Dosen Pembimbing:
Drs. Muhammad Kusasi M.Pd.
Novitawati S.Psi., M.Pd.
Disusun oleh :
Firdha Novria Hidayah 1810120220027
Kholisatul Noor Azizah 1810120320005
Muhammad Nanang Saputra 1819120210015
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan belajar adalah suatu proses interaksi sosial antara pendidik (guru) dan
peserta didik (siswa) dalam suatu proses pembelajaran. Guru memiliki peran yang
sangat penting, bukan hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai panutan,
pemberi motivasi, penyeleksi dan pengatur sekaligus pelaku dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, guru harus membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan
sehingga kelas menjadi kondusif dan efesien dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Terpenuhinya fasilitas belajar seperti sarana prasarana dalam belajar dan adanya
kondisi lingkungan belajar yang baik dapat mendukung proses pembelajaran sehingga
kegiatan berlangsung secara efektif dan efisien. Pembelajaran yang efektif dan efisien
dapat meningkatan prestasi belajar siswa. Telebih lagi dewasa ini semakindirasakan
betapa pentingnya peranan fasilitas dan lingkungan yang baik dalam pembelajaran
agar tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Namun, pentingnya keberadaan
fasilitas dan lingkungan yang baik, seringkali terabaikan. Hal ini, terbukti dengan
seringnya pemberitaan baik di media cetak maupun media elektronik mengenai potret
buram pendidikan di tanah air.Dalam pemberitaan tersebut sering kali mengeluhkan
adanya bangunan sekolahyang roboh atau rusak dan ironisnya yang kurang mendapat
perhatian dari pemerintah baik pemerintah setempat maupun pemerintah pusat.
Hal tersebut tentunya akan sangat menghambat proses belajar karena proses
belajar tidak dapat berlangsung dengan baik. Jika proses belajar tidak dapat
berlangsung dengan baik dan lancar, maka tujuan dari pembelajaran juga tidak akan
dapat tercapai dengan baik. Hal ini juga akan berdampak pada prestasi siswa yang
nantinya merujuk pada kualitas lembaga sekolah dan pada akhirnya pemerintah.
Fasilitas dan lingkungan belajar merupakan faktor yang sama-sama berasal dari luar
diri siswa yang biasanya berpengaruh secara tidak langsung terhadap peningkatan
prestasi siswa. Akan tetapi, tidak tersedianya fasilitas dan lingkungan belajar yang
baik dapat menjadi masalah dan penghambat proses belajar dan pencapaian prestasi
belajar yang baik oleh karena terabaikan ketersediaannya. Pencapaian prestasi belajar
yang baik menunjukkan keberhasilan dalam proses pembelajaran, begitu juga
sebaliknya tidak tercapainya prestasi belajar yang baik menunjukkan kurang
berhasilnya dalam proses pembelajaran.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih
memahami gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih
dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk
mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga
dan memelihara lingkungan alam.
Lingkungan dalam adalah segala sesuatu yang termasuk lingkungan luar atau
alam. akan tetapi, makanan yang sudah dalam perut kita, kita katakan berada
antara external dan internal environment kita.
4
orang pertama kali dikenal anaknya. Dari seorang ibu diharapkan ia
mengahdapi anaknya dengan penuh kasih sayang, sehingga dikatakan bahwa
“ ibu berperan sebagai lambang kasih sayang”.
Ngalim Purwanto (2004:82) mengatakan bahwa sesuai dengan fungsi
serta tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga, dapat dijelaskan bahwa
peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut :
1) Sumber dan pemberi rasa kasih sayang,
2). Pengasuh dan pemelihara.
3). Tempat mencurahkan isi hati,
4). Pengatur dalam kehidupan berumah tangga,
5). Pembimbing hubungan pribadi, dan
6). Pendidik dalam segi-segi emosional.
b. Peranan Ayah
Ayah mempunyai peranan yang tidak kalah pentinya terhadap
pembentukan keperbadian anak. Anak memendang ayahnya sebagai orang
yang gagah, paling berani, paling perkasa. Kegiatan yang dilakukan ayah
dalam pekerjaan sahari-hari sangat berpangaruh besar kepada anak-anaknya.
