Anda di halaman 1dari 15

KLIPING RENANG

NAMA: TIFAN NIZAR APRIAN


KELAS : IX G
ABSEN : 29
Berenang (olahraga)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Renang

Induk Federasi Renang


organisasi Internasional (FINA)

Keberadaan

Olimpiade sejak 1896

Renang adalah gerakan berpindah tempat secara teratur di air dengan cepat


menggunakan tangan dan kaki. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya
bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung dan gaya dada. Perenang yang
memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak
lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan
pemenang semifinal maju ke babak final.
Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka,
dan polo air, peraturan perlombaan berenang ditetapkan oleh badan dunia
bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh
Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

PAGE 1
Sejarah

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.


Artikel utama: Sejarah renang
Perlombaan renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang
berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen
memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya
bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang
yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya
bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti
renang gaya samping.
Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade
Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912.
Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang
Internasional dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan
pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya
dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.
Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond)
didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa
Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java
Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah
mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan
sebagai rekor di Belanda.[1]
Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9
detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung.
Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan
Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota
Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut
berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

PAGE 2
Fasilitas dan peralatan
 Kolam renang
Artikel utama: kolam renang ukuran Olimpiade
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah
25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade
ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35
meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari
dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya
adalah 1,0 m.[2]

 Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan
pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan
yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang
panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat
berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut
warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk
lintasan 4 dan 5.
Perenang ditempatkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan
(heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling
tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3
untuk kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya
secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

 Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur
waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya
1 cm.[4]
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan
sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American
Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

 Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start
dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari
balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start
adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak
melebihi 10°.[2]

PAGE 3
 Peraturan perlombaan dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan


gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas
balok start. Badan dibungkukkan ke arah air
dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di
dalam air dengan badan menghadap ke dinding
kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi
pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding
kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua
lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh
perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan
tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start
(bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya
ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start
setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam
bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start
akan dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat
dari balok start sebelum ada aba-aba.[7] Hingga
tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus
tetap dalam keadaan diam.

PAGE 4
 Pakaian khusus

Federasi Renang Internasional memiliki


daftar merek dan tipe pakaian renang yang
disetujui dalam perlombaan renang.
[10]
 Perenang dibolehkan memakai topi
renang dan kacamata renang. Perenang
berkacamata dapat memilih untuk
mengenakan kacamata renang minus, atau
mengenakan lensa kontak bersama
kacamata renang normal.
Perenang tidak dibolehkan memakai alat
atau pakaian renang yang dapat
memengaruhi kecepatan, daya apung, atau
ketahanan selama berlomba,
misalnya sarung tangan berselaput, kaki
katak, sirip, dan sebagainya.
.

PAGE 5
Teknik Dasar Olahraga Renang

 Teknik Mengapung
Bagi pemula, teknik ini tidak mudah. Ketika melakukannya untuk pertama

kali atau masih awal-awal latihan,


biasanya tubuh masih kaku. Kunci melakukan teknik ini ada badan
diharuskan rileks dan tetap tenang. Semakin panik, maka semakin besar
kemungkinan tubuh Grameds tenggelam.Untuk berlatih teknik ini, Grameds
bisa melakukannya dengan dua macam cara, yaitu mengapung berdiri atau
mengapung telentang.Untuk melatih kemampuan mengapung berdiri,
Grameds perlu berdiri di pinggir kolam. Untuk keamanan, pilihlah kolam
renang yang tidak terlalu dalam. Pastikan semuanya aman dan secara
perlahan, mulailah menyelam dengan tangan berpegangan pada tepi
kolam.Setelah itu, tarik nafas dalam-dalam dan coba dorong badan Grameds
menjauh dari tepi kolam. Posisikan tangan dan kaki sejajar di permukaan air.
Jangan lupa gerakkan tangan seperti kepakan sayap ayam dan kaki bergerak
seperti gerakan kaki saat melakukan gaya dada.Sementara untuk melatih
kemampuan mengapung dengan telentang,  Grameds bisa memposisikan badan
tegak namun kepala menghadap tegak ke atas. Jangan lupa untuk menginjak dasar
kolam renang.

Setelah itu, pegang tepi kolam, luruskan kaki, luruskan, dan pastikan telinga
terendam di dalam air. Untuk menemukan posisi yang seimbang, banyak
ahli yang menyarankan untuk melakukan tahapan-tahapan di atas sebanyak
10 sampai 15 kali.

PAGE 6
 Teknik Pernapasan
Pernafasan sangat penting dalam olahraga renang karena kekuatan dan
kecepatan seorang perenang sangat dipengaruhi oleh kekuatan nafas
Grameds. Pertama, Grameds berdiri di tepi kolam dengan rendah, namun
pastikan wajah tetap berada di atas permukaan air.

Kedua, bernafaslah melalui mulut. Tahan beberapa waktu dan masukkan


kepala Grameds ke dalam air. Jangan lupa hembuskan melalui hidung
Grameds. Yang perlu diingat adalah menghirup nafas melalui mulut dan
menghembuskannya melalui hidung. Jangan terbalik ya, Grameds.

