Selanjutnya, lingkungan yang stabil dalam konteks ini diartikan sebagai lingkungan yang
tidak mengalami perubahan serta kondisi lingkungannya bisa diperkirakan atau dipastikan
keadaannya. Di sisi lain, lingkungan yang tidak stabil (chaotik) dalam konteks ini diartikan
sebagai lingkungan yang mengalami perubahan dengan cepat serta sering dihadapkan
dengan ketidakpastian. Lingkungan yang tidak stabil ini dicirikan dengan adanya
globalisasi, arus informasi yang melimpah, persaingan bisnis antar banyak kompetitor,
dan sebagainya.
Secara singkat, penjelasan 4 tahapan dari evolusi kepemimpinan adalah sebagai berikut
(Daft, 2015):
Era pertama: Kepemimpinan mikro pada dunia yang stabil
Era pertama ini disebut sebagai era Great Person Leadership dimana terjadi pada zaman
pra-industri atau pra-birokatik yang ditandai dengan adanya organisasi kecil yang
dipimpin oleh individu di lingkungan yang stabil. Seorang pemimpin dipilih karena
memiliki kualitas pribadi yang lebih unggul dibandingkan orang lain. Selain itu,
pemimpin juga masih dianggap sebagai seorang pahlawan bagi para pengikutnya.
a. Siddiq
Maksudnya seorang pemimpin harus benar dan berpihak pada kebenaran,
kejujuran, keadilan, bukan sebaliknya sebagai pembohong, pengumbar janji yang
tak tahu ujung kepastiannya.
b. Amanah
Dapat diyakini amanah yang diembannya betul-betul dapat dia laksanakan dengan
baik. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kepemimpinannya. Pemimpin yang
dapat dipercaya, bukan sebaliknya sebagai pengkhianat rakyat yang telah
memilihnya. Lain di mulut lain pula di hati.
c. Tabligh
Bermakna penyampai. Menyampaikan segala sesuatu yang telah diamanahkan
kepadanya. Amanah rakyat/masyarakat yang telah memandatkan kepadanya,
apa, siapa, kenapa dan bagaimana menyampaikannya. Pemimpin sebagai
penyambung harus menyampaikan dengan benar dan baik walaupun berat.
Sampaikan kebenaran itu olehmu walaupun pahit. Bukan sebaliknya sebagai
penghianat rakyat, pengkhianat masyarakat dan pemimpin yang munafik.
d. Fathonah
Berarti cerdas, pintar, berwawasan maju, punya motivasi yang tinggi, selalu berinovasi
untuk kemajuan, punya pemikiran cemerlang, bagaimana memajukan rakyat,
menyejahterakan rakyat atau masyarakat yang dipimpinnya. Bukan sebaliknya pemimpin
yang bodoh. Pemimpin yang bodoh akan menimbulkan pemimpin yang serakah, rakus,
kesewenang-wenangan, tak punya malu lagi dengan rakyat dan masyarakat yang
memilihnya, sehingga rakyat dibuat semakin terpuruk.
Dalam menentukan seorang figur pemimpin Rasulullah SAW adalah figur yang patut
diteladani dan diikuti. Beliau mengajarkan memimpin melalui konsep-konsep Al-Quran
dan Al-Hadist. Dari Gaya Kepemimpinan Rasulullah SAW menunjukkan bahwa Beliau
adalah figur imam agama, pemimpin negara, masyarakat dan pemimpin dalam keluarga
dan satu-satunya rujukan umat Islam.
3. STUDY CASE
Carol Baines telah menikah selama 20 tahun dengan pemilik Baines Company hingga
suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil. Setelah kematiannya, Carol memutuskan
untuk tidak menjual bisnis suaminya itu. Dia mencoba untuk menjalankannya sendiri.
Sebelum kecelakaan, keterlibatan dia dalam bisnis hanya bentuk diskusi tidak resmi
dengan suaminya saat makan malam, walaupun dia memiliki gelar sarjana dalam bidang
bisnis, dengan peminatan dalam bidang manajemen.
