Anda di halaman 1dari 21

BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN

1. HOSPITAL BYLAWS

Rumah Sakit Umum Daerah Jombang telah melaksanakan amanah permenkes

nomor 772/menkes/SK/VI/2002,tentang Peraturan internal rumah sakit(hospital

bylaws),hal ini terbukti telah diterbitkannya peraturan Bupati Jombang nomor 3 A

tahun 2015 tentang pedoman peraturan internal RSUD Jombang,dimana dalam

ketentuan umum no 7 berbunyi:

Peraturan internal rumah sakit (hospital by laws) adalah aturan dasar yang mengatur

tata cara penyelenggaraan rumah sakit meliputi peraturan internal korporasi dan

peraturan internal staf medis

2. MEDICAL STAFF BY LAW

3. KEPEMIMPINAN

4. IMPLEMENTASI DAN KEBIJAKAN STRATEGIS RS-BLU (BADAN

LAYANAN UMUM)

RSUD Jombang menyusun Rencana Strategis (Renstra) Bisnis 5 (lima) tahunan

dengan mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga

(Renstra-KL). Kemudian menyusun Rencana Bisnis & Anggaran (RBA) atau

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunan dengan mengacu kepada rencana

strategis bisnis disertai prakiraan RBA tahun berikutnya. RBA atau RKA memuat
seluruh program, kegiatan, anggaran penerimaan/pendapatan, anggaran

pengeluaran/belanja, estimasi saldo awal kas, dan estimasi saldo akhir kas

BLU memberikan fleksibilitas kepada RSUD, antara lain :

1. Pendapatan, tidak disetor ke Rekening Kas Umum Daerah, tetapi dilaporkan ke

PPKD supaya tercatat sebagai pendapatan Pemerintah Daerah, sehingga BLUD

bisa dengan leluasa menggunakanya sesuai dengan kebutuhan untuk

peningkatan pelayanan.

2. Belanja serta pengadaan barang dan jasa, diberikan fleksibilitas dengan

mempertimbangkan volume kegiatan pelayanan. Namun demikian, fleksibilitas

yang dimaksud adalah belanja yang disesuaikan dengan perubahan pendapatan

dalam ambang batas RBA / RKA yang telah ditetapkan secara definitif. Hal

tersebut menunjukkan bahwa, fleksibilitas bukan berarti tanpa adanya rencana

yang matang. Dengan adanya ambang batas yang ditentukan, pengelolaan

belanja BLUD tidak akan melebihi besaran persentase realisasi belanja yang

diperkenankan melampaui anggaran dalam RBA dan DPA. Jika dalam hal

belanja BLUD ternyata melampaui ambang batas, maka harus dengan

persetujuan kepala daerah dengan cara mengajukan usulan tambahan anggaran

APBD kepada PPKD.

3. Penetapan Tarif, cukup dilakukan dengan peraturan Kepala Daerah / Bupati

untuk mempercepat proses penetapan dan efisiensi biaya. Namun demikian,

penetapan tarif harus mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan

layanan, daya beli masyarakat, serta kompetisi yang sehat.


4. Pengelolaan utang piutang, BLUD boleh melakukan utang/piutang, investasi,

dan kerja sama.

5. Pengelolaan Pegawai, Pejabat Pengelola dan pegawai BLUD, boleh Pegawai

Negeri Sipil (PNS) atau Non PNS. Pegawai Non PNS diperlukan sepanjang

BLUD yang bersangkutan sangat membutuhkan dan dalam rangka peningkatan

pelayan.

6. Penunjukan Dewan pengawas, diperlukan agar rumah sakit dapat menjalankan

tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan standar pelayanan minimal

yang telah ditetapkan. Pembinaan dan pengawasan rumah sakit ditujukan untuk

memastikan bahwa layanan rumah sakit menomorsatukan keselamatan pasien,

memberikan layanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat, melakukan

upaya-upaya demi meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, dan melakukan

upaya-upaya demi tercapainya kemandirian rumah sakit.

Sumber Pendapatan RSUD Jombang berasal dari dari 5 jenis pendapatan

berikut (menurut Permendagri No. 61 tahun 20017) :

a. Jasa layanan

adalah berupa imbalan yang diperoleh dari jasa layanan utama yang

diberikan kepada masyarakat, yaitu layanan rawat jalan, rawat inap, UGD,

laboratorium, KIA, dan sebagainya.

b. Hibah

Dapat berupa hibah terikat atau tidak terikat. Hibah terikat adalah hibah

yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi hibah.

Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer. Sedangkan


hibah tidak terikat adalah hibah yang penggunaanya tidak dibatasi untuk

tujuan tertentu oleh pemberi hibah.

c. Hasil kerjasama dengan pihak lain

berupa hasil perolehan dari kerjasama operasional, sewa menyewa, dan

usaha lainnya yang mendukung tugas dan fungsi BLUD. Salah satu

contohnya adalah kerjasama dengan sebuah bank yang menyediakan

fasilitas Bank dan ATM di lokasi RSUD Jombang.

d. Lain-lain pendapatan BLUD yang sah, seperti giro, pendapatan bunga dan

lain- lain.

1) Biaya pada RSUD Jombang yang dijabarkan di Rencana Bisnis &

Anggaran RSUD Jombang terdiri dari :

2) Belanja Pegawai

Terdiri dari Gaji dan tunjangan Pegawai PNS dan Non PNS, Biaya

Pendidikan dan pelatihan serta Uang lembur. Pada tahun 2019

dianggarkan oleh RSUD Jombang sebesar Rp. 16.123.706.296,91.

3) Belanja Barang dan Jasa

Teridiri dari Biaya Bahan (biaya obat, alkes & lain-lain bahan dan

peralatan kesehatan), Biaya jasa pelayanan Medis & Non Medis, biaya

pemeliharaan (peralatan kesehatan dan sarana serta prasarana RSUD)

dan biaya Barang dan jasa (perlengkapan rs & kantor, linen, bbm

ambulance, dll). Pada tahun 2019 dianggarkan oleh RSUD Jombang

sebesar Rp. 169.921.963.067, 04.

4) Belanja Modal / Investasi


Terdiri dari pembelian tanah, pembangunan gedung (RS, kantor dan

lift), peralatan RS (alat kedokteran, perlengkapan Rumah Tangga, alat

komunikasi, komputer, mebelair, dll), alat Rekam medis, Genset dan

lain-lain. Pada tahun 2019 dianggarkan oleh RSUD Jombang sebesar

Rp. 35.084.330.636,05.

5) Tahun 2019 total biaya yang dianggarkan oleh RSUD Jombang sebesar

Rp. 221.130.000.000,- dengan pengeluaran biaya terbesar pada Belanja

barang dan jasa yang mencapai 76,84%. Urutan berikutnya adalah

Belanja Modal sebesar 15,87 % dan Belanja pegawai sebesar 7,29%.

a. Remunerasi Sistem
Prinsip pembagian Remunerasi di RSUD Jombang didasarkan pada :
Proporsionalitas, yang diukur dengan besarnya beban aset yang dikelola
dan besaran pendapatan Rumah sakit;
a) Kesetaraan, yang memperhatikan pelayanan sejeni sejenis;
b) Kepatutan, yang melihat kemampuan Rumah Sakit dalam
memeberikan intensif kepada karyawan;
c) Kewajaran
d) Kinerja Operasional BLU yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan
Lembaga sekurang-kurangnya mempertimbangkan indikator
keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.
Untuk memenuhi rasa keadilan di antara pegawai baik PNS maupun Pegawai

BLUD, masing-masing pegawai didasarkan pada indexing sebagai beikut;