Menurut ngalim purwanto (2004 : 83) peranan ayah dalam pendidikan
anak-anaknya adalah sebagai berikut :
1). Sumber kukuasaan dalam keluarga,
2). Penghubung intern antara keluarga dengan masyarakan atau dunia luar,
3). Pemberi rasa aman bagi seluruh anggota keluarga,
4). Pelindung terhadap ancaman dari luar,
5). Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan, dan
6). Pendidik dalam segi-segi rasional.
Jadi seorang ayah hendaknya memiliki kesadaran bahwa ia turut
bertanggung jawab dalam penjagaan, perawatan, dan pemeliharaan serta
pendidikan anak-anaknya itu bersama dengan seorang ibu.
Menurut Slameto (2010:60), siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa:
5
(1) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar
anaknya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya
dapat menyebabkan anak tidak / kurang berhasil dalam belajarnya. Mendidik
dengan cara memanjakan adalah cara mendidik yang tidak baik, karena anak
akan berbuat seenaknya saja, Begitu pula mendidik anak dengan cara
memperlakukannya terlalu keras adalah cara mendidik yang juga salah.
6
mempunyai kompotensi yang profesional, personal, sosial dan pedagogis.
Mengacu pada Sistem sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian
rupa agar lebih efektif dan lebih efesien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang.
Sistem klasikal memungkinkan beberapa sejumlah anak belajar bersama dan
dipinpin oleh seorang atau beberapa guru sebagai fasilitator. Sebagi
konsekuensinya mereka menerima materi yang sama. Untuk itu, pada suatu kelas
biasa murid-muridnya mempunyai kemampuan yang relatif sama dari kelompok
umur yang hampir sama pula.
c) Tugas Guru
Tugas utama guru menurut Undang-Undang Guru dan Dosen adalah
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi anak didik. Kalau dijadikan kata benda Guru adlah sebagai
pendidik, Pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih dan penilai.
d) Karakteristik Sekolah
Lingkungan pendidikan Sekolah tergolong jalur pendidikan formal, adapun
karakteristiknya, antara lain :
i. secara faktual tujuan pendidikan lebih menekankan pada pengembangan
intelektual.
7
ii. peserta didiknya bersifat heterogen.
iii. isi pendidikannya terprogram secara formal/kurikulumnya tertulis.
iv. terstruktur berjenjang dan bersinambungan.
v. waktu pendidikan terjadwal secara ketat, relatif lama.
vi. cara pelaksanaan pendidikan bersifar formal dan artificial.
vii. evaluasi pendidikan dilaksanakan secara sistematis.
viii. credential ada dan penting.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan belajar adalah suatu proses interaksi sosial antara pendidik (guru) dan
peserta didik (siswa) dalam suatu proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang
mempengaruhi hasil belajar siswa dapat diklasifikasikan atas 3 (tiga), yaitu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Jenis-jenis
lingkungan terbagi menjadi 3, yaitu lingkungan alam atau luar (external or physical
environment), lingkungan dalam (internal environment), dan Lingkungan sosial atau
masyarakat (social environment).
3.2 Saran
Lingkungan menjadi salah satu faktor penentu berhasil tidaknya suatu
pembelajaran, oleh karena itu orang tua diharapkan dapat memberikan perhatian
secara kontinu pada anak dalam belajar. Sekolah juga perlu meningkatkan kualitas
dan kuantitas fasilitas belajar yang menunjang kegiatan belajar mengajar disertai
dengan pengelolaan yang baik. Serta masyarakat diharapkan bisa bekerja sama dalam
menciptakan lingkungan yang baik atau kondusif agar pembelajaran yang telah
didapat siswa dikelas dapat implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, K., dkk. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Degeng, I. N. (2017). Strategi Guru dalam Membangun Lingkungan Belajar yang Kondusif:
Studi Fenomenologi pada Kelas-Kelas Sekolah Menengah Pertama di Ponorogo.
Harjali, 10-11.
Rahmah, dkk. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: Johar
Uyoh, S.,dkk. (2013). Pendagogik. Bandung: Alfabeta
Wahyudin, D. (2007). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka
http://seputarpengertian.blogspot.com/2017/05/pengertian-lingkungan-serta-jenisnya.html diakses
1 September 2019
10