Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH EKONOMI KERJASAMA INTERNASIONAL

(MEE, ILO, IFC, WHO, ADB)


A. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)

1. Pengertian
EEC atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) adalah lembaga kerja sama
ekonomi dan moneter yang lahir dari Perjanjian Roma (Treaty of Roma) pada tanggal
25 Maret 1957 tentang pendirian komunitas energi atom dan Masyarakat Ekonomi
Eropa (MEE).

2. Sejarah
Lembaga-lembaga tersebut pada tanggal 1 Juli 1967 bergabung menjadi satu
organisasi yaitu Masyarakat Eropa (ME) dan kemudian pada tahun 1993 menjadi Uni
Eropa (European Union).
Pada awalnya kegiatan Uni Eropa hanya terbatas di bidang perdagangan. Akan
tetapi sejalan dengan pertambahan anggota, kegiatan Uni Eropa berkembang tidak
hanya di bidang perdagangan tetapi dalam bidang yang lebih luas seperti perpajakan,
perindustrian, pertanian, dan politik.
Upaya ini dilanjutkan dengan membentuk pasaran bersama, yaitu sebuah
perjanjian untuk menghapus halangan terhadap mobilitas faktor produksi sesama
anggota Uni Eropa.

3. Tujuan Pembentukan
a. Integrasi Eropa dengan cara menjalin kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf
hidup, dan memperluas lapangan kerja;
b. Memajukan perdagangan dan menjamin adanya persaingan bebas serta
keseimbangan perdagangan antarnegara anggota;
c. Menghapuskan semua rintangan yang menghambat lajunya perdagangan
internasional;
d. Meluaskan hubungan dengan negara-negara selain anggota MEE.
Untuk mewujudkan tujuannya, MEE membentuk Pasar Bersama Eropa (Comman
Market ), keseragaman tarif, dan kebebasan bergerak dalam hal buruh, barang,
serta modal.

4. Negara-Negara Anggota MEE


Adapun anggota Uni Eropa terdiri atas 27 negara yaitu Irlandia, Inggris, Prancis,
Portugal, Spanyol, Italia, Yunani, Australia, Belgia, Luksemburg, Jerman, Belanda,
Denmark, Swedia, Finlandia, Polandia, Ceko, Hongaria, Slovenia, Siprus, Malta,
Slovakia, Latvia, Lithuania, Estonia, dan Portugal.

B. ILO (International Labor Organization)

1. Pengertian
International Labour Organization (ILO) atau Organisasi Buruh Internasional
adalah sebuah wadah yang menampung isu buruh internasional di bawah PBB. ILO
didirikan pada taun 1919 yang kantor pusatnya berada di Geneva, Switzerland, dan
diketuai oleh Juan Somavia.
ILO adalah satu-satunya badan Tree Partit PBB yang mengudang perwakilan
pemerintah, pengusaha dan pekerja untuk bersama-sama menyusun kebijakan-
kebijakan dan program-program lembaga. Lembaga ini melakukan kerjasama dengan
181 negara anggotanya, untuk memastikan bahwa standar-standar ketenagakerjaan ini
dihormati baik secara prinsip maupun praktiknya.

2. Sejarah
Sebab dan Akibat dari Perang Dunia I telah memberi satu pelajaran penting
tentang keadilan sosial yang menjadi masalah fundamental bagi terciptanya
perdamaian dunia. Perang besar itu membutuhkan perlengkapan dan senjata yang
begitu masif, sehingga negara-negara juga terus mendorong produktivitas dari
industri-industri yang dibutuhkan untuk keperluan peperangan.
Produksi yang masif tersebut pada akhirnya memaksa para buruh di setiap pabrik
untuk bekerja lebih keras dalam waktu yang lebih lama. Atau dengan kata lain,
perang dan produksi kebutuhan peperangan telah mengeksploitasi buruh. Belum lagi
dampak-dampak perang lainnya bagi masyarakat sipil, seperti korban jiwa,
pengungsian, atau juga kelaparan.
Dampak-dampak buruk dari perang inilah yang kemudian mendorong isi dari
Perjanjian Versailles tidak hanya sekadar berisikan perjanjian damai dan pelucutan
senjata, namun juga mendorong lahirnya badan-badan tingkat international yang salah
satunya adalah berdirinya Internasional Labour Organization (ILO). Pendirian ILO
merupakan cermin dari satu keyakinan bahwa perdamaian dunia yang abadi hanya
bisa dicapai jika didasarkan pada keadilan sosial.
Organisasi ini menjadi bagian PBB seletah pembubaran LBB dan pembentukan
PBB pada akhir Perang Dunia II. ILO muncul dan didirikan atas dasar keamanan,
pertimbangan kemanusiaan, politik dan ekonomi. Indonesia sendiri menjadi bagian
dari ILO pada tanggal 11 Juni 1950.

