Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATEMATIKA

BILANGAN ROMAWI

Dosen Pengampu
Made Sri Astika Dewi, S.Pd.,M.Pd

Oleh
I Kadek Udiyana (189302602)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS TRIATMA MULYA
2019

I
PRAKATA

Puja dan Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas perlindungan dan tuntunan-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bilangan Romawi”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang penulis miliki,
sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk kesempuraan makalah ini, penulis berharap makalah ini bermanfaat
bagi pembaca , akhir kata penulis ucapkan terimakasih.

Jembrana, 28 September 2019

Penulis

I
DAFTAR PUSTAKA

PRAKATA ...............................................................................................................I
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1 Pengertian bilangan romawi ......................................................................... 3
2.2 Cara Membaca Bilangan Romawi ............................................................... 3
2.3 Model Pembelajaran Bilangan Romawi....................................................... 6
2.4 Permasalahan dalam pembelajaran bilangan Romawi ................................. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 8
3.2 Saran ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran matematika mempunyai kompleksitas tersendiri dalam praktik
penyelenggaraan pembelajarannya. Penanaman konsep, teori, pemahaman, dan
penalaran perlu disampaikan kepada peserta didik sehingga siswa secara bertahap
dapat memaknai materi yang disampaikan. Perlu diperhatikan pula bahwa dalam
lingkup materi pembelajaran matematika tersebut selalu berkaitan dengan kasus-
kasus yang sifatnya abstrak Hal ini dapat menjadi problema bagi tenaga pendidik
terutama dalam menyiapkan materi pembelajaran serta bagi siswa dalam upaya
memahami materi yang disampaikan.
Untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang menunjang seperti
komputer, alat peraga, atau media lainnya. Sementara itu, dalam Permendiknas RI
No. 41 (2007:6) disebutkan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan
pendidikan dasar harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yanng cukup
bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, perkembangan
fisik serta psiklogis siswa. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran
matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan
situasi mengajar dan sekaligus melibatkan peran aktif siswa dalam proses
pembelajarannya. Selain itu, dalam proses pembelajarannya diubahlah cara belajar
“teacher active teaching” menjadi “student active learning”. Maksudnya adalah
perubahan orientasi pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
yang berpusat pada siswa.
Bilangan Romawi sering ditemukan dalam beberapa penulisan, seperti
penulisan nomor bab pada buku, penulisan tingakatan kelas, dan penomoran
alamatjalan. Hal tersebut menunjukan bilangan Romawi penting untuk di pelajari
dan dikuasai. Dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar, salah satu materi

1
yang berhubungan dengan bilangan Romawi hanya diajarkan satu kali yaitu di kelas
VI semester 2. Untuk dapat merealisasikan program-program pembelajaran pada
uraian di atas, maka perlu kita perhatikan tentang materi, cara dan metode
pembelajarannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, dirasa penting membuat
makalah dengan judul “Bilangan Romawi”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan,
diantaranya :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan bilangan Romawi?
1.2.2 Bagaimana cara membaca bilangan romawi?
1.2.3 Model pembelajaran apa yang tepat digunakan dalam pembelajaran bilangan
Romawi di sekolah dasar?
1.2.4 Apa saja permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran bilangan
Romawi di sekolah dasar?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, adapun tujuan
penulisan makalah ini, diantaranya :
1.3.1 Memahami apa yang dimaksud bilangan romawi
1.3.2 Memahami cara membaca bilangan romawi
1.3.3 Mengetahui model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
bilangan romawi di sekolah dasar
1.3.4 Mengetahui apa saja permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran
bilangan romawi di sekolah dasar

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian bilangan romawi


Bilangan Romawi adalah system penomoran yang berasal dari Romawikuno
yang menggunakan huruf latin untuk melambangkan penomoran angkanya. Angka
Romawi yang umum digunakan pada zaman ini, antara lain banyak digunakan pada
jam, bab buku, penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti
olimpiade.
2.2 Cara Membaca Bilangan Romawi
Bilangan romawi bagi sebagian orang memang sulit untuk dibaca, maka dari
itu dibawah ini saya tulisan cara pembacaan bilangan romawi.
Contoh:
Kelas IV
Ratu Elizabeth II
Abad XX
Pada dasarnya bilangan Romawi terdiri atas:
I Melambangkan bilangan 1
V Melambangkan bilangan 5
X Melambangkan bilangan 10
L Melambangkan bilangan 50
C Melambangkan bilangan 100
D Melambangkan bilangan 500
M Melambangkan bilangan 1000
Untuk bisa menggunakan bilangan romawi, terlebih dahulu kita harus
mengetahui lambang-lambang bilangan romawi di atas. Karena itu merupakan 7
lambang bilangan romawi dasar. Untuk bilangan-bilangan yang lain, dilambangkan
oleh perpaduan (campuran) dari ketujuh lambang bilangan tersebut. Bagaimana
aturan-aturan dalam membaca bilangan Romawi ke bilangan asli?. Mari kita pelajari
bersama.