1) Basic Index atau index dasar untuk penghargaan sebagai insentif dasar bagi
seluruh karyawan yang standarnya diadopsi dari gajin pokok karyawan yang
bersangkutan dengan ketentuan setiap seratus ribu gaji pokok sama dengan satu
nilai index.
2) Competensi index adalah untuk memberi penghargaan nilai kualifikasi /
capacity berdasarkan pendidikan karyawan atau ketrampilan yang bersertifikat.
3) Risk Index adalah nilai untuk resiko yang diterima karyawan akibat
pekerjaannya.
4) Emergency index adalah penilaian terhadap beban emergency yang harus
memperoleh tindakan yang disegerakan.
5) Position Index untuk penilaian atas jabatan karyawan
6) Performance index untuk mengukur hasil/ pencapaian kerja dari karyawan
Perhitungan Jasa Pelayanan di RSUD Jombang didasarkan pada data billing Jasa
Pelayanan yang ada di RSUD Jombang ;
1) Jasa tidak Langsung yang terdiri dari
a) Direksi
b) Staf Direksi
c) Tim Teknis / Panitia / Komite
d) Dokter
e) Karyawan Non Medis
2) Jasa Langsung / Unit Penghasil Layanan yang terdiri dari
a) Rawat Inap
b) Rawat Jalan
c) IRD
d) Penunjang Layanan
Besaran Prosentase pembagian jasa layanan pada unit penghasil layanan di RSUD
b. Audit Sistem
Sistem Audit RSUD Jombang, dari wawancara bagian program dan bagian
keuangan didatkan informasi sebagai berikut;
1. Satuan Pengawas Intern rumah sakit (SPI); yaitu dilakukan oleh pengawas
internal rumah sakit di SK kan oleh Direktur Rumah Sakit, dilakukan secara
insedentil maupun berkala.
2. Dewan Pengawas Rumah Sakit; Yaitu di tunjuk oleh Bupati Jombang sebagai
pemilik rumah sakit, dilakukan secara insidentil maupun berkala.
3. Akuntan Publik, yaitu dengan ditandatangan MoU antara RSU dengan Akuntan
publik.
4. BPKAD; yaitu dilakukan oleh SKPD yang ditunjuk oleh Bupati Jombang
5. BPK; yaitu audit yang dilakukan oleh Badan Pengawas Keuangan Pusat
tentang DAK, DAU tentang pengguanaan anggaran.

5. IMPLEMENTASI MANAGEMEN SDM RUMAH SAKIT

a. Struktur Organisasi RSUD Jombang

Berikut adalah gambar Struktur Organisasi RSUD Jombang :

Gambar : Struktur Organisasi RSUD Jombang

Sumber : Renstra RSUD Jombang 2014 – 2018

Berdasarkan kajian dan perbandingan Struktur organisasi yang tergambar

diatas dengan Struktur Organisasi berdasarkan Permenkes No.

1045/MENKES/PER/XI/2016, maka ada beberapa hal masih perlu

diperhatikan, yaitu :
1. Berdasarkan Permenkes, untuk Rumah Sakit Pendidikan Tipe B Direktur

membawahi paling sedikit 3 Direktorat / Wakil Direktur, sedangkan pada

Struktur Organisasi Di RSUD Jombang hanya terdiri dari 2 Wakil Direktur.

2. Dewan Pengawas pada Struktur Organisasi RSUD Jombang sejajar dengan

Direktur dengan garis koordinasi, sedangkan menurut Permenkes

kedudukannya dibawah Direktur Utama dan diatas Direktorat / Wakil

Direktur serta sejajar dengan Komite–komite dan SPI.

a. Standar SDM

b. Standar Sumber daya manusia di RSUD Jombang sudah sesuai dengan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 340 tahun 2010 & Nomer 56 Tahun

2014, dapat dilihat pada table dibawah ini :

Standar PMK No
Keadaan
No Keterangan 340 thn 2010 & Capaian
Saat ini
No 56 thn 2014
I Medis
A Essential
1 Dokter Spesiali Kulit & Kelamin 1 1 100%
2 Dokter Umum 5 21 100%
Dokter Umum dengan Kemampuan
3 2 - -
Bedah Kusta
4 Dokter Spesialis Bedah Ortopedi 1 2 100%
5 Dokter Spesialis Rehab Medis 1 1 100%
6 Dokter Spesialis Mata 1 2 100%
7 Dokter Spesialis Anestesi 1 2 100%
8 Sarjana Psikologi 1 3 100%
9 Tenaga Keperawatan
- Sarjana Keperawatan 1 121 100%
- D3 Keperawatan 162 306 100%
- Bidan 4 10 100%
10 Ahli Madya Fisioterapi 4 11 100%
11 Ahli Madya Terapis Okupasi 0 - -
12 Teknisi Ortotik Prostetik 2 - -
B Optional
1 Dokter Spesialis Bedah 1 3 100%
2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 3 100%
Standar PMK No
Keadaan
No Keterangan 340 thn 2010 & Capaian
Saat ini
No 56 thn 2014
3 Dokter Spesialis Anak 1 5 100%
4 Dokter Spesialis Obgyn 1 3 100%
5 Dokter Spesialis Saraf 0 2 100%
6 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 3 100%
7 Dokter Spesialis Radiologi 1 2 100%
8 Dokter Spesialis Gizi 1 -
II Tenaga Kesehatan Lain
1 Apoteker 1 14 100%
2 Dokter Gigi 2 - -
3 Pengatur Rawat Rongent 1 9 100%
4 Penata Anastesi 1 1 100%
5 Analis Laboratorium 2 20 100%
6 Sarjana Muda Gizi 2 10 100%
7 Asisten Apoteker 1 49 100%
8 Ahli Madya Rekam Medis 1 15 100%
III Tenaga Penunjang
1 S2 Perumahsakitan / Manajemen 1 8 100%
2 Sarjana Ekonomi 1 39 100%
3 Sarjana Hukum 1 1 100%
4 Sarjana Administrasi 2 -
5 Akademi Komputer 1 18 100%
6 Atem 1 9 100%

