Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI

SKALA EKONOMI PRODUKSI

OLEH

NAMA : MUHAMMAD SYAIKRULLAH


NIM : L1A118174
KELAS :D

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul ‘’skala
enomis dan tidak ekonomis’’

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk
makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari,
bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.

Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat
ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Kendari, 25 maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4

A. Latar belakang ................................................................................................................. 4

B. Rumusan masalah ........................................................................................................... 4

C. Tujuan ............................................................................................................................. 5

A. Pengertian kapasitas produksi ......................................................................................... 6

B. Pengertian produksi dengan banyak pabrik .................................................................... 6

C. Pengertian skala ekonomi dan tidak ekonomis ............................................................... 7

D. Pengertian maksimasi laba dan penawaran................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12

B. Saran ............................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Skala Ekonomi merupakan keuntungan biaya yang berhubungan dengan
ekspansi usaha. Pemanfaatan skala ekonomi membantu menjelaskan mengapa
perusahaan tumbuh besar di beberapa industri. Skala ekonomi juga merupakan
pembenaran untuk kebijakan perdagangan bebas, karena beberapa skala ekonomi
mungkin memerlukan pasar yang lebih besar dari dalam suatu negara tertentu. Ekonomi
Skala merupakan fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu perusahaan
yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output). Istilah
ekonomi skala seringkali dicampuradukan dengan istilah Pengembalian Skala (return
to scale). Ekonomi skala membahas hubungan antara biaya produksi (per unit) dengan
jumlah produksi (output), sedangkan 'pengembalian skala' membahas hubungan antara
jumlah produksi (output) dengan faktor-faktor produksiDari segi efesiensi produksi,
telah menunjukan bahwa produksi dengan sistem bagi hasil lebih efesiensi. Untuk
melihat skala ekonomi, kita mengunakan kurva total revenue yang membandingkan
total revenue sistem bagi hasil dengan total revenue sistem bunga.
Skala ekonomis adalah sebuah konsep praktis yang penting untuk menjelaskan
fenomena dunia nyata seperti pola-pola perdagangan internasional, jumlah perusahaan
di pasar, dan bagaimana perusahaan bisa “terlalu besar untuk gagal”. Pemanfaatan
skala ekonomi membantu menjelaskan mengapa perusahaan tumbuh besar di beberapa
industri. Ini juga merupakan pembenaran untuk kebijakan perdagangan bebas, karena
beberapa skala ekonomi mungkin memerlukan pasar yang lebih besar daripada yang
mungkin dalam suatu negara tertentu – misalnya, tidak akan efisien bagi pembuat
Liechtenstein untuk memiliki mobil sendiri, jika mereka hanya akan menjual untuk
pasar lokal mereka. Sebuah produsen mobil satunya mungkin menguntungkan, namun,
jika mereka ekspor mobil untuk pasar global selain menjual ke pasar lokal. Skala
ekonomi juga berperan dalam monopoli “alamiah.”

B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan kapasitas produksi
2. Apa yang dimaksud dengan produksi dengan banyak pasar
3. Apa yang di maksud dengan skala ekonomis dan tidak ekonomis
4. Apa yang di maksud dengan memaksimisasi laba dan penawaran
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kapasitas produksi
2. Mengetahui pengertian produksi dengan banyak pasar
3. Mengetahui pengertian skala ekonomis dan tidak ekonomis
4. Mengetahui pengertian memaksimisasi laba dan penawaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kapasitas produksi

kapasitas produksi adalah kapasitas produksi jangka panjang, yaitu kemampuan


fasilitas-fasilitas operasi untuk barang dan jasa. Kapasitas produksi berhubungan
dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah produk
yang dapat dihasilkan. Apabila kapasitas produksi tinggi, maka biaya tetap yang
dikeluarkan juga besar, apabila pemanfaatannya sedikit, maka biaya produksi akan
mahal, sehingga untuk menentukan kapasitas produksi harus dilakukan perencanaan dan
penelitian terlebih dahulu.
Pengukuran kapasitas dapat dilaksanakan berdasar output atau berdasar
input tergantung macam lembaga atau kegiatannya. Misal pabrik garmen, mengukur
kapasitas berdasarkan output dan lembaga pendidikan mengukur kapasitas berdasarkan
input yang ditunjukkan oleh daya tampung.
Dasar untuk menentukan rencana kapasitas pabrik adalah skala
ekonorni (economic scale), yaitu fasilitas yang dipilih adalah yang memiliki biaya per
unit paling rendah, dan focus facility, yaitu fasilitas yang tersedia diusahakan agar dapat
menghasilkan beberapa macam produk. Misalnya satu pabrik memproduksi komponen
produk yang hampir sama.

