“DAYA”
Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini. Dalam proses penyusunan makalah ini kami menemui
beberapa hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik. Oleh karena itu,
melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
terkait yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan pada makalah selanjutnya. Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada
umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran………………………………………………………. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian daya ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang
dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan P. Mengikuti
definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai:
P adalah daya
W adalah usaha
t adalah waktu
Daya rata-rata (sering disebut sebagai "daya" saja bila konteksnya jelas)
adalah kerja rata-rata atau energi yang dihantarkan per satuan waktu. Daya
sesaat adalah limit daya rata-rata ketika selang waktu Δt mendekati nol.
Daya listrik adalah besarnya laju hantaran energi listrik yang terjadi pada
suatu rangkaian listrik. Dalam satuan internasional daya listrik adalah W
(Watt) yang menyatakan besarnya usaha yang dilakukan oleh sumber
tegangan untuk mengalirkan arus listrik tiap satuan waktu J/s (Joule/detik).
Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung daya listrik :
Keterangan :
P = Daya (W)
2
W = Usaha (J)
t = Waktu (s)
3
Keterangan :
Daya aktif pada beban impedansi (Z), beban impedansi pada suatu
rangkaian disebabkan oleh beban yang bersifat resistansi (R) dan
induktansi (L). Maka gelombang mendahului gelombang arus sebesar
φ. Perkalian gelombang tegangan dan gelombang arus menghasilkan
dua puncak positif yang besar dan dua puncak negatif yang kecil.
Pergeseran sudut fasa bergantung seberapa besar nilai dari komponen
induktor nya.
4
Keterangan :
V = Tegangan (V)
Keterangan :
V = Tegangan (V)
Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari perkalian tegangan dan
arus listrik. Daya nyata merupakan daya yang diberikan oleh PLN
kepada konsumen. Satuan daya nyata adalah VA (Volt.Ampere).
5
Beban yang bersifat daya semu adalah beban yang bersifat resistansi
(R), contoh : lampu pijar, setrika listrik, kompor listrik dan lain
sebagainya. Peralatan listrik atau beban pada rangkaian listrik yang
bersifat resistansi tidak dapat dihemat karena tegangan dan arus listrik
se fasa perbedaan sudut fasa adalah 0o dan memiliki nilai faktor daya
adalah 1. Berikut ini persamaan daya semu :
Keterangan :
V = Tegangan (V)
Gambar segitiga Daya (daya semu aktif, daya reaktif, dan daya semu)
Daya aktif (P) digambarkan dengan garis horizontal yang lurus. Daya
reaktif (Q) berbeda sudut sebesar 90o dari daya aktif. Sedangkan daya
semu (S) adalah hasil penjumlahan secara vektor antara daya aktif
dengan daya reaktif. Jika mengetahui dua dari ketiga daya maka dapat
menghitung salah satu daya yang belum diketahui dengan
menggunakan persamaan berikut :
6
Keterangan :
P = Daya aktif
Q = Daya reaktif
S = Daya semu
Contoh soal :
Diketahui :
V = 100 V
I=2A
cos φ = 0,8
Ditanya :
S=?
P=?
Q =?
Jawab :
7
Menghitung nilai daya aktif (P) :
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang
dilakukan per satuan waktu.
2. Daya listrik adalah besarnya laju hantaran energi listrik yang terjadi
pada suatu rangkaian listrik. Dalam satuan internasional daya listrik
adalah W (Watt) yang menyatakan besarnya usaha yang dilakukan
oleh sumber tegangan untuk mengalirkan arus listrik tiap satuan waktu
J/s (Joule/detik). Tiga macam daya listrik :
3.2. Saran
Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya
banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan
karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku
pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk
kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Lisrik. Yogyakarta : Graha Ilmu
Subagya, Hari. Dkk. 2007. Sains Fisika 1 SMA/MA. Jakarta : PT Bumi Aksara
Abadi, Prayitno. Dkk. 2008. Fisika dan Kegunaannya. Jakarta : Azka Press
10