Anda di halaman 1dari 5

Salsabila Septira dan Dian Isti Angraini | Nutrisi bagi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) untuk

Mengoptimalkan Tumbuh
Kembang

Nutrisi bagi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) untuk Mengoptimalkan
Tumbuh Kembang

Salsabila Septira1, Dian Isti Anggraini2


1Mahasiswa Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2Bagian Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang mempunyai berat badan lahir kurang dari 2500 gam. Bayi
dengan BBLR memiliki risiko kematian 20 kali lebih besar dibandingkan bayi dengan berat badan normal. Selain itu, bayi
BBLR terutama Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) memiliki risiko yang lebih besar terhadap kelainan kognitif,
gangguan perilaku, gangguan tumbuh kembang, serta gangguan neurodevelopmental. Untuk mengoptimalkan tumbuh
kembang pada bayi BBLR serta mencegah dampak yang buruk di masa yang akan datang, maka hal yang terpenting adalah
pemberian nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan pertumbuhan bayi. Hal ini berhubungan dengan pemberian nutrisi
yang tepat secara dini, dimulai sejak di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Nutrisi yang tepat adalah pemberian Air Susu
Ibu (ASI), susu formula BBLR, dan nutrisi parenteral lainnya. Pemberian ASI sangat bermanfaat karena mengandung nutrisi
penting seperti long chain polyunsaturated fatty acid (LC-PUFA) dan faktor neurotropik lainnya. Susu formula khusus BBLR
memiliki kandungan energi 24 kkal/oz, protein 2,2 g/100 mL, Lemak 4,5 g/100 mL, karbohidrat 8,5 g/100 mL, kalsium 730
mEq/L. Nutrisi parenteral dini secara seimbang dan lengkap dapat mencegah kegagalan pertumbuhan dan memungkinkan
hasil tumbuh kembang jangka panjang yang lebih baik. Selain energi, protein merupakan kekuatan pendorong untuk
pertumbuhan dan perkembangan otak, asupan dini asam amino tinggi harus didampingi dengan emulsi lipid intravena,
yaitu sumber kaya energi untuk penggunaan protein. Pemberian suplemen zat besi juga dapat mengoptimalkan tumbuh
kembang bayi.

Kata kunci: ASI, BBLR, nutrisi parenteral, tumbuh kembang

Nutrition for Low Birth Weight Infant to Optimize Infant Growth and
Development
Abstract
Low birth infant is a baby that weight at birth of less than 2,500 gams. Low birth infants have mortality risk 20 times higher
than normal birth weight infant. Low birth weight infants especially Very Low Birth Weight Infant (VLBWI) have higher risk
to cognitive disorder, behaviour disorder, growth and developmental failure, and neurodevelopmental disorder. To
optimize growth and development of the infant and to prevent negative impact in the future, adequate nutrition intake is
the most important to help the growth of the infant. This is related to administration of early proper nutritions, starting at
Neonatal Intensive Care Unit (NICU). In this case, the proper nutrition is breast-feeding, formula milk for low birth weight
infant, and parenteral nutrition. Breast-feeding is very helpful because it contains critical nutrients such as long chain
polyunsaturated fatty acids (LC-PUFA) and other neurotrophic factors. Formula milk for low birth weight infant contains
energy 24 kkal/oz, protein 2,2 g/100 mL, lipid 4,5 g/100 mL, carbohydrat 8,5 g/100 mL, calsium 730 mEq/L. Early full
balanced parenteral nutrition prevents growth failure and supports better long-term neurodevelopmental outcomes.
Beside energy intake, protein is the driving force for growth and brain development, thus early high amino acid intake
should be assured along with intravenous lipid emulsions, a rich energy source for protein utilization. Iron supplementation
also can optimize the growth of low birth weight infant.