Ketiga, yang tidak kalah penting, melakukan latihan terus-menerus hingga


Grameds menemukan pola bernafas yang khas sesuai kemampuan Grameds
sendiri. Disarankan para ahli, latihan pernafasan dilakukan 10-15 kali setelah
latihan agar nafas Grameds kuat.

 Teknik Meluncur
Teknik ini merupakan upaya untuk menyeimbangkan tubuh di awal renang.
Teknik meluncur dilakukan dengan meluncurkan tubuh secara horizontal di
bawah permukaan air.

Pertama, Grameds masuk ke dalam kolam dan berdiri dengan posisi


membelakangi dinding kolam. Kemudian salah satu telapak kaki
ditempelkan ke dinding dengan jari-jari kaki menghadap ke bawah. Posisi
ini sangat penting untuk memperbesar luas permukaan gaya tolakan saat
meluncur. Kedua, dengan menggunakan kaki, doronglah badan untuk meluncur.
Kemudian posisikan kedua tangan sejajar lurus ke depan untuk memecah air sehingga
tidak banyak gaya yang terbuang karena halangan air. Sebisa mungkin, atur kepala masuk
ke dalam air dan telinga tingginya sejajar dengan kedua lengan.

Jangan lupa untuk sesering mungkin melatih tahapan-tahapan hingga Grameds


menemukan keseimbangan dalam melakukan teknik meluncur. Tidak hanya itu, perlu
bagi Grameds untuk mengendalikan ketakutan dan kepercayaan diri. Sebab beberapa
orang gagal bukan pada tekniknya, namun ia sudah kalah sebelum mencoba karena tidak
percaya diri dan takut.

PAGE 7
 Jenis-Jenis Gaya yang Digunakan pada Olahraga 
Renang
Ada empat macam gaya yang sering digunakan ataupun
diperlombakan, yaitu gaya bebas, gaya dada atau gaya katak, gaya
punggung, dan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba.

 Gaya Bebas (Freestyle/ Front Crawl)

Gaya ini menjadi gaya yang pertama kali diajarkan dalam kurikulum olahraga renang.
Gaya ini dikenal efektif dan efisien karena pergerakan perenang lebih cepat. Meski
demikian, gaya bebas melibatkan hampir seluruh anggota tubuh untuk ikut bergerak.

Gaya bebas tidak terikat gerakan tertentu. Kalaupun, syarat untuk melakukannya tidak
banyak.

Cara melakukan gaya bebas:

 Grameds berdiri di pinggir kolam untuk meluncur.


 Setelah meluncur, posisikan dada dan wajah menghadap ke dalam air.
 Gerakkan kaki seakan menendang kaki dari atas ke bawah dan bawah ke atas secara
terus-menerus. Pastikan kaki sejajar dengan air.
 Gerakkan tangan secara bergantian kanan kiri seperti orang mengayuh.
 Grameds dapat mengambil nafas dengan cara menoleh ke kanan atau kiri. Supaya
oksigen yang Grameds hirup banyak dan mulut tidak kemasukan air, saat mengambil
nafas, pastikan posisi mulut di atas permukaan air.

PAGE 8
 Gaya Dada atau Gaya Katak (Breaststroke)

Di awal abad 19, di


sekolah-sekolah militer gaya yang diajarkan dalam berenang adalah gaya dada dan gaya bebas.
Sehingga kedua gaya tersebut seringkali disebut juga dengan gaya sekolah. Sesuai namanya,
gerakan gaya ini mirip dengan cara berenang katak. Untuk keadaan santai seperti rekreasi, gaya
dada seringkali dipilih. Namun demikian, gaya ini juga ikut diperlombakan di kejuaraan renang.
Cara melakukan gaya katak adalah: a. Setelah meluncur, tetap kondisikan dada dan kepala
menghadap ke air.

b. Buka kedua belah dengan


cara menendang keluar.

c. Buka kedua belah tangan ke


samping agar air dapat terbelah sehingga badan lebih cepat melaju ke depan.

d. Saat gerakan tangan


sudah selesai, kedua belah kaki menendang air ke arah luar seperti kaki katak menendang air.

e. Kaki dan tangan digerakkan


secara bergantian. Saat kaki bergerak, tangan diam dengan posisi lurus ke depan. Saat tangan
bergerak, kaki diam lurus ke belakang.

PAGE 9
Gaya Punggung (Backstroke)

Berenang Gaya Punggung


Diberi nama gaya punggung karena punggung Grameds dihadapkan ke air.
Artinya, dada dan wajah dihadapkan ke atas. Dengan posisi tersebut,
Grameds akan lebih mudah untuk membuka mata sekaligus bernafas.
Sebagai konsekuensinya, perenang tidak bisa melihat tujuan dengan mudah,
karena berada di belakang perenang.

Gerakan gaya punggung sebenarnya hampir mirip dengan gaya bebas.


Namun arahnya berkebalikan. Jika gaya bebas, dada menghadap ke air,
maka dalam gaya punggung, punggung yang menghadap ke air.

