Anda di halaman 1dari 55

KELOMPOK 4

Anggota:
1. Audri Lukita
2. Austra Heraduta
3. Farhan M. Prakasa
X MIPA 7 4. M. Akmal M
5. Nasywa Salwa R
6. Ni Jade Salsabila
7. Pandhega Wicak Y. A
8. Zahra Rahmatullaily
Renang
1. Gaya Dada
Beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh perenang renang gaya dada, antara
lain sebagai berikut:
Kedua tangan harus didorongkan ke muka bersama dari arah dada di bawah
permukaan air, lalu dikembangkan ke samping dan dibawa ke belakang
kembali dengan serempak dan simetris.
Badan harus tetap menelungkup dan kedua bahu sejajar dengan permukaan
air.
Kedua kaki ditarik bersama ke arah badan, lutut ditekukkan dan terbuka.
Sesudah itu dilanjutkan dengan kedua kaki digerakkan melingkar ke luar
dan dirapatkan kembali.Semua gerakan kaki harus serempak, simetris, dan
dalam bidang yang sama datar. Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dalam
bidang yang vertical tidak diperkenankan.
Menyentuh dinding pada waktu pembalikan atau finis harus dilakukan
dengan kedua tangan secara serempak dan sama tinggi dan dengan kedua
bahu dalam sikap mendatar.
Berenang di bawah permukaan air dilarang, kecuali untuk satu kali gerakan
lengan dan satu kali gerakan kaki sesudah start dan pembalikan.
Ketentuan renang gaya dada, antara lain:
Mulai dari dayungan tangan pertama sesudah start atau pembalikan posisi
badan tetap telungkup dan kedua tangan segaris dengan permukaan air.
Gerakan kedua tangan harus serempak dan dalam bidang horizontal tanpa
gerakan bergantian.
Kedua tangan harus didorongkan ke depan bersama-sama dari dada dan
harus ditarik ke belakang di bawah permukaan air, kecuali pada waktu start
atau pembalikan.
Gerakan kedua kaki harus serempak dan dalam bidang horizontal tanpa
gerakan bergantian.
Gerakan kaki dengan tendangan beralun seperti lumba-lumba tidak
diperkenankan.
Pada waktu pembalikan atau finis harus dilakukan dengan kedua tangan
secara bersamaan, baik di atas atau di bawah permukaan air. Kedua bahu
harus tetap dalam posisi horizontal.

2. Gaya Punggung
Sebelum aba aba Start (setelah peluit panjang wasit), para perenang harus
berjajar didalam air mengahdap dinding tempat start, dengan kedua tangan
berpegang pada pegangan start. Dilarang berdiri didalam atau diatas parit
(Gutter), ataupun menekukkan jari kaki diatas bibir parit (Gutter).
Pada isyarat Start dan setelah melakukan pembalikan, perenang harus
bertolak dari dinding kolam dan harus berenang telentang selama
perlombaan, kecuali saat melakukan pembalikan seperti yang dimaksud
dalam posisi normal telentang bisa termasuk gerakan badan berguling,
tetapi tidak boleh sampai 90 derajat dari tegak lurus (Horizaontal). Posisi
kepala tidaklah menjadi pertimbangan.
Sebagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air selama
perlombaan. Tetapi diperbolehkan sama sekali berada dibawah permukaan
air (tenggelam) saat melakukan pembalikan dan sepanjang maksimal 15
meter setelah melakukan Start maupun setelah melakukan tiap pembalikan.
Pada jarak tersebut (15 M) kepala harus sudah memecah permukaan air.
Saat melakukan pembalikan harus ada bagian dari tubuh perenang yang
menyentuh dinding pada waktu pembalikan bahu boleh berbalik melebihi
Vertikal sampai kedada dimana setelah itu satu gerakan berlanjut sebelah
tangan atau satu gerakan berlanjut yang bersamaan kedua belah tangan
untuk memulai pembalikan. Bila badan telah meninggalkan posisi
telentang, setiap gerakan kaki atau tarikan tangan haruslah merupakan
lanjutan gerakan pembalikan (bukan gerakan baru). Perenang harus sudah
ke posisi telentang bila lepas/ meninggalkan dinding.
Pada saat finish perenang harus menyentuh dinding dalam posisi telentang
pada lintasan masing masing.

3. Gaya Bebas
Perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke
arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk
naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya
ganti estafet).
Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks
dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.
Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum
ada aba-aba.
Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan
diam.

4. Gaya Kupu-Kupu
Perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke
arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk
naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya
ganti estafet).
Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap diteriakkan oleh
wasit start.
Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum
ada aba-aba.
Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan
diam.
5. Pakaian
Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang
disetujui dalam perlombaan renang.Perenang dibolehkan memakai topi renang dan
kacamata renang. Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan
kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang
normal.Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat
memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya
sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sebagainya.

Senam
1. Senam Lantai
Kejuaraan beregu (Kompetisi I)
- Setiap regu terdiri dari 6 (enam) pesenam putera/puteri.
- Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera 6(enam)
alat, puteri 4 (empat) alat.
- Juara beregu (Kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak,
dari jumlah 5 (lima) pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk
rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.
-Nilai maksimum untuk putera adalah : 12 nomor pertandingan x 50 = 600
(wajib dan pilihan) 6 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
-Nilai maksimum untuk puteri adalah : 8 nomor pertandingan x 50 = 400
(wajib dan pilihan) 4 nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
Kejuaraan perorangan serba bisa (Kompetisi II)
Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau
1/3 dari jumlah peserta.
Dibatasi 3 (tiga) pesenam dari tiap negara/daerah
Hanya melakukan rangkaian pilihan :
*untuk putera 6 (enam) alat
*untuk puteri4 (empat) alat
Juara perorangan serba bisa (Kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah
nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada Kompetisi I (wajib & pilihan),
ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat.
Nilai maksimum untuk putera = 120
Nilai maksimum untuk puteri = 80

Kejuaraan perorangan per alat (Kompetisi III)


Peserta finalis diambil dari 8 (delapan) pesenam terbaik dari hasil kompetisi
I pada alat tersebut.
Dibatasi 2 (dua) pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 (tiga) alat
yang boleh diikuti oleh seorang pesenam
Hanya melakukan rangkaian pilihan :
*untuk putera 6 (enam) alat
*untuk puteri 4 (empat) alat
Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah
nilai terbanyak dari nilai
rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai
kompetisi III pada
masing-masing alat.
Nilai maksimum untuk putera maupun puteri = 20

2. Senam Ketangkasan
Pada setiap regu yang ada mempunyai 6 pesenam putera ataupun putri.
Setelah itu dalam regu ini terdiri dari rangkaian wajib dan juga rangkaian
pilihan, dimana pada putera mempunyai 6 alat dan puteri memiliki 4 alat.
Juara beregu adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah 5
pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkai yang wajib dan
pilihan.
Peraturan umum kedua adalah mengenai kejuaraan perorangan serba bisa,
dimana pada hal ini peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari
hasil kompetisi yang pertama tadi, atau 1/3 dari jumlah peserta yang
mengikuti senam lantai ini. Kemudian peserta dibatasi dari tiap Negara
ataupun daerah. Juara dari perorangan serba bisa ini sendiri adalah pesenam
dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I,
ditambah dengan nilai kompetisi II pada selurut alat yang digunakan.
Peraturan umum yang terakhir adalah mengenai kejuaraan perorangan per
alat, pada peraturan ini sendiri peserta finalis diambil dari 8 pesenam terbaik
dari hasil kompetisi I pada alat tersebut. dibatasi oleh dua pesenam dari tiap
Negara atau daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti pesenam. Juaranya
sendiri adalah dari rata-rata kompetisi I ditambah dengan kompetisi III ini
dari masing-masing alat.

3. Senam Aerobik
Aturan latihan senam aerobik tersebut adalah sebagai berikut:
Pemanasan (warming up) adalah persiapan emosional, psikologis, dan fisik
untuk melakukan latihan. Tujuan latihan pemanasan adalah menaikkan
denyut jantung secara berangsur-angsur, mempersiapkan otot-otot dan
persendian, meningkatkan suhu inti tubuh, meningkatkan sirkulasi cairan
tubuh, dan mempersiapkan diri secara psikologis dan emosional.
Gerakan inti merupakan gerakan yang telah aktif dengan mengikuti alur
tertentu. Gerakan inti bertujuan untuk menguatkan otot-otot tubuh dan
melatih koordinasi gerak antaranggota tubuh.
Gerakan pendinginan bertujuan untuk mengembalikan frekuensi denyut
jantung supaya kembali mendekati normal. Pelaksanaan gerakan dilakukan
secara bertahap dari intensitas tinggi ke intensitas yang rendah.
4. Senam Artistik
Kejuaraan beregu (Kompetisi I)
Setiap regu terdiri dari 6 (enam) pesenam putera/puteri
Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera 6
(enam) alat, puteri 4 (empat) alat.
Juara beregu (Kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak, dari
jumlah 5 (lima) pesenamterbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian
wajib dan rangkaian pilihan.
Nilai maksimum untuk putera adalah: 12 nomor pertandingan x 50 =
600 (wajib dan pilihan) 6 nomorpertandingan x 50 = 300 (pilihan)
Nilai maksimum untuk puteri adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400
(wajib dan pilihan) 4 nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan)

Kejuaraan perorangan serba bisa (Kompetisi II)


Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi
I, atau 1/3 dari jumlah peserta.
. Dibatasi 3 (tiga) pesenam dari tiap negara/daerah
Hanya melakukan rangkaian pilihan:
a. untuk putera 6 (enam) alat
b. untuk puteri 4 (empat) alat
Juara perorangan serba bisa (Kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah
nilai terbanyak dari nilairata-rata pada Kompetisi I (wajib & pilihan),
ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat.
Nilai maksimum untuk putera = 120
Nilai maksimum untuk puteri = 80

Kejuaraan perorangan per alat (Kompetisi III)


Peserta finalis diambil dari 8 (delapan) pesenam terbaik dari hasil
kompetisi I pada alat tersebut.
.Dibatasi 2 (dua) pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 (tiga) alat
yang boleh diikuti oleh seorang pesenam
Hanya melakukan rangkaian pilihan:
a. untuk putera 6 (enam) alat
b. untuk puteri 4 (empat) alat
Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah
nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan)
ditambah dengan nilai kompetisi III pada masing-masing alat.

Atletik
1. Estafet 1600 m
Garis selebar 5cm harus ditarik melintang lintasan guna memberi tanda jarak tahapan lari
dan menunjukan suatu batas.
Garis 5cm yang harus dibuat melintang pada 10m sebelum garis lari tersebut, guna
menunjukkan lokasi zona pergantian tongkat dimana harus dimasukkan dalam pengukuran
zona pergantian tersebut.
Dalam lomba 1600m, lari putaran pertama hingga ke empat harus dilarikan pada lintasan
terpisah atau masing-masing sepanjang 100m dari batas start.
Pada pergantian tongkat pertama yang dilakukan oleh si atlet pelari tetap ada pada lintasan
masing-masing sesuai dengan urutan yang ditentukan saat di lapangan dengan melihat
siapa yang lebih dulu melewati jarak 200m saat akan masuk tikungan kedua dalam lintasan.
Pelari kedua tidak diizinkan mulai berlari di luar daerah zona pergantian tongkatnya dan
harus mulai start dari dalam zona ini. Begitu juga bagi pelari ke tiga dan ke empat harus
mulai berlari dari dalam zonanya sendiri.
Pelari ke dua di tiap regu (estafet) boleh meninggalkan lintasannya segera setelah mereka
melewati tanda keluar dari tikungan pertama 100m dari garis start yang diberi tanda dengan
garis 5cm lebar melintang lintasan dan dengan sebuah bendera setinggi 1,5m ditempatkan
di setiap sisi lintasan.
Start yang digunakan adalah start melayang
Check Mark Apabila estafet dilarikan pada jalur yang terpisah, pelari boleh memasang
tanda pada lintasan pada jalurnya sendiri, dengan menempelkan pita rekat pada lintasannya
sendiri, tetapi bukan dengan kapur atau bahan lain. Untuk lintasan gravel atau rumput,
pelari boleh membuat tanda dengan menggores lintasan pada jalurnya sendiri. Tidak boleh
menggunakan tanda-tanda yang lain.
Tongkat Estafet

- -Tongkat harus dibawa ditangan selama lomba. Bila jatuh harus diambil oleh atlet
yang menjatuhkannya. Dia boleh meninggalkan lintasannya untuk mengambil
tongkat yang jatuh, asalkan proses pengambilan ini tidak merintangi atlet lain dan
jatuhnya tongkat tidak harus menghasilkan suatu diskualifikasi.
- -Dalam semua lari estafet, tongkat estafet harus diberikan dari tangan ke tangan di
dalam zona pergantian tongkat. Pemberian tongkat ini dimulai apabila tongkat
pertama kali disentuh oleh tangan pelari penerima dan berakhir kalau tongkat sudah
ada di tangan pelari penerima, yang dimaksud dengan di dalam zona pergantian
tongkat hanya ditentukan oleh posisi tongkat dan ditentukan oleh posisi badan atau
anggota badan si pelari.
- -Posisi tangan pemberi tongkat menghadap kearah penerima tongkat dengan
menggunakan tangan sebelah kanan atau kiri. Begitu pula dengan tangan yang
menerima tongkat.
- -Pelari kedua dan seterusnya diperbolehkan menunggu dan mengambil tongkat dari
pelari sebelumnya 10 meter dari garis start.
Konstruksi tongkat :
Tongkat estafet harus dibuat dari pipa halus berlubang di tengah, terbuat dari kayu atau
metal atau bahan lainnya dalam satu potong dengan panjang max. 30cm dan min. 28cm.

Keliling pipa ini antara 12-13cm, sedangkan berat pipa tidak boleh kurang dari 50 gram.
Tongkat estafet harus berwarna agar mudah dilihat dari kejauhan selama dibawa lari.
Pelari II, III, dan IV pada event 1600m, atas petunjuk juri harus menempatkan diri pada
posisi menunggu dalam urutan yang sama seperti anggota team regunya pada saat mereka
mencapai 200m (setengah lintasan yang harus ditempuhnya). Sekali pelari yang datang
telah melewati titik ini, pelari-pelari yang menunggu harus tetap memelihara urutan
merekadan tidak boleh menukar posisi pada permulaan atau menjelang zona pergantian
tongkat.
Pelari sesudah memberikan tongkat harus tetap berada di lintasannya atau petak
pergantiannya sampai lintasan aman guna menghindari gangguanterhadap pelari lain. Bila
seseorang pelari dengan sengaja menghalangi pelari dari regu lain yang berlari di luar
posisi atau lintasan ini, dan dapatdikenakan diskualifikasi bagi regunya.
Memberi bantuan dengan jalan mendorong pelari atau dengan jalan lain akan berakibat
diskualifikasi.
Sekali perlombaan estafet dimulai , hanya ada dua orang tambahan atlet dapat digunakan
sebagai pengganti dalam susunan regu untuk babak berikutnya. Penggantian pelari dalam
nomor estafet beregu dapat dilakukan dari daftar atlet yang telah didaftarkan untuk
perlombaan ini. Susunan suatu regu dan urutan lari harus diumumkan secara resmi sebelum
start dari tiap babak. Sekali seorang altet yang telah start dalam babak terdahulu, telah
diganti oleh pengganti, dia tidak boleh kembali masuk ke dalam regunya
PESERTA
- Peserta wajib mengenakan pakaian dan sepatu yang sesuai dalam engikuti pertandingan
(Celana training/pendek diperbolehkan).
- Peserta diberikan dua buah nomor peserta yang dikenakan di dada dan di punggung dengan
jelas.(Nomor punggung dan dada disediakan panitia)
- Saat pertandingan dilakukan pada lintasan yang telah ditentukan diatas.
- Menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh panitia. Seperti start block dan tongkat
estafet.
- Tidak ada pergantian pemain dalam hingga final (Hanya 4 pemain utama).

OFFICIAL PERLOMBAAN INTERNASIONAL


- Wasit
Peringatan kepada atlet peserta dapat ditunjukkan dengan mengeluarkan kartu kuning dan
pengusiran atau pemberhentian dari perlombaan dengan kartu merah.
- Juri
Para juri harus menempatkan diri pada sisi yang sama dari lintasan, minimal 5m dari dan segaris
dengan garis finis sehingga dapat melihat garis dengan jelas dan harus menentukan urutan peserta
terhadap waktu
- Pengawas Lintasan
Memiliki tugas untuk mengawasi peserta dari dekat dan dalam hal terjadi suatu kesalahan atau
pelanggaran peraturan oleh seorang peserta, pengawas lintasan wajib memberi isyarat atau laporan
kepada wasit dengan mengangkat bendera merah sebagai tanda.

- Pencatat Waktu
Para pencatat waktu harus duduk segaris dengan garis finis. Pencatatan dilakukan dengan bantuan
stopwatch.
- Penilaian
Dalam suatu pelombaan hasilnya ditentukan dengan suatu penilaian yang harus disetujui oleh
semua pihak sebelum pertandingan dimulai.
- Diskualifikasi
Jika seorang atlet di diskualifikasi dalam suatu perlombaan, surat keterangan harus dibuat pada
hasil resmi yang menjelaskan pelanggarannya terhadap peraturan

2. Lempar Cakram
Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar
tanpa menginjak garis lingkaran.
Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi
berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.
Pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak
boleh menyentuh bagian atasnya.
Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang
terdekat ketepi dalam balok.
Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali,
kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final).
Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung
final.
Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai.
Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya, bagian dalam terbuat dari semen,
aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam harus datar
lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi lingkaran.
Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m, tebal besi lingkaran
lempar 6 mm dan harus dicat putih.
Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75 cm pada
kedua sisi lingkaran

3. Tolak Peluru
Tolakan peluru yang dilakukan oleh peserta dianggap gagal (diskualifikasi), jika :
- Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah.
- Menyentuh balok batas sebelah atas.
- Menginjak garis lingkaran lapangan.
- Peluru diletakkan di muka dada atau belakang kepala.
- Peluru jatuh di luar sektor lingkaran.
- Menyentuh tanah di luar lingkaran.
- Keluar lingkaran sebelum peluru menyentuh lantai.
- Keluar lingkaran di daerah lemparan (Area tolakan).
- Dipanggil selama 3 menit belum menolak.
- Peserta gagal melempar setelah 3 kali lemparan.
- Menggunakan dopping (upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat).