Keywords: breast-feeding, growth and development, low birth weight infant, parenteral nutrition

Korespondensi: Salsabila Septira, alamat: Jl. Soemantri Brodjonegoro No. 1, No. HP: 081295103315, e-mail:
salsasseptira@gmail.com

Pendahuluan Rendah (BBLR) adalah bayi yang mempunyai


Angka kematian perinatal di Indonesia berat badan lahir kurang dari 2500 gam. Bayi
masih cukup tinggi. Menurut Survai Demogafi dengan BBLR memiliki risiko kematian 20 kali
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 angka lebih besar dibandingkan bayi dengan berat
kematian perinatal di Indonesia sebanyak 26 badan normal. BBLR dapat disebabkan oleh
bayi per 1000 kehamilan. Sebanyak 30,3% persalinan prematur (persalinan pada usia
kematian neonatal disebabkan oleh bayi kehamilan kurang dari 37 minggu) ataupun
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan karena Intrauterin Growth Restriction (IUG).2
prematur.1 Bayi dengan Berat Badan Lahir Selain meningkatkan risiko kematian dan

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |151


Salsabila Septira dan Dian Isti Angraini | Nutrisi bagi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) untuk Mengoptimalkan Tumbuh
Kembang

komplikasi perinatal, bayi BBLR terutama Bayi Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR)
Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR) dengan berat lahir 1000-1499 gam; dan Berat
memiliki risiko yang lebih besar terhadap Badan Lahir Ekstrem Rendah (BBLER) dengan
kelainan kongenital, gangguan perilaku, berat lahir <1000 gam.6 Berdasarkan
gangguan tumbuh kembang, serta peyebabnya, BBLR dapat dibagi menjadi BBLR
neurodevelopmental disorders di masa yang karena prematur dan BBLR karena Intra
akan datang. Risiko ini meningkat dengan Uterine Growth Restriction (IUG).9
menurunnya usia gestasi dan berat badan Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan
lahir.3,4 Efek jangka panjang ini dapat menjadi yang ditandai dengan pertumbuhan dan
beban bagi keluarga, masyarakat, dan negara perubahan fisik yang cepat disertai dengan
karena menurunnya kualitas hidup (Quality of perubahan dalam kebutuhan zat gizi.10 Berat
Life).5 badan bayi baru lahir dapat turun hingga 10%
Peningkatan berat badan merupakan dibawah berat badan lahir pada minggu
proses yang sangat penting dalam tatalaksana pertama disebabkan oleh ekskresi cairan
BBLR disamping pencegahan terjadinya ekstravaskular yang berlebihan dan
penyulit. Proses peningkatan berat badan bayi kemungkinan masukan makanan kurang. Berat
tidak terjadi segera dan otomatis, melainkan bayi harus bertambah lagi atau melebihi berat
terjadi secara bertahap sesuai dengan umur badan lagi pada saat berumur 2 minggu dan
bayi. Peningkatan berat yang adekuat akan harus bertumbuh kira kira 30 g/hari selama