Dari data diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa sdm yang belum sesuai
dengan standar bahkan RSUD Jombang belum memiliki sdm dengan keahlian
khusus tersbeut, yaitu Dokter umum dengan kemampuan bedah kusta, ahli madya
terapis okupasi, teknisi ortotik prostetik, dokter spesialis gizi, dr gizi, dr gigi dan
Sarjana administarsi.
Sedangkan untuk sdm dengan keahlian khusus lain sudah sesuai dengan
standar, bahkan melebihi dari standar, seperti dokter umum standar nya adalah 5
Orang, yang dimiliki oleh RSUD Jombang sebanyak 21 dokter umum, perawat
standarnya adalah 162 Orang, RSUD Jombang memiliki 306 perawat.

6. MUTU PELAYANAN DAN KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY)


Dari hasil pengkajian yang didapatkan di RSUD Jombang dalam hal peningkatan
mutu, sebagai tolak ukur menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM),
indikator mutu rumah sakit dan indikator mutu unit. Untuk meningkatkan
keselamatan pasien (patient safety), sudah dijalankan 6 sasaran keselamatan pasien,
program K3RS dan PPI.
Indicator KMKP ada 3:
a. Indicator mutu nasional
1) Kepatuhan Identifikasi Pasien
2) Emergency Respon Time (Waktu Tanggap Pelayanan Gawat Darurat ≤ 5 menit).
3) Waktu Tunggu Rawat Jalan
4) Penundaan Operasi Elektif
5) Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis
6) Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium
7) Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional bagi RS Provider BPJS
8) Kepatuhan Cuci Tangan
9) Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Cedera akibat Pasien Jatuh pada pasien
Rawat Inap
10) Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
11) Kepuasan Pasien dan Keluarga
12) Kecepatan Respon Terhadap Komplain
b. Indicator mutu prioritas rumah sakit
1) Angka keterlambatan operasi SC
2) Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium pasien maternal
3) Waktu tunggu penyediaan darah WB/PRC kasus maternal dari BDRS
4) Assesment awal medis pasien baru maternal
5) Kepatuhan melakukan time out pada pasien pre operasi SC
6) Penulisan resep kasus maternal sesuai formularium
7) Pemberi pelayanan tindakan operasi SC
8) Resume medis pasien maternal terisi lengkap dan diserahkan kepada pasien saat KRS
9) Surveilans HAIs : IDO pasien maternal
10) Kejadian kematian ibu karena perdarahan
11) Kejadian kematian maternal karena preeklampsia/eklampsia
12) Kejadian kematian ibu karena sepsis
13) Tidak adanya kejadian prescription error kasus maternal
14) Emergency respon time pasien maternal emergency
15) Respon time penanganan pasien emergency maternal di rawat jalan.
16) Waktu tunggu ekspertisi foto thorak pasien maternal
17) Ketersediaan obat-obatan emergency maternal sesuai formularium
18) Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan maternal
19) Hasil Penilaian IKM/Skala Maksimal Penilaian IKM
20) Laporan kematian disampaikan ke Dinas Kesehatan tepat waktu
21) Pelatihan penanganan kasus emergency maternal (APN, PPGD ON, CTU dan
MU)
22) Jaminan pembiayaan untuk pasien emergency maternal
23) Kepatuhan Identifikasi pasien maternal
24) Kepatuhan pemberian obat high alert di unit maternal dengan double check
25) Persentase pelaksanaan read back pasien maternal
26) Kepatuhan Cuci Tangan (Hand Hygiene) unit maternal
27) Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien
unitmaternal.
c. Indicator mutu prioritas unit
1) Persentase Pelaksanaan Read Back
2) Kepatuhan Pemberian Obat High Alert dengan Double Check
3) Tidak Ada Kejadian Salah Pemberian Obat
4) Kepatuhan Pelaksanaan Prosedur Site Marking pada Pasien yang akan Dilakukan
Tindakan Operasi.
HASIL PENGKAJIAN DATA PENCAPAIAN INDICATOR MUTU NASIONAL
TAHUN 2018