Gaya punggung agak berbeda dengan gaya lainnya. Jika


melakukan start pada gaya lainnya dari atas kolam, sementara start gaya
punggung dimulai dari dalam kolam.

Cara melakukan renang menggunakan gaya punggung adalah:

a. Posisikan tubuh telentang di air.

b. Meluncur
dengan posisi tersebut. Setelah itu, secara bergantian, gerakkan kedua belah tangan dari
belakang kepala menuju pinggang. Agar kecepatannya lebih tinggi, gerakan tangan
dikondisikan seperti mengayuh.

PAGE 10
c. Kaki menendang air dari
ata ke bawah secara bergantian.

d. Lakukan dengan tenang.


Tidak hanya itu, badan juga diharuskan lentur dan tidak kaku.

PAGE 11
 Gaya Kupu-Kupu atau Lumba-Lumba (Butterfly Sroke)
Bisa dikatakan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba merupakan inovasi
dari gaya dada. Gaya ini muncul pada tahun 1933. Tidak bisa dipungkiri
bahwa gaya ini cukup menantang. Pasalnya selain memerlukan kekuatan
otot tangan dan kaki, gaya kupu-kupu juga memerlukan konsentrasi tinggi.
Sebab memerlukan koordinasi yang baik antara tangan dan kaki.
Berlatih gaya ini memerlukan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan
gaya lainnya. Namun jangan salah, gaya ini memang terlihat indah dan
mengagumkan, Grame.

 Cara melakukan gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba


adalah:

a. Setelah meluncur, arahkan kedua belah lengan dari atas ke bawah dengan
digerakkan keluar sebelum mengayun ke depan.

b. Secara
bersamaan dan terus-menerus, gerakkan kaki menendang atas dan bawah
seperti gerakan ekor ikan lumba-lumba.

c. Saat kepala muncul di


atas permukaan air, hirup oksigen melalui mulut sebelum kepala masuk lagi
ke dalam air.

PAGE 12
d. Saat kepala masih di dalam air dan akan muncul ke atas
permukaan air, hembuskan udara melalui mulut dan hidung. Dan
bersiaplah untuk menghirup oksigen setelah ini.

Kecepatan  dan kekuatan ayunan tangan sangat penting karena


factor tersebutlah yang mempengaruhi kecepatan gaya kupu-kupu.
Menurut catatan, perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat
mencapai tujuan lebih cepat daripada perenang gaya bebas.

PAGE 13
 Peraturan dalam Olahraga Renang
Dalam olahraga renang terdapat beberapa peraturan yang diterapkan dalam kejuaraan.
Berikut ini adalah beberapa peraturannya:

1. Pemain dipersilakan naik ke balok start (gaya bebas, punggung, dada) begitu wasit


memberi aba-aba dengan meniupkan peluit panjang. Jika yang diperlombakan gaya
punggung, peserta masuk ke kolam untuk bersiap-siap dengan menghadap ke
dinding.
2. Untuk melompat atau meluncur, peserta harus menunggu aba-aba. Selama belum ada
aba-aba untuk memulai, peserta tetap berada dalam posisi start. Instruksi wasit
berupa instruksi “siap”.
3. Perlu diketahui, posisi start untuk gaya punggung adalah dengan memegang besi di
bagian bawah balok start. Sementara itu kaki perenang ditumpukan pada dinding
kolam. Lutut dikondisikan menekuk di antara dua lengan ya, Grameds.
Untuk renang gaya bebas, dada, dan kupu-kupu, posisi start membungkuk ke arah air di
atas balok start. Pastikan lutut juga ditekuk.

1. Ketika pistol ditembakkan, artinya perenang sudah bisa mulai masuk ke kolam dan
mulai berenang.
2. Pastikan posisi perenang berada dalam lintasan masing-masing yang telah ditentukan
pada saat undian ataupun ketentuan panitia.
3. Mengganggu peserta lain dengan cara memotong lintasan ataupun dengan cara yang
tidak diperbolehkan akan dicatat sebagai pelanggaran.
4. Jika terjadi pelanggaran yang membuat peserta  kehilangan kesempatan untuk
menang, ketua pertandingan dapat memberikan keputusan  untuk mempersilakan
peserta mengulang di babak berikutnya.
5. Setelah sampai di ujung kolam, peserta kembali ke titik awal dengan melakukannya
dari dinding. Tidak cukup berbalik dari dasar kolam.
6. Pada saat tertentu, mungkin perenang perlu berdiri di kolam. Selama peserta tidak
berjalan di kolam, hal tersebut tidak akan membuat peserta terkena diskualifikasi.
7. Gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya bebas merupakan urutan
dalam lomba renang estafet.
8. Pada renang estafet, perenang yang akan melanjutkan estafet tidak diperbolehkan
untuk melompat atau kaki tidak menyentuh tempat start lebih dulu sebelum
perenang sebelumnya menyentuh dinding kolam. Jika dilakukan, maka regu tersebut
dapat didiskualifikasi. Jika perenang tersebut mengulangi lagi posisinya, tidak
menjadi masalah.
9. Masing-masing peserta renang menyelesaikan lomba harus di satu lintasan yang
sama.

PAGE 14

Anda mungkin juga menyukai