3. Tujuan Pembentukan
Tujuan utama ILO adalah mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong
terciptanya peluang kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial, serta
memperkuat dialog untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan
dunia kerja.
Tujuan umum lainnya adalah sebagai berikut :
a. Mencapai perdamaian abadi dengan terciptanya keadilan sosial
b. Meningkatkan perbaikan nasib kaum buruh dan keluarganya
c. Menciptakan stabilisasi di bidang ekonomi dan sosial

4. Anggota ILO
Anggota ILO terdiri 185 Negara dengan 9 perwakilan Negara, yakni Belgia,
Kuba, Cekoslowakia, Perancis, Italia, Jepang, Polandia, Inggris dan Amerika Serikat.

C. IFC (International Finance Coperation)


1. Pengertian
IFC adalah anggota Kelompok Bank Dunia dan bermarkas di Washington, DC.
IFC merupakan saham tujuan utama dari semua lembaga Kelompok Bank Dunia:
untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di negara-negara anggota negara-
negara berkembang.

2. Sejarah Pembentukan

3. Tujuan Pembentukan
IFC bertujuan untuk mendorong investasi/pertumbuhan sektor swasta yang
sustainable di negara-negara berkembang sebagai salah satu cara untuk mengurangi
kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagai bagian dari the
World Bank Group, IFC juga mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat di negara-negara berkembang anggotanya
Dalam memberikan bantuan pada negara-negara berkembang, IFC menganut
beberapa prinsip, sebagai berikut.
a. Tidak memberikan seluruh modal, tetapi hanya membantu menambah modal yang
sudah ada.
b. Tidak ikut dalam modal saham, tetapi hanya modal pinjaman.
c. Tidak ikut dalam kepengurusan.
d. Investasi hanya dalam usaha-usaha produktif.
e. Tidak akan membantu, jika perusahaan dapat memperoleh modal dengan syarat
yang lunak

D. WHO (World Health Organization)


1. Pengertian

Organisasi Kesehatan Dunia (bahasa Inggris: World Health Organization/WHO) adalah


salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional
dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB pada 7 April 1948. Direktur
Jendral sekarang adalah Margaret Chan (menjabat mulai 8 November 2006). WHO
mewarisi banyak mandat dan persediaan dari organisasi sebelumnya, Organisasi
Kesehatan, yang merupakan agensi dari LBB.

2. Sejarah pembentukan

Konstitusi WHO menyatakan bahwa tujuan didirikannya WHO "adalah agar semua
orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang paling memungkinkan". Tugas utama
WHO yaitu membasmi penyakit, khususnya penyakit menular yang sudah menyebar
luas.

WHO adalah salah satu badan-badan asli milik PBB, konstitusinya pertama kali
muncul pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama (7 April 1948) ketika diratifikasi (
Ratifikasi ) oleh anggota ke-26 PBB. Jawarharlal Nehru, seorang pejuang kebebasan
utama dari India, telah menyuarakan pendapatnya untuk memulai WHO. Aktivitas
WHO, juga sisa kegiatan Organisasi Kesehatan LBB (Liga Bangsa-bangsa), diatur
oleh sebuah Komisi Interim seperti ditentukan dalam sebuah Konferensi Kesehatan
Internasional pada musim panas 1946. Pergantian dilakukan melalui suatu Resolusi
Majelis Umum PBB. Pelayanan epidemiologi Office International d'Hygiène Publique
Prancis dimasukkan dalam Komisi Interim WHO pada 1 Januari 1947.

3. Tujuan

mencapai kesehatan maksimal bagi seluruh rakyat di dunia. Untuk mencapai tujuan
tersebut, WHO aktif melakukan tugas-tugas berikut ini:
 Bertugas menanggulangi kesehatan dengan cara membantu melakukan
pembatasan terhadap penyakit-penyakit menular
 Memberikan bantuan kesehatan kepada negara-negara yang membutuhkan
 Membantu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan ibu dan anak
 Mendorong dan membantu pelaksanaan penelitian-penelitian dalam bidang
kesehatan.
ADB

Bank Pembangunan Asia (bahasa Inggris: Asian Development Bank, disingkat ADB) adalah
sebuah institusi finansial pembangunan multilateral didedikasikan untuk mengurangi kemiskinan di
Asia dan Pasifik. Bank ini didirikan pada 1966 dengan 31 negara anggota dan kini telah berkembang
menjadi 63 negara.
Kantor pusatnya terletak di 6 ADB Avenue, Kota Mandaluyong, Metro Manila, Filipina.

tiga fungsi ADB secara luas: (i) menggabungkan pembiayaan, baik pinjaman maupun
hibah, dengan kekayaan pengetahuan yang dimiliki ADB pada proyek sektor infrastruktur
dan sosial; (ii) mendorong kebijakan yang baik melalui dialog, peningkatan kapasitas, dan
pinjaman berbasis kebijakan; serta (iii) menjadi katalis kerja sama dan persahabatan
regional.

Anda mungkin juga menyukai