Anda di halaman 1dari 9

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di

atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding
kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding
kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh
perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start
(bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start
setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start
dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan
pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

GAYA BEBAS
Gaya bebas berarti bahwa dalam suatu nomer perlombaan yang disebutkan demikian perenang boleh
melakukan renangan gaya apa saja, kecuali dalam nomer perlombaan gaya ganti perorangan dan gaya
ganti estafet, gaya bebas berarti gaya lain apa saja yang bukan gaya punggung, gaya dada dan gaya kupu
kupu.

Ada bagian tubuh perenang yang harus menyentuh dinding kolam saat selesai melakukan renangan satu
jarak ( sepanjang kolam/ lintasan) dan pada saat finish.

Bagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air selama perlombaan, kecuali disaat
melakukan pembalikan dan sepanjang 15 meter setelah melakukan Start dan setelah melakukan
pembalikan, diperkenankan tenggelam sama sekali. Pada jarak tersebut (15 M), kepala harus sudah
memecah permukaan air.

GAYA PUNGGUNG (Backstroke)


Sebelum aba aba Start (setelah peluit panjang wasit), para perenang harus berjajar didalam air
mengahdap dinding tempat start, dengan kedua tangan berpegang pada pegangan start. Dilarang berdiri
didalam atau diatas parit (Gutter), ataupun menekukkan jari kaki diatas bibir parit (Gutter).

Pada isyarat Start dan setelah melakukan pembalikan, perenang harus bertolak dari dinding kolam dan
harus berenang telentang selama perlombaan, kecuali saat melakukan pembalikan seperti yang
dimaksud dalam posisi normal telentang bisa termasuk gerakan badan berguling, tetapi tidak boleh
sampai 90 derajat dari tegak lurus (Horizaontal). Posisi kepala tidaklah menjadi pertimbangan.

Sebagian dari tubuh perenang harus memecah permukaan air selama perlombaan. Tetapi diperbolehkan
sama sekali berada dibawah permukaan air (tenggelam) saat melakukan pembalikan dan sepanjang
maksimal 15 meter setelah melakukan Start maupun setelah melakukan tiap pembalikan. Pada jarak
tersebut (15 M) kepala harus sudah memecah permukaan air.

Saat melakukan pembalikan harus ada bagian dari tubuh perenang yang menyentuh dinding pada waktu
pembalikan bahu boleh berbalik melebihi Vertikal sampai kedada dimana setelah itu satu gerakan
berlanjut sebelah tangan atau satu gerakan berlanjut yang bersamaan kedua belah tangan untuk
memulai pembalikan. Bila badan telah meninggalkan posisi telentang, setiap gerakan kaki atau tarikan
tangan haruslah merupakan lanjutan gerakan pembalikan (bukan gerakan baru). Perenang harus sudah
ke posisi telentang bila lepas/ meninggalkan dinding.

Pada saat finish perenang harus menyentuh dinding dalam posisi telentang pada lintasan masing
masing.

Gaya Dada dan Kupu – kupu


Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di
atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.

Peraturan Pemberangkatan
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start
(bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start
setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.

Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba.

Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

Peraturan Atribut Renang


Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam
perlombaan renang. Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang
berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak
bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan,
daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan
sebagainya.

Peraturan Perlombaan Renang Gaya Bebas


1. Aturan Start Renang Gaya Bebas

Untuk renang gaya bebas, gaya dada dan gaya kupu-kupu start dilakukan pada balok khusus
yang ada. Yaitu dengan cara badan dibungkukkan kedepan dan lutut ditekuk kemudian.

Adapun start untuk gaya punggung dilakukan didalam air, dengan menghadap kedinding, dan
kedua tangan memegang stang atau pegangan start gaya punggung, kedua lutut ditekuk didepan
dada tangan dan kaki bertumpu pada dinding kolam didalam air.