Juri Tolak Peluru


Dalam Perlombaan tolak peluru Untuk menentukan pemenang perlu adanya juri untuk
memutuskan pemenangnya atau sah tidaknya tolakan peluru dilakukan. Setiap juri memiliki
penguasaan peraturan perlombaan dan pertandingan untuk menunjang kelancaran jalannya
perlombaan dalam tolak peluru. Juri dalam perlombaan tolak peluru berjumlah 3 orang, yaitu juri
1, juri 2, dan juri 3. Setiap juri memiliki tugas dan wewenang yang berbeda-beda. Berikut ini tugas
dan wewenang setiap juri.
- Juri 1
Juri 1 bertugas mengawasi kesalahan tangan dan kaki yang terjadi pada sisi dekat dengannya saat
masuk lingkaran. Juri 1 juga bertugas memanggil peserta dan mengukur hasilnya hasil lemparan
peserta.
- Juri 2
Juri 2 bertugas untuk memutuskan bahwa lemparan tersebut sah atau tidak menggunakan bendera.
Berkenaan dengan kesalahan kaki yang terjadi pada bagian atas papan penahan dan lingkaran-
lempar pada sisi papan penahan seperti menginjak garis lingkaran lapangan atau tidak.
- Juri 3
Juri 3 bertugas untuk menentukan tempat jatuhnya peluru, dengan cara menancapkan paku atau
bendera kecil tempat peluru tersebut jatuh. Juri akan berada di samping kanan area lemparan jika
peserta menggunakan tangan kidal, jika menggunakan tangan kanan berarti juri berada di kiri.
Untuk peraturan tolak peluru terdiri dari 3 yaitu : syarat sarana dan prasarana, peraturan permainan
tolak peluru, dan juru tolak peluru. Syarat sarana dan prasarana juga termasuk peraturan olahraga
tolak peluru seperti : syarat lapangan, berat bola peluru, dan menggunakan sepatu yang dianjurkan.

4. Lempar Lembing
Lembing harus dipegang pada tempat pegangan.
Lemparan sah bila mata lembing menancap atau menggores tanah di sektor lemparan.
Lemparan tidak sah bila sewaktu melampar, atau garis 1,5 meter menyentuh tanah di
depan lengkung lemparan.
Sekali mulai melempar, tidak boleh memutar badan sepenuhnya, sehingga punggung
menghadap ke arah lengkung lemparan.
Lemparan harus dibuat lewat di ata bahu.
Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar
cakram.
Peserta boleh melakukan lemparan 3 kali. Penilaian diambil yang terjauh

5. Lari Jarak Pendek


Peraturan

- Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukan dengan sebuah garis selebar 5 cm siku
siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus diukur dari tepi garis start
ke tepi garis fnish terdekat dengan garis start

- Aba aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah : bersedia, siap dan
ya atau bunyi pistol.
- Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba aba ya atau bunyi pistol yang
ditembakkan ke udara.
- Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan ( maksimal 3 kali
kesalahan )
- Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan 4 tahap, yaitu babak pertama,
babak kedua, babak semi final, dan babak final.
- Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang I dan II tiap heat
berhak maju ke babak berikutnya.

Diskualifikasi atau Hal-hal yang Dianggap Tidak Sah


Hal-hal yang dianggap tidak sah dalam lari jarak pendek yaitu :
a. Melakukan kesalahan start lebih dari 3 kali
b. Memasuki lintasan pelari lain
c. Mengganggu pelari lain
d. Keluar dari lintasan
e. Terbukti memakai obat perangsang

Petugas atau Juri dalam Lomba Lari


Petugas atau juri dalam lomba lari jarak pendek terdiri atas :
a. Starter, yaitu petugas yang memberangkatkan perlari
b. Recall Starter yaitu petugas yang mengecek atau mengabsen para pelari
c. Timer yaitu petugas pencatat waktu
d. Pengawas lintasan yaitu petugas yang berdiri pada tempat tertentu dan bertugas
mengawasi pelari apabila melakukan kesalahan dan pelanggaran
e. Juri kedatangan yaitu petugas pencatat kedatangan pelari yang pertama sampai
dengan terakhir dan menentukan ranking / urutan kejuaraan
f. Juri pencatat hasil yaitu petugas pencatat hasil setelah pelari memasuki garis finish

6. MARATHON
Peraturan yang lintasannya alam
Jalur perlombaan:
Jika jalur yang akan ditempuh pelari merupakan alam terbuka atau ladang, harus
diperhatikan dan dijaga supaya tak ada lintasan yang memungkinkan sang atlit bisa memotong
jalan.
Ketika membuat zona lintasan, seyogyanya harus menghindari area yang bisa
membahayakan si atlit seperti jurang terjal, semak belukar yang banyak bintang buas, dsb.
Pasanglah tanda penunjuk arah untuk dijadikan pemandu bagi para atlit, dan di kiri dan
kanan dibuatkan pembatas lintasan.

Sebelum melakukan start, jalur perlombaan tersebut harus diumumkan terlebih dahulu
kepada para peserta lomba supaya mereka bisa mendapatkan gambaran area yang akan mereka
lalui. Jika lintasan dibuat elips atau lingkaran, dianjurkan dalam satu kali putaran tidak kurang dari
2.200 meter.
Juri akan menentukan pemenangnya sebagai berikut:
Untuk peserta perorangan, maka atlit yang memiliki catatan waktu yang terendah akan
dinobatkan sebagai pemenang.
Untuk peserta beregu/ kelompok, hitungan waktu akan dijumlahkan dan pemenang akan
diambil dari kelompok peserta yang memiliki pasangan waktu terendah.
2. Peraturan Lintasan di jalan raya
Jarak yang sudah ditetapkan dalam aturan internasional adalah sebagai berikut:
Kelas pertama: 15 km, 20 km, 21, 100 km (setengah jarak marathon)
Kelas kedua: 25 km, 30 km, 42,195 km.
Untuk kelompok beregu jarak tempuh dapat diatur sebagai berikut: pelari pertama dengan
jarak tempuh 5 km, kedua dengan jarak tempuh 10 km, begitu selanjutnya sampai yang terakhir
dengan jarak tempuh 7,195 km.

7. PANAHAN
Nomor Olahraga Panahan
- Nomor Tradisional, busur terbuat dari kayu utuh. Olaraga yang dilakukan panahan
Outdoor. Dilakukan dalam posisi duduk, target menyesuaikan.
- Nomor Nasional,busur terbuat dari kayu dan bambu, peraturan lainnya sama dengan nomor
Internasional.
- Nomor Internasional, busur terbuat dari bahan sintesis.
- Selanjutnya dibedakan lagi menurut jenis lapangannya yaitu indoor atau outdoor. Pada
nomor internasional dibedakan lagi menurut jenis busurnya yaitu nomor recurve dan
nomor compound.
Peraturan Olahraga Panahan
Recurve, Compound dan standar Bow: Untuk jarak jauh menembakkan 6 anak panah, sebnyak 6
seri. Jadi total hasilnya dikalikan 6. Dan untuk jarak 50 dan 30 meter, harus menembakkan anak 3
anak panah dikali 12. Penilaian ini berlaku untuk semua ronde.
Lapangan Olahraga Panahan
Lapangan panahan melibatkan pemotretan di berbagai sasaran (dan sering yang ditandai ) jarak
salah satu tujuan dari lapangan panahan adalah untuk meningkatkan teknik dan kemampuan yang
di perlukan untuk blowhunting yang lebih realistis di luar pengaturan.

8. ANGKAT BESI
Peraturan umum dalam olahraga angkat besi yaitu :

Untuk tujuan taruhan, para partisipasi akan diberikan Emas, Perak dan Peruggu pada upacara
medali dimana akan dianggap sebagai pemenang juara Pertama, kedua dan ketiga.
Posisi podium akan dihitung sebagai hasil resmi, meskipun ada didiskualifikasi yang menyusul
atau adanya perubahan hasil.

Di head to head, kedua peserta harus memulai bertarung untuk taruhan bertahan. Jika permainan
ditinggalkan, ditangguhkan atau ditunda dan gagal dilanjutkan setelah 12 jam dari mulainya waktu
asli, dan hasil yang berdiri akan dianggap batal dan semua taruhan akan dibatalkan, kecuali secara
jelas dinyatakan dibawah ini atau dalam aturan individual jenis taruhan. Keputusan perusahaan
untuk membatalkan semua taruhan dimana peristiwa tersebut adalah final meskipun adanya
keputusan resmi oleh wasit pertandingan atau otoritas pemerintahan yang relevan.
Jika permainan dimulai sebelum jadwal permainan, hanya taruhan yang ditempatkan sebelum
permainan dimulai akan dianggap sah. Taruhan yang ditempatkan setelah permainan dimulai akan
dianggap batal. Jenis taruhan In-Play tidak termasuk.
Taruhan akan diselesaikan dengan segera sesuai dengan hasil resmi I.W.F di akhir acara bahkan
tanpa menghadiri upacara medali.

9. LOMPAT TINGGI
Mistar Lompat
Mistar dapat dibuat dari metal atau kayu, berbentuk bulat atau segitiga dengan diameter minimum
25 mm dan maksimum 30 mm, dengan permukaan yang datar/rata pada kedua ujung yang berguna
untuk meletakkan pada papan penopang. Panjang mistar minimal 3.64 m dan maksimal 4.00 m,
berat maksimal 2.2 kg.
Lintasan Awalan dan Tempat Tolakan Kaki
Panjang awalan tidak terbtas, dengan panjang minimal 5 m.
Tiang Lompat
Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, mudah
memasang/menaikkan mistar dengan 5 cm atau 10 cm.
Tempat Mendarat
Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa pengalas
lompatan.
Peraturan Lain
Sebelum perombaandimulai, juri akan mengummkan tinggi mistar pertama dan kenaikan mistar.
seorang pelompat boleh memulai melompat pada ketinggian mistar yang diinginkan di atas tinggi
mistar minimal/pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-turut, si pelompat tidak berhak
meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat tinggi harus dilakukan oleh satu kaki.

Peserta
Peserta dapat berlomba tanpa atau memakai spikes dengan sol yang tidak boleh tebal lebih dari 13
mm. Giliran pelompat diberikan 1,5 menit setiap lompatan . Bila tejadi lompatan yang sama (tie),
peserta dengan lompatan terkecil pada ketinggian dimana tie terjadi, dia pemenangya. Bila tie ini
masih sama, peserta dengan jumlah yang gagal terkecil dari perlombaan, dia yang menang. Bila
masih sama peserta yang jumlah lompatannya terkecil dari seluruh perlombaan dia menang. Bila
masih sama dan ini berkenan dengan penentuan 1 juara, harus bertanding lagi (jump off). Setiap
peserta yang terlibat tie untuk menentukan diberi hak melompat satu kali lagi pada ketinggian yang
ia gagal. Dan bila tidak ada keputusan, mistar akan diturunkan setiap 1 cm setiap lompatan, sampai
tie ini dapat dipecahkan.

10. LOMPAT JAUH


Lintasan awalan lompat jauh lebar minimum 1,22 m dan panjang 45 m.
Panjang papan tolakan 1,22; lebar 20 cm dan tebal 10 cm.
Pada sisi dekat dengan tempat mendarat harus diletakkan papan plastisin untuk mencatat
bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak. Papan tolakan harus dicat putih dan harus
datar dengan tanah dan harus ditanam sekurang-kurangnya 1 meter dari tepi depan bak
pasir pendaratan.
Lebar tempat pendaratan minimum 2,75 m jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat
lompatan minimal 10 m.
Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar dengan sisi atas
papan tolakan.f. Bila peserta perlombaan lebih dari 8 orang, setiap peserta diperbolehkan
melompat 3 kali giliran dan 8 pelompat dengan lompatan terbaik, dapat melompat 3 kali
lagi untuk menentukan pemenang. Bila peserta hanya 8 orang atau kurang, semua peserta
harus melompat 6 kali giliran. Semua lompatan diukur dari titik bebas terdekat di bak
pasir/pendaratan yang dibuat oleh setiap bagian badan ke garis tolakan dalam posisi siku-
siku terhadap garis tolakan tersebut. Peserta diberi waktu (1 giliran) lompat hanya selama
1,5 menit. Lompatan yang sama (tie) ditentukan dengan melihat hasil lompatan terbaik
kedua, bila nasih sama (tie) dilihat lompatan terbaik ketiga, bila masih sama (tie) dilihat
lompatan terbaik keempat dan seterusnya, sampai diketahui pemenangnya.

11. LOMPAT GALAH


Panjang keseluruhan mistar lompat harus 4,00 meter pada lompat tinggi dan 4,50 meter pada
lompat galah. Berat max mistar lompat harus 2 kg pada lompat tinggi dan 2,25 kg pada lompat
galah. Diameter atau garis tengah pada bagian mistar yang bulat haruslah 30 mm. Mistar lompat
harus terdiri dari 3 bagian batang silinder dan 2 buah ujung mistar yang masing-masing 30-35 mm
lebar dan 15-20 cm panjang untuk maksud meletakkanya pada tiang lompat
Panjang minimum jalur ancang-ancang haruslah 15 meter kecuali dalam perlombaan berdasar
pasal 1.1 a), b), dan c) dimana panjang minimumnya adalah 20 meter, bila kondisinya mengijinkan
panjang minimum adalah 20 meter. Kemiringan keseluruhan maksimum jalur ancang-ancang dan
tempat bertolak atau bertumpu harus tidak melebihi 1:250 dalam arah ke pusat mistar lompat.
Daerah tempat bertolak atau bertumpu harus datar.
Untuk membantu meng-implementasikan peraturan, suatu garis putih lebar 50mm harus
diletakkan dengan titik 3m di luar tiap-tiap tiang, sisi yang lebih dekat ke garis diletakkan
sepanjang bidang yang lebih dekat dengan sisi tiang lompat.

12. JALAN CEPAT


Peraturannya mengehendaki tidak terputusnya kontak antara kaki pejalan dengan tanah ,
misalnya kaki depan harus menginjak tanah sebelum kaki belakang (dorong) lepas /
terpisah dari tanah.
Peraturan menghendaki pula agar lutut kaki penopang harus tetap lurus pada waktu phase
menumpu
Lengan dan bahu tidak harus diangkat terlalu banyak selama bergerak maju.d. Kaki harus
bergerak sepanjang garis lurus , jangan dibiarkan memotong garis bayangan jalan.
Si atlet harus menjaga tubuhnya tegak / vertikal , atau condong ke depan sedikit sampai 5
derajat.
Pinggul agar dipelihara tetap rendah dan dibawah selama berjalan , hindarkan gerak ke
samping yang berlebihan.

13. LARI GAWANG


Semua peserta lari gawang harus berlari pada jalurnya maing-masing mulai dari start
sampai memasuki garis finish.
Peserta lari gawang yang menarik kakinya di luar bidang horizontal di atas gawang pada
saat melompati gawang rintangan atau melompati gawang yang tidak berada di lintasan
larinya sendiri, atau menurut pendapat wasit dengan sengaja menjatuhkan gawang
dengan tangan di diskualifikasi.
Dalam perlombaan lari gawang, jumlah gawang yang harus dilewati oleh setiap pelari ada
10 gawang. Baik untuk lari gawang 100 meter, 110 meter, 200 meter, dan 400 meter.
Ketentuan lari gawang dapat anda lihat pada table di bawah ini.
14 Trilomba
Jenis yang dilombakan tergantungan dari ketentuan atas dasar kebutuhan, situasi dan kondisi setempat.
Dalam hal ini panitia dapat dan boleh menentukan. Misalnya terilomba antar siswa SMP atau SMA putra
dan putri.

1. Lari 100 meter


2. Lompat Jauh
3. Tolak Peluru
Atau

1. Lari 100 meter


2. Lompat tinggi
3. Lempar lembing
Atau jenis nomor yang lain lagi.

15 Pancalomba

Inipun tergantung dari kebutuhan dan kemampuan panitia serta kemampuan para calon peserta yang
direncanakan akan ikut ambil bagian, misalnya :

1. Lari 100 meter


2. Lompat jauh
3. Tolak peluru
4. Lompat tinggi
5. Lari 100 meter
Sedangkan contoh dibawah ini adalah jenis yang dilombakan dalam perlombaan yang diselenggarakan
oleh PASI atau perlombaan tingkat nasiona/Internasional lainnya, walaupun akhir-akhir ini sudah jarang
dilombakan :

1. Lompat jauh
2. Lempar lembing
3. lari 200 meter
4. lempar cakaram
5. lari 1500 meter
Hari I : 100 meter gawang, tolak peluru, lompat tinggi

Hari II : Lompat Jauh, 800 meter

(dalam kongres IAAF di Moskow sebelum Olympiade 1980 diperoleh kata sepakat untuk merubah
pancalomba wanita tersebut menjadi tujuh/Saptalomba atau Heptatlon).
16. Saptalomba

Hari I : 100 meter, lompat jauh, lempar lembing, 200 meter.