B. Pengertian produksi dengan banyak pabrik


Produksi dengan banyak pabrik merupakan salah satu strategi dari Perusahaan
untuk memaksimumkan keuntungan namun terkadang produksidengan banyak pabrik
juga dapat mengalami kerugian jika tidak sesuaidengan permintaan dan penalaran.
Produksi dengan banyak pabrik menguntungkan jika produk yang dihasilkan memiliki
permintaan yang banyak atau tinggi di masyarakat sehingga suatu produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tidak efektif jika diproduksi oleh satu pabrik saja maka dari
itudi perlukan banyak pabrik untuk memproduksi produk tersebut, biasanya yang
memproduksi dengan banyak pabrik adalah industry-industri besar. Terdapat
kelemahan dan kelebihan jika melakukan produksi dengan banyak pabrik.

kelebihan dari produksi dengan banyak pabrik yaitu:


1.Dapat menampung jumlah karyawan lebih banyak
2.Pendapatan laba atau keuntungan yang lebih banyak
3.Produksi yang dihasilkan lebih banyak
4.gaji yang diberikan cukup besar
5.Mesinnya lebih modern dan canggih
6.Membantu perekonomian karyawan
7.Tenaga kerja yang digunakan merupakan tenaga kerja yang handal dan terdidik
8.Pengerjaan produksi lebih cepat selesai
9.Tempatnya lebih luas

Selain memiliki kelebihan-kelebihan ada juga kelemahan dari produksi dengan


banyak pabrik yaitu:
1.biaya atau modal yang dikeluarkan sangat besar
2.Sulitnya bahan baku karena sebagian besar bahan baku yang digunakan merupakan
bahan baku yang tidak bias diperbaharui
3.Menghasilkan limbah yang dapat merusak lingkungan
4.Resiko yang akan terjadi lebih besar
5.Tidak mudah dalam mengatur karyawannya karena jumlahnya yang sangat banyak
6.Menjadi sasaran teror
7.Merusak lahan hijau untuk dijadikan industry

C. Pengertian skala ekonomi dan tidak ekonomis


Dalam periode produksi jangka panjang ada kecenderungan bahwa pada tingkat
permulaan dengan semakin diperluasnya skala usaha akan meningkatkan efisiensi
usaha, tetapi mulai titik tertentu perluasan usaha yang lebih lanjut akan berakibat
semakin menurunnya efisiensi usaha secara keseluruhan. Skala usaha di mana tingkat
efisiensi perusahaan mencapai nilai tertinggi disebut dengan skala usaha yang optimal
(optimum scale of plant). Skala usaha yang optimal secara grafis terlihat pada saat
kurva biaya total per satu unit output jangka panjang (LRAC) mencapai nilai minimum.
Jumlah output di mana LRAC mencapai nilai minimum disebut tingkat output optimal
(optimum rate of output)
1. Skala Ekonomis
Skala ekonomis adalah fenomena turunnya biaya produksi perunit (Average Cost) yang
terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output) suatu perusahaan.
Skala Ekonomi merupakan konsep lama serta merujuk pada pengurangan biaya per unit
pada saat ukuran fasilitas dan tingkat pemakaian input lainnya meningkat.

Skala ekonomi terjadi tatkala biaya total rata-rata jangka panjang menurun
bersamaan dengan meningkatnya jumlah output. Ketika produksi semakin tinggi maka
akan mengakibatkan suatu perusahaan menambah kapasitas produksinya, dan
pertambahan kapasitas ini akan menyebabkan kegiatan produksi perusahaan menjadi
bertambah efisien.

Skala ekonomi biasanya terjadi pada perusahaan yang mempunyai kapasitas


besar, dimana perusahaan baru akan sulit untuk memasuki pasar. Hal ini terjadi
dikarenakan suatu perusahaan bisa memproduksi (output) dalam jumlah besar sehingga
biaya produksi per unitnya menjadi rendah, karena biaya produksi yang rendah ini maka
perusahaan bisa menjual hasil produksinya tersebut dengan harga yang lebih murah
sehingga perusahaan dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang
sangat besar. Oleh sebab inilah, perusahaan baru tidak bisa menjual produknya semurah
seperti perusahaan yang sudah lama berkecimpung dalam produk tersebut.

Factor factor penyebab skala ekonomi yaitu :

1) Perusahaan lama bisa menurunkan biaya produksi karena memiliki


pengetahuan yang mendalam tentang kegiatan memproduksinya yang dikumpulkan
dari pengalaman-pengalaman masa lalu.