Start gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu hampir sama. Perbedaannya terletak pada
sudut masuknya kedalam air. Pada gaya bebas dan gaya kupu-kupu sudut masuknya air kira-kira
sekitar 15 derajat, sedangkan untuk gaya dada sendiri sudut masuknya lebih tajam sekitar 20
derajat, hal ini memungkinkan perenang masuk lebih dalam ke air dan berada dalam posisi yang
lebih baik untuk melakukan tarikan lengan dan kaki yang panjang sebelum muncul ke
permukaan air.

Teknik gerakan start gaya bebas adalah:

 Dengan sikap melakukan start, kedua ujung-ujung jari kaki dikaitkan pada bibir balok
start, lakukan sikap membungkuk dimana kedua tangan berada lurus kebelakang,
sedangkan pandangan lurus kedepan.
 Bungkukkan tubuh mendekati air, sikap tangan diayun kebelakang.
 Ayunkan lengan bergerak kedepan sehingga tubuh mendorong maju.
 Dengan dorongan ayunan itu tubuh akan condong ke permukaan air. Saat tubuh
melayang, lengan dan kaki diusahakan dalam sikap lurus. Sedangkan sikap tubuh saat
memasuki air juga lurus.

2. Aturan Pembalikan Renang Gaya Bebas

Tiap perenang harus dapat membalik kekanan maupun kekiri dengan cepat. Bila tangan kiri yang
menyentuh dinding, maka ia harus memutar badan ke jurusan kanan. Tangan kiri tersebut
ditempatkan pada dinding kolam agak kekanan, dengan jari-jari menghadap kearah kanan
bawah. Dengan menggunakan kecepatan maju kedepan, pantat dan kedua kaki diputar kedinding,
sedangkan tangan yang menyentuh dinding tadi ditekukkan. Segera setelah ini, tangan
dilepaskan dari dinding dan diluruskan ke muka, kedua kaki diluruskan dengan kuat, menolak
dinding kolam untuk meluncur kedepan.
Teknik pembalikan renang gaya bebas terdiri dari:
 Teknik pembalikan renang gaya bebas tanpa salto, kaki ditarik mendekati dinding kolam,
salah satu lengan dalam sikap menyamping lurus serentak dengan tolakan kedua belah
kaki dari dinding kolam, kedua lengan siap diluruskan kedepan bersamaan dengan kaki
depan lepas landas, kedua belah lengan sudah berada lurus didepan walaupun masih
dalam posisi menyamping dengan ledakan kaki yang kuat mendorong tubuh menjadi
telungkup.
 Teknik pembalikan gaya bebas dengan salto, cara melakukannya yaitu: Kira-kira satu
jangkauan lengan menjelang tempat berbalik, salah satu lengan berada disamping tubuh.
Dengan ayunan tangan dan kepala ditundukkan hingga dada, serentak kedua belah lutut
ditarik kearah perut melalui hentakan punggung, kaki dan ayunan kedua belah tangan,
tubuh kemudian akan berputar. Perputaran tubuh akan berakhir setelah kedua belah
telapak kaki sampai pada dinding kolam dengan sikap telentang, bersamaan dengan
tolakan kaki badan diputar hingga sikap telungkup, posisi tubuh telungkup dan sikap
lengan lurus setelah lepas landas.

3. Peraturan Perlombaan Renang Gaya Bebas

Berikut peraturan perlombaan renang gaya bebas:

 Seorang perenang harus finish dalam lintasan yang sama seperti pada waktu start.
 Dalam nomor pertandingan, seorang perenang harus melakukan sentuhan fisik dengan
ujung kolam atau lintasan waktu melakukan pembalikan. Pembalikan harus dilakukan
dari dinding dan tidak diperbolehkan mengambil langkah dari dasar kolam.
 Berdiri didasar kolam sewaktu nomor pertandingan gaya bebas atau sewaktu bagian
renang gaya bebas dari nomor pertandingan gaya ganti, tidak akan menyebabkan
perenang terkena diskualifikasi.
 Mengganggu perenang lain dengan menyeberang kelintasan lain untuk mengganggu
dengan cara lain menyebabkan perenang terkena diskualifikasi.
 Tidak seorang perenang pun diperkenankan menggunakan atau memakai suatu alat yang
dapat menambah kecepatan, daya apung atau daya tahan sewaktu dalam perlombaan.