Tabel 1.1
HASIL PENGKAJIAN KEPATUHAN LIMA MOMEN CUCI TANGAN PADA
TAHUN 2018

Grafik 1.1

Kepatuhan 5 momen kebersihan tangan tahun 2018


450
400
350 99.46
87.24 95.06
300
79.39
250 98.41
85.46 93.08 70.66
200
78.05
150 98.12 66.9
91.03 93.08
100 77.19
66.9
50 88.09 97.36 86.79
70.14 55.2
0
MOMEN 1 MOMEN 2 MOMEN 3 MOMEN 4 MOMEN 5
TW I TW II TW III TW IV

Grafik 1.2
REKAPITULASI PELAPORAN
KECELAKAAN AKIBAT KERJA PADA PETUGAS, PENGUNJUNG DAN TERPAPAR TUMPAHAN B3
DI RSUD KABUPATEN JOMBANG

Tabel 2.21(Tahun : 2017)

No. Tanggal Instalasi/Unit Kerja Korban Jenis Kejadian Tindakan


1 20-Jan-2017 IPS Ka. IPS Terpeleset lantai licin Dibawa ke IGD
2 10-Feb-17 Pav. Seruni Mahasiswa Magang Tidak sengaja tertusuk jarum yang Dicuci dengan air mengalir, dibasuh dengan alkohol kemudian ke
keluar dari safety box IGD. Dilakukan pemeriksaan lab dan vaksinasi Hepatitis B
3 13-Mar-17 Pav. Seruni Bidan Tidak sengaja tertusuk jarum saat Diguyur dengan air mengalir, diberi alkohol, kemudian ke IGD.
memasang infus (petugas kelelahan) Dilakukan pemeriksaan lab dan vaksinasi Hepatitis B
4 13-Mar-17 ICU Sentral Perawat Tertusuk jarum bekas infus setelah Diguyur dengan air mengalir, diberi alkohol, kemudian ke IGD.
memasang infus, korban melakukan Dilakukan pemeriksaan lab dan vaksinasi Hepatitis B
recapping
5 31-Mar-17 OK IGD Perawat Tertusuk jarum didalam safety box (posisi Diguyur dengan air mengalir, diberi alkohol, kemudian ke IGD.
jarum menghadap keatas) pada saat Dilakukan pemeriksaan lab dan vaksinasi Hepatitis B
melakukan pembersihan.
6 31-Mar-17 Pav. Dahlia Mahasiswa Magang Tertusuk saat membuka jarum yang Diguyur dengan alkohol dan dibawa ke IGD
akan dibuang ke safety box.
7 12-Apr-17 Edelweis Bidan Tertusuk jarum yang tergeletak di bed saat Cuci tangan dengan air mengalir, dibawa ke IGD, dilakukan pemeriksaan
memindahkan pasien lab, divaksin TT dan Hepatitis B
8 14-Apr-17 Pav. Cempaka Bidan Tidak sengaja tertusuk jarum yang Diguyur air mengalir, dibawa ke IGD, dilakukan pemeriksaan lab. Tetapi
keluar dari safety box tidak vaksi karena sudah > 2 x 24 jam
9 28-Apr-17 IGD Perawat Tertusuk jarum yang berada diatas troli Diguyur dengan air mengalir, diberi alkohol, kemudian ke IGD.
yang direcapping Dilakukan pemeriksaan lab. Tidak divaksin karena korban sudah
mengikuti program vaksinasi hepatitis B periode 2016-2017 (lengkap)
