Anda di halaman 1dari 13

BIOMEKANIKA

“DAYA”

Oleh:

KOMANG AYU KRISNA DEWI 1829121019

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA


PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini. Dalam proses penyusunan makalah ini kami menemui
beberapa hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik. Oleh karena itu,
melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
terkait yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan pada makalah selanjutnya. Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada
umumnya.

Jembrana, Juli 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Daya……………………................................... 2

2.2 Pengertian Daya Listrik dan

Macam-Macam Daya Listrik............................................... 2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................... 9

3.2 Saran………………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya


melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu
gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang
didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, ”bila
kita dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan
angka-angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu”.
Pada kesempatan kali ini kita akan mengetahui tentang pengukuran daya.

Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam


pemakaian daya listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi
penggunaan daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah
kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan
jenis-jenis beban tertentu yang mengakibatkan turunnya efisiensi. Jenis-jenis
beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-beban induktif,
seperti; motor induksi, kumparan, ballast, lampu TL. Demikian juga beban-
beban non linier seperti; konverter dan inverter untuk drive motor, mesin las,
furnace, komputer, ac, tv, lampu TL dan lain-lain.

1.2. Rumusan Masalah

1. Pengertian daya ?

2. Pengertian daya listrik dan macam-macam daya listrik ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian daya.

2. Untuk mengetahui pengertian daya listrik dan macam-macam daya


listrik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Daya

Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang
dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan P. Mengikuti
definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai:

P adalah daya

W adalah usaha

t adalah waktu

Daya rata-rata (sering disebut sebagai "daya" saja bila konteksnya jelas)
adalah kerja rata-rata atau energi yang dihantarkan per satuan waktu. Daya
sesaat adalah limit daya rata-rata ketika selang waktu Δt mendekati nol.

2.2. Pengertian Daya Listrik dan Macam-Macam Daya Listrik

Daya listrik adalah besarnya laju hantaran energi listrik yang terjadi pada
suatu rangkaian listrik. Dalam satuan internasional daya listrik adalah W
(Watt) yang menyatakan besarnya usaha yang dilakukan oleh sumber
tegangan untuk mengalirkan arus listrik tiap satuan waktu J/s (Joule/detik).
Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitung daya listrik :

Keterangan :

P = Daya (W)

2
W = Usaha (J)

t = Waktu (s)

Macam-Macam Daya Listrik terdapat tiga jenis daya yaitu :

1. Daya Aktif (P)

Daya aktif adalah daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban.


Satuan daya aktif adalah W (Watt) dan dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur listrik Wattmeter. Daya Aktif pada beban
yang bersifat resistansi (R), dimana tidak mengandung induktor grafik
gelombang tegangan (V) dan arus se fasa, sehingga besar daya sebagai
perkalian tegangan dan arus menghasilkan dua gelombang yang
keduanya bernilai positif. besarnya daya aktif adalah P. Sisa puncak
dibagi menjadi dua untuk mengisi celah-celah kosong sehingga kedua
rongga terisi oleh dua puncak yang mengisinya.

Gambar gelombang daya aktif pada beban yang bersifat resistansi

Persamaan Daya aktif (P) pada beban yang bersifat resistansi :

3
Keterangan :

P = Daya Aktif (W)

Pm = Daya maksimum (W)

Im = Arus listrik maksimum (A)

Vm = Tegangan maksimum (V)

V = Tegangan listrik (V)

I = Arus listrik (A)

Daya aktif pada beban impedansi (Z), beban impedansi pada suatu
rangkaian disebabkan oleh beban yang bersifat resistansi (R) dan
induktansi (L). Maka gelombang mendahului gelombang arus sebesar
φ. Perkalian gelombang tegangan dan gelombang arus menghasilkan
dua puncak positif yang besar dan dua puncak negatif yang kecil.
Pergeseran sudut fasa bergantung seberapa besar nilai dari komponen
induktor nya.

