Renang
Keberadaan
PAGE 1
Sejarah
PAGE 2
Fasilitas dan peralatan
Kolam renang
Artikel utama: kolam renang ukuran Olimpiade
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah
25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade
ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35
meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari
dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya
adalah 1,0 m.[2]
Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan
pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan
yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang
panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat
berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut
warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk
lintasan 4 dan 5.
Perenang ditempatkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan
(heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling
tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3
untuk kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya
secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur
waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya
1 cm.[4]
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan
sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American
Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]
Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start
dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari
balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start
adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak
melebihi 10°.[2]
PAGE 3
Peraturan perlombaan dalam renang
PAGE 4
Pakaian khusus
PAGE 5
Teknik Dasar Olahraga Renang
Teknik Mengapung
Bagi pemula, teknik ini tidak mudah. Ketika melakukannya untuk pertama
Setelah itu, pegang tepi kolam, luruskan kaki, luruskan, dan pastikan telinga
terendam di dalam air. Untuk menemukan posisi yang seimbang, banyak
ahli yang menyarankan untuk melakukan tahapan-tahapan di atas sebanyak
10 sampai 15 kali.
PAGE 6
Teknik Pernapasan
Pernafasan sangat penting dalam olahraga renang karena kekuatan dan
kecepatan seorang perenang sangat dipengaruhi oleh kekuatan nafas
Grameds. Pertama, Grameds berdiri di tepi kolam dengan rendah, namun
pastikan wajah tetap berada di atas permukaan air.
Teknik Meluncur
Teknik ini merupakan upaya untuk menyeimbangkan tubuh di awal renang.
Teknik meluncur dilakukan dengan meluncurkan tubuh secara horizontal di
bawah permukaan air.
PAGE 7
Jenis-Jenis Gaya yang Digunakan pada Olahraga
Renang
Ada empat macam gaya yang sering digunakan ataupun
diperlombakan, yaitu gaya bebas, gaya dada atau gaya katak, gaya
punggung, dan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba.
Gaya ini menjadi gaya yang pertama kali diajarkan dalam kurikulum olahraga renang.
Gaya ini dikenal efektif dan efisien karena pergerakan perenang lebih cepat. Meski
demikian, gaya bebas melibatkan hampir seluruh anggota tubuh untuk ikut bergerak.
Gaya bebas tidak terikat gerakan tertentu. Kalaupun, syarat untuk melakukannya tidak
banyak.
PAGE 8
Gaya Dada atau Gaya Katak (Breaststroke)
PAGE 9
Gaya Punggung (Backstroke)
b. Meluncur
dengan posisi tersebut. Setelah itu, secara bergantian, gerakkan kedua belah tangan dari
belakang kepala menuju pinggang. Agar kecepatannya lebih tinggi, gerakan tangan
dikondisikan seperti mengayuh.
PAGE 10
c. Kaki menendang air dari
ata ke bawah secara bergantian.
PAGE 11
Gaya Kupu-Kupu atau Lumba-Lumba (Butterfly Sroke)
Bisa dikatakan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba merupakan inovasi
dari gaya dada. Gaya ini muncul pada tahun 1933. Tidak bisa dipungkiri
bahwa gaya ini cukup menantang. Pasalnya selain memerlukan kekuatan
otot tangan dan kaki, gaya kupu-kupu juga memerlukan konsentrasi tinggi.
Sebab memerlukan koordinasi yang baik antara tangan dan kaki.
Berlatih gaya ini memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan
gaya lainnya. Namun jangan salah, gaya ini memang terlihat indah dan
mengagumkan, Grame.
a. Setelah meluncur, arahkan kedua belah lengan dari atas ke bawah dengan
digerakkan keluar sebelum mengayun ke depan.
b. Secara
bersamaan dan terus-menerus, gerakkan kaki menendang atas dan bawah
seperti gerakan ekor ikan lumba-lumba.
PAGE 12
d. Saat kepala masih di dalam air dan akan muncul ke atas
permukaan air, hembuskan udara melalui mulut dan hidung. Dan
bersiaplah untuk menghirup oksigen setelah ini.
PAGE 13
Peraturan dalam Olahraga Renang
Dalam olahraga renang terdapat beberapa peraturan yang diterapkan dalam kejuaraan.
Berikut ini adalah beberapa peraturannya:
1. Ketika pistol ditembakkan, artinya perenang sudah bisa mulai masuk ke kolam dan
mulai berenang.
2. Pastikan posisi perenang berada dalam lintasan masing-masing yang telah ditentukan
pada saat undian ataupun ketentuan panitia.
3. Mengganggu peserta lain dengan cara memotong lintasan ataupun dengan cara yang
tidak diperbolehkan akan dicatat sebagai pelanggaran.
4. Jika terjadi pelanggaran yang membuat peserta kehilangan kesempatan untuk
menang, ketua pertandingan dapat memberikan keputusan untuk mempersilakan
peserta mengulang di babak berikutnya.
5. Setelah sampai di ujung kolam, peserta kembali ke titik awal dengan melakukannya
dari dinding. Tidak cukup berbalik dari dasar kolam.
6. Pada saat tertentu, mungkin perenang perlu berdiri di kolam. Selama peserta tidak
berjalan di kolam, hal tersebut tidak akan membuat peserta terkena diskualifikasi.
7. Gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya bebas merupakan urutan
dalam lomba renang estafet.
8. Pada renang estafet, perenang yang akan melanjutkan estafet tidak diperbolehkan
untuk melompat atau kaki tidak menyentuh tempat start lebih dulu sebelum
perenang sebelumnya menyentuh dinding kolam. Jika dilakukan, maka regu tersebut
dapat didiskualifikasi. Jika perenang tersebut mengulangi lagi posisinya, tidak
menjadi masalah.
9. Masing-masing peserta renang menyelesaikan lomba harus di satu lintasan yang
sama.
PAGE 14