10 17-Jun-17 Pav. Melati Keluarga pasien Tertimpa plafon yang jatuh di depan kelas I Di bawa ke IGD, heacting kepala
c Pav. Melati
11 30-Jun-17 Edelweis Perawat Tertusuk jarum Diguyur dengan air mengalir, diberi alkohol, kemudian ke IGD.
Dilakukan pemeriksaan lab. Tidak divaksin karena korban sudah
mengikuti program vaksinasi hepatitis B
12 13-Jul-17 Pav. Flamboyan Keluarga pasien Tangan terkilir saat berada di kamar mandi, Di bawa ke IGD
sehingga kehilangan keseimbangan dan
akhirnya terjatuh
13 30-Jul-17 Pav. UPW Perawat Tertusuk jarum yang akan dimasukkan ke Diguyur dengan air mengalir, diberi alkohol, kemudian ke IGD.
sharp container Dilakukan pemeriksaan laboratorium, sudah mengikuti program vaksinasi
hepatitis B periode Juni - September
14 1-Aug-17 Pav. Dahlia 2 Mahasiswa Magang Tertusuk jarum yang meleset ke jari tengah Cuci tangan dengan air mengalir, dibawa ke IGD, dilakukan pemeriksaan
pada saat melepas pk.aspirasi dengan jarum lab, divaksin Hepatitis B dengan biaya sendiri
15 4-Aug-17 Rehab Medik Pengantar Pasien Terjatuh saat akan duduk dikursi karena Dibantu berdiri oleh petugas
kursi bergeser
16 20-Aug-17 Pav. Dahlia 2 Mahasiswa Magang Tertusuk jarum yang direcapping setelah Cuci tangan dengan air mengalir, dibawa ke IGD, dilakukan pemeriksaan
injeksi insulin pada pasien lab, vaksinasi hepatitis B dengan biaya sendiri
17 18-Sep-17 IGD Perawat Tertusuk jarum saat petugas mengambil Diguyur dengan air mengalir, dibeli kapas alkohol, dilakukan pemeriksaan
darah pasien. Pasien gelisah, jarum mencuat lab. Tidak divaksin Hepatitis B karena petugas sudah mengikuti program
keluar kulit pasien dan menusuk petugas vaksinasi periode 2016-2017 (lengkap)
18 18-Sep-17 Lab. PK Staf laborat Tertusuk jarum pada saat akan memasukkan Diguyur dengan air mengalir, diberi kapas alkohol, dilakukan pemeriksaan
darah ke dalam tabung lab. Tidak divaksin Hepatitis B karena stok vaksin habis tetapi petugas
sudah melakukan vaksinasi
19 9-Oct-17 Pav. Mawar Perawat Tertusuk jarum yang terbuka dan belum Langsung dibawa ke IGD
dibuang ke safety box setelah berkali-kali
gagal memasang infus pada pasien
20 27-Dec-17 Pav. Cempaka Bidan Tertusuk jarum yang meleset ke sela-sela Diguyur dengan air mengalir ± 5 menit, diberi handrub, dilakukan
jari pada saat memasukkan darah ke dalam pemeriksaan lab. dan vaksinasi Hepatitis B
tabung