Hari II : Lompat tinggi, tolak peluru, 800 meter

17. Dasalomba
Dasalomba (khusus untuk pria) terdiri dari 10 (sepuluh) event:

Hari I : 100 meter, lompat jauh, tolak peluru, lompat tinggi dan 400 meter
Hari II : 110 meter Gawang, lempar cakram, lompat tinggi galah, Lempar lembing, dan 1500 meter

Dengan demikian jelaslah bahwa lomba gabungan ini, terutama lempar lembingan dan 1500 meter,
benar-benar mgabungan ini harus benar-benar memiliki bakat erupakan macam perlombaan yang cukup
dan bahkan sangat berat. Atlet yang memiliki atau mengikuti lomba gabungan ini harus benar-benar
memiliki bakat dan kemampuan jasmani amaupun rohani.

Itulah sebabnya atlet Saptalomba dan Dasalomba disamping telah memiliki bekal utama yang yang
berupa baka, harus pula mendapatkan bentuk dan jenis latihan yang lebih banyak dan lebih berat
dibanding dengan atlet yang memiliki perlombaan ttunggal.

Sedangkan beberapa ketentuan dan peraturan lomba gabungan ini (termasuk penentu pemenangnya)
dapat dilihat pada peraturan perlombaan.

Beberapa kententuan yang berlaku pada Lomab Gambungan sebagi berikut :

1. Bila mengikuti perlombaan yang satu dengan nomor perlombaan yang lain/berikutnya diberikan
interval waktu sedikitnya selama 30 menit
2. Urutan perlombaan untuk tiap-tiap nomor dapat diundi secara terpisah (urutan untuk nomor
lompat jauhdapat berbeda dengan lempar lembing, dan seterusnya.
3. Untuk tisap-tiap lomba berlaku pula semua ketentuan perlombaan, kecuali :
a. Dalam lomba nomor lari, 3 kali melakukan start salah dikeluarkan dari perlombaan itu.
b. Dalam lompat jauh dan tiap-tiap nomor lempar, setiap peserta diberi hak
melompat/melempar masing-masing sebanyak 3 kali (bergantian).
4. Peserta yang tidak mengikuti salah satu dari semua nomor yang dilombakan, dilarang
meneruskan perlombaannya dan dinyatakan gugur untuk seluruh lomba yang diikuti.
5. Pemenangnya adalah peserta yang memperoleh jumlah nilai terbanyak yang ditentukan
berdasarkan Scoring Table IAAF.
6. Bial terjadi hasil sama, pemenangnya adalah peserta yang memperoleh nilai tertinggi dalam
lebih banyk nomor. Bila masih sama, pemenangnya adalah peserta yang mengumpulkan nilai
tertinggi dalam satu nomor.

eraturan senam Artistik adalah seperangkat aturan yang digunakan untuk menyelenggarakan kejuaraan senam,
mengatur mekanismenya, serta membatasi atau menentukan siapa saja yang boleh turut serta di dalamnya, dan
bagaimana nilai senam dihasilkan. Untuk

Bola Besar

1. Bola Basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut.
Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan,
tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan
bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut
berlari pada kecepatan biasa.
Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal
pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini
akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa
diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan
apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka
pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan.
Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan
pada aturan 5.
Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan
dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik
oleh lawan).
Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau
mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan
menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat

tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya.
Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan
berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan,
maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah
pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut.
Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan
pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap
telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit
pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang
terjadi.
Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang [1]

2. Bola voli
Urutan serve
Penghitungan angka
Aturan permainan dari bola voli adalah:
1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola
dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak,
maka musuh pun akan mendapat nilai

Sistem Pertandingan
Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan
akan
disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4
pemain cadangan.
Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang
bermain untuk cabang olahraga yang lain.
Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan
dianggap kalah.
Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di
pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka
pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin
akan memenangi pertandingan.
Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau
lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari
kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
Kesalahan meliputi:
o Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
o Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa mengenai
dasar lapangan.
o Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh
permukaan lapangan.
o Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga
sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
o Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
o Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
o Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
o Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double
faults.

Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila
dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta
bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
internasional.

Kedudukan pemain (posisi pemain)


Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam
2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain nomor satu
dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau
tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero
Lapangan permainan
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43
meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter
dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

3. Sepak Bola
1. Ukuran lapangan
Secara umum lapangan yang digunakan dalam permainan sepak bola memiliki ukuran panjang
90-120 meter, dan lebar 45-90 meter. Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat Anda baca di ukuran
lapangan sepak bola.

2. Bola
Dalam aturan sepak bola menyatakan bahwa untuk ukuran bola harus memiliki diameter 68-70
sentimeter dan berat antara 410-450 gram.

3. Jumlah pemain
Jumlah pemain yang berhak berada di lapangan maksimal hanya 11 orang, 3 orang pergantian
pemain, serta hanya 5 atau 7 atau 9 pemain yang berhak berada di bench.

4. Perlengkapan pemain
Pada dasarnya aturan sepak bola mengatakan bahwa seorang pemain harus memakai baju atau
seragam (jersey), sepatu, bantalan tulang kering, celana pendek dan kaus kaki serta kedua tim harus
memiliki peralatan yang berbeda sehingga mereka dapat dibedakan di lapangan.

5. Offside
Secara garis besar offside terjadi ketika seorang pemain yang menerima umpan berada di
belakang pemain terakhir lawan tepat saat umpan dilepaskan oleh rekannya tepat ke pemain
tersebut atau tidak ke arah pemain tersebut dan pemain tersebut mengejar bola hasil umpan dari
rekannya tersebut.

6. Pelanggaran
Dalam peraturan sepak bola, pelanggaran dapat terjadi ketika seorang pemain mencoba untuk
mendapatkan bola dari lawannya dengan menendang dia atau mendorong lawannya baik itu karena
kesengajaan ataupun tidak disengaja. Pelanggaran pun banyak tingkatannya, seorang pemain yang
melakukan pelanggaran keras dapat dikenakan kertu kuning bahkan kartu merah oleh wasit.

7. Tendangan bebas
Ketika sebuah tendangan bebas dilakukan pemain dari tim lawan harus minimal 9,15 meter dari
posisi di mana tendangan bebas akan terjadi. Begitu juga, pemain yang menendang bola tidak
boleh menyentuh bola hasil tendangannya sebelum bola tersebut menyentuh rekannya atau pemain
lawan terlebih dahulu.

8. Tendangan penalty
Penalti dapat diberikan jika pemain lawan melakukan pelanggaran atau handball di dalam kotak
18 meter (biasa disebut dengan kotak penalti). Namun, tidak semua kesalahan di dalam kotak
penalti dihukum dengan tendangan penalti, sebagai contohnya, jika salah satu pemain dari tim
yang menerima serangan memberikan opean bola langsung kepada penjaga gawang dengan
menggunakan kaki dan penjaga gawang menangkapya langsung dengan tangan di dalam kotak
penalti, maka wasit akan memberikan tendangan bebas tidak langsung tepat di tempat kesalahan
tersebut terjadi kepada tim lawan.Selain itu, sebelum penendang penalti melepaskan tendangan,
pemain lainnya dilarang memasuki kotak penalti terlebih dahulu.

9. Lemparan ke dalam (Throw In)


Dalam peraturan sepak bola metode melemparkan harus mengikuti beberapa aturan yang ketat,
jika tidak wasit akan memberikan kesempatan lemparan ke dalam untuk tim lain. Pemain yang
mengambil lemparan harus tetap berdiri di luar garis samping, dengan telapak kaki tetap menjejak
di tanah dan lemparan harus dilakukan dengan bola di atas kepala pelempar itu.

10. Goal kick


Goal kick merupakan salah satu peraturan sepak bola yang lebih kita kenal dengan tendangan
gawang harus dilakukan sesuai dengan aturan yang ada, aturan mengenai tendangan gawang
menyatakan bahwa tendangan harus cukup kuat untuk melewati area penalti. Jadi setiap pemain
yang mengambil tendangan gawang (umumnya penjaga gawang), harus menendang bola kepada
rekannya yang berada di luar dari kotak penalti.

11. Lama permainan


1. Lama normal: 245 menit
2. Lama istirahat: 15 menit
3. Lama perpanjangan waktu: 215 menit (bila hasil masih imbang setelah 2 x 45 menit waktu
normal)
4. Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu selesai.
5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit
4. Rugby
Rugby termasuk olahraga keras, karena membolehkan setiap pemain menjatuhkan lawan
dengan berbagai cara sesuai dengan aturannya. Itu sebabnya olahraga ini membutuhkan
stamina yang prima. Bentuk tubuh tidak menjadi syarat utama. Siapa saja bisa menjadi
pemain rugby, asalkan dia kuat berlari, dan memiliki stamina yang prima.

Istimewanya rugby ialah jika pemain cidera, maka ia harus segera digantikan. Pemain yang
cidera tidak diperbolehkan kembali bermain, sehingga harus segera digantikan oleh pemain
pengganti. Pergantian pemain dilakukan oleh wasit pada saat bola mati.

Pakaian Pemain
Pemain rugby mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan jersey, celana pendek atau dapat
juga training, kaos kaki dan sepatu boots. Selain itu, pemain mesti menggunakanpadding
khusus yang diletakkan dalam kaos kaki, ankle supports, sarung tangan, shoulders pad, chest
pads dan dental protector. Pelindung atau pad ini diperlukan oleh pemain rugby pada
beberapa bagian tubuh, seperti lutut dan dada, karena dapat terjadi cidera serius.
Durasi Permainan
Lamanya permainan 90 menit, sudah terbagi menjadi time lost, extra time, dan special
conditions. Sekali permainan terbagi menjadi dua, yang lamanya tidak lebih dari 40 menit.
Setelah setengah waktu permainan, tim berganti tempat. Ada interval waktu tidak lebih dari
10 menit. Lamanya interval ini ditentukan oleh organiser.

Time Lost
Kondisi ini ditentukan karena:
Cedera, wasit harus menghentikan permainan selama 1 menit untuk mengganti pemain.
Pakaian. Jika bola mati, maka wasit dapat memberi waktu bagi para pemain untuk
membenahi pakaian mereka, seperti mengganti padding, sepatu, dan sebagainya.
Pergantian pemain. Waktu khusus dibutuhkan jika ada pergantian pemain.
Laporan foul play dari Touch judge. Permainan dihentikan sementara karena ada laporan foul
play

Officials
Setiap pertandingan olahraga pasti ada Match Officials, para penentu pertandingan. Rugby
terdiri dari seorang wasit dan dua orang Touch Judges (dalam sepakbola adalah hakim garis).
Additional persons, sebagai pemegang kekuasaan dalam Match Organisers termasuk wasit
dan pengganti Touch judges, seorang official untuk membantu wasit menentukan keputusan
dengan peralatan teknologi, time keeper, dokter kepala, tim dokter, anggota di luar tim, dan
ball persons.

Playing A Match
Pertandingan rugby dimulai dengan satu kali tendangan kick-off. Setelah itu, beberapa
pemain memperebutkan bola dan berlari. Pemain dapat melempar atau menendang bola pada
pemain lainnya, atau memberikan bola. Selain itu, bola mesti dipantulkan, dipegang selama
berlari, atau diperebutkan. Untuk tetap memegang bola, pemain boleh jatuh di atasnya,
melakukan scrum, ruck, maul, atau line-out.

Untuk mencetak gol, pemain harus memantulkan bola terlebih dahulu di depan gawang.
Tentu saja setiap pemain harus tunduk pada aturan permainan. Karena berlaku juga Kartu
Merah dan Kartu Kuning.

Scoring Points
Ada beberapa cara menentukan scoring points dalam permainan ini.
Nilai 1 poin. Jika pemain pertama mencetak gol ke gawang lawan.
Nilai 5 poin. Penalty try, jika pemain memiliki score, tetapi ada pelanggaran dari lawan,
berlaku tendangan pinalti.

Nilai 2 poin. Conversion goal, ketika score pemain tercipta hanya dalam sekali tendangan
saja, ini juga berlaku dalam penalty try. Tendangan jauh ini disebut conversion kick.
Conversion kick dapat juga berupa tempat menendang atau menjatuhkan tendangan.

Nilai 3 poin. Penalty goal, jika nilai penalty goal seorang pemain tercipta yang merupakan
tendangan gol dari tendangan pinalti.

Nilai 3 poin. Dropped goal, jika score pemain ditentukan dari jatuhnya gol oleh karena
tendangan gol dari sebuah tendangan jatuhan, sehingga satu tim mendapatkan sebuah
tendangan bebas. Ini pun baru tercipta score setelah bola mati, atau setelah bola direbut pihak
lawan, dapat juga bola direbut setelah dipantulkan atau posisi maul. Barulah free kick
mendapat poin.

Goal.
Seorang pemain dapat mencetak gol dengan cara menendang bola sampai melewati
pertahanan lawan.

Foul Play
Ini merupakan pelanggaran dalam aturan permainan rugby. Termasuk diantaranya adalah:
obstruction, unfair play, repeated infringements, dangerous play, dan misconduct.
Obstruction, ialah menjegal atau mendorong pemain ketika merebut bola. Tindakan ini tidak
diperbolehkan, kecuali melakukan dengan shoulders to shoulders. Unfair play, jika pemain
bermain curang atau melanggar peraturan, seperti membuang waktu, karena bisa dikenakan
pinalti. Repeated infringement atau pelanggaran berulang. Pemain tidak boleh melakukan
pelanggaran berulang. Dangerour play dan misconduct, seperti memukul pemain lain,
menabrak, menjegal, atau menyerang merupakan pelanggaran atau four play.

Ruck
Kondisi dimana satu tim mengadakan kontak fisik yaitu berkumpul untuk berebut bola.
Paling tidak satu pemain berpasangan dengan lawan. Ini bukan foul play.
Ruck diperbolehkan saat bola di tanah, kemudian bola dilemparkan ol

6.Futsal

Waktu Pertandingan
PERIODE pertandingan. Futsal dimainkan dalam dua babak. Setiap babak berdurasi 20 menit.
Waktu itu tidak termasuk saat bola mati atau pertandingan dihentikan untuk sementara karena
insiden tertentu. Waktu yang habis dapat diperpanjang jika terjadi tendangan penalti atau
tendangan bebas. Di antara kedua babak, terdapat waktu istirahat maksimal 15 menit.

Time-out

Tiap-tiap tim berhak mendapatkan satu kali time-out setiap babaknya. Lamanya time-out
satumenit. Time-out diajukan oleh pelatih kepada wasit jika timnya sedang menguasai bola. Jika
pada paruh babak pertama tidak mengambil jatah time-out, tim tidak berhak mendapatkan dua
time-out di babak kedua.

Penentuan pemenang

Gol. Gol terjadi jika secara keseluruhan, bola melewati garis gawang di antara kedua tiang gawang
dan di bawah mistar. Gol baru dianggap sah jika bola itu tidak dilempar, dibawa dengan tangan
atau menyentuh tangan seorang pemain dari tim yang sedang menyerang. Dalam hal ini, kiper
termasuk yang dilarang.
Tim pemenang. Tim yang dianggap menang adalah yang mencetak gol lebih banyak selama
pertandingan. Jika kedua tim mencetak gol dalam jumlah yang sama atau samasekali tidak
mencetak gol, pertandingan berakhir dengan kedudukan seri.

Aturan khusus

FIFA memberikan sejumlah kelonggaran untuk tiap-tiap kompetisi, apakah akan melakukan
perpanjangan waktu atau prosedur lainnya untuk menentukan pemenang pertandingan.

Pelanggaran.Di pertandingan futsal, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang
pemain selama pertandingan. Ini menyangkut teknik dan nonteknik. Sebagai hukuman, kepada tim
lawan akan diberikan tendangan bebas. Wasit memiliki kekuasaan mutlak untuk menentukan
apakah yang dilakukan pemain termasuk jenis pelanggaran atau bukan.

Secara garis besar, ada dua jenis pelanggaran yakni pelanggaran berat dan ringan.

Pelanggaran berat:

* Menendang atau mencoba menendang lawan.

* Mengganjal atau mencoba mengganjal lawan.

* Melompat kepada lawan.

* Menyerang lawan, meski hanya menggunakan bahu.

* Memukul atau mencoba memukul lawan.

* Mendorong lawan.

* Memegangi lawan.

* Meludahi lawan.

* Memegang bola secara sengaja.


Pelanggaran ringan. Seorang kiper memegang bola dari rekan setimnya tanpa terlebih dulu
disentuh lawan. Seorang kiper menguasai bola lebih dari empat detik, kecuali jika dia melakukan
itu di daerah lawan.

Bermain dalam kategori membahayakan.

* Menghalang-halangi lawan yang tidak sedang menguasai bola.

* Mencegah kiper lawan melepaskan bola.

* Menyentuh bola dengan tangan secara tidak sengaja.

Kartu

Kartu kuning. Secara individu, seorang pemain yang melakukan pelanggaran akan diberi
peringatan. Salah satunya berbentuk pemberian kartu kuning. Itu diberikan jika:

Pemain bersalah melakukan hal tidak sportif.

* Mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.

* Tetap melakukan pelanggaran meski telah diberi peringatan.

* Mengulur-ngulur waktu dimulainya kembali pertandingan.

* Melanggar jarak saat tendangan hukuman berlangsung.

* Melanggar prosedur pergantian pemain.

* Sengaja meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit.

Kartu merah. Seorang pemain yang diberikan kartu merah, diharuskan untuk meninggalkan
lapangan pertandingan dan tidak diperbolehkan bermain lagi.

Kartu merah diberikan jika:

* Bersalah, bermain sangat kasar.


* Bersalah, berkelakuan kasar.

* Meludahi lawan atau orang lain.

* Menghalangi gol yang dibuat tim lawan dengan menggunakan tangan.

* Secara jelas menggagalkan secara ilegal kesempatan lawan untuk mencetak gol.

* Menggunakan kata-kata yang bersifat menghina.

* Menerima kartu kuning kedua.

