PEMBAHASAN
2.1 Renang Gaya Dada
Renang gaya dada merupakan suatu olahraga air yang dilakukan dengan
memposisikan dada menghadap ke permukaan air, lalu arah kedua kaki yang
menendang ke luar dan kedua tangan melebar ke arah samping layaknya gerakan
membelah air dengan tujuan agar posisi badan jauh melaju lebih cepat ke depan
dan naik ke permukaan air. Untuk teknik pernapasannya renang gaya dada
dilakukan ketika kepala sudah berada di atas permukaan air. Renang gaya dada ini
sering kali disebut sebagai gerakan yang meniru gaya katak, sehingga nama lain
dari gaya ini ialah gaya katak.
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang
rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang
lama. Dalam pelajaran berenang, perenang pemula cenderung belajar gaya dada
atau gaya bebas dikarenakan gaya ini dianggap gaya yang paling mudah dilakukan
oleh pemula. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur dalam Federasi
renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang paling
lambat.
2.2 Sejarah Renang Gaya Dada
Renang gaya dada ini sudah menjadi olahraga air yang populer sejak
zaman batu. Hal ini dapat ditunjukan dengan peninggalan-peninggalan kuno
yang tergambar di dalam lukisan di Gua Perenang, Wadi Sora, Mesir Barat Daya.
Di mana pada gambar tersebut, digambarkan manusia berenang menggunakan
kaki yang meniru gaya seperti katak di dalam prasasti di Babilonia. Pada negara-
negara kuno renang dimanfaatkan untuk melatih dan mempersiapkan para
pemudanya dalam usaha untuk mempertahankan negara. Demikian pula setelah
lahirnya sekolah-sekolah pada jaman kuno di negara- negara Mesir, China,
Yunani, Roma dan banyak negara lain renang selalu masuk dalam acara
pelajaran sekolah yang cukup populer. Diantara gaya renang yang lain, gaya
dada adalah gaya yang paling lambat dan mudah untuk dilakukan oleh pemula.
Pada 1538 ilmuan Jerman Nicolas Wynman menerbitkan buku tentang renang
pertama. Tujuan diterbitkannya buku ini semata-mata agar manusia memiliki
bekal untuk bertahan hidup dan menyelamatkan diri dari resiko bahaya
tenggelam.
Selain itu, munculnya banyak perlombaan renang dimulai di Eropa pada
tahun 1800, uniknya sebagian besar peserta perlombaan lebih banyak yang
menggunakan gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844-1873 di London
kebanyakan perenang asal Inggris menggunakan renang gaya dada. Sehingga, hal
ini menyebabkan renang gaya dada menjadi gaya yang paling disukai oleh
masyarakat Inggris. Seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri jika gaya dada
atau gaya katak merupakan gaya andalan yang digunakan oleh perenang di berbagai
kegiatan olimpiade dunia. Sehingga, hal ini menyebabkan perbedaan konsep renang
gaya dada yang terjadi antara Amerika Utara dengan Eropa Timur. Pada gaya
renang dada berdasaran versi Amerika Utara, dapat dibedakan dengan posisi saat
kedua lengan lurus di depan sebagian besar dari kepala di bawah permukaan air,
pasisi bahu dan pinggul sedikit berada diatas permukaan air (sikap tubuh hampir
datar atau streamline). Ketika mengambil nafas, dimana kedua lengan melakukan
rangkaian gerak sapuan keluar, hingga kembali keposisi istirahat untuk lurus
kedepan mengambil udara dari atas permukaan air cukup dengan mengangkat
bagian kepala dengan leher. Sedangkan, pada gaya renang dada menurut versi
Eropa Timur yaitu, saat kedua lengan lurus di depan, seluruh kepala, bahu,
lengan atas berada di permukaan air ditambah sedikit bagian pinggul agak
terangkat naik. Kedua versi ini menghasilkan versi yang berbeda, namun tetap
memiliki konsep gaya yang sama.
2.3 Fasilitas dan Peralatan
a) Kolam Renang
1. Panjang kolam renang 50 meter dan lebarnya 21 meter.
2. Dinding harus vertikal dan sejajar.
3. Banyaknya lintasan adalah 8 m dan masing-masing lintasan lebarnya 2,5
meter.
4. Kedalam air minimum 1,80 meter untuk perlombaan. Suhu air berkisar
antara (23-25)° Celcius.
5. Tempat start tidak boleh licin dan kemiringan tidak boleh lebih dar 10
derajat.
6. Garis-garis tanda lintasan dapat di buat di dasar kolam untuk memberi
petunjuk pada perenang.
b) Lintasan
Untuk lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit
0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.Masing-masing lintasan
dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali
yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan
dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan
menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7,
dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam
babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat
diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat
ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-
perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati
lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
c) Pengukur Waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan
sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal
papan sentuh ini hanya 1 cm. Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh
sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega
mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
d) Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan
tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu
ketika perenang meloncat dari balok start. Tinggi balok start antara 0,5 m
hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di
atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.
2.4 Peraturan
Dalam perlombaan renang khususnya tingkat dunia, terdapat beberapa
peraturan perlombaan gaya dada yang disahkan oleh organisasi renang Federasi
Renang Internasional (FINA) antara lain sebagai berikut :
a) Renang gaya dada dimulai dari dayungan tangan pertama sesudah start dan
sesudah pembalikan. Badan tetap menelungkup dan kedua bahu segaris
dengan permukaan air yang normal.
b) Semua gerakan lengan harus serempak dan dalam bidang horizonal yang
sama, tanpa gerakan bergantian.
c) Kedua tangan harus didorong ke depan bersama-sama dari dada dan harus
ditarik ke belakang atau di bawah permukaan air. Kecuali pada start dan
pembalikan, kedua tangan tidak boleh ditarik ke belakang melampaui garis
pinggang.
d) Semua gerakan kaki harus serempak dan pada bidang horizonal yang sama,
tanpa gerakan bergantian.
e) Saat melakukan gerakan menendang, kedua kaki harus diarahkan ke luar
hingga mendorong ke belakang. Suatu gerakan menggunting (scissors),
beralun (flutter), atau gerakan kaki menekan ke bawah (dolphin kick) tidak
diperbolehkan. Memecah permukaan air dengan kedua kaki diperkenankan,
kecuali bila diikuti dengan gerakan kaki menekan ke bawah atau tendangan
lumba-lumba.
f) Saat pembalikan dan finish, sentuhan harus dilakukan dengan kedua tangan
serempak, baik di atas atau di bawah permukaan air. Kedua bahu harus tetap
pada posisi horizonal hingga sentuhan dilakukan. Kepala boleh di bawah
permukaan air setelah tarikan terakhir saat menyentuh dinding.
g) Selama melakukan gerakan lengkap dari satu kayuhan lengan dan tendangan
kaki, saat itu sebagian dari kepala harus memecah permukaan air. Kecuali
setelah start dan pembalikan, perenang boleh melakukan satu tarikan lengan
penuh ke belakang hingga mengarah ke kaki dan satu gerakan tendangan kaki
di bawah permukaan air. Kepala harus memecah permukaan air, sebelum
lengan kembali melakukan putaran ke dalam dari bagian melebar.
2.5 Pakaian
Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian
renang yang disetujui dalam perlombaan renang. Perenang dibolehkan memakai
topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata dapat memilih untuk
mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama
kacamata renang normal.
Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat
memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya
sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sebagainya.