Tabel 2.2 (Tahun : 2018)


Instalasi/Unit
No. Tanggal Korban Jenis Kejadian Tindakan Hasil Pemeriksaan Lab.
Kerja
1 4-Jan-2018 Edelweis Perawat Tertusuk jarum pada saat Diguyur dengan air mengalir, diberi alkohol, dibawa Korban : Negatif
memasukkan obat injeksi melalui ke IGD, dilakukan pemeriksaan lab. (HIV dan Hbs Pasien : Negatif
karet infus, jarum bengkok dan Ag) dan vaksinasi Hepatitis B
mengenai jari korban
2 16-Jan-2018 Pav. Anggrek Perawat Tidak sengaja tertusuk jarum bekas Diguyur dengan air mengalir, diberi alkohol, dibawa Korban : Negatif
pasien, karena pasien gelisah ke IGD dan dilakukan pemeriksaan lab. (HIV dan Pasien : Negatif
Hbs Ag) dan vaksinasi Hepatitis B 6 hari kemudian
setelah kejadian
3 19-Jan-2018 IGD Perawat Tertusuk jarum bekas pasien setelah 1) Mencuci dengan air mengalir Korban : Negatif
pengambilan darah. Jarum menembus 2) Mencuci tangan dengan handrub/alkohol Pasien : Negatif
keluar dari tutup karena penutup yang 3) Melapor kepada kepala jaga
digunakan bukan tutup spuit 4) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV dan
juga pemeriksaan untuk pasien
5) Tidak dilakukan vaksinasi karena sudah mengikuti
program vaksinasi hepatitis B tahun 2017
4 29-Jan-2018 PONEK Dokter PPDS Tergores jarum saat akan 1) Mencuci luka goresan jarum dengan air mengalir Korban : Negatif
Obgyn merecapping jarum injeksi dari pasien 2) Ke IGD dan dilakukan pemeriksaan lab. Pasien : Positif Hbs Ag
persalinan VE 3) Lapor ke Ka. Ruangan PONEK
5 15-Mar-2018 Pav. Dahlia 3 (R. Keluarga Pasien Keluarga pasien X tidak sengaja 1) Dilakukan pembersihan pada luka dan kompres di
Isolasi) menabrak pintu kaca hingga pecah dahi
karena panik dipanggil oleh pasien Y 2) Korban menolak dibawa ke IGD karena hanya
karena pasien X dari kamar mandi luka ringan
tiba-tiba tidur di disebelah (TT)
pasien Y
6 13-May-2018 Pav. Melati Bidan Tertusuk jarum bekas setelah 1) Mencuci dengan air mengalir Korban : Negatif
memasang venflon, korban tidak 2) Mencuci tangan dengan handrub/alkohol Pasien : Negatif
sengaja mengambil plastik yang 3) Melapor kepada kepala jaga
ternyata jarum tersebut dimasukkan 4) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV dan
ke dalam plastik oleh temannya juga pemeriksaan untuk pasien
(korban sebagai asisten) 5) Dilakukan vaksinasi Hepatitis B
7 2-Jun-2018 Pav. Dahlia 2 Mahasiswa Tertusuk jarum yang direcapping saat 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
magang akan membuang jarum venflon 2) Didesinfektan Pasien : Negatif
3) Korban dibawa ke IGD
4) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV dan
juga pemeriksaan untuk pasien
8 20-Jul-2018 OK IGD Dokter PPDS Tersayat pisau operasi pada saat 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
Bedum melakukan operasi. 2) Korban dibawa ke IGD Pasien : Negatif
3) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV dan
juga pemeriksaan untuk pasien
4) Dilakukan vaksinasi Hepatitis B
9 27-Jul-2018 PONEK Dokter PPDS Tertusuk saat hecting perineum. 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
Obgyn 2) Korban dibawa ke IGD Pasien : Negatif
3) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV dan
juga pemeriksaan untuk pasien
4) Dilakukan vaksinasi Hepatitis B
10 3-Aug-2018 Pav. Melati Bidan Tertusuk jarum yang direcapping. 1) Dipencet dan dibasuh dengan air mengalir Korban : Negatif
Jarum menembus tutup pada saat 2) Disemprot alkohol
jarum akan dibuang ke sharp 3) Korban dibawa ke IGD
container, posisi spuit tidak diputar di 4) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV
sharp container. 5) Tidak dilakukan vaksinasi Hepatitis B karena
korban sudah vaksinasi Hepatitis B (2x, bulan ke-0,1)
11 28-Sep-2018 OK IGD PPDS Bedum Tertusuk saat hecting laparatomi 1) Diguyur air mengalir Korban : -
2) Korban dibawa ke IGD Pasien : -
3) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV dan
juga pemeriksaan untuk pasien
4) Dilakukan vaksinasi Hepatitis B
12 10-Oct-2018 Poli Jantung Perawat Tertusuk jarum bekas akupuntur saat 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
mencari bolpoin di laci. 2) Korban dibawa ke IGD
3) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag
13 18-Oct-2018 OK IGD Perawat Tertusuk jarum spinal saat merapikan 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
dook habis SDB 2) Korban dibawa ke IGD Pasien : Negatif
3) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV dan
juga pemeriksaan untuk pasien
4) Petugas tidak divaksin hepatitis B karena sudah
mengikuti program vaksinasi hepatitis B
14 20-Oct-2018 OK IGD Perawat Tertusuk jarum saat membersihkan 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
alat 2) Korban dibawa ke IGD Pasien : Negatif
3) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV dan
juga pemeriksaan untuk pasien
4) Petugas tidak divaksin hepatitis B karena sudah
mengikuti program vaksinasi hepatitis B
15 12-Nov-2018 PONEK CS Tertusuk jarum hacting saat 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
membersihkan wastafel yang buntu 2) Korban dibawa ke IGD
3) Melakukan pemeriksaan lab. HIV
16 31-Nov-2018 PERBEKALAN STAF Terlilit dan tergores mesin gerenda 1.Pasien dibawa ke IGD Korban :Tidak melakuan
saat memperbaiki mebelair pemeriksaan lab
( perawatan luka )