sangat membantu pertumbuhan dan bulan pertama.7
perkembangan bayi secara normal di masa Tatalaksana untuk bayi BBLR harus
depan sehingga akan sama dengan dilakukan sedini mungkin sejak bayi masih
perkembangan bayi berat badan lahir normal.6 berada di Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
Berat badan bayi baru lahir dapat turun Hal terpenting dalam perawatan dini bayi BBLR
10% dibawah berat badan lahir pada minggu di NICU adalah pemberian nutrisi yang adekuat
pertama disebabkan oleh ekskresi cairan sehingga terjadi peningkatan berat badan pada
ekstravaskular yang berlebihan dan bayi BBLR.11 Pada bayi BBLR intervensi nutrisi
kemungkinan masukan makanan kurang. Berat yang paling optimal, yang dapat
bayi harus bertambah lagi atau melebihi berat mengoptimalkan pertumbuhan dan
badan lagi pada saat berumur 2 minggu dan perkembangan otak, adalah nutrisi protein
harus bertumbuh kira kira 30 g/hari selama tinggi post-natal secara cepat (immediate). Hal
satu bulan pertama.7 Peningkatan rata-rata ini dapat diperoleh dengan Total Parenteral
berat badan per minggu pada BBLR laki-laki Nutrition (TPN) dan Air Susu Ibu (ASI)
diharapkan minimal sebesar 250 gam terfortifikasi untuk membatasi extrauterin
sedangkan pada BBLR perempuan minimal growth restriction dan untuk mengejar
sebesar 200 gam per minggu.8 pertumbuhan post-term.12
Pemantauan peningkatan berat bayi Besarnya energi tambahan yang
muda khususnya yang lahir dengan BBLR dapat dibutuhkan untuk mengejar pertumbuhan
mengikuti gafik monitoring berat badan adalah 90-100 kkal/kg/hari. Asupan parenteral
menurut umur yang terdapat dalam buku yang dibutuhkan dihitung dari rasio tambahan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Gafik setelah menghitung tambahan pengeluaran
tersebut peningkatan berat badan dipantau energi yang tidak dapat dihindarkan (inevitable
per minggu selama 10 minggu. Gafik losses) dari konversi diet protein untuk protein
monitoring pada bayi muda juga dibedakan tubuh. Inevitable losses dari nitrogen
berdasarkan jenis kelamin seperti pada gafik diperkirakan sebesar 160 mg/kg/hari, setara
pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat dengan protein sebesar 1 g/kg/hari.
(KMS).8 Pengeluaran energi dari istirahat diperkirakan
sebesar 45 kkal/kg/hari pada bayi, dan
Isi pengeluaran energi untuk paparan dingin dan
Bayi BBLR adalah bayi dengan berat aktivitas fisik diperkirakan sebesar 15
badan lahir kurang dari 2500 gam. Berdasarkan kkal/kg/hari.13
derajatnya, bayi BBLR dibagi menjadi 3 Kebutuhan enteral didapatkan dari
kelompok, yaitu Berat Badan Lahir Rendah kebutuhan parenteral dengan menerapkan
(BBLR) dengan berat lahir 1500-2499 gam; koreksi untuk absorpsi inkomplit dari protein