3
Aturan Penjumlahan Bilangan Romawi
Untuk membaca bilanagan Romawi, dapat kita uraikan dalam bentuk penjumlahan
seperti pada contoh berikut ini:
Contoh :
II = I + I
=1+1
=2
Jadi, II dibaca 2
VII = V + I + I
=5+1+1
=7
Jadi, VII dibaca 7
LXXVI = L + X + X + V + I
= 50 + 10 +10 + 5 + 1
= 76
Jadi, LXXVI dibaca 76
CXXVIII = C + X + X+ V + I + I + I
= 100 + 10 + 10 + 5 + 1+ 1
= 128
Jadi, CXXVIII dibaca 128
Coba perhatikan lambang bilangan Romawi pada contoh di atas. Semakin ke kanan,
nilainya semakin kecil. Tidak ada lambang bilangan dasar yang berjajar lebih dari
tiga. Dari contoh tersebut dapat dituliskan aturan pertama dalam membaca bilangan
Romawi sebagai berikut :
Jika angka lambang yang menyatakan angka lebih kecil teerletak dikanan , maka
lambang-lambang bilangan romawi tersebut dijumlahkan.
Penambahannya paling banyak tiga angka.
Aturan Pengurangan Bilangan Romawi
Untuk membaca bilangan Romawi, dapat kita uraikan dalam bentuk pengurangan
seperti pada contoh berikut ini:

4
IV = V - I
=5–1
=4
Jadi, IV dibaca 4
IX = X – I
= 10 – 1
=9
Jadi, IX dibaca 9
XL = L – X
= 50 – 10
= 40
Jadi, Xl dibaca 40
LC = C - L
= 100 – 50
= 50
Jadi, LC dibaca 50

Dari contoh-contoh tesebut dapat kita tuliskan aturan kedua dalam membaca bilangan
Romawi sebagai berikut:
Jika lambang yang menyatakan angka lebih kecil terletak di kiri, maka lambang-
lambang bilangan Romawi tersebut dikurangkan
Pengurangan paling banyak satu angka.

Aturan Gabungan
Dari aturan penjumlahan dan pengurangan tersebut dapat digabungkan, sehingga
lebih jelas dalam membaca bilangan Romawi.

Contoh:
XIV = X + (V – I)
= 10 + (5 – 1)

5
= 10 + 4
= 14
Jadi, XIV dibaca 14
MCMXCIX = M + (M - C) + (C – X) + (X – I)
= 1.000 + (1.000 – 100) + (100 – 10) = (10 – 1)
= 1.000 + 900 + 90 + 9
= 1.999
Jadi, MCMXCIX dibaca 1999
2.3 Model Pembelajaran Bilangan Romawi
Model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran bilangan Romawi adalah
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model kooperatif tipe STAD merupakan
pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, yang terdiri dari lima
komponen utama, yaitu presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan individu, dan
penghargaan tim.
Langkah langkah model kooperatif Metode STAD (Student Achievement
Divisions ) Metode ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan – kawan dari
universitas John Hopkins. Metode ini digunakan para guru untuk mengajarkan
informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penilaian verbal
maupun tertulis. Langkah – langkahnya :
Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim,
masing – masing terdiri atas 4 atau 5 anggota. Tiap kelompok memiliki anggota yang
heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan ( tinggi, sedang, rendah
). Tiap anggota tim/kelompok menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian
saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusiantar
sesama anggota tim/ kelompok.
Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu akan
mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang
telah dipelajari. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap
bahan ajar, dan kepada siswa secara individual atau tim yang meraih prestasi tinggi
atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. Kadang – kadang beberapa atau

6
semua tim memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu criteria atau srandar
tertentu.
2.4 Permasalahan dalam pembelajaran bilangan Romawi
Masalah yang sering dihadapi pada pembelajaran matematika khususnya
dalam materi bilangan Romawi adalah siswa cenderung sulit dalam membedakan
lambang bilangan Romawi tersebut. Selain itu kurangnya alat peraga sebagai media
pembelajaran juga merupakan masalah yang sering dijumpai dlam pembelajaran
bilangan Romawi.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bilangan Romawi adalah system penomoran yang berasal dari Romawikuno
yang menggunakan huruf latin untuk melambangkan penomoran angkanya. Angka
Romawi yang umum digunakan pada zaman ini, antara lain banyak digunakan pada
jam, bab buku, penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti
olimpiade. Pada dasarnya bilangan Romawi terdiri atas:
I Melambangkan bilangan 1
V Melambangkan bilangan 5
X Melambangkan bilangan 10
L Melambangkan bilangan 50
C Melambangkan bilangan 100
D Melambangkan bilangan 500
M Melambangkan bilangan 1000
Model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran bilangan Romawi adalah
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model kooperatif tipe STAD merupakan
pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, yang terdiri dari lima
komponen utama, yaitu presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan individu, dan
penghargaan tim.
Masalah yang sering dihadapi pada pembelajaran matematika khususnya
dalam materi bilangan Romawi adalah siswa cenderung sulit dalam membedakan
lambang bilangan Romawi tersebut. Selain itu kurangnya alat peraga sebagai media
pembelajaran juga merupakan masalah yang sering dijumpai dlam pembelajaran
bilangan Romawi
3.2 Saran
Pembelajaran bilangan romawi sangat penting untuk kita pelajari. Sebagai
calon guru kita harus mampu mengajarkan kepada siswa tentang bilangan romawi
dengan metode dan model pembelajaran yang menarik agar siswa lebih mudah
memahami tentang bilangan romawi .

8
DAFTAR PUSTAKA

Marsela, Anis. 2012. “Makalah Bilangan Romawi”. Tersedia dalam


https://www.scribd.com/doc/91348778/MAKALAH-BILANGAN-ROMAWI.
Diakses pada 28 September 2019

Supriyanto, Thoriq. 2013. “Pengertian, Contoh dan Macam–Macam Mata Pelajaran”.


Tersedia dalam https://pengertian177.blogspot.com/2019/03/makalah-
matematika-bilangan-romawi.html. Di akses pada 28 September 2019

Hafinah, Nur. 2015. “Makalah Bilangan Romawi”. Tersedia dalam


http://mentarinurhanifah.blogspot.com/2015/06/bilangan-romawi.html.
Diakses pada 28 September 2019

Anda mungkin juga menyukai