Tabel 2.3(Tahun :2019)


No Instalasi/Unit
Tanggal Korban Jenis Kejadian Tindakan Hasil Pemeriksaan Lab.
. Kerja
1 17-Jan-2019 Pav. Dahlia 2 Mahasiswa Tertusuk jarum saat 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
Magang membersihkan sampah jarum 2) Korban dibawa ke IGD Pasien : Negatif
venvlon, jarum direcapping 3) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV
dan juga pemeriksaan untuk pasien
4) Dilakukan vaksinasi Hepatitis B mandiri
2 15-Feb-2019 OK IGD Bidan Tertusuk jarum petugas A saat 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
heacting, jarum terlepas dari 2) Korban dibawa ke IGD Pasien : Negatif
nalfuder dan mengenai petugas B 3) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV
saat memasang O2 dan juga pemeriksaan untuk pasien
4) Petugas tidak divaksin hepatitis B karena sudah
mengikuti program vaksinasi hepatitis B
3 15-Feb-2019 IGD Perawat Tertusuk jarum saat pengambilan 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
sampel darah arteri, pasien 2) Korban dibawa ke IGD Pasien : Negatif
gelisah 3) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV
dan juga pemeriksaan untuk pasien
4) Petugas tidak divaksin hepatitis B karena sudah
mengikuti program vaksinasi hepatitis B
4 4-Mar-19 Pav. Melati Bidan Tertusuk jarum karena jarum 1) Diguyur air mengalir Korban : Negatif
direcapping setelah injeksi 2) Korban dibawa ke IGD Pasien : Negatif
vitamin K pada bayi 3) Melakukan pemeriksaan lab. Hbs Ag dan HIV
dan juga pemeriksaan untuk pasien
4) Dilakukan vaksinasi Hepatitis B
5 29-Mar-19 Bagian Umum CS Terkena percikan besi pada mata Mengguyur mata dengan air mengalir
saat menggrenda besi (petugas
sudah memakai APD). Petugas
baru melapor pada tanggal 1
April 2019
REKAPITULASI KEJADIAN KEBAKARAN
DI RSUD KABUPATEN JOMBANG
Tabel 3.1 (Tahun : 2017)
KEJADIAN
No. BULAN KETERANGAN
KEBAKARAN
1 JANUARI TIDAK ADA -
2 FEBRUARI TIDAK ADA -
3 MARET TIDAK ADA -
4 APRIL TIDAK ADA -
5 MEI TIDAK ADA -
6 JUNI TIDAK ADA -
7 JULI TIDAK ADA -
8 AGUSTUS TIDAK ADA -
9 SEPTEMBER TIDAK ADA -
10 OKTOBER TIDAK ADA -
11 NOVEMBER TIDAK ADA -
12 DESEMBER TIDAK ADA -

Tabel 3.2 (Tahun : 2018)


KEJADIAN
No. BULAN KETERANGAN
KEBAKARAN
1 JANUARI TIDAK ADA -
2 FEBRUARI TIDAK ADA -
3 MARET TIDAK ADA -
4 APRIL TIDAK ADA -
5 MEI TIDAK ADA -
6 JUNI TIDAK ADA -
7 JULI TIDAK ADA -
8 AGUSTUS TIDAK ADA -
9 SEPTEMBER TIDAK ADA -
10 OKTOBER TIDAK ADA -
11 NOVEMBER TIDAK ADA -
12 DESEMBER TIDAK ADA -

Tabel 3.3 (Tahun : 2019)


No. BULAN KEJADIAN KEBAKARAN KETERANGAN
1 JANUARI TIDAK ADA -
2 FEBRUARI TIDAK ADA -
3 MARET ADA 1. Instalasi Sanitasi Lingkungan
- Kebakaran terjadi pada hari
Minggu, 10 Maret 2019 pukul 18.06
WIB
- Lokasi : Bekas ruang incenerator
-Penyebab kebakaran : konsleting
listrik
3. MANAJEMEN RESIKO
Grafik2.1 (Tahun : 2018

7. IMPLEMENTASI MANAJEMEN KEUANGAN

8. PEMASARAN RUMAH SAKIT

Anda mungkin juga menyukai