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |152


Salsabila Septira dan Dian Isti Angraini | Nutrisi bagi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) untuk Mengoptimalkan Tumbuh
Kembang

(88%) dan energi (85%). Sebuah penelitian juga memiliki korelasi bermakna terhadap
17
mengemukakan bahwa kebutuhan energi penambahan berat badan bayi. Susu formula
tambahan untuk massa tubuh yang kurang BBLR mempunyai kandungan antara lain:
tidak boleh lebih dari 90–100 kkal/kg/hari. energi 24 kkal/oz; protein 2,2 g/100 mL; lemak
Lebih dari itu energi akan disimpan dalam 4,5 g/100 mL; karbohidrat 8,5 g/100 mL; dan
jaringan adiposa tetapi tidak dapat membantu kalsium 730 mEq/L.7
pertumbuhan massa tubuh.13 Bayi BBLR yang diberi susu formula BBLR
Secara umum pada 2 minggu pertama akan mengalami kenaikan berat badan dengan
post-natal, bayi hanya dapat memasukan rata rata 171,8 g/minggu pada satu bulan
nutrisi secara oral dalam jumlah sedikit, karena pertama. Bayi BBLR yang berumur 1-2 bulan
imaturitas dari sistem pencernaan. Pemberian mengalami kenaikan berat badan dengan rata
asupan oral dengan jumlah yang banyak dapat rata 242,4 g/minggu.18 Namun pemberian susu
mengakibatkan necrotizing enterocolitis.12 Air formula BBLR terlalu dini pada bayi BBLR dapat
Susu Ibu secara universal direkomendasikan meningkatkan tingkat kesakitan (morbiditas). 19
sebagai asupan nutrisi enteral utama pada bayi Selain ASI dan susu formula BBLR, bila
karena bermanfaat untuk kesehatan dan dibutuhkan nutrisi parenteral juga dapat
kesejahteraan seluruh bayi. ASI mengandung diberikan untuk mengoptimalkan tumbuh
kalori 747 kkal/L, zat besi 0,50 mg/L, protein kembang bayi. Dikarenakan imaturitas dari
10,6 g/L, seng 1,18 mg/L, karbohidrat 71 g/L, traktus gastrointestinal, maka administrasi
lemak 45,4 g/L, kolesterol 139 mg/L.7 ASI nutrisi tambahan harus bergantung pada rute
sangat bermanfaat karena di dalamnya parenteral. Walaupun demikian, ketika nutrisi
terdapat kandungan nutrisi yang penting disalurkan dengan cara parental, trophic
seperti long chain polyunsaturated fatty acids feeding (pemberian nutrisi enteral minimal)
(LC-PUFA) dan faktor-faktor neurotropik juga harus diberikan untuk mengembangkan
lainnya.14 Selain itu ASI juga dapat menurunkan maturitas traktus intestinal. Ketika maturitas
risiko infeksi, nocritizing enterocolitis dan telah sampai pada poin, dapat dilakukannya
alergi, dan memiliki efek positif untuk asupan enternal secara menyeluruh, nutrisi
perkembangan kognitif. Bayi juga parenteral diberhentikan.13 Salah satu strategi
mendapatkan keuntungan dengan adanya untuk memenuhi kebutuhan energi adalah
kontak langsung dengan ibu saat menyusui, mulai memberikan cairan infuse glukosa pada
sehingga dapat meningkatkan kestabilan saat lahir dengan kecepatan 4 mg/kg/menit
psikologi.15 dan kecepatan ditingkatkan per hari atau lebih
Kolostrum atau ASI yang keluar pada sering selama euglikemia masih terjaga.13
beberapa hari pertama kelahiran berwarna Asupan dini tinggi protein adalah
kuning kental, sangat kaya akan protein, dan landasan utama untuk pendekatan nutrisi yang
zat kekebalan tubuh atau immunoglobulin (IgG, baik. Memberikan lebih dari 2 g/kg/hari asam
IgA, dan IgM), mengandung lebih sedikit lemak amino (AA) sejak hari pertama kelahiran,
dan karbohidrat. Karbohidrat terbanyak dalam mencegah katabolisme protein dan
ASI adalah laktosa. ASI juga mengandung zat- keseimbangan negatif nitrogen, menginduksi
zat yang dapat membantu meningkatkan keseimbangan positif nitrogen, mendorong
kekebalan tubuh bayi seperti faktor bifidus, pertumbuhan protein, peningkatan berat
laktoferin, dan juga lisosom.16 Walaupun ASI badan, dan pertumbuhan. Hal itu juga
memiliki banyak manfaat, tetapi ASI saja tidak meningkatkan sekresi insulin endogen dan
cukup untuk mendukung pertumbuhan yang glukoneogenesis yang meningkatkan toleransi
optimal pada bayi dengan BBLR serta untuk glukosa dan mencegah terjadinya
perkembangan otak dan saraf. Oleh karena itu hiperglikemia. Asupan asam amino harus
multinutrisi pendukung seperti protein, ditingkatkan sampai 3,5–4 g/kg/hari di akhir
mineral, vitamin, dan lainnya sangat minggu pertama. Asupan ini dapat mendukung
direkomendasikan.14 penambahan berat badan dan pertumbuhan,
Selain ASI untuk megoptimalkan tumbuh serta meningkatkan neurodevelopmental.
kembang pada bayi BBLR diperlukan Karena sintesis protein adalah proses yang
pemberian susu formula BBLR. Sebuah membutuhkan energi, maka asupan dini asam
penelitian menunjukkan bahwa frekuensi amino tinggi harus dibarengi dengan emulsi
pemberian ASI ditambah susu formula BBLR lipid intravena.20

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |153


Salsabila Septira dan Dian Isti Angraini | Nutrisi bagi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) untuk Mengoptimalkan Tumbuh
Kembang