2) Perusahaan lama sudah pasti lebih dikenal oleh bank dan juga para penyedia
bahan mentah. Oleh sebab itu perusahaan lama bisa memperoleh kredit yang lebih baik
dengan harga bahan mentah yang lebih murah.

3) Para pekerja/karyawan sudah lebih berpengalaman dalam mengerjakan


pekerjaan-pekerjaan mereka, dimana hal ini tentu saja secara otomatis dapat menaikkan
produktivitas pekerja, yang pada akhirnya akan memungkinkan penurunan biaya
produksi.

Sementara itu berbicara mengenai faktor-faktor yang dapat menimbulkan skala


ekonomi, dalam hal ini terdapat faktor-faktor penting yang bisa menimbulkan skala
ekonomi, diantaranya yaitu:

1) Pengurangan harga barang mentah dan kebutuhan produksi lain.

2) Spesialisasi biaya produksi ataupun biaya-biaya tetap dalam proses produksi


seperti misalnya biaya pembelian gedung, mesin maupun infrastruktur produksi.

3) Memungkinkan produk sampingan (by products) di produksi.

4) Mendorong perkembangan usaha lain.

Biaya-biaya tetap dalam produksi, seperti biaya mesin atau infrastruktur


produksi, pembelian gedung, dan sebagainya merupakan penyebab utama skala
ekonomi. Peningkatan hasil produksi memungkinkan suatu perusahaan untuk
mengalokasikan biaya-biaya tetap dalam komponen biaya produksi per unit.
Komponen biaya tetap per unit nantinya akan menurun bersamaan dengan
meningkatnya jumlah produksi dan pada saat yang sama, biaya variabel tidak berubah.
Dalam hal ini sumber-sumber umum skala ekonomi ialah manajemen
(meningkatkan spesialisasi manajer), pembelian (Sebagian besar membeli bahan
melalui kontrak jangka panjang), keuangan (memperoleh beban bunga yang lebih
rendah pada saat meminjam dari bank serta mempunyai akses ke berbagai instrumen
keuangan yang lebih besar), teknologi (mengambil keuntungan dari hasil skala dalam
fungsi produksi), dan pemasaran (mengalokasikan biaya iklan selama rentang yang
lebih besar dipasar media output).

Setiap faktor-faktor tersebut mengurangi biaya rata-rata produksi jangka


panjang (LRAC) dengan mengubah kurva biaya total rata-rata jangka pendek (SRATC)
ke bawah dan ke kanan. Seperti halnya kurva dibawah ini:

Peningkatan jumlah produksi dari Q ke Q2 mengakibatkan turunnya biaya produksi


per unit dari C ke C1. Biaya rata-rata (AC) adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap unit
produksi. Dalam jangka panjang perusahaan bisa menambah seluruh faktor produksi
ataupun input yang dipergunakan. Oleh karenanya, dalam jangka panjang tidak ada biaya
tetap, seluruh jenis biaya yang dikeluarkan ialahbiaya variabel. Dalam hal ini berarti bahwa
perusahaan tidak hanya bisa menambah tenaga kerja akan tetapi juga bisa menambah
jumlah mesin serta peralatan produksi lainnya seperti luas tanah, pabrik dan sebagainya.

2. Sakala tidak ekonomis

Skala non ekonomis atau Skala Disekonomis adalah kebalikan dari skala ekonomis.
Jika kenaikan skala produksi perusahaan mengakibatkan biaya rata-rata menjadi lebih
rendah, maka perusahaan tersebut memperlihatkan hasil yang menarik.
pada saat skala bertambah atau disebut sebagai skala ekonomi. Lalu jika biaya rata-
rata tidak berubah pada saat skala produksi bertambah, perusahaan tersebut
memperlihatkan hasil yang konstan pada saat skala bertambah. Sedangkan jika kenaikan
skala produksi perusahaan mengakibatkan biaya rata-rata menjadi lebih tinggi, maka
perusahaan tersebut menperlihatkan hasil yang menurun pada saat skala bertambah atau
disebut dengan skala disekonomi (skala tidak ekonomis).