Perusahaan Baines adalah salah satu dari tiga toko pemasok alat kantor di kota dengan
populasi 200.000 orang. Dua toko lainnya dimiliki oleh jaringan bisnis nasional. Baines
bukan perusahaan besar, dan hanya memperkerjakan lima karyawan. Baines memiliki
tingkat penjualan yang stabil, yaitu sekitar $200.000 per tahun, melayani teutama
perusahaan kecil dikota. Perusahaan itu tidak berkembang selama bertahun-tahun dan
mulai merasakan tekanan dari iklan dan harga murah toko jaringan nasional.
Untuk enam bulan pertama, Carol menghabiskan waktunya untuk membiasakn
dirinya dengan karyawan dan kegiatan operasional perusahaan. Lalu, dia melakukan
analisis tentang perusahaan di kota itu yang memiliki alasan untuk membeli peralatan
kantor. Berdasarkan pemahamannya tentang kemampuan perusahaan dan penilaian dia
tentang pasar potensial untuk produk dan layana mereka, Carol mengembangkan
sejumlah tujuan jangka panjang dan pendek untuk perusahaan. Dia balik semua
perencanaannya, Carol memiliki visi bahwa Baines mampu bertahan hidup, sehat,
kompetitif. Dia ingin meneruskan bisnis yang telah dimulai mendiang suaminya, tetapi
lebih dari itu, dia menginginkan perusahaan itu maju.
Selama lebih dari 5 tahun pertama, Carol melakukan banyak investasi dalam periklanan,
penjualan, dan layanan. Upaya ini memberi hasil karena perusahaan mulai menunjukan
pertumbuhan yang cepat. Karena pertumbuhan itu, perusahaan harus memperkejakan 20
orang lagi.
Ekspansi di Baines itu sangat luar biasa meskipun ada masalah besar lain yang harus
dihadapi Carol. Carol didiagnosis menderita kanker payudara setahun setelah suaminya
meninggal. Perawatan untuk kankernya termasuk dua bulan terapi radiasi dan 6 bulan
kemoterapi yang sangat kuat. Walaupun dia kehilangan rambut dan merasa sangat lelah
sebagai dampak lain dari perawatan itu, Carol terus mengelola perusahaan. Terlepas dari
kesulitan yang dia alami, Carol itu sukses. Di bawah kekuatan kepemimpinannya,
pertumbuhan Baines berlanjut selama 10 tahun berikutnya.
Wawancara dengan karyawan baru dan lama di Baines mengungkapkan banyak hal
tentang kepemimpinan Carol. Karyawan berkata, Carol adalah orang yang sangat
tegas. Dia mengawasi pekerjaan karyawannya. Disisi lain, Carol sangat peduli
dengan karyawannya, dan adil serta baik hati. Mereka mengatakan, dia menciptakan
suasana kekeluargaan di Baines. Sedikit karyawan yang keluar dari Baines sejak carol
mengambil alih, Carol setia kepada semua karyawannya, dan dia mendukung kepentingan
mereka. Contoh, perusahaan mensponsori tim softball di musim panas dan tim basket di
musim dingin. Yang lain menggambarkan Carol sebagai orang yang kuat. Walaupun dia
menderita kanker, di terus bersikappositif dan tertarik dalam bisnis. Dia tidak menjadi
tertekan karena kanker dan dampak sampingnya, walaupun menghadapi penyakit kanker
itu sangat sulit. Karyawan berkata, dia adalah model kekuatan,kebaikan, dan kualitas.
Di usia 55 tahun, Carol mengalihkan bisnis ke dua putranya. Dia tetap bertindak sebagai
presiden tetapi tidak mengawasi kegiatan operasional harian. Perusahaan mendapatkan
lebih dari $3,1 miliar penjualan, dan memperlebar tokonya hingga melebihi dua toko
saluran nasional lain yang ada di kota itu.