Gambar gelombang daya aktif dengan beban impedansi

(Gelombang tegangan mendahului arus sebesar φ = 60o)

Persamaan daya aktif (P) pada beban yang bersifat impedansi :

4
Keterangan :

P = Daya aktif (W)

V = Tegangan (V)

I = Arus listrik (A)

cos φ = Faktor daya

2. Daya Reaktif (Q)

Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk pembentukan medan


magnet atau daya yang ditimbulkan oleh beban yang bersifat induktif.
Satuan daya reaktif adalah VAR (Volt.Amper Reaktif). Untuk
menghemat daya reaktif dapat dilakukan dengan memasang kapasitor
pada rangkaian yang memiliki beban bersifat induktif. Hal serupa
sering dilakukan pada pabrik-pabrik yang mengunakan motor banyak
menggunakan beban berupa motor-motor listrik.

Persamaan daya reaktif :

Keterangan :

Q = Daya Reaktif (VAR)

V = Tegangan (V)

I = Arus listrik (A)

sin φ = Faktor reaktif

3. Daya Semu (S)

Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari perkalian tegangan dan
arus listrik. Daya nyata merupakan daya yang diberikan oleh PLN
kepada konsumen. Satuan daya nyata adalah VA (Volt.Ampere).

5
Beban yang bersifat daya semu adalah beban yang bersifat resistansi
(R), contoh : lampu pijar, setrika listrik, kompor listrik dan lain
sebagainya. Peralatan listrik atau beban pada rangkaian listrik yang
bersifat resistansi tidak dapat dihemat karena tegangan dan arus listrik
se fasa perbedaan sudut fasa adalah 0o dan memiliki nilai faktor daya
adalah 1. Berikut ini persamaan daya semu :

Keterangan :

S = Daya semu (VA)

V = Tegangan (V)

I = Arus listrik (A)

2.2.1. Segitiga Daya

Gambar segitiga Daya (daya semu aktif, daya reaktif, dan daya semu)

Daya aktif (P) digambarkan dengan garis horizontal yang lurus. Daya
reaktif (Q) berbeda sudut sebesar 90o dari daya aktif. Sedangkan daya
semu (S) adalah hasil penjumlahan secara vektor antara daya aktif
dengan daya reaktif. Jika mengetahui dua dari ketiga daya maka dapat
menghitung salah satu daya yang belum diketahui dengan
menggunakan persamaan berikut :

6
Keterangan :

P = Daya aktif

Q = Daya reaktif

S = Daya semu

Contoh soal :

Sebuah motor listrik dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-


balik 100 V, jika arus yang mengalir adalah 2 A dan faktor kerjanya
0,8. Berapakah besar nilai daya semu, daya aktif, dan daya reaktif ?

Diketahui :

V = 100 V

I=2A

cos φ = 0,8

Ditanya :

S=?

P=?

Q =?

Jawab :

Menghitung nilai daya semu (S) :

7
Menghitung nilai daya aktif (P) :

Menghitung nilai daya reaktif (Q) :

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang
dilakukan per satuan waktu.

2. Daya listrik adalah besarnya laju hantaran energi listrik yang terjadi
pada suatu rangkaian listrik. Dalam satuan internasional daya listrik
adalah W (Watt) yang menyatakan besarnya usaha yang dilakukan
oleh sumber tegangan untuk mengalirkan arus listrik tiap satuan waktu
J/s (Joule/detik). Tiga macam daya listrik :

1. Daya Nyata (P)

2. Daya Semu (S)

3. Daya Reaktif (Q)

3.2. Saran

Kami selaku penyusun menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya
banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan
karena masih terbatasnya kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku
pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat untuk
kami khususnya dan pembaca pada umumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Khalim, Abdul. Dkk .2005. Sains Fisika. Jakarta : PT Bumi Aksara

Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Lisrik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Subagya, Hari. Dkk. 2007. Sains Fisika 1 SMA/MA. Jakarta : PT Bumi Aksara

Abadi, Prayitno. Dkk. 2008. Fisika dan Kegunaannya. Jakarta : Azka Press

10

Anda mungkin juga menyukai