepat karena berusaha mengkompensasi
kekurangan oksigen dengan memompa darah lebih cepat. Akibatnya kebugaran
tubuh dan kemampuan kerja menurun. Jika kondisi ini berlangsung lama maka
akan membuat kerja jantung lebih berat dan dapat menyebabkan gagal jantung
kongestif. Anemia zat besi juga dapat menyebabkan menurunnya daya tahan
tubuh sehingga tubuh mudah terkena infeksi3. Selain itu anemia pada kehamilan
memberikan dampak buruk terhadap ibu yang akan mengalami peningkatan risiko
morbiditas dan mortalitas, terutama meningkatnya angka kematian jika
terjadihemoragia postpartum, sedangkan pada janin akan meningkatkan risiko
kelahiran prematur, berat badan lahir rendah,dan nilai Apgar yang rendah4,5.
Anemia pada kehamilan dilaporkan lebih sering terjadi pada trimester ke-2
kehamilan,sementara beberapa hasil penelitian melaporkan anemia pada
kehamilan lebih sering terjadi pada trimester ke-3 kehamilan6. Anemia pada
kehamilan dilaporkan lebih sering terjadi pada multigravida, sementara penelitian
lain melaporkan anemia lebih sering terjadi pada grandemultigravida7.
TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN

V-A. SIMPULAN
Diagnosis Holistik :
1. Diagnosis Biologis
Anemia
2. Diagnosis Psikologis
Penderita tidak memiliki beban pikiran maupun mental akan
penyakitnya. Hubungan antaran anggota keluarga harmonis dan saling
mendukung.
3. Diagnosis Sosial
Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan
dan rumah cukup sehat, pendidikan penderita dan keluarganya cukup
baik, penderita menyadari arti pentingnya kesehatan, dan penderita m
ampu memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya dengan baik.

V-B. SARAN
Saran Komprehensif
Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah
sebagai berikut:
1. Promotif
Edukasi kepada pasien mengenai anemia dan juga efeknya bagi
kehamilan.
2. Preventif
Konsumsi makanan mengandung Fe dan asam folat seperti telur,
kacang-kacangan, ikan, sayuran hijau (brokoli, bayam), pisang, dan
melon
3. Kuratif
- Tablet tambah darah 1x1
- Kalsium laktat 500 mg 1x1
- Vitamin C tab 50 mg 1x1
4. Rehabilitatif: -
DAFTAR PUSTAKA Commented [A1]: Tolong jarak spasi disesuaikan , antara no 1
dan 2
1. Cunningham, F G,dkk., 2005. Obstetri Williams Volume I. Jakarta : EGC
2. Mokodompit, Yuniarti. 2008. Pengaruh Tingkat Kepatuhan Konsumsi Tablet
Fe terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil Gakin di Kecamatan Undaha
Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. (Skripsi) tidak diterbitkan. Program
Studi Gizi Masyarakat FK UGM. Yogyakarta. Kalaivani K. Prevalence and
consequences of anemia in pregnancy. Indian J Med Res. 2009; Nov;130:
627-33. Commented [A2]: Spasi?

3. IPMG. 2009. Cegah Anemia Bersama Posyandu Turunkan Prevalensi


Anemiadi Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jakarta International
Pharmaceutical Manufactures Group.
4. Allen L. Anemia and iron deficiency: effects on pregnancy outcome. Am J
Clin Nur. 2000; 71 (suppl):1280S-3S.
5. Sarwono P. Ilmu kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka;
2009.hlm.183-4.
6. Okeke P. Anaemia in pregnancy: is it a persistingpublic health problem in
Porto Novo-Cape Verde.Res. J. Med Sci. 2011;5(4):193-9.
7. Jamaiyah H, Das A, Teck L, Won Sun, NordinMohd, Rampal S, et al. Anemia
in pregnancy in Malaysia: a cross sectional survey. Asia Pac J ClinNutr.
2007;16 (3): 527-36.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai