Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi Kepemimpinan
Filsafat kepemimpinan akan menjawab ontologi kepemimpinan. Ontologi
kepemimpinan adalah konsep dasar yang membahas sifat dan esensi dari kepemimpinan itu
sendiri. Kepemimpinan (leadership) berasal dari kata "lead," yang memiliki akar bahasa
Anglo Saxon yang artinya adalah jalur perjalanan kapal yang mengarahkan awak kapal.
Dengan kata lain, pemimpin kapal (nakhoda) harus memiliki kemampuan untuk
mengarahkan kapal sebagai wadah organisasi dan mengarahkan awak kapal sebagai pengikut
(bawahan), dengan tujuan mencapai target bersama yang telah ditetapkan. Penggunaan kata
"leader" pertama kali tercatat pada awal tahun 1300-an. Seorang pemimpin adalah individu
yang berhasil mengumpulkan orang lain untuk mengikutinya.
Bush (2008: 4) lebih lanjut mendefinisikan pemimpin sebagai seseorang yang
menetapkan tujuan, memotivasi, dan mengatur pengikutnya. Oleh karena itu, pemimpin
adalah orang yang memimpin. Tugas pokok seorang pemimpin adalah menginspirasi
pengikutnya agar berkomitmen kepada pemimpin sebagai kepala sekolah dan sekolah
sebagai organisasi. Komitmen dalam konteks ini adalah prioritas pada kepentingan kolektif
daripada kepentingan pribadi, serta mengutamakan kepentingan sekolah di atas kepentingan
individu. Untuk mencapai hal ini, pemimpin harus berkomitmen pada visi sekolah dan
menerapkan teknik kepemimpinan yang melibatkan langkah-langkah berikut:
 Memusatkan perhatian pada visi sekolah.
 Memberikan dukungan kepada anggota sekolah (siswa, guru, dan tenaga kependidikan).
 Memahami cara melaksanakan misi dan mencapai tujuan sekolah.
 Berkomunikasi secara efektif.
 Memberdayakan pengikut sesuai dengan keahlian mereka.
 Memberikan pelatihan dan bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan
Sehingga, definisi kepemimpinan yang disajikan adalah bahwa kepemimpinan
merupakan konsep yang mempertimbangkan sifat dan esensi dari tindakan memimpin. Ini
melibatkan kemampuan seseorang untuk mengarahkan dan memotivasi orang lain,
mengumpulkan mereka untuk mencapai tujuan bersama, dengan komitmen pada kepentingan
kolektif daripada pribadi. Kepemimpinan juga terkait erat dengan visi organisasi dan
penerapan teknik kepemimpinan yang relevan. Dengan demikian, kepemimpinan adalah
topik yang menarik dan tidak pernah membosankan untuk dieksplorasi, diteliti, ditulis,
didiskusikan, dan dipertimbangkan, baik oleh individu awam, akademisi, maupun praktisi,
karena mengandung aspek dinamis yang menarik di dalamnya. Selain itu, kepemimpinan
juga dapat dikatakan sebagai isu yang relevan bagi semua orang. Dalam era yang terus
berubah, kepemimpinan harus ditemukan, diinterpretasikan, dan diterapkan sesuai dengan
konteks dan waktu yang berlaku.
Seseorang dipilih sebagai pemimpin karena memiliki kualitas unik di dalam
kelompoknya dan mendapat kepercayaan dari rekan-rekannya. Menjadi pemimpin bukanlah
hal yang mudah diperoleh, dan dipercayanya seseorang sebagai pemimpin biasanya berkaitan
dengan tingkat kejujurannya. Pemimpin memiliki kemampuan untuk beroperasi dalam
kerangka formal maupun informal. Pemimpin formal adalah mereka yang diangkat melalui
proses resmi dengan surat keputusan (SK). Sementara pemimpin nonformal adalah mereka
yang mendapatkan posisi kepemimpinan tanpa SK, seringkali karena dipilih oleh kelompok
mereka sendiri. Pemimpin nonformal juga bisa muncul dalam situasi darurat atau krisis
ketika seseorang mengambil inisiatif untuk memimpin.
B. Pemimpin yang Menginspirasi
Seseorang dipilih sebagai pemimpin oleh kelompoknya berdasarkan sifat-sifat yang
mendukung kepemimpinannya, seperti kejujuran, kemampuan untuk mendorong tindakan
yang positif, keterpercayaan, dan kecerdasan. Kepercayaan terhadap seorang pemimpin
sering kali didasarkan pada kejujurannya. Pemimpin yang tidak dapat dipercayai seringkali
sulit membuat orang percaya pada kata-kata atau janjinya. Salah satu pemimpin yang
diidolakan oleh banyak orang adalah Nelson Mandela. Alasan utama mengapa Mandela
dianggap sebagai sosok yang luar biasa adalah perjuangannya yang gigih untuk mengakhiri
rezim apartheid di Afrika Selatan. Mandela menghabiskan hampir 27 tahun dalam penjara
karena keyakinannya dalam persamaan rasial dan hak asasi manusia. Setelah dibebaskan
pada tahun 1990, dia memainkan peran penting dalam negosiasi menuju pemilu demokratis
pada tahun 1994 yang menghasilkan pemilihan dirinya sebagai presiden, menjadikannya
presiden pertama yang terpilih secara demokratis di Afrika Selatan.
Selama masa kepemimpinannya, Mandela menerapkan kebijakan rekonsiliasi
nasional yang mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi antara komunitas-komunitas
yang pernah berseteru. Dia berusaha untuk mengatasi perpecahan rasial dan sosial yang telah
lama menghantui negaranya. Keputusan-keputusan bijaksana yang diambilnya membantu
mencegah pecahnya konflik yang lebih besar dan memungkinkan Afrika Selatan untuk
berkembang sebagai negara yang lebih inklusif dan demokratis. Tidak hanya itu, Mandela
juga dikenal sebagai pendukung hak asasi manusia dan perdamaian di tingkat global. Dia
memimpin upaya-upaya internasional untuk mengakhiri konflik di berbagai negara, dan
upayanya mendapatkan Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1993. Semua ini
menjadikannya ikon perdamaian, keadilan, dan kesetaraan di seluruh dunia. Dalam
kesimpulannya, Nelson Mandela adalah pemimpin yang diidolakan karena dedikasinya untuk
perjuangan melawan diskriminasi rasial, kemampuannya untuk menyatukan negara yang
terpecah, dan upayanya dalam mempromosikan perdamaian dan hak asasi manusia di seluruh
dunia. Mandela adalah teladan dari seorang pemimpin yang memimpin dengan hati nurani,
kebijaksanaan, dan tekad kuat untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Bush, T. (2008). Leadership and management development in education. Leadership and


Management Development in education, 1-184.
Pradipta, C. A. (2014). Peran nelson mandela dalam gerakan anti-apartheid di afrika selatan
1994-1999. Global and Policy Journal of International Relations, 2(01).
Usman, H. (2015). Model kepemimpinan instruksional kepala sekolah. Jurnal Cakrawala
Pendidikan, 34(3).
Yudiaatmaja, F. (2013). Kepemimpinan: konsep, teori dan karakternya. Media Komunikasi
FPIPS, 12(2).

Anda mungkin juga menyukai