Ketentuan khusus

Ada satu peraturan khusus yang sangat berbeda dengan sepak bola perihal kartu merah. Di futsal,
tim yang pemainnya terkena kartu merah berhak memasukkan pemain pengganti dua menit setelah
kartu merah diberikan, kecuali sebelum dua menit itu terjadi sebuah gol. Jika gol terjadi, maka
wasit berpatokan pada ketentuan sebagai berikut:

* Jika posisi lima melawan empat pemain, dan tim dengan pemain lebih banyak mencetak gol
sebelum dua menit, maka tim dengan jumlah pemain lebih sedikit berhak memasukkan pemain.

* Jika posisi empat lawan empat dan tercipta gol, pertandingan akan tetap dilanjutkan dengan
jumlah itu.

* Jika posisi lima lawan tiga atau empat lawan tiga, dan tim dengan pemain lebih banyak mencetak
gol sebelum dua menit, tim dengan tiga pemain hanya berhak memasukkan satu pemain tambahan.

* Jika posisi tiga lawan tiga dan tercipta gol, pertandingan akan tetap dilanjutkan dengan jumlah
itu.

* Jika tim yang lebih sedikit mencetak gol sebelum dua menit, pertandingan dilakukan tanpa
menambah jumlah pemain.

Tendangan Hukuman

TENDANGAN bebas tidak langsung. Tendangan ini diberikan kepada tim lawan, jika seorang
pemain melakukan pelanggaran ringan. Tendangan diambil dari titik di mana pelanggaran terjadi.
Jika terjadi di kotak penalti, maka tendangan diambil dari garis penalti terdekat. Gol dapat dicetak
hanya jika bola sudah menyentuh pemain lain sebelum masuk gawang. Tim yang bertahan
diperbolehkan membentuk dinding pertahanan dengan jarak minimal 5 meter dari bola.
Tendangan bebas langsung. Kondisi normal: Diberikan kepada tim lawan jika seorang pemain
melakukan pelanggaran berat. Gol dapat langsung tercipta melalui tendangan ini. Tim yang
bertahan diperbolehkan membentuk dinding pertahanan dengan jarak minimal 5 meter dari bola.

Akumulasi pelanggaran

Jika tim melakukan pelanggaran lebih dari lima kali setiap babaknya, maka tendangan bebas yang
didapat tim lawan akan dikondisikan sebagai berikut:

* Tim yang bertahan tidak boleh membentuk dinding pertahanan. Mereka harus berada di belakang
garis imajiner yang ditentukan wasit dan sejajar dengan garis gawang.

* Tendangan harus ditujukan langsung ke gawang, tidak boleh disodorkan ke pemain lain.

* Sebelum menyentuh penjaga gawang atau memantul dari tiang dan mistar gawang, pemain lain
tidak boleh menyentuh bola.

* Tendangan tidak boleh diambil dengan jarak kurang dari 6 meter dari gawang. Jika itu terjadi di
kotak penalti, maka tendangan diambil dari garis penalti terdekat.

* Jika pelanggaran keenam ini terjadi di daerah lawan atau di daerah sendiri antara titik penalti
kedua dan garis tengah, maka tendangan bebas akan dilakukan dari titik penalti kedua.

* Jika pelanggaran keenam terjadi di daerah sendiri antara garis gawang dan titik penalti kedua di
luar kotak penalti, maka tim yang mendapat tendangan bebas boleh memilih titik penalti kedua
atau di tempat terjadinya pelanggaran.

Tendangan penalti

Diberikan kepada tim yang melakukan pelanggaran di dalam kotak penaltinya sendiri. Tendangan
dilakukan dari titik penalti pertama. Gol dapat tercipta secara langsung dari tendangan ini. Selain
penendang dan kiper lawan, pemain lainnya harus berada di luar kotak penalti.

Aturan khusus. Untuk tendangan penalti dan tendangan bebas langsung ketika lebih dari lima
pelanggaran, berlaku ketentuan sebagai berikut:
* Ketika seorang pemain tim bertahan melakukan pelanggaran prosedur, maka tendangan akan
diulang jika tidak tercipta gol dari tendangan itu. Tendangan tidak akan diulang jika tercipta gol.

* Ketika pemain sebuah tim yang melakukan tendangan membuat pelanggaran prosedur, maka
tendangan akan diulang jika dari tendangan itu tercipta gol. Tendangan tidak akan diulang jika
tidak tercipta gol.

Untuk tendangan bebas langsung dan tidak langsung, jika tim yang mendapat tendangan bebas
melakukannya lebih dari 4 detik, maka wasit akan mengalihkan menjadi tendangan bebas tidak
langsung bagi tim lawan.

Tendangan Memulai Pertandingan Kembali

Tendangan ke dalam. Pengganti lemparan ke dalam pada sepak bola. Tendangan ini diberikan
jika bola melewati garis samping lapangan baik di tanah maupun udara. Gol tidak boleh langsung
tercipta dari tendangan ini. Jika dilakukan lebih dari 4 detik, maka wasit akan mengalihkan
menjadi tendangan bebas tidak langsung bagi tim lawan.

Tendangan gawang. Tendangan ini diberikan jika bola melewati garis gawang dengan sentuhan
terakhir dilakukan oleh salah seorang pemain yang sedang menyerang. Tendangan diambil dari
titik mana pun di dalam kotak penalti. Gol tidak boleh langsung tercipta dari tendangan ini. Jika
dilakukan lebih dari 4 detik, maka wasit akan mengalihkan menjadi tendangan bebas tidak
langsung di garis penalti bagi tim lawan.

Tendangan sudut. Tendangan ini diberikan jika bola melewati garis gawang dengan sentuhan
terakhir dilakukan oleh salah seorang pemain yang sedang bertahan. Tendangan diambil di dalam
busur sudut di sudut terdekat dari keluarnya bola. Gol boleh langsung tercipta dari tendangan ini,
tetapi hanya ke gawang tim yang bertahan. Pemain bertahan harus berjarak minimal 5 meter dari
bola. Jika tendangan dilakukan lebih dari 4 detik, maka wasit akan mengalihkan menjadi
tendangan bebas tidak langsung di dalam busur sudut bagi tim lawan.

7.street soccer
lapangan permainan diatas lapangan keras atau lembut (soft). 2. ukuran lapangan 50 x 35
meter, 50 x 25 meter, 42 x 25 meter. 3. ukuran gawang 2 x 5 meter ada yang 2 x 3 meter
(berjaring). 4. area penalti dengan lingkaran (jari-jari) seluas 6 meter atau ada yang tanpa
menggunakan lingkaran area penalti. 5. titik penalti 6 meter. 6. lingkaran tengah
berdiameter 3 meter, atau ada juga yang tidak menggunakan lingkaran tengah. 7. bola
yang dipergunakan ada yang bola nomor 4 dan ada juga yang mempergunakan bola nomor 5. 8.
waktu bermain ada yang 2 x 25 menit (istirahat 10 menit), 2 x 15 menit 2 x 12 menit (istirahat 7
menit), 1 x 15 menit. 9. waktu perpanjangan 2 x 5 menit dilakukan untuk menentukan
pemenang dalam sebuah pertandingan bila dalam waktu normal berakhir seri, bila hasilnya masih
seri juga makan dilakukan tendangan dari titik penalti oleh masing-masing 3 orang pemain atau
juga ada yang dilakukan oleh 5 orang pemain dari setiap tim, bila hasilnya masih seri maka
tendangan dari titik penalti dilanjutkan dengan masing-masing dilakukan oleh 2 orang pemain,
bila hasilnya juga masih seri maka dilakukan undian untuk menentukan pemenangnya. 10. ada
out dan ada juga yang tidak out (menggunakan dinding pemantul disekeliling garis samping dan
garis gawang). 11. bila menganut out maka ada tendangan bola kedalam dan ada juga yang
melakukan dengan cara lemparan bola kedalam terutama bila ukuran lapangan lebih luas (tapi
jarang ditemui). 12. tidak boleh melakukan kontak badan apalagi sliding tackle. 13. tidak
ada ofsaid. 14. untuk memulai kembali permainan oleh penjaga gawang dengan cara melempar
bola. 15. jumlah pemain yang turun bertanding ada yang 3 lawan 3, 4 lawan 4, 6 lawan 6 dan
ada juga yang 3 on 3 untuk fun game. 16. pada daftar susunan pemain (dsp) ada yang terdiri
dari 8, 10, 12 atau 14 orang pemain. 17. kemudian pada daftar nama pemain (dnp) yang di
daftarkan selama even ada yang terdiri dari 10, 14 atau 15 orang pemain. 18. daftar nama
ofisial (dno) ada yang terdiri dari 2 atau 3 orang ofisial. 19. perlengkapan pemain, kostim
bernomor baik di kaos dan celana, kaos kaki, skin guard dan sepatu. 20. tidak boleh
menggunakan asesoris. 21. area penggantian pemain disetiap sisi dari garis tengah lapangan
sepanjang 3 meter. 22. penggantian pemain bebas, yang sudah digantikan bisa kembali
bermain. 23. area teknik diseputar bangku cadangan bagi pemain cadangan dan ofisial tim .
24. penggantian pemain dilakukan ketika bola hidup atau ketika bola dalam permainan kecuali
penggantian penjaga gawang, ada juga penggantian pemain yang dilakukan ketika bola mati tetapi
semuanya harus sepengetahuan wasit. 25. jarak pemain saat tendangan awal (kick off),
tendangan bebas, tendangan sudut, tendangan kedalam atau lemparan kedalam adalah 2 meter,
tetapi ada pula yang mengatur dengan jarak 5 meter. 26. bila ada pelanggaran keras atau kasar
dilakukan pemain yang membahayakan keselamatan pemain lawan, maka pemain tersebut
mendapat kartu merah dan dikeluarkan dari lapangan permainan oleh wasit selama 2 menit (send
off), setelah itu pemain yang bersangkutan bisa masuk kembali ke lapangan permainan untuk
meneruskan bermain. 27. atau ada juga yang memberlakukan pemain bila mendapat kartu
kuning sebanyak 2 kali dari wasit, maka pemain tersebut dikeluarkan dari lapangan permainan
selama 4 menit, kemudian sesudah itu pemain yang bersangkutan bisa bermain kembali. dan juga
bila ada pemain yang mendapat kartu merah dari wasit, maka pemain tersebut dikeluarkan dari
lapangan permainan selama 4 menit, kemudian sama setelah itu pemain yang bersangkutan bisa
bermain kembali (masuk kemabli bila timnya kemasukan 2 gol). 28. wasit yang memimpin
pertandingan ada yang dibantu ofisial kedua, ada juga yang tidak dibantu oleh ofisial kedua dan
tidak ada wasit yang ditugaskan sebagai pencatat waktu. 29. hukuman atas pelanggaran di
daerah penalti yang dilakukan pemain bertahan terhadap pemain penyerang maka akan dikenakan
hukuman penalti, hukuman atas pelanggaran di daerah penalti yang dilakukan pemain penyerang
terhadap pemain bertahan maka akan dikenakan hukuman tendangan bebas. 30. tentang
peraturan permainan maupun peraturan pertandingan sepakbola jalanan yang lainnya, biasanya
mengadopsi atau meniru dari beberapa peraturan permainan maupun peraturan pertandingan futsal
atau sepakbola pantai, sehingga kesannya ada warna warni peraturan pada sepakbola jalanan. 31.
nampaknya peraturan sepakbola jalanan baru bisa standar bila sepakbola jalanan sudah masuk
lingkup fifa, tentu akan dibina oleh sebuah komite tetap sepakbola jalanan. dan pastinya ifab
(international federation association board) akan membuat street football law of the game, atau
peraturan permainan sepakbola jalanan dan juga akan lahir peraturan pertandingan sepakbola
jalanan standar yang berlaku bagi semua anggota fifa diseluruh DUNIA

Bola Kecil

1. Bola Kasti
a. Jumlah pemain
Jumlah pemain terdiri atas 12 orang setiap regunya dengan menggunakan nomor 1 sampai
dengan 12. Seorang sebagai ketua/kapten regu.

b. Cara mendapatkan angka


1) Setiap pemukul yang berhasil berlari menuju tiang hinggap i, ii dan iii lalu kembali ke ruang
bebas akan mendapat nilai 1, secara bertahap.
2) Apabila pukulan berhasil dengan baik dan pemukul secara langsung dapat kembali ke ruang
bebas, akan mendapat nilai 2.
3) Apabila regu penjaga dapat menangkap bola langsung dengan baik, akan mendapat nilai 1,
untuk regu penjaga.

c. Pergantian tempat
Pergantian tempat dapat dilakukan apabila regu pemukul terkena lemparan bola sah, bola
ditangkap tiga kali secara berturut-turut oleh regu penjaga, dan alat pemukul lepas ketika sedang
melakukan pukulan yang menurut wasit sangat membahayakan lawan.

d. Wasit
Setiap pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit, dibantu oleh tiga penjaga garis, satu
orang pencatat nilai, dan pencatat waktu.

e. Kesempatan memukul
Kesempatan memukul untuk setiap pemukul yaitu satu kali, kecuali pemukul terakhir sebanyak
tiga kali giliran memukul, dan dilakukan secara berurutan dari nomor 1 sampai dengan nomor
12.

f. Waktu permainan
Waktu permainan 2 x 30 menit dibagi menjadi dua babak diselingi waktu istirahat 10 menit

g. Penentuan pemenang
Penentuan pemenang adalah regu yang mendapat nilai terbanyak sebagai regu pemenang.

2. Tenis meja

Meja
- Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat dengan panjang
274 cm dan lebar 152,5 cm dan harus datar dengan ketinggian 76 cm di atas lantai.
- Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.
- Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus menghasilkan
pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm
- Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis putih selebar 2
cm, pada tiap sisi panjang meja 274 cm dan lebar meja 152,5 cm.
- Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net pararel
dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
- Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama dengan garis tengah
berwarna putih selebar 3 mm, pararel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja, garis
tengah tersebut harus dianggap menjadi 2 bagian kiri dan kanan.

Perangkat Net
- Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan kedua tiang penyangga,
termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja
- Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada kedua sisi atas tiang
setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan kedua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah
15,25 cm.
- Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.
- Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan
ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.

Bola
- Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.
- Berat bola harus 2,7 gr
- Bola harus terbauat dari bahan celluloid atau sejenis bahan plastik dan harus berwarna
putih atau oranye dan pudar (tidak mengkilap).

Raket
- Ukuran, berat, bentuk raket tidak ditentukan, tapi daun raket harus datar dan kaku
- Ketebalan daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu, dapat dilapisi dengan bahan
perekatyang berserat seperti fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang
dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm, yang adalah
merupakan bagian yang lebih sedikit/tipis.
- Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi karet bintik
biasa, dengan karet bintik yang menonjol keluar (karet pletok) namun memiliki
ketebalan termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau karet lunak (Sandwich
Rubber) dengan karet bintik di dalamnya, ketebalan raket seluruhnya tidak lebih dari 4 mm
termasuk lem perekat.
- Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal yang bukan karet celular, sintetik, atau karet
alam, dengan bintik yang menyebar di permukaan raket secara merata dengan kepadatan
tidak kurang dari 10 per-cm kuadrat dan tidak lebih dari 30 per cm kuadrat.
- Karet lunak (Sandwich Rubber) adalah lapisan tunggal dari karet cellular yang
ditutupi dengan lapisan luar karet bintik biasa, ketebalan dari karet bintik tidak lebih dari
2 mm.
- Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian
terdekat dari kayu yang dipegang dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi oleh bahan
lain atau tidak ditutupi.
- Daun raket, lapisan yang menutupi baik karet atau lemnya harus merata (tidak
bersambung) dan bahkan ketebalannya.
- Permukaan raket yang tidak ditutupi karet pada sisi, harus diwarnai pada sisi yang
tidak ditutupi oleh karet dengan warna pudar, merah atau hitam (tidak sama dengan
warna sebelahnya)
- Apabila terjadi sedikit kekurangan / penyimpangan pada warna dan
kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian yang tidak
disengaja dapat diizinkan sepanjang tidak merubah karakteristik dari permukaan raket.
- Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama
permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada lawannya dan
pada wasit dan harus mengizinkan mereka (wasit dan lawannya) untuk memeriksa /
mencobanya.

Definisi
- Suatu (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan.
- Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas sebelum
bola dilambungkan pada saat servis hingga rally diputuskan sebagai suatu let / poin.
- Suatu let adalah suatu rally yang hasilnya tidak dinilai / dihitung
- Suatu poin adalah hasil suatu rally yang hasilnya dinilai / dihitung.
- Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.
- Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket
- Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang dipegangnya
atau bagian tangan di bawah pergelangan tangan yang memegang raket ketika bola masih
dalam permainan
- Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia atau apa saja yang dipakai atau
dibawanya, mengenai bola ketika bola masih berada / melintas di atas permukaan meja dan
belum melewati garis akhir, atau belum menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh
lawannya.
- Pelaku Servis / Pemain Yang melakukan servis (server) adalah pemain yang memukul
bola pertama kalinya dalam suatu rally.
- Penerima bola (receiver) pemain yang memukul bola yang kedua pada sutu rally.
- Wasit adalah seorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan.
- Pembantu wasit adalah seorang yang ditunjuk untuk membantu dengan keputusan
keputusan tertentu.
- Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu yang
dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat rally dimulai.
- Bola harus sudah dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah melalui bagian
mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan permukaan meja.
- Garis akhir termasuk perpanjangan kedua arah tepi meja.

Servis
- Servis dimulai dengan bola diam secara bebas di atas permukaaan telapak tangan
bebas pelaku servis.
- Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal tanpa putaran, sehingga bola
naik minimal 16 cm dari permukaan tangan bebas, kemudian turun tanpa
menyentuh apapun sebelum dipukul.
- Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga menyentuh
mejanya terlebih dahulu dansetelah melewati net atau mengelilingi net kemudian
menyentuh meja dari penerima, pada permainan ganda, bola harus menyentuh bagian
kanan dari masing masing meja pelaku servis dan penerima secara berurutan.
- Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus di atas perpanjangan permukaan
meja permainan (di belakang batas akhir meja) pelaku servis, dan bola tidak boleh ditutupi
/ terhalang oleh bagian badan atau pakaian pelaku servis atau pasangannya, segera
setelah bola dilambungkan, tangan bebas harus disingkirkan / ditarik dari garis bebas antara
badan dan net.
- Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis agar terlihat oleh wasit
atau pembantu wasit sesuai dengan persyaratan servis.
- Jika wasit ragu atas keabsahan suatu servis, pada kesempatan pertama pada pertandingan
tersebut, wasit boleh menyatakan let dan memperingati pelakumservis.
- Setiap keraguan servis berikutnya untuk pemain atau pasangannya dalam
satu pertandingan akan menghasilkan 1 poin untuk lawannya.

- Bila terjadi servis gagal dan secara nyata tidak sesuai dengan persyaratan dari servis yang
baik, pada saat pertama kali maupun pada kesempatan lainnya, maka tidak ada peringatan
dan penerima servis harus diberikan poin 1.
- Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan servis yang baik jika diyakini
bahwa rintangan tersebut disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak normal.
-
Pengembalian
- Bola, setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga melewati /
mengelilingi net dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung maupun setelah
menyentuh net.

Urutan permainan
- Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis yang benar terlebih
dahulu, kemudian penerima harus melakukan pengembalian yang benar setelah itu pelaku
servis dan penerima secara bergantian melakukan pengembalian yang benar.
- Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis yang benar terlebih
dahulu, kemudian penerima melakukan pengembalian bola dengan baik, selanjutnya
pasangan masing-masing melakukan pengembalian dan akhirnya secara bergiliran setiap
pemain melakukan pengembalian yang benar.

Suatu let
- Reli dinyatakan let jika pada saat servis, bola melewati net dan menyentuhnya, kemudian
bola masuk atau dipukul oleh penerima atau pasangannya.
- Jika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangannya belum siap dan baik penerima
atau pasangannya tidak berusaha memukul bola / mengembalikan.
- Jika gagal melakukan servis atau mengembalikannya dengan benar atau jika sesuai dengan
peraturan bahwa hal tersebut disebabkan gangguan dari luar.
- Jika permainan distop oleh wasit atau pembantu wasit.
- Permainan dapat dihentikan
- Urutan mengoreksi kesalahan urutan servis, penerima atau tempat
- Untuk memulai sistim percepatan waktu.
- Untuk menghukum dan memperingati pemain.
- Karena kondisi permainan terganggu dan mempengaruhi hasil reli.

Poin/skor
- Selain reli dinyatakan let, pemain dinyatakan mendapat poin.
- Jika lawannya gagal melakukan servis dengan benar
- Jika lawannya gagal mengembalikan bola dengan benar.
- Jika sebelum bola dipukul oleh lawannya, bola menyentuh apa saja selain net sebelum
dipukul oleh lawannya.
- Jika setelah dipukul oleh lawan, bola (yang datang) telah berada di luar permukaan meja,
tanpa menyentuh meja.
- Jika lawannya menyentuh bola.
- Jika lawannya menyentuh bola dua kali secara beruntun.
- Jika lawannya memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak tertutupi karet atau tidak
sesuai dengan ketentua 2.4.3, 2.4.4 dan 2.4.5.
- Jika lawannya atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan meja.
- Jika lawannya atau apa saja yang dipakai menyentuh net.

Suatu Game/Set
- Suatu game dinyatakan dimenangkan oleh seorang pemain / pasangan yang
pertama mendapat poin 11, kecuali kedua pemain atau pasangan sama mendapat poin 10,
pada situasi ini, salah satu pemain atau pasangan harus mendapat selisih
kemenangan 2 poin atas lawannya.

Sistem Permainan Tenis Meja

Setiap kontingen diharapkan berpartisipasi di 2 nomor pertandingan yang terdiri dari:


o Tunggal bebas
o Ganda putra
Jika jumlah tim kurang atau sama dengan 5 maka:
1.Sistem pertandingan yang digunakan adalah kompetisi penuh.
2.Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally point.
3.Jika jumlah tim lebih dari 5 dan kurang atau sama dengan 8 maka:
4.Sistem pertandingan yang digunakan adalah setengah kompetisi.
5.Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally point.
6.Jika jumlah tim lebih dari 8 maka:
7.Sistem pertandingan yang digunakan adalah sistem gugur.
8.Sistem hitungan yang digunakan adalah best of five dengan angka kemenangan 11 rally point.
9.Apabila poin peserta seri (10-10) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta
yang pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
10. Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. pabila ada dua tim atau lebih
mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka
pada tiap-tiap set yang dimainkan. Poin akan bertambah bagi lawan bila terjadi dobel (bet
pingpong menyentuh meja). Saat servis, bila bola mengenai net kemudian masuk maka servis
diulang. Saat servis, bila bola mengenai net kemudian tidak masuk, berarti tambahan poin untuk
lawan.
Netting kedua berarti tambahan poin bagi lawan. Pindah bola tiap dua poin.Khusus untuk
permainan ganda servis harus menyilang. Kalau servisnya masuk ke bagian yg salah (salah kamar),
berarti tambahan poin untuk lawan. Setiap peserta diwajibkan untuk membawa bet pingpong
sendiri-sendiri. Bola disediakan. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan
mengikuti peraturan international.
3. Tenis Lapangan
Raket
Raket tenis harus memenuhi standar, yakni panjang 29 inchi atau 73,66 cm dan lebar 12,5
inchi atau 31,75 cm. Raket juga harus memilliki arel pukul berupa senar yang rata. Di
samping itu, raket memang sangat penting karena dalam permainan tenis
tidakdiperkenankan memukul bola dengan alat lain, termasuk anggota tubuh.

Net
Beda antara tinggi pinggir net dengan bagian tengah. Pada bagian tengah, ukuran lebih
pendek yakni kurang lebih 0,914 meter. Sedangkan bagian pinggir tingginya adalah 1,07
meter. Pada bagian tengah terdapat tali untuk memastikan tengah net lebih rendah dari
bagian pinggir.
Bola
Bola yang digunakan untuk permainan tenis ialah bola karet berlapis bulu optik. Diameter
bola 6,541 cm hingga 6,858 cm. Berat bola tenis sesuai standarnya 56,0 - 59,4 gram.
Lapangan
Lapangan tenis haruslah rata dan memenuhi standar ukuran internasional sebesar 23,78
meter yang dibagi dua bagian sama panjang. Lebar lapangan permainan tunggal
adalah 8,23 m. Sedangkan permainan ganda, ditambah alley 1,37 m pada kedua sisinya.
Garis lapangan harus memiliki ketebalan tertentu, yaitu 1 2 inchi atau 25,4 50,8 mm.
Khusus pada garis baseline, maka kiri dan kanan sama panjang. Dalam lapangan terdapat
area pantul sebesar 6,40 m2.
Aturan Permainan
- Saat memukul bola, bola harus memantul satu kali di daerah sendiri. Bila bola memantul
lebih dari satu kali, hal itu akan menambah poin lawan. Diperbolehkan memukul tanpa
perlu menunggu bola memantul
- Bola dapat dinyatakan masuk bila mampu melewati net dan tanpa memantul di daerah
sendiri. Bola dinyatakan keluar jika jatuh di luar lapangan atau tidak menyentuh garis sama
sekali.
- Serve (pukulan pertama) dapat dilakukan di area pantul dalam lapangan. Serve dan reserver
(yang menerima bola) harus berbeda kotak. Maka apabila serve dilakukan di kotak sebelah
kiri, reserver harus berada di kotak sebelah kanan.
Perhitungan Skor
Saat mencetak poin, pemain tidak langsung mendapat 1 game. 1 game didapat setelah
mencetak beberapa poin terlebih dulu (dinamakan poin kecil).
Poin kecil dimulai dari angka 0-0. Jika pemain mencetak poin, maka skor akan menjadi
15-0, poin selanjutnya akan menjadi 30-0 dan poin selanjutnya lagi akan menjadi 40-0.
Deuce dilakukan jika skor kedua pemain sama kuat, yakni 40-40.
Selama satu permainan, pemain harus memenangkan 6 game dan akan dianggap
memenangkan pertandingan apabila skor 6-0.
Jika permainan sama kuatnya, yakni 6-6 maka diadakan game ke-7 dan dilakukan poin
kecil tie-break menggunakan skor kecil 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7.

4. Peraturan Permainan Baseball(Bisbol)


Bentuk Lapangan
Lapangan bermain dalam bisbol terbuat dari tengah lapangan dan outfield sebuah.Infield
didefinisikan oleh 4 base yang membentuk persegi. Persegi ini disebut berlian bisbol. Dasar ini
disebut rumah piring (ini adalah tempat pelempar berdiri), base pertama, base kedua dan base
ketiga. Para pelari maju ke base masing-masing. Di tengah infield adalah gundukan
pitcher. Pitcher harus memiliki satu kaki di karet pitcher ketika melemparkan pitch. Di lapangan
bisbol standar jarak antara dasar masing-masing adalah 90 kaki. Jarak dari gundukan pitcher untuk
home plate adalah 60 kaki dan 6 inci. Garis yang terbentuk antara home plate dan basis pertama
serta home plate dan base ketiga adalah garis busuk. Garis-garis ini memperpanjang ke outfield
dan, bersama dengan pagar rumah berjalan, mendefinisikan outfield bisbol.

Struktur Permainan
Sebuah permainan bisbol ditentukan oleh out dan babak. Sebuah permainan biasanya terdiri dari
9 babak, tetapi mungkin giliran kurang banyak tingkat bermain. Selama inning setiap masing-
masing tim bisbol mendapat giliran memukul bola. Kelelawar tim tuan rumah di bagian bawah
inning. Selama tim giliran mereka mendapatkan untuk menjaga batting selama mereka tidak
memiliki tiga out. Setelah mendapatkan ketiga keluar, baik inning berakhir atau tim lain
mengambil giliran. Pemenang dari permainan bisbol adalah tim dengan berjalan paling akhir
inning terakhir. Jangka Sebuah dinilai untuk setiap pemain yang aman melintasi home plate. Jika
game ini terikat inning lain dimainkan sampai ada pemenang.

Pitcher (Pelempar)
Setiap dalam sebuah permainan dimulai dengan pitch. Pitcher melempar bola di atas home plate
dalam upaya untuk mendapatkan strike.Sebuah strike tidak ketika bisbol ini berada atas wilayah
home plate, di atas lutut pemukul, dan di bawah sabuk pemukul. Ini "zona strike", bagaimanapun,
adalah sampai dengan interpretasi wasit memanggil permainan. Strike juga terjadi ketika ayunan
pemukul di bisbol mengayun dan tidak mengenai bola lemparan tersebut, terlepas dari lokasi
lapangan. Strike juga disebut ketika sebuah pemukul tidak bisa memukul bola yang
dilempar. Sebuah bola strike hanya dianggap sebagai serangan pertama atau kedua. Setiap
pelanggaran setelah serangan kedua, tidak dihitung sebagai ball atau strike. Sebuah lapangan yang
tidak strike dan tidak berayun oleh pemukul disebut ball. Jika pitcher melempar 4 ball, pemukul
akan melaju ke base pertama. Ini disebut berjalan-jalan. Jika pitcher melempar 3 strike, pemukul
keluar lapangan.

Jika pemukul memukul bola dalam lapangan permainan, ia kemudian mencoba untuk lari dengan
cepat menuju base.
Setelah pemukul memukul bola dalam bermain, pemukul menjadi pelari pertama. Tim defensif,
atau fielders, cobalah untuk mendapatkan pelari base keluar sebelum ia / dia bisa dengan
keselamatan menuju base. Tujuan pertama adalah untuk menangkap bola sebelum menyentuh
tanah. Jika fielders melakukan hal ini, pemukul keluar dan semua pelari dasar lainnya harus
kembali ke awal asli mereka sebelum mereka ditandai, atau mereka akan keluar. Setelah bola
menyentuh tanah dalam bermain, maka fielders harus mendapatkan bola dan mencoba untuk
menandai pelari dasar atau "kekuatan" mereka. Suatu gaya luar adalah ketika pelari dasar memiliki
tempat lain untuk pergi tetapi untuk dasar berikutnya. Hal ini selalu terjadi dengan pemukul dan
base pertama. Dalam kasus keluar kekuatan, para pembela tidak perlu menandai pelari, tapi hanya
memiliki satu kaki di dasar dan penguasaan bola sebelum pelari base menyentuh dasar.
Untuk menandai pelari keluar, pemain defensif harus menandai pelari dengan bisbol atau dengan
sarung tangan yang memegang bola.
5. Peraturan Permainan Golf

Peraturan 1-2. Melakukan Tindakan yang Berpengaruh pada Gerak Bola atau Mengubah
Kondisi Fisik
Peraturan diubah untuk memastikan dengan lebih jelas bahwa jika pemain dengan sengaja
melakukan tindakan yang berpengaruh pada gerak sebuah bola atau ketika mengubah kondisi fisik
yang berpengaruh pada permainan hole dengan cara yang tidak diizinkan Peraturan, Peraturan 1-
2 berlaku hanya bilamana tindakan tersebut sudah tidak tercakup oleh Peraturan lain. Sebagai

contoh, pemain yang memperbaiki letak bolanya melanggar Peraturan 13-2 dan karenanya
Peraturan itulah yang berlaku, sebaliknya pemain yang dengan sengaja memperbaiki letak bola
sesama-kompetitor adalah situasi yang tidak tercakup oleh Peraturan 13-2 dan karenanya diatur
oleh Peraturan 1-2.

Peraturan 6-3a. Waktu Start


Peraturan 6-3a diubah untuk menetapkan bahwa penalti akibat start terlambat, tetapi masih dalam
tenggang waktu lima menit dari waktu start, dikurangi dari diskualifikasi menjadi kalah hole
pertama pada match play atau dua pukulan pada hole pertama pada stroke play. Sebelumnya
pengurangan penalti ini dapat diajukan sebagai suatu ketentuan kompetisi.

Peraturan 12-1. Melihat Bola; Mencari Bola


Peraturan 12-1 diformat-ulang agar lebih jelas. Sebagai tambahan, diubah untuk (i)mengizinkan
pemain mencari bolanya di mana saja di lapangan ketika bolanya mungkin ditutupi oleh pasir dan
untuk menjelaskan bahwa tidak ada penalti jika bola bergerak dalam keadaan demikian, dan (ii)
menerapkan penalti satu pukulan berdasarkan Peraturan 18-2a jika pemain menggerakkan bolanya
di rintangan saat mencari bola itu bilamana bola diduga ditutupi oleh benda alam lepas.

Peraturan 13-4. Bola di Rintangan; Tindakan yang Dilarang


Pengecualian 2 pada Peraturan 13-4 diubah untuk mengizinkan pemain merapikan pasir atau tanah
di rintangan setiap saat, termasuk sebelum bermain dari rintangan tersebut, asalkan dilakukan
semata-mata untuk maksud merawat lapangan dan Peraturan 13-2 tidak dilanggar.

Peraturan 18-2b. Bola Bergerak Setelah Adres


Pengecualian baru ditambahkan yang membebaskan pemain dari penalti jika bolanya bergerak
setelah bola diadres ketika jelas diketahui atau hampir dapat dipastikan bahwa bukan ia yang
menyebabkan bola bergerak. Sebagai contoh, jika hembusan angin yang menyebabkan bola
bergerak setelah bola diadres, tidak ada penalti dan bola dimainkan dari posisinya yang baru.

Peraturan 19-1. Bola Sedang Bergerak Dibelokkan atau Dihentikan; Oleh Unsur Luar
Catatan diperluas untuk menjelaskan berbagai akibat ketika sebuah bola yang sedang bergerak
dengan sengaja dibelokkan atau dihentikan unsur luar.

Peraturan 20-7c. Bermain dari Tempat Salah; Stroke Play


Catatan 3 diubah sedemikian rupa sehingga jika pemain akan dipenalti karena bermain dari tempat
salah, pada kebanyakan kasus, penalti akan dibatasi pada dua pukulan, sekalipun Peraturan lain
telah dilanggar sebelum ia melakukan pukulan.

6. ATURAN PAINTBALL
Peraturan permainan sangat bergantung pada jenis permainan yang dimainkan, misalkan
permainan merebut bendera (capture flag) dimana setiap regu dinyatakan menang jika telah
berhasil merebut bendera yang ditentukan, dan lain sebagainya. Namun ada peraturan pokok yang
harus ditaati dalam suatu permainan paintball, utamanya yang berhubungan dengan keselamatan
dan fairgame, berikut diantaranya :
1. Dilarang melepas masker / google dengan alasan apapun selama peserta berada di dalam arena
paintball, baik selama peperangan berlangsung maupun tidak. Melepas masker pelindung wajah

adalah perbuatan yang sangat berbahaya, karena sangat mungkin peluru dengan kecepatan sekitar
200 km/jam mengenai organ sensitif seperti mata dan mengakibatkan cedera parah. Banyak peserta
yang secara tidak sengaja membuka masker pelindungnya ketika mereka terkena tembakan,
terjatuh atau regu mereka telah kalah, ini adalah tindakan yang terlarang.
2. Setiap senjata paintball (paintball gun) memiliki pengunci untuk keamanan, instruktur biasanya
meminta untuk mengunci senjata selama permainan tidak berlangsung untuk keamanan.
3. Jarak tembak minimum adalah 4.5 5 meter, menembak ke arah lawan di dalam range jarak
minimum adalah sangat berbahaya terutama jika mengenai area wajah, walaupun terlindungi oleh
masker, percikan cat dengan kecepatan tinggi bisa masuk ke bagian dalam masker, juga sangat
memungkinkan peluru mengenai bagian yang tidak terlindungi seperti leher, dan menyebabkan
luka serius.
4. Hit, seseorang dinyatakan tertembak dan harus keluar dari arena jika terkena tembakan
sempurna (peluru pecah dan cat mengenai tubuh) dibagian tubuh manapun. Beberapa permainan
mengharuskan tembakan mengenai bagian tertentu seperti masker atau badan dan tidak
menghitung tembakan yang mengenai tangan atau kaki.
5. Seseorang yang telah tertembak harus mengangkat senjata dan keluar dari arena, peserta lain
tidak diperkenankan untuk menembakinya secara berulang untuk alasan keamanan.
6. Wiping atau membersihkan cat yang menempel pada bagian tubuh ketika tertembak dengan
tujuan untuk mengelabui lawan adalah tidak dibenarkan dan merupakan kecurangan. Setiap
permainan biasanya akan diawasi oleh wasit / pengawas yang berada di lapangan, namun kadang
kecurangan masih dilakukan. Untuk itu beberapa jenis permainan menjatuhkan sangsi / pinalti
yang beragam bila kedapatan ada seseorang melakukan wiping, misalnya diskualifikasi atau
peraturan 3 untuk 1, 3 orang terdekat keluar untuk satu orang yang melakukan kecurangan.
7. No contact, selama permainan, tidak diperkenankan melakukan kontak fisik dengan lawan.