Selain pemberian nutrisi tersebut, pada


beberapa penelitian terakhir disebutkan bahwa Ringkasan
zat besi juga merupakan mikronutrien yang Bayi dengan BBLR adalah bayi yang
dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan mempunyai berat badan lahir kurang dari 2500
dan perkembangan bayi BBLR. Zat besi adalah gram. Tatalaksana untuk bayi BBLR harus
mikronutrien esensial yang memegang peran dilakukan sedini mungkin sejak bayi masih
penting dalam beragam fungsi seluler dan berada di NICU. Hal terpenting dalam
berbagai proses tubuh, termasuk pertumbuhan perawatan dini bayi BBLR di NICU adalah
dan perkembangan.21 pemberian nutrisi yang adekuat sehingga
Defisiensi zat besi pada bayi dapat terjadi peningkatan berat badan pada bayi
menyebabkan defisit neurodevelopmental, BBLR. Besarnya energi tambahan yang
penghambatan maturitas respon auditory dibutuhkan untuk mengejar pertumbuhan
brainstem, dan kelainan perilaku dan daya adalah 90-100 kkal/kg/hari.
ingat.22 Oleh karena itu, asupan zat besi yang Pemberian nutrisi untuk mengejar
cukup diikuti dengan mikronutrien lainnnya pertumbuhan bayi BBLR dapat dilakukan
merupakan hal yang penting untuk bayi. BBLR dengan pemberian ASI, susu formula BBLR, dan
rentan terkena anemia defisiensi besi karena nutrisi parenteral. Pemberian nutrisi parenteral
mereka memiliki cadangan zat besi saat lahir yang dapat diberikan adalah glukosa, protein,
yang kecil dan kebutuhan zat besi yang lebih lipid, dan zat besi. Setelah pemberian nutrisi
banyak dikarenakan pertumbuhan massa parenteral selesai untuk membantu
eritrosit yang lebih cepat dibandingkan dengan meningkatkan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan
bayi lahir normal.21 Sebuah penelitian maka diberikan ASI terfortifikasi sebagai ASI
menyarankan pemberian suplemen zat besi tambahan.
sebesar 2 mg/kg/hari.3
Setelah asupan parenteral sudah Simpulan
diberikan, asupan enteral dianggap Pemberian nutrisi yang tepat secara dini
bertanggung jawab untuk memenuhi seluruh dapat membantu mencegah gangguan tumbuh
kebutuhan nutrisi untuk mendukung kembang pada bayi dengan Berat Badan Lahir
pertumbuhan normal. Formula khusus dibuat Rendah (BBLR).
untuk bayi prematur agar tercapai nutrisi yang
adekuat. ASI tetap diberikan, tetapi khusus Daftar Pustaka
untuk bayi prematur ASI aja tidak cukup, oleh 1. Badan Pusat Statistik, Badan Koordinasi
karena itu diperlukan ASI terfortifikasi untuk Keluarga Berencanan Nasional,
meningkatkan konsentrasi nutrisi–nutrisi yang Departemen Kesehatan, dan Macro
dibutuhkan seperti protein, mineral, dan International. Survei Demografi dan
vitamin.13 Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: SDKI;
Fortifikasi ASI mengandung protein 2013.
bovine whey-predominant atau hidrolisat, 2. United Nations Children’s Fund and World
karbohidrat yang khususnya terdiri atas Health Organization. Low Birthweight:
polimer glukosa/maltodekstrin yang country, regional and global estimates.
mengandung natrium, kalsium, fosfor, New York: UNICEF; 2004.
magnesium, beberapa mikronutrien serta 3. Berglund SK, Westrup B, Hägglöf B,
vitamin. Dari Cochrane Reviews, didapatkan Hernell O, dan Domellöf M. Effects of iron
bahwa fortifikasi multikomponen ASI supplementation of LBW infants on
meningkatkan retensi nitrogen, memperbaiki cognition and behavior at 3 years.
pertumbuhan, serta kandungan mineral tulang. Pediatrics. 2013; 131(1):47–55.
Fortifikasi dimulai jika toleransi minum >100 4. Modi M, Saluja S, Kler N, Batra A, Kaur A,
mL/kgbb/hari atau bayi sudah mencapai Garg P, Suman P, et al. Growth and
pemberian minum secara penuh. Untuk nutrisi neurodevelopmental outcome of VLBW
yang optimal, bayi prematur membutuhkan infants at 1 year corrected age. Indian
asupan nutrisi 180 mL/kgbb/hari. Pemberian Pediatrics. 2013; 50(6):573–7.
Human milk fortifier atau ASI yang difortifikasi 5. WHO. Born too soon. Geneva: WHO;
umumnya dihentikan saat bayi akan pulang 2012.
dari perawatan rumah sakit.23 6. Putra IWGAE. Pengaruh perawatan