Skala tidak ekonmis (skala disekonomis) menggambarkan fenomena yang terjadi


ketika perusahaan mengalami kenaikan biaya marjinal per unit output tambahan. Hal
inimerupakan kebalikan dari skala ekonomi. Hal ini seperti ini pada umumnya disebabkan
oleh masalah penyebaran dengan beberapa faktor produksi, seperti misalnya kepadatan
penduduk di pabrik ataupun ketidakcocokan dalam output optimal dari operasi terpisah

beberapa kemungkinan penyebab skala tidak ekonomi adalah :

1. Kesukaran pengendalian dan pengawasan

2. Pembuatan keputusan yang lamban sehubungan dengan kelebihan ukuran


administrasi

3. Kekurangan motivasi karyawan

D. Pengertian maksimasi laba dan penawaran

keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan


usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk
meningkatkan keuntungan. bisnis adalah organisasi yang menghasilkan barang dan jasa,
atau biasa disebut juga perusahaan.bisnis atau perusahaan melakukan kegiatan operasional
bertujuan untuk memaksimalkan profit dan dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaannya. Setiap perusahaan berusaha untuk meraih keuntungan atau memperoleh
profit semaksimal mungkin. hal ini dikarenakan profit yang diperoleh digunakan sebagai
modal dalam operasional perusahaan selanjutnya. Profit berkaitan dengan empat faktor
yaitu demand (kebutuhan), potensial profit, market (pasar), dan revenue (pendapatan).
keempat faktor ini menunjang terjadinya opportunities (kesempatan).

Pada dasarnya, semua jenis perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu
memaksimalisasi profit. Maksimalisasi profit bukanlah satu-satunya tujuan dalam
perusahaan. Ada beberapa jenis perusahaan yang lebih mengambil profit dengan
menekan penjualannya (hasil produksinya), ada pula yang memasukan unsur politik di
dalam penentuan tingkat produksi yang akan dicapai. jadi, setiap perusahaan memiliki
kriteria tersendiri dalam memaksimumkan profit yang akan diperolehnya. Tetapi tidak
disangkal lagi setiap perusahaan memilki target dalam pencapaian keuntungan, dan
tidak munafik bagi perusahaan bahkan berupaya memiliki target menaikan labase
tinggi-tingginya.

Efisiensi di bidang keuangan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan,


sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensiin investasi yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan profit perusahaan.Dengan menghasilkan profit,
perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat
bersaing dengan perusahaan lainkarena profit tersebut dapat ditanam kembali dan
digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhannya.

Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan


perusahan adalah ‘’mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada
tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum’’ berdasarkan
kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang
bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya. laba yang dihasilkan tidak
terlepas dari beberapa faktor antara lain jumlah hasil produksinya, modal, dan total
upah tenaga kerja.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari materi di atas dapat di simpulkan bahwa :
a. kapasitas produksi adalah kapasitas produksi jangka panjang, yaitu kemampuan
fasilitas-fasilitas operasi untuk barang dan jasa. Kapasitas produksi berhubungan
dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah
produk yang dapat dihasilkan
b. Produksi dengan banyak pabrik merupakan salah satu strategi dari Perusahaan
untuk memaksimumkan keuntungan namun terkadang produksidengan banyak
pabrik juga dapat mengalami kerugian jika tidak sesuaidengan permintaan dan
penalaran
c. Skala ekonomis adalah fenomena turunnya biaya produksi perunit (Average Cost)
yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output) suatu
perusahaan. Skala Ekonomi merupakan konsep lama serta merujuk pada
pengurangan biaya per unit pada saat ukuran fasilitas dan tingkat pemakaian input
lainnya meningkat.
Skala non ekonomis atau Skala Disekonomis adalah kebalikan dari skala ekonomis.
Jika kenaikan skala produksi perusahaan mengakibatkan biaya rata-rata menjadi
lebih rendah, maka perusahaan tersebut memperlihatkan hasil yang menarik
d. keuntungan (laba) merupakan tujuan utama suatu pengusaha dalam menjalankan
usahanya. Proses produksi dilaksanakan seefisien mungkin dengan tujuan untuk
meningkatkan keuntungan. bisnis adalah organisasi yang menghasilkan barang dan
jasa, atau biasa disebut juga perusahaan.bisnis atau perusahaan melakukan kegiatan
operasional bertujuan untuk memaksimalkan profit dan dapat mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaannya. Setiap perusahaan berusaha untuk meraih
keuntungan atau memperoleh profit semaksimal mungkin

B. Saran
Untuk itu dengan segala kerendahan hati kami mohon Saran dan kritik yang
konstuktif demi kesempurnaan makalah sehingga akan lebih bermanfaat bagi para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16445586/Pengantar_Ilmu_Ekonomi_Teori_Biaya_Pr
oduksi
http://pumariksa.blogspot.com/2014/11/tugas-ekonomi-mikro-ii-skala-
ekonomis.html
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/09/skala-ekonomi-dan-skala-tidak-
ekonomi.html
http://ayanacantikfresh.blogspot.com/2012/11/teori-ekonomi-mikro.html

Anda mungkin juga menyukai