7. ATURAN SEPAK TAKTRAW


Dari segi lapangan
Ukuran dari lapangan sepak takraw ini adalah 13,40 meter x 6,10 meter, dan biasanya permainan
ini dimainkan di dalam ruangan dengan tinggi atap minimal 8 meter. Untuk garis lapangan di sepak
takraw harus berukuran selebar 4 cm.
Ukuran Net
Untuk ukuran net atau tinggi net dari permainan putra dan putrid berbeda. Untuk permainan putra
tinggi net sebesar 1,55 meter di daerah pinggit dan untuk daerah tengahnya minimal 1,52 meter.
Sedangkan untuk permainan putrid, tinggi net sebesar 1,45 meter dipinggir dan minimal 1,42 di
bagian tengahnya. Untuk tiangnya sendiri memiiki ukuran lebuh tinggi sekitar 30 cm dari garis
pinggir. Untuk net sendiri terbuat dari tali atau nilon dan setiap lubangnya memiliki lebar sebesar
6-8 cm. Panjang dari net atau jaring adalah 6,10 meter dengan lebar 70 cm.
Peraturan untuk Bola
Bola sepak takraw bisa terbuat dari plastik atau anyaman rotan dengan ukuran lingkar 42-44cm
untuk permainan putra sedangkan untuk putri sebesar 43-45 cm. Untuk berat bola seberat 170 -
180 gram untuk permainan putra, dan untuk putrid seberat 150 160 gram.

Dari Segi Pemain


Dalam permainan sepak takraw setiap regu terdiri dari 4 orang pemain terdiri dari 3 pemain inti
dan 1 pemain cadangan. Komposisi pemain terdiri dari tekong, apit kanan, dan apit kiri, untuk
pemain tekong memiliki tugas untuk servis atau penyepak untuk bisa memulai permainan.
Sedangkan untuk apit kanan dan kiri memiliki tugas memberi umpan kepada tekong.
Dari Segi Pengaturan Skor
Dalam permainan sepak takraw apabila penerima servis melakukan satu kesalahan maka itu bisa
memberikan angka bagi lawan. Untuk angka kemenangan setiap game adalah 15 angka, dan jika
dalam posisi angka sama seperti 14-14 maka regu yang memperoleh angka 16 terlebih dahulu lah
yang menjadi pemenang. Regu bisa dikatakan pemenang jika sudah memenangkan 2 set, dan setiap
regu berhak mengambil servis awalan sebanyak 3 kali, dan untuk perhitungan angka menggunakan
sistem rally poin.

8. ATURAN BILLIARD
1. Dimainkan secara Doubles, 2 lawan 2.
2. Bola2 biliar dibagi 2 yaitu bola solid (1-7) dan bola stripes (9-15). Bola 8 adalah bola yang
terakhir dimasukkan.
3. Setelah break dilakukan oleh salah satu pemain, jika ada bola yang masuk maka tim yang
melakukan break boleh menembak bola lagi. Jika tidak, maka tim lawan yang menembak.
4. Pemain yang menembak setelah break, bisa memilih bola solid/stripes, dengan cara
memasukkan bola solid/stripes. Misalnya, jika dia memasukkan bola 1 maka untuk selanjutnya dia
harus memasukkan bola 2-7. Jika dia memasukan bola 10, maka selanjutnya dia harus
memasukkan bola 9-15
5. Apabila Bola-8 masuk pada saat break, pemain dapat memilih antara mengulang kembali break
(bola ditata ulang), atau menaruh bola 8 pada footspot dan melanjutkan permainan.(sesuai dengan
World Standardized Rules)
6. Pelanggaran (FOUL)
- bola yang dipukul bukan merupakan bola miliknya.
- memukul bola 8 padahal bolanya belum habis.
- Saat bola sasaran dipukul, tidak ada bola yang menyentuh ban (cushion)
- Bola putih masuk lubang
- Bola putih atau bola berwarna melompat dan keluar dari meja permain.
- Bagian tubuh maupun pakaian pemain menyentuh bola yang ada didalam meja permainan.
7. Setelah terjadi pelanggaran, maka tim lawan berhak mendapatkan Free ball.
8. Apabila pemain secara tidak sengaja memasukkan bola yang bukan miliknya(bola lawan), maka
pada saat itu juga ganti giliran. (posisi bola putih tidak berubah)
9. Pemain yang secara tidak sengaja memasukkan bola 8 sebelum bola - bolanya habis dianggap
kalah.

10. Setelah memasukkan seluruh bola, maka bola 8 harus dimasukkan ke salah satu dari 6 lubang
yang ada. Pemain yang akan menembak bola 8, harus memilih salah satu lubang. Jika bola 8 masuk
ke lubang yang salah maka pemain itu dianggap kalah.
11. Sebuah Tim dinyatakan menang apabila :
- Memasukkan bola 8 pada lubang yang ditunjuknya setelah seluruh bolanya habis.
- Tim lawan memasukkan bola 8 padahal bolanya belum habis
- Tim lawan memasukkan bola 8 ke lubang yang salah.
- Tim lawan melakukan foul pada saat memasukkan bola 8 (contoh : ketika menembak bola 8 8.
8. masuk,tapi bola putih juga masuk lubang, maka tim lawannya dinyatakan menang)- Tim
lawan menembak dan mengakibatkan keluarnya bola 8 dari meja.

9. ATURAN BOWLING
Setiap pertandingan terdiri dari 10 frame.
Satu frame terdiri dari 2 kali lemparan. Dalam satu set, setiap pemain melempar bola berturut-turut
2x dan bergantian dengan yang lain.
Setelah semua mendapat giliran melempar 2x, giliran akan kembali ke pemain pertama. Penilaian
bowling juga masih agak-agak bingung. Kalau normal-normal saja (masih ada sisa yang berdiri di
papan) maka pin yang jatuh diitung sebagai score. Jika sekali tembakan, pin langsung jatuh semua
maka dikatakan strike. Jika pin jatuh semua setelah tembakan kedua disebut spare.
Strike dan spare akan menjadi bonus pada perhitungan frame selanjutnya, bahkan jika pada frame
berikutnya mendapat strike atau spare lagi, perhitungan skor ditunda (tidak tercatat di layar skor)
dan baru dihitung jika pada sebuah frame di mana bowler tidak mendapat strike atau spare, dan
perhitungan bonus akan berlipat-lipat mengikuti rumus tertentu.
Pada frame kesepuluh jika bowler pada bola pertama mendapat strike maka ada bonus dua
lemparan lagi (menjadi tiga bola d i frame ke-10), maksimum skor pada frame ke-10 ini adalah 30
(tiga kali strike) dan total skor permainan dalam 10 frame adalah maksimum 300.
Pada frame ke-10 jika bowler mendapat spare dengan dua lemparan diberikan bonus satu lemparan
lagi, maksimum 20 dari jumlah spare (10) ditambah jika strike (10).

10. PERATURAN CRICKET


1) Peraturan Umum Kriket
Sebuah inning akan dianggap telah mencapai keputusan hasil jika pemain dalam tim telah keluar
semuanya, telah dinyatakan menang atau telah memenangkan pertandingan. Jika jumlah awal dari
over yang ditentukan telah berkurang (akibat kondisi cuaca atau alasan lain), Inning ini tidak dapat
dianggap telah mencapai keputusan hasil.
Kecuali dinyatakan lain, pasaran pemukul bola didasarkan pada jumlah run yang dicetak dan
pasaran pelempar didasarkan pada gawang yang kena. Jika seorang pemukul bola tidak
menyelesaikan inningnya (berhenti akibat cedera, dll), maka skor yang diperolehnya sebelum akhir
inning akan dianggap sebagai total akhirnya. Pemukul bola harus menghadapi setidaknya satu
bola, pelempar bola harus melempar setidaknya satu bola agar taruhan pada pemain tersebut
berlaku.

Pemain Terbaik/Pemukul Bola/Pelempar Bola Terbaik: Taruhan pada pemain yang termasuk
dalam sebelas pemain awal akan berlaku, terlepas dari mereka memukul atau melempar bola atau
tidak. Berlaku peraturan Dead Heat.
Metode Pemain Keluar Berikutnya/Penonaktifan Gawang Berikutnya: Taruhan pada pasar ini akan
batal jika tidak ada pemain yang keluar atau jika salah satu pemain berhenti karena cedera.
Pasangan Pembukaan: Pasangan Pembukaan adalah skor yang diperoleh untuk jatuhnya gawang
yang pertama kali. Jika seorang pemukul bola berhenti bermain, taruhan pada pasaran ini akan
ditentukan berdasarkan jatuhnya gawang berikutnya. Untuk pasangan pembukaan tertinggi,
taruhan akan berlaku jika kedua kemitraan pembukaan diselesaikan atau hasilnya telah ditentukan.
Wicket Total/Wicket Dalam Over. Pemukul bola yang berhenti karena cedera tidak akan dihitung
sebagai kehilangan gawang.
Total Wide/Bye/Leg Bye/No Ball/Ekstra: Semua run yang dicetak karena wide/bye/leg bye/no
ball/ekstra berlaku untuk pasaran ini. Total Bye: Leg bye tidak termasuk dalam pasaran ini.
Jumlah 4/6/Boundary: Hanya boundary di luar tongkat pemukul bola dan yang disebabkan oleh
pemukul bola yang dihitung. Ekstra dan/atau overthrow tidak dihitung.
Run Out Terbanyak. Pasaran ini didasarkan pada tim mana yang menciptakan run out terbanyak
ketika mereka di lapangan.
Run Total/Skor Tertinggi - Jumlah over yang ditentukan: Misalnya, 15 over pertama. Jumlah over
yang telah ditentukan harus dicapai agar taruhan dapat tetap dipertahankan, kecuali jika inning
telah mencapai hasil akhir secara normal, atau jika permainan selanjutnya tidak berpengaruh
terhadap hasil.
Run Total/Wicket Dalam Over: Sebuah over harus diselesaikan agar taruhan dapat tetap berlaku,
kecuali jika inning telah mencapai hasil akhir secara normal, atau jika permainan selanjutnya tidak
berpengaruh terhadap hasil. Taruhan batal jika over tidak dimulai.
Taruhan Seri: Jika jumlah pertandingan yang telah ditentukan dalam sebuah seri tidak diselesaikan,
maka taruhan pada pemenang seri tersebut akan dibatalkan, kecuali jika jumlah pertandingan yang
dimainkan sudah cukup banyak untuk menentukan pemenang. Taruhan pada skor seri yang benar
akan dituntaskan sebagai dead heat, tergantung pada jumlah kemungkinan skor yang tersisa.
Taruhan skor benar yang telah ditentukan akan dituntaskan sebagaimana seharusnya. Jika sebuah
taruhan seri berakhir imbang dan tidak ada peluang yang ditawarkan untuk hasil imbang tersebut,
maka taruhan akan dibatalkan.
Pasaran Seri/Pemukul/Pelempar Bola Terbaik dalam Turnamen: Semua pemain akan dihitung
terlepas dari apakah mereka bermain dalam pertandingan atau tidak.
2) Pertandingan dengan Over Terbatas
Semua taruhan didasarkan pada hasil pertandingan resmi, kecuali dinyatakan lain. Jika pemainan
tidak cukup untuk menentukan pemenang dan perkembangan ke putaran selanjutnya ditentukan
oleh aduan atau undian koin, maka taruhan pada pemenang pertandingan tersebut akan dibatalkan.
Jika pertandingan penuh berakhir imbang, taruhan pada pertandingan tersebut akan dituntaskan
sebagai dead-heat, kecuali sebuah "super over" menjadi penentu kemenangan. Super over hanya
akan digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan dan tidak mempengaruhi penuntasan
dari pasaran pertandingan lain.

Semua taruhan pada pertandingan tersebut berlaku (tidak termasuk Pemain


Terbaik/Pemukul/Pelempar Bola Terbaik) selama sesuai dengan setidaknya satu dari ketentuan
berikut ini:
1) Kedua tim melakukan pukulan sebanyak setidaknya 90% dari jumlah over yang ditentukan pada
saat taruhan dipasang.
2) Satu inning telah mencapai keputusan hasil.
3) Pasaran telah ditentukan.
Semua taruhan yang berhubungan dengan sebuah inning akan berlaku (Tidak termasuk
Pemukul/Pelempar Bola Terbaik) selama sesuai dengan setidaknya satu dari ketentuan berikut ini:
1) Tim tersebut melakukan pukulan sebanyak setidaknya 90% dari jumlah over yang ditentukan
pada saat taruhan dipasang.
2) Satu inning telah mencapai keputusan hasil.
3) Pasaran telah ditentukan.
Pemukul/Pelempar Bola Terbaik. Semua taruhan tetap berlaku selama sesuai dengan setidaknya
satu dari ketentuan berikut ini:
1) Kedua tim melempar setidaknya 50% dari jumlah over yang ditentukan pada saat taruhan
dipasang.
2) Satu inning telah mencapai keputusan hasil.
3) Pasaran telah ditentukan.
Pemukul/Pelempar Bola Terbaik (Tim). Semua taruhan tetap berlaku selama sesuai dengan
setidaknya satu dari ketentuan berikut ini:
1) Setidaknya 50% dari jumlah over yang ditentukan telah dilakukan untuk inning tersebut pada
saat taruhan dipasang.
2) Satu inning telah mencapai keputusan hasil.
3) Pasaran telah ditentukan.
3) Pertandingan Uji Coba / Pertandingan 2 Inning
Semua taruhan didasarkan pada hasil pertandingan resmi, kecuali dinyatakan lain. Jika
pertandingan kemudian dilanjutkan melalui pertandingan aduan, maka taruhan akan dituntaskan
sebagai hasil seri dan nilai taruhan untuk hasil seri akan hilang. Harap perhatikan bahwa hasil
imbang (ketika pertandingan selesai dan kedua tim meraih skor sama, dengan ketentuan bahwa
tim yang memukul terakhir telah menyelesaikan inningnya) berbeda dengan seri (ketika waktu
yang dialokasikan untuk pertandingan telah habis dan tidak ada tim yang menang).
Semua taruhan pada hasil pertandingan tetap berlaku dengan catatan bahwa setidaknya 50 over
telah dilakukan.
Di pasaran pertandingan lainnya, semua taruhan tetap berlaku selama memenuhi setidaknya satu
dari ketentuan berikut ini:
1) Setiap tim melakukan setidaknya 50 over di inning pertama mereka masing-masing.

2) Satu inning telah mencapai keputusan hasil.


3) Pasaran telah ditentukan.
Semua taruhan pada setiap inning tetap berlaku selama memenuhi setidaknya satu dari ketentuan
berikut ini:
1) Setidaknya 50 over telah dilakukan selama inning tersebut.
2) Satu inning telah mencapai keputusan hasil.
3) Pasaran telah ditentukan.
Skor Tertinggi - Inning Pertama: Kedua tim harus menyelesaikan inning pertama mereka
(termasuk deklarasi) agar taruhan tetap berlaku, kecuali pasaran telah ditentukan.

Bela Diri

1. Gulat
Pertandingan olahraga gulat dilakukan di atas matras, berukuran 12 x 12 meter sesuai dengan
peraturan gulat internasional. Peraturan pertandingan gulat internasional. Peraturan pertandingan
yang dipakai juga peraturan pertandingan gulat internasional dari FILA yang sudah disahkan oleh
PB. PGSI.

Pegulat selama bertanding harus memakai baju internasional (wrestlingsuit) sesuai dengan warna
dari sudut mana dia berada, biru atau merah. Wasit berada diantara kedua pegulat di lingkaran
tengah, satu tangan diluruskan ke depan, kemudian peluit dibunyikan dan lengan wasit ditarik
kembali. Pada waktu bertanding, bilamana kedua pegulat tinggal diam beberapa saat maka wasit
berteriak open agar supaya daerah serangan dibuka untuk memberi kesempatan pada lawannya
melakukan serangan. Setelah itu diharapkan kedua pegulat mengadakan kontak satu sama lain.
Setelah kedua pegulat itu mengadakan kontak maka diharuskan adanya serangan salah satu pihak,
kalau tidak maka wasit harus berteriak action.

