JUDUL:
OLAHRAGA RENANG
DISUSUN OLEH:
Risiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun tidak
sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian akibat
tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari
tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras
atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol
dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari iritasi.
Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di
kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan pemberian
kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang
sehat.
Perlengkapan
Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus.
Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun.
Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang
membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk membantu
memudahkan bergerak di air.
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan
manusia bergerak di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet
yang mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam
pakaian. Pakaian renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan
manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk
kompetisi.
Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang
membutuhkan perlengkapan khusus seperti kaca mata renang, ban renang,
penutup telinga dan hidung, penutup kepala. Secara umum perlengkapan
renang tersebut ditujukan untuk memudahkan berenang dan menghindari
risiko yang timbul akibat berenang.
Lapangan
a. Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan
pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk
kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25
m.
Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan
hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok
start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
b. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar
lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan
dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan
terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang
panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat
berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut
warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan
kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak
penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan
di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan
di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan
catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7,
1, dan 8.
c. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh
pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan
sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan
finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-
American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
d. Balok Start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan
pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika
perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok
start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan
balok start tidak melebihi 10°.
Nomor perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak
tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu,
gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang
diperlombakan dalam Olimpiade:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)Gaya
kupu-kupu: 100 m, 200 mGaya punggung: 100 m, 200 mGaya dada: 100 m, 200
m.Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 mGaya ganti estafet: 4 x 100 mGaya
bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 mMarathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-
nomor renang:
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 mGaya punggung: 50 m,
100 m, 200 mGaya dada: 50 m, 100 m, 200 mGaya kupu-kupu: 50 m, 100 m,
200 mGaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400
mGaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 mGaya ganti estafet: 4×100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya
secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya
punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti
perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25
m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang
perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai
dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang
gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.
Induk Organisasi
Federasi Renang Internasional (Fédération Internationale de Natation,
disingkat FINA) adalah induk organisasi internasional olahraga renang.
Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Selain renang,
FINA juga merupakan induk organisasi internasional polo air, selam, renang
indah, dan renang perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne,
Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo
air, dan renang indah di setiap negara dan teritori berhak menjadi anggota
FINA. Untuk Indonesia adalah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI )
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas
daripada daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya banyak muncul atlet renang
yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah internasional.Untuk
meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan
adalah: meningkatkan manajemen di official, membangkitkan rasa
nasionalisme, meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di
tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di
kancah internasional.Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan
kesehatan tubuh.
B. Saran
1. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah
disiplin
2. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau
perusahaan tetapi
juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang.
DAFTAR PUSTAKA
http://wahw33d.blogspot.com/2010/04/manfaat-olahraga-
renang.html#ixzz109sdIj6m
http://www.indonesiaindonesia.com/f/88742-%5Bsejarah%5D-olahraga-
renang/
Arsip PB PRSI dan http://www.indoswim.org/
http://www.indomedia.com.au/innerpage.php?page=seputar&ArticleID=794
http://www.google.com