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |154


Salsabila Septira dan Dian Isti Angraini | Nutrisi bagi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) untuk Mengoptimalkan Tumbuh
Kembang

metode kanguru terhadap pencapaian European regions. BMJ Open. 2015;


berat normal pada bayi berat lahir rendah 5(1):1-2.
di Kabupaten Temanggung tahun 2011 16. Rahmawati dan Afrida. Pemberian ASI
[skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia; ekslusif pada bayi (0-6 bulan). Journal of
2012. pediatric nursing. 2014; 1(2):70–5.
7. Behrman RE, Kleigman RM, dan Arvin AM. 17. Manukiley, Christopher Alexander. Efek
Nelson: ilmu kesehatan anak. edisi ke-15. frekuensi pemberian air susu ibu (asi) +
Jakarta: EGC; 2012. susu formula bayi berat lahir rendah (bblr)
8. Suradi R, Rohsiswatmo R, Dewi R, terhadap pertambahan panjang badan
Endyarni B, dan Rustina Y. Perawatan bayi bblr di RSUD Abdul Moeloek [skripsi].
berat lahir rendah dengan metode Lampung: Universitas Lampung; 2015.
kanguru. Jakarta: HTA Indonesia; 2008. 18. Boyd C. a, Quigley M. a, dan Brocklehurst
9. Prabamurti PN, Purnami CT, dan Widagdo P. Donor breast milk versus infant formula
L. Analisis faktor risiko status kematian for preterm infants: systematic review and
neonatal di Kecamatan Losari Kabupaten meta-analysis. Archives of disease in
Brebes tahun 2006. Jurnal Promosi childhood. Fetal and neonatal edition.
Kesehatan Indonesia. 2008; 3(1):1–9. 2007; 92(1):F169–F75.
10. Notoatmodjo S. Ilmu kesehatan 19. Reeves A. a, Johnson MC, Vasquez, MM,
masyarakat: prinsip-prinsip dasar. Jakarta: Maheshwari A., dan Blanco CL. TGF-β2: a
Rineka Cipta; 2007. protective intestinal cytokine, is abundant
11. Mandy B. Belfort, Sheryl L. Rifas-Shiman, in maternal human milk and human-
Thomas Sullivan, Carmel T. Collins, derived fortifiers but not in donor human
Andrew J. McPhee, Philip Ryan, et al. milk. Breastfeeding medicine. Academy of
Infant growth before and after term: Breastfeeding Medicine. 2013; 8(6):496–
effects on neurodevelopment in preterm 502.
infants. Pediatrics. 2011; 4(128):e900-5. 20. Dino Gibertoni, Luigi Corvaglia, Silvia
12. Lafeber HN, Van De Lagemaat M, Vandini, Paola Rucci, Silvia Savini, Rosina
Rotteveel J, dan Van Weissenbruch M. Alessandroni, Alessandra Sansavini, et al.
Timing of nutritional interventions in very- Positive effect of human milk feeding
low-birth-weight infants: optimal during nicu hospitalization on 24 month
neurodevelopment compared with the neurodevelopment of very low birth
onset of the metabolic syndrome. weight infant. Italian Cohort Study. 2015;
American Journal of Clinical Nutrition. 10(137):2.
2013; 98(2):556–60. 21. Long H, Yi JM, Hu PL, Li ZB, Qiu WY, Wang
13. Ziegler EE. Meeting the nutritional needs F, Central B, et al. Benefits of iron
of the low-birth-weight infant. Annals of supplementation for low birth weight
Nutrition and Metabolism. 2011; infants: a systematic review. BMC
58(Suppl.1):8–18. Pediatrics. 2012; 12(1):99.
14. Koo W, Tank S, Martin S, dan Shi R. Human 22. Jin HX, Wang RS, Chen SJ, Wang AP, dan
milk and neurodevelopment in children Liu XY. 2015. Early and late Iron
with very low birth weight: a systematic supplementation for low birth weight
review. Nutrition Journal. 2014; 13(1):94. infants: a meta-analysis. Italian Journal of
15. Mercedes Bonet, Emanuela Forcella, Pediatrics. 2015; 41(1):16.
Béatrice Blondel, Elizabeth S Draper, 23. Aris Primadi. Pemberian ASI pada bayi
Rocco Agostino, Marina Cuttini, et al. lahir kurang bulan [internet]. Jakarta: IDAI;
Approaches to supportig lactation and 2013 [diakses tanggal 7 April 2016].
breastfeeding for very preterm infants in Tersedia dari: http://www.idai.or.id/
the NICU: a qualitive study in three

Majority | Volume 5 | Nomor 3 | September 2016 |155

Anda mungkin juga menyukai