Setiap kali wasit berteriak open, action, ataupun contact, pegulat harus mengerjakan hal itu. Kalau
pegulat itu tidak bereaksi maka wasit wajib menghentikan pertandingan dan memberikan
peringatan kepada kedua pegulat itu. Bila hal ini terulang setujuan juri atau pres met wajib
memberikan suatu angka hukuman. Pemberian angka hukuman ini secara jelas dilakukan oleh
wasit sedemikian rupa sehingga juri dan ketua pertandingan serta umum jelas melihatnya. Wasit
memanggil kedua pegulat pada lingkaran tengah menghadap ketua pertandingan, salah satu tangan
wasit memegang pergelangan tangan pegulat yang mendapat hukuman lurus ke bawah di sisi
badan. Sedangkan tangan terbuka, semua jari lurus ke atas dan rapat satu sama lain. Juri dan ketua
pertandingan mengangkat papan angka satu yang berwarna sesuai dengan tangan wasit yang
diangkat. Ini menunjukkan bahwa satu angka diberikan kepada pegulat yang berwarna merah,
maka juri mengangkat papan merah yang berangka 1.
2. Judo
1. Peraturan Kelengkapan
Peraturan kelengkapan meliputi;

a. Lapangan Pertandingan Judo

Lapangan Judo disebut Dojo beralaskan matras atau disebut juga dengan tatami. Lapangan Judo
berbentuk persegi empat dengan luas tatami minimal adalah 14 x 14 meter dan maksimal 16 x 16
meter.Daerah pertandingan berukuran minimal 8 x 8 meter dan maksimal 10 x 10 meter.Tiap
tatami berukuran 1 x 2 meter sehingga jumlah tatami yang dibutuhkan oleh suatu Dojo sekurang-
kurangnya sebanyak 128 lembar;18 lembar di antaranya berwarna merah sebagai pembatas daerah
pertandingan.

b. Pakaian (Judogi)

Pakaian khusus berwarna putih yang terdiri dari celana dan baju.Celana yang dipergunakan adalah
celana panjang yang cukup longgar yang mempunyai ketinggian bagian bawah sekitar 5 cm di atas
mata kaki.Sedangkan baju harus tebal dan longgar.Bagian tangannya harus panjang,sekitar 5 cm
dari pergelangan tangan dan lebarnya harus bisa dimasuki sampai ke batas siku,kira-kira selebar
10-15 cm. Karena jaket ini dirancang untuk menahan benturan tubuh akibat dibanting ke lantai,
maka bahannya umumnya lebih tebal dari seragam karate (karategi) atau bela diri yang lain.

3. Ikat pinggang

Ikat pinggang atau obi yang warnanya sesuai dengan tingkatan Masing-masing pejudo. Ikat
pinggang harus cukup panjang sehingga menyisakan 20-30 cm menjuntai pada masing-masing
sisi.

2. Peraturan Pertandingan

a. Peraturan kelas pertandingan

Peraturan pertandingan judo dapat diadakan secara perorangan dan juga beregu. Beberapa
kompetisi membagi Peraturan pertandingan menjadi 3 kategori, yaitu berdasarkan berat tubuh,
berdasarkan tingkatan, dan berdasarkan umur. Namun ada juga yang tidak mengenal pembagian
apapun.

b. Lama pertandingan

Lama pertandingan judo berlangsung selama 3-20 menit.

3. Menentukan Pemenang

Pemenang ditentukan dengan jalan judoka (Pejudo) yang memperoleh nilai tertinggi. Perolehan
nilai yaitu jika seorang judoka dapat membanting atau mengkunci lawan. Jika setelah waktu yang
ditentukan habis pemain dengan nilai lebih tinggi yang menjadi pemenangnya.

Sistem penilaian dalam pertandingan judo adalah sebagai berikut:


Satu angka (ippon) dapat diperoleh dengan jalan:
Bantingan (nage waza): Jika judoka dapat mengungguli teknik lawan dengan
membantingnya dengan tenaga dan kecepatan dengan punggung membentur lantai terlebih dahulu.

Kuncian (katame waza): Jika judoka berhasil mengunci lawan sehingga ia mengucapkan
kata "Aku menyerah!" (maitta), atau menepuk lantai dua kali dengan tangan atau kaki, pingsan,
atau jika kuncian tersebut berlangsung paling sedikit 30 detik (osae waza) dan diumumkan bahwa
pertandingan berakhir (osae komi)

Setengah angka (waza ari) dapat diperoleh dengan cara:


Bantingan: Jika teknik judoka cukup bagus namun tidak sampai layak untuk menerima
angka penuh.
Kuncian: Jika judoka berhasil mengunci lawannya selama paling tidak 25 detik.
Dua waza ari berarti satu angka, namun setengah angka saja tidak cukup untuk menentukan
seorang pemenang, maka oleh para perancang pertandingan dibuatlah sistem angka tambahan.

Jika jumlah nilai yang diperoleh kedua judoka sama, biasanya akan ditentukan dengan cara
pemungutan suara dari kedua hakim sudut dan juri (dengan total tiga suara).

3. Peraturan Tatakrama Pertandingan Judo

Judo adalah olahraga beladiri yang penuh tata krama. Kedua judoka membungkuk memberi
hormat satu sama lain pada awal dan akhir pertandingan. Pada awal pertandingan kedua judoka
saling berhadapan meluruskan telapak kaki mereka di belakang garis masing-masing di tengah-
tengah arena dan berdiri tegak lurus. Lalu mereka saling membungkuk pada saat yang sama.
Kemudian mereka maju satu langkah, diawali dengan kaki kiri, dan berdiri dengan posisi kuda-
kuda alami (shizen hon tai). Sang juri atau wasit lalu berkata "Mulai" (Hajime) dan pertandingan
pun dimulai.

Pada akhir pertandingan kedua judoka kembali dalam posisi kuda-kuda alami dan menghadap
satu sama lain satu langkah di depan garis mereka masing-masing. Juri kemudian mengumumkan
hasil pertandingan, dan kedua kontestan mundur selangkah ke belakang garis dimulai dengan kaki
kanan. Mereka lalu membungkuk lagi dan keluar dari arena.

4. Larangan Larangan Dalam Pertandingan Judo

Jumlah larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh pejudo adalah untuk laki-laki berjumlah
31 larangan sedangkan untuk pejudo putrid ada 32 larangan. Jika seorang judoka melakukan suatu
pelanggaran maka akan dikenai empat tingkatan sanksi, tergantung seberapa berat pelanggaran
yang dilakukan. Tiap-tiap terjadi pelanggaran, pertandingan dihentikan sejenak dan kedua judoka
kembali ke garis masing-masing.

Berikut penjelasan masing-masing tingkat pelanggaran;

1. Pelanggaran ringan (shido)


Adalah peringatan untuk pelanggar peraturan yang tidak seberapa berbahaya. Judoka diberi sangsi
berupa peringatan. Jika pelanggaran ini dilakukan kedua kali maka sangsi akan ditingkatkan lagi.
Jenis-jenis pelanggaran ringan yaitu:
Seorang judoka kehilangan semangat bertarung dan tidak menyerang selama lebih dari 30
detik

Melepas ikat pinggang lawan atau ikat pinggang sendiri tanpa izin dari juri
Melilit tangan lawan dengan ujung ikat pinggang (atau ujung baju)
Memelintir atau berpegang pada ujung lengan baju maupun celana lawan
Memasukkan bagian seragam lawan manapun ke dalam mulut (menggigit seragam lawan)
Menyentuh wajah lawan dengan bagian tangan atau kaki manapun
Menarik rambut lawan
Mengunci telapak tangan lawan dengan telapak tangan sendiri selama lebih dari 6 detik
dalam posisi berdiri

2. Pelanggaran Kecil atau disebut juga chui

Pelanggaran ini tergolong lebih berat dari pelanggatran ringan. Sangsi pelanggaran ini berupa
peringatan namun lebih berat dari pelanggaran ringan. Pelanggaran ini memiliki efek negatif
sebesar yuko. Contoh pelanggaran chui yaitu:
Memasukkan bagian kaki manapun ke seragam lawan, baik ikat pinggang maupun jaket,
selama kuncian dilakukan lawan
Mencoba mematahkan jari lawan untuk melepaskan genggaman lawan
Menendang tangan lawan dengan kaki atau lutut untuk lepas dari cengkeraman lawan

3. Pelanggaran berat

Pelanggaran berat (keikoku) adalah pelanggaran yang dapat dikenai sanksi dan teguran keras.
Judoka yang melakukan pelanggaran ini akan dikurangi nilainya sebesar setengah angka. Dua
pelanggaran kecil memungkinkan dikenainya sanksi yang sama. Contoh pelanggaran-pelanggaran
berat:
Mengunci lengan lawan (kansetsu waza) di manapun selain di sikut
Menarik lawan yang tergeletak menengadah ke atas di lantai dan kemudian
membantingnya kembali
Seorang judoka melakukan tindakan berbahaya apapun yang bertentangan dengan jiwa
judo.

4. Pelanggaran serius (hansoku make)

Adalah pelanggaran yang dapat membuat seorang judoka didiskualifikasi karena melakukan
pelanggaran yang sangat berat sehingga membahayakan baik lawannya maupun orang lain. Empat
kali peringatan (shido) juga dapat dikenai sanksi ini.

3. Karate
Kategori Kumite
1. Perlengkapan atlet sudah ditetapkan bahwa wajib menggunakan WKF Approved Hijab untuk atlit
putri muslimah bagi yang menggunakan dengan ketentuan untuk atlit harus terbuka bagian
2. leher dan telinga, sedangkan wasit dan pelatih boleh tertutup telinga dan lehernya. Sedangkan
untuk pertandingan di Nasional, penggunaan hijab belum bisa diterapkan sesuai peraturan karena
bentuk hijab yang terbuka tersebut belum bisa diterima oleh atlit muslimah di Indonesia. (Saat ini
Produk WKF Approved Hijab dikeluarkan oleh Arawaza dan telah tersedia
di www.oshcollection.com - red)

1. Tidak ada penambahan waktu untuk pertandingan FINAL. Jika sebelmnya untuk perebutan medali
Senior waktu ditambahkan 1 menit, namun kini tetap menggunakan waktu penyisihan sesuai
kategori. Misal Senior untuk Putra 3 menit dan untuk putri 2 menit.
2. Untuk waktu 10 detik terakhir tidak berlaku lagi passivity (bersikap deffence dan tidak
menunjukkan niat untuk melancarkan serangan untuk menambah skor).
3. Membanting lawan dengan menggunakan 2 tangan dilarang kecuali untuk menangkap kaki lawan
saat lawan menyerang dengan tendangan. Jika hal tersebut dilakukan maka akan dikenakan
hukuman peringatan kategori 2 (C2).
4. Membanting diperbolehkan hanya dengan menggunakan satu tangan dan pada saat membanting
tidak boleh melebihi atas pinggang atau tidak boleh juga membanting dengan cara tangan meraih
kaki lawan dari bawah.
5. Diberikan 1 kartu protes bagi kontingen yang akan dipegang oleh pelatih yang mendampingi dalam
setiap partai pertandingan. Kartu protes ini dapat digunakan oleh pelatih jika pelatih merasa ada
skor yang masuk tapi tidak diambil oleh juri. Setelah pelatih salah satu kontingen melakukan protes
tersebut, akan dilakukan review oleh 2 orang wasit senior melalui rekaman Video. Namun jika
protes yang dilontarkan oleh pelatih tersebut tidak terbukti, kartu protes tersebut akan ditahan.
Namun jika protes tersebut diterima, maka keputusan wasit akan mengikuti hasil review dan kartu
protes dikembalikan kepada pelatih untuk dapat digunakan kembali pada kesempatan berikutnya.
6. Pemisahan yang jelas tugas dan wewenang wasit dan juri bahwa Juri hanya berwenang
memberikan skor dan memberikan hukuman untuk terjadinya jogai (keluar arena) sedangkan wasit
bertanggung jawab untuk memberikan pendapat hukuman C1 dan C2 dengan minimal mendapat
dukungan dari 2 juri.
7. Waktu istirahat untuk atlet untuk melakukan pertandingan berikutnya adalah sama dengan waktu
standar pertarungan kategori tersebut. Misal senior putra 3 menit, maka untuk main berikutnya 3
menit juga. Kecuali untuk referchage atau kesempatan kedua adalah 5 menit karena termasuk
waktu untuk mengganti warna perlengkapan.
8. Untuk kadet, face mask hanya berlaku ditahun 2015 ini saja, selanjutnya mulai 1 januari 2016
tidak ada lagi penggunaan facemask.
9. Setiap kontestan memiliki area start bebas dalam area 2x1m dengan warna matras berwarna merah.

Kata
1. WAJIB untuk melakukan penghormatan sebelum dan sesudah memperagakan kata, jika tidak
maka peserta akan didiskualifikasi. (Sebelumnya justru tidak dibolehkan melakukan
penghormatan)
2. Kata yang boleh diperagakan itu bukan lagi berdasarkan school atau club, tapi harus berdasarkan
Ryu-Ha (Shotokan, Shitoryu, Wadoryu, Goju-Ryu).Note: Karate-ka aliran shotokan boleh
menggunakan kata di luar aliran Shotokan selama berada dalam daftar kata yang boleh
dipertandingkan.
Berikut merupakan daftar Kata tersebut:
Note: Nama beberapa Kata diterjemahkan dalam bahasa romawi dari bahasa aslinya (jepang), di
beberapa perguruan dapat terjadi merupakan Kata yang sama namun penamaan yang berbeda
3. Kata dasar boleh dipertandingkan dalam pertandingan kata senior. Tidak ada lagi Kata Wajib
sehingga seluruh Kata menjadi Tokui semua
4. Perubahan Kriteria penilaian dari 4 komponen penilaian (Kesesuaian, Technical Performance,
Kinerja atletis/power, dan Tingkat kesulitan). Namun sekarang dijadikan 3 kriteria utama menjadi
Kesesuaian, Technical Performance dan Kinerja Atletis/Power. Sedangkan penilaian tingkat
kesulitan kata digabungkan penilaiannya dalam Technical Performance.
5. Chief Judge boleh memanggil Juri (Shugo) hanya untuk menjelaskan telah terjadi pelanggaran
Diskualifikasi.

General (Berlaku untuk Kata dan Kumite)


1. Diberlakukannya Double Disqualification, yaitu kedua peserta bisa dua duanya di diskualifikasi
baik untuk kumite maupun kata apabila 2 kontestan tersebut terdiskualifasi (Hanshoku). Jika
terjadi pada babak penyisihan maka dua duanya hilang dalam bagan pertandingkan, (lawan di
pertandingan sesudahnya menjadi menang bye). Namun dalam perebutan medali, tetap harus ada
penentu kemenangan, maka penentuan pemenang akan dilakukan dengan hantei (voting).
2. Perubahan kategori pertandingan (Kadet, Junior, Under 21 dan Senior), contoh sebelumnya Under
21 itu 3 kelas putra dan 3 kelas putri dan kata tidak ada. Sekarang menjadi ada kata dan nomor
pertandingan menjadi 5 putra dan 5 putri.
Sekian merupakan hal-hal yang perlu dipahami oleh seluruh insan olahraga Karate-Ka di
Indonesia. Jangan sampai kekalahan terjadi karena kurangnya pemahaman di dunia perwasitan.
Adapun inti dari perubahan peraturan perwasitan tersebut adalah:
1. Supaya pertandingan bisa lebih mudah dimengerti dan dilihat dengan baik oleh penonton / tidak
membingungkan.
2. Lebih terukur walaupun tetap saja tidak mutlak semuanya menjadi terukur sebagai persyaratan
yang diminta oleh IOC agar karate bisa tampil di Olimpiade musim dingin di jepang.

Walaupun demikian, tentunya terdapat beberapa kendala yang perlu kita sikapi. Kendala tersebut
adalah:
1. Peraturan ini terbilang baru dan tidak banyak daerah yang telah memahami secara menyeluruh
peraturan-peraturan tersebut sehingga perlu dilakukan sosialisasi secara menyeluruh.
2. Wasit dan Juri perlu benar-benar memperhatikan peraturan. Saat ini masih terdapat Wasit/Juri
yang belum maksimal sehingga menimbulkan banyak protes.
3. Dengan diberlakukannya Kata kembali ke style lagi, maka wasit dituntut harus tahu untuk semua
aliran, minimal walaupun tidak hapal semua Kata terutama Kata aliran lain maka diharapkan untuk
mengetahui setiap karakteristik dan filosofinya. Sekarang Wasit/Juri lebih dituntut untuk
mempelajari lagi mengenai aliran Karate lainnya yang masih dalam naungan WKF.
4. Dengan diberikannya kartu protes, maka waktu pertandingan dapat berlangsung semakin lama
karena diperlukan waktu bagi wasit untuk melakukan review ulang. Perlu diperhatikan oleh pihak
penyelenggara dalam mengatur waktu jalannya pertandingan.

4.Kempo
Pertandingan kempo mengikuti Peraturan Pertandingan yang dikeluarkan oleh World Shorinji
Kempo (WOSKO). Dalam Shorinji Kempo, ada pembagian pertandingan, yaitu :
1.Randori (perkelahian bebas) perorangan dan beregu,
2.EMBU (kerapian teknik/jurus-jurus Kempo) berpasangan dan beregu.
Peserta harus seorang kenshi yang terdaftar pada organisasi kempo tertentu, dilengkapi dengna
alat pertandingan yang ditentukan, yakni : DO (penutup dada), Hands Gloves (sarung tangan).
DO harus terbuat dari bahan "fibre galss" dan berat Hands Gloves antara 10 - 12 ons. dan pada alat
tersebut tidak diperkenankan menambah alat-alat lain. Kaki dan tangan kenshi tidak diperlengkapi
"bandage" dan sebagainya. Peserta harus bertindak ksatria, berpakaian lengkap (DOGI), bersih,
rapih dan menguasai/mengetahui Peraturan Pertandingan Kempo. Pertandingan dilakukan di
dalam arena yang ditetapkan luasnya, yaitu 5 x 5 meter, dengan empat garis batas yang jelas
terlihat. Pertandingan "randori" dimulai dengan CHUDAN KAMAE dan selanjutnya hanya
mempergunakan KAMAE (kuda-kuda) kempo.

Randori Beregu
Randori beregu dilaksanakan antara satu kenshi dan satu kenshi dari regu yang berlainan. Dan satu
regu terdiri dari enam orang, tetapi yang turut bertanding hanya lima orang (satu orang sebagai
cadangan).
Embu
Peserta "embu" harus memenuhi ketentuan serta kualifikasi tingkatan kempo yang telah ditetapkan
oleh Panitia Pertandingan. Batas waktu dalam "embu" ini adalah berkisar antara 1,5 menit sampai
2 menit, pada menit yang ke 1,5 bel peringatan dibunyikan. Kekurangan atau kelebihan waktu
setiap 10 detik dikurangi nilai sebanyak 1,5 angka, dan lebih dari 3 menit didiskualifikasikan.
Nomor ini diadakan di tengah-tengah arena dan jika peserta keluar dari arena tidak kenakan angka
hukuman.

Nilai untuk Randori


Pertandingan "randori" ini menghasilkan pemenang berdasarkan teknik-teknik kempo "goho" dan
"juho". Pada "goho" harus menghasilkan HARD CONTACT terhadap sasaran dan memenuhi
prinsip ATEMI NO GO YOSHO (lima syarat serangan).
Nilai IPPON (angka 10) diberikan kepada serangan yang tanpa tertangkis lawan. Jia serangan ini
ternyata kurang sempurna misalnya kurang bersemangat (kiai) atau kurang sempurna kuda-
kudanya, maka diberikan nila WAZA ARI (angka 5). Dua kali waza ari (awaze waza) sama
nilainya dengan "ippon" (angka 10).
Jika memakai teknik "juho" diharuskan adanya KATAME (kuncian), jika tidak terdapat kuncian
maka serangan hanya boleh ke arah dada (DO).
Pada penaklukan lawan dengan GYAKU WAZA (lipatan, kunci) yang sempurna dapat diputuskan
kemenangan mutlak (MUJOKEN KACHI). Disamping itu jika penilaian wasit terdapat perbedaan
teknik dan kekuatan yang sangat menyolok antara pemain, wasit dapta menghentikan pertandingan
dan menentukan pemenangnya dengan nilai kemenangan mutlak.

Nilai untuk Embu


Nilai tertinggi pada nomor ini adalah 100, dan penilaian diberikan dengan memperhatikan
ketepatan/kerapihan (SEI KAKU), harmonis, semangat dan sebagainya.
Pada babak penyisihan, team penilai terdiri dari tiga (3) orang, dan pada babak final team penilai
terdiri dari lima (5) orang. Cara menentukan pemenang adalah sebagai berikut :
"Dari nilai yang diberikan oleh lima orang penilai maka nilai tertinggi dan nilai terendah
ditiadakan, kemudian pemenang ditetapkan berdasrkan jumlah nilai yang tersisa."
Sementara itu untuk pertandingan randori, wasit terdiri dari seorang wasit utama dan dua orang
wasit pembantu. Dan jika dipandang perlu (untuk babak final) wasit pembantu dapat ditambah
menjadi empat (4) orang. Wasit utama menjadi pimpinan tertinggi dan wasit pembantu tugasnya
hanya membantu dalam mengatur jalannya pertandingan, menetapkan kebijaksanaan dan
keputusan. Jika wasit utama ia harus mengajukan "time out" dan memberitahukannya.
Keputusan wasit adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat, kecuali oleh DEWAN
ARBITRASI.

5. Kendo
Hari ini kendo memiliki aturan sebagai acara olahraga. Praktisi bertarung di gaya satu lawan satu.
Memasuki area kompetisi, praktisi tunduk pada satu sama lain dan mengambil tiga langkah ke
depan. Sambil memegang pedang, mereka berjongkok dan menunggu aba-aba dari wasit.

Setelah aba-aba dari wasit, mereka berdiri dan mulai untuk melawan. Area kompetisi berbentuk
persegi atau persegi panjang, dengan sembilan sampai 11 meter di setiap sisi. Sebuah pertandingan
dasar memerlukan empat menit, dengan tambahan waktu tiga menit.

Kendo memiliki jumlah waza (teknik) yang cukup terbatas. Sebuah pertandingan dasar, poin
diperoleh dengan memukul men (kepala), do (badan), kote (lengan bawah) atau tsuki
(tenggorokan) dianggap sebagai poin yang efektif (ippon).

Ketika wasit menentukan 'ippon', wasit mengangkat bendera. Sebuah skor praktisi dua poin dari
tiga poin, atau satu poin dari dua poin dari lawan menjadi pemenang. Jika kedua praktisi tidak bisa
mendapatkan poin dalam batas waktu yang telah ditentukan, wasit akan menentukan pemenang
atau menyatakan imbang.

6. Muay Thai
Kelas pertandingan
Secara umum, terdapat 4 kelas pertandingan. Dari kelas C sampai kelas FTR ( Full Thai Rules ).
Berikut keterangannya :
Peraturan kelas C : pertandingan 3 x 2 menit. Siku dan lutut ke arah muka tidak diijinkan, tetapi
siku dan lutut ke badan diperbolehkan.
Peraturan kelas B : pertandingan 5 x 1,5 menit. Siku dan lutut ke arah muka tidak diijinkan, tetapi
siku dan lutut ke badan diperbolehkan.
Peraturan kelas A: pertandingan 5 x 2 menit. Siku dan lutut ke arah muka dan badan diijinkan
Peraturan FTR : pertandingan 5 x 3 menit. Siku dan lutut ke arah muka dan badan, pukulan
kebelakang kepala dan kemaluan diijinkan.

Untuk dewasa, pertarungan di Thailand kebanyakan dilakukan dengan menggunakan peraturan


kelas A. Peraturan kelas B dan C banyak digunakan di Eropa / Amerika untuk menyesuaikan
dengan peraturan keselamatan / hukum yang berlaku di negara tersebut.

7. Taekwondo
peraturan-peraturan dalam pertandingan taekwondo
A. Kyorugi
1. Peraturan pertandingan menggunakan peraturan terbaru yang mengacu pada World
Taekwondo Federation Competiition Rules dan akan dijelaskan pada saat technical meeting
2. System pertandingan menggunakan system gugur

3. Untuk Kyorugi mininal tiap kelasnya berjumlah 4 (empat) orang. Jika kurang maka akan
dinyatakan eksebisi
4. Atlet Kyorugi minimal penyandang sabuk hijau
5. Panitia tidak melayani protes

B. Poomsae
1. Peraturan pertandingan mengacu pada peraturan terbaru World Taekwondo Federation Rules
an Interpetation
2. System pertandinggan menggunakan Cut of Robin atau system turnamen penyisihan tunggal.
3. Materi yang dimainkan dan urutan bertanding ditentukan dari hasil undian pada waktu technical
meeting.
4. Pertandingan dilaksanakan dalam 2 session. Session I memainkan wajib 1, Session II
memainkan wajib 2.
5. Pemenang sesuai urutan yang memperoleh point terbanyak.
6. Tiap peserta maksimal memainkan 2 kategori poomsae
7. Untuk poomsae minimal tiap kelasnya berjumlah 4 (empat) peserta. Jika kurang makan akan
dinyatakan sebagai eksebisi
8. Atlet Poomsae minimal penyandang sabuk biru
9. Panitia tidak melayani protes.

8. Pencak Silat
Peraturan Pertandingan Pencak Silat sebagai berikut:
Ketentuan Bertanding
Yaitu pertandingan pencaksilat diikuti oleh 2 orang peserta yang saling berhadapan untuk saling
mengalahkan.
Pertandingan pencak silat dibagi dalam 3 babak, dengan masing-masing babak memiliki waktu
2menit, dan istirahat antara babak 1 menit.
Pertandingan pencak silat di pimpin oleh 1 orang wasit dan 5 orang juri.
Ketentuan kemenangan
Jika pertandingan selesai dalam 3 babak dan juri memenangkan salahsatu pesilat dengan jumlah
angka yang lebih banyak maka pertandingan dimenangkan dengan menang angka.
Jika pesilat tidak dapat melanjutkan pertandingan karena menyatakan tidak dapat melanjutkan atau
kondisi atlet tidak memungkinkan untuk bertanding maka kemenangan akan diberikan kepada
lawan atas dasar menang teknik.

Jika lawan terjatuh karena serangan yang sah dan dalam tempo 10 detik tidak dapat bertanding
lagi maka kemenangan akan diberikan kepada pemenang atas dasar menang mutlak.
Jika lawan mendapat peringatan kedua sampai ketiga maka kemenangan adan diberikan dengan
atas dasar menang diskualifikasi
Ketentuan hukum untuk pesilat
Jika pesilat melakukan pelanggaran ringan maka akan diberikan teguran. Dalam hal teguran ini
wasit biasanya akan mengurangi nilai pesilat itu sendiri.
Diskualifikasi akan diberikan oleh wasit jika pesilat mendapatkan peringatan ketiga. Seperti
melakukan pelanggaran berat mendorong lawan hingga cedera.
Ketentuan penilaian
Nilai 1 diberikan kepada pesilat jika pukulan masuk.
Nilai 2 jika serangan kaki mengenai sasaran.
Nilai 3 jika pesilat mampu menjatuhkan lawan.
Nilai 4 jika pesilat berhasil menjatuhkan dan mengunci lawan .
Catatan: Pada peraturan pencak silat tidak semua angota badan kita boleh diserang. Bagian tubuh
yang tidak dapat di serang yaitu bagian leher, pinggang, dan kemaluan. Sedangkan selebihnya dari
situ boleh diserang.

9. Tinju
Peraturan dasar yang ada pada olahraga tinju :
1. Tidak Boleh Memukul Pemain Pada Bagian Belakang Kepala
Peraturan ini memang sangat-sangat diperhatikan di masa sekarang karena akibat yang bisa
ditimbulkan jika saja peraturan ini tidak ditegakkan dengan benar. Bagian belakang kepala
merupakan tempatnya otak kecil dimana pada otak kecil tersebut jika dipukul dengan keras bisa
saja mengakibatkan seorang petinju gagar otak dan berakibat pada kematian.
Sudah banyak atlit tinju yang mengalami kematian gara-gara hal tersebut. Wasit pun akan tegas
dengan hal ini. Jika sampai terbukti pemain bisa saja didiskualifikasi dan dinyatakan kalah dalam
bertanding.
2. Tidak Boleh Memukul Alat Kelamin
Seorang petinju sangat dilarang ketika memukul alat kelamin musuh mereka, karena alat kelamin
merupakan organ tubuh yang sangat rentan dalam cidera dan bahkan jika pukulan petinju dalam
kedaan sedang keras-kerasnya bisa mengakibatkan kematian.
Wasit biasanya menegur pemain yang melakukan hal tersebut jika dilakukan dengan tidak sengaja.
Namun jika hal itu dilakukan dengan sengaja maka pemain bisa dikurangi nilai bahkan yang lebih
parah bisa saja ia didiskualifikasi dari pertandingan.
3. Tidak Boleh Memukul Lawan Yang Sudah Menyerah

Emosi pemain yag kebablasan kadang menjadikan seorang petinju tidak segan-segan untuk
memukul lawan yang sudah terkapar dan berdarah-darah. Ketika lawan seorang petinju sudah
benar-benar kalah dan ia menyatakan menyerah maka sebagai petinju berhak menghentikan
pukulannya. Namun jika petinju tetap melakukan pukulan maka tak ayal ia bisa didiskualifikasi
dalam pertandingan tersebut.
4. Merangkul ( Clinch ) Berulang-Ulang
Merangkul musuh yang sedang bertanding merupakan salah satu tekhnik yang biasanya dilakukan
oleh seorang perinju, tekhnik ini dilakukan karena seorang petinju merasa sudah kepayahan dan
ingin mengurangi intensitas menyerang dari lawan. Selain itu tekhnik ini bisa digunakan untuk
mengatur stamina pemain yang sudah mulai kelelahan
Teknik merangkul ini bisa dilakukan satu kali atau dua kali namun jika dilakukan terlalu sering
maka akibatnya petinju bisa saja dikurangi nilainya bahkan yang lebih parah bisa saja
didiskualifikasi.

10. Wushu
PERATURAN PERLOMBAAN
1. Taolu:
Peraturan pelaksanaan lomba taijiquan taolu dalam turnamen ini menggunakan peraturan
penjurian Taolu Internasional IWUF (China) edisi tahun 1995. Standard Kompetisi Internasional
dengan ketentuan waktu :
5 6 menit untuk aneka jurus Taijiquan Jingsai Taolu (tangan kosong) dan
4 5 menit khusus untuk Jianhua Taijiquan 24 jurus / Dungyue Taijiquan Yilu dan
3 4 menit khusus untuk Taijijian (pedang) / Taijibang (tongkat).
2. Tuishou :
Peraturan pelaksanaan lomba taijiquan huobu tuishou dalam turnamen ini menggunakan peraturan
Internaional Tai Chi Chuan Federation ( Taiwan ) terbaru :
a. Setiap atlet tidak diperbolehkan merangkap pada kelas/nomor lainnya.
b. Menggunakan system gugur.
c. Official maksimum hanya 2 ( dua ) orang yang mendampingi atlet di lapangan.
d. Menggunakan lapangan ukuran 12 x 12 meter dengan pemakaian lapangan tanding 8x8 meter
dan 2 meter keliling sebagai pengaman.
e. Setiap partai pertandingan dimainkan 3 ronde, dengan waktu untuk lomba 2 menit per-ronde
dan waktu untuk istirahat 1 menit, bila sesorang telah memenangkan 2 ronde berturut-turut maka
ronde ketiga ditiadakan.
f. Atlet Taiji Tuishou hanya boleh menggunakan teknik 8 gerakan tangan yaitu Beng (tangkis), Lu
(membelokkan), Ji (mendorong), An ( menekan ), Zai ( rangka ), Lue (putar arah), Zhou
(menyiku), Kao (menyandar), yang selalu saling tenpel-melekat guna menjatuhkan lawan,

ditambah 5 gerakan langkah kaki yaitu Jin (maju), Tui (mundur), Gu (ke kin), Ban (ke kanan),
Ding ( langkah tetap ).
g. Apabila terjadi cedera atau insiden, pertandingan harus dihentikan, wasit dapat menghentikan
sementara pertandingan paling lama 1 (satu) menit.
h. Apabila terjadi cedera, pelanggaran, jatuh, keluar garis atau hal lain, wasit dapat menghentikan
pertandingan, setelah mencatat nilai atau kembali normal, pertandingan dilanjutkan dari posisi
awal.
i. Apabila terjadi cedera berat, keputusan untuk melanjutkan pertandingan menjadi tanggung jawab
dokter lapangan.
j. Risiko cedera atlet selama bertanding menjadi tanggung jawab manager dan pelatih. Tim medis
di lapangan hanya untuk pertolongan pertama.

11. Tarung Derajat


Pertandingan tarung derajat, diatur dalam 28 pasal "Peraturan Pertandingan", "Petunjuk Teknik
Tarung", dan "Petunjuk Seni Gerak".
Peraturan Pertandingan mengatur:
Perlindungan Petarung (Pasal 1), yang terdiri dari alat pelindung bagian tangan (hands box),
pelindung gigi (gumseal), dan pelindung selangkangan (testicural protector). Arena pertarungan,
peralatan petarung, peralatan kejuaraan diatur dalam pasal 2, 3 dan 4.
Penimbangan berat badan dan pemeriksaan kesehatan (Pasal 5), yang antara lain pernyataan sehat
untuk bertarung oleh dokter. Dalam pasal ini juga diatur pembagian kelas perorangan, beregu dan
pemula. Undian danbye (pasal 6), Urutan acara pertarungan (pasal 7), Ronde (pasal . Dalam
pertemuan teknik, diatur tes kesehatan, penimbangan berat badan, undian dan nomor urut tarung.
Terakhir adalah penjelasan teknik tentang aturan-aturan yang harus disepakati bersama.
Pembantu petarung atau ofisial diatur dalam pasal 9, yang merinci petunjuk apa yang boleh dan
apa yang dilarang dilakukan ofisial. Wasit, juri, hakim, petugas, pengawas dan petugas pencatat
waktu pertandingan diatur dalam pasal 10, 11, 12, 13, 14, 15 yang di dalamnya termasuk mengatur
netralitas, tugas, kekuasaan, peringatan dan pelanggaran, teguran, dll. Sementara protes diatur
dalam pasal 16. Kelengkapan pertandingan lain, seperti Medis diatur dalam pasal 17.
Pasal 18 mengatur soal keputusan-keputusan serta kondisi-kondisinya, antara lain menang angka
(MA), menang karena lawan mengundurkan diri (UD), menang karena wasit menghentikan
pertarungan (MHT), menang karena diskualifikasi (MD), menang karena roboh (MR), dan tidak
ada pertarungan (TT).
Sistem penilaian (Pasal 19) mengatur pada tarung bebas putra, dan penilaiannya. Serangan dengan
kaki (tendangan) ke arah kepala/muka mendapat nilai 3, tendangan ke arah badan (nilai 2),
Tendangan yang mengakibatkan lawan goyah (4). Serangan dengan tangan (pukulan) ke arah
kepala/muka mendapat nilai 2, Pukulan ke arah badan (nilai 1), Pukulan yang membuat lawan
goyah/roboh (3).
Agresivitas dan sportivitas di dalam melakukan teknik-teknik menyerang dan bertahan dalam
setiap ronde masuk dalam kriteria penilaian khusus dan mendapat nilai 1.

Pengurangan nilai/angka dapat diberikan ketika atlet melakukan pelanggaran yang sama ataupun
berbeda secara berturut-turut dalam ronde berjalan (nilai -1), dan melakukan pelanggaran yang
sangat membahayakan keselamatan diri lawan dalam ronde berjalan (-2). Sementara kemenangan
langsung diberikan bilamana lawan tidak mampu lagi melanjutkan pertarungan.
Pasal berikutnya (20) mengatur kondisi robohnya seorang petarung. Menjelang PON 2008, aturan
ini diperketat antara lain pada saat roboh dan mendapat hitungan ketiga kali, wasit bisa langsung
menghentikan pertarungan.

Anda mungkin juga menyukai