A. Aturan Khusus Perlombaan Renang


1. Tidak ada pengelompokan umur/kelas
2. Susunan acara perlombaan dan nomor-nomor perlombaan
3. Menggunakan peraturan perlombaan PRSI/FINA
4. Semua nomor perlombaan dilaksanakan langsung final (timed-final)
5. Semua nomor perlombaan menggunakan peraturan dua kali start
6. Tiap nomor perlombaan diwakili maksimal 1 orang setiap daerah
7. Tiap peserta diwajibkan mengikuti minimal 1 nomor, maksimal 4 nomor yang
dilombakan
8. Semua protes dinyatakan resmi dan dapat diterima oleh ketua perlombaan apabila
memenuhi ketentuan sebagai berikut. a.) Setiap protes harus disampaikan tertulis dan
harus ditanda tangani oleh manager yang bersangkutan. b.) Setiap protes harus diajukan
selambat-lambatnya 30 menit setelah acara/nomor perlombaan yang diprotes berakhir
dengan disertai pembayaran.
B. Susunan Seri, Semifinal, dan Final
1. Seri (Heats)

Waktu terbaik dari seluruh peserta yang dibuat dalam waktu dua belas (12) bulan menjelang
batas akhir (deadline) hari perlombaan harus didaftarkan pada formulir pendaftaran dan disusun
berdasarkan urutan waktu oleh panitia penyelenggara. Perenang yang tidak memasukkan catatan
waktu yang resmi dipertimbangkan sebagai yang terendah dan ditempatkan pada posisi yang
terakhir dengan tanpa catatan waktu dari semua pendaftaran.

Penempatan dari para perenang yang memiliki catatan waktu, atau lebih dari satu perenang yang
tidak memiliki catatan akan ditentukan dengan undian. Para perenang harus ditempatkan dalam
lintasan sesuai prosedur yang ditetapkan dalam empat (4) aturan.

Para perenang akan ditempatkan dalam seri percobaan sesuai dengan waktu yang didaftarkan
dalam cerita berikut:

1. Bila satu seri, ini akan ditempatkan sebagai final dan renangnya dilakukan pada sesi final.
2. Bila dua seri, perenang tercepat akan ditempatkan pada seri kedua, perenang tercepat
berikutnya dalam seri satu, perenang tercepat berikutnya pada seri kedua, berikutnya
pada seri satu, dan begitu seterusnya.
3. Bila tiga seri, perenang tercepat akan ditempatkan dalam seri ketiga, tercepat berikutnya
dalam seri kedua, tercepat berikutnya dalam seri satu, dan perenang ke empat berikutnya
harus ditempatkan dalam seri ketiga, perenang kelima dalam seri kedua, dan perenang
tercepat ke enam dalam seri pertama, perenang tercepat ketujuh dari seri ketiga, dan
seterusnya.
4. Bila empat seri atau lebih, ketiga seri terakhir dari acara itu harus disusun sesuai dengan
diatas, seri terdahulu, tiga seri terakhir harus terdiri dari perenang tercepat berikutnya,
seri terdahulu, empat (4) seri terakhir harus terdiri dari perenang tercepat berikutnya.
Lintasan akan ditetapkan dengan cara descending (turun dari besar ke kecil) dari waktu
yang dimasukkan dalam tiap seri.
5. Pada kolam 50 m, penempatan lintasan seharusnya (lintasan nomor 1 sisi sebelah kanan
kolam renang kalau kita menghadap kolam renang dari sisi tempat start) dengan
menempatkan perenang atau tim tercepat di lintasan tengah pada kolam itu, sesuai
dengan nomor yang ada atau lintasan 3 atau lintasan 4, bila kolam renang memiliki 6 atau
8 lintasan, perenang yang memiliki waktu lebih cepat berikutnya akan ditempatkan di
sebelah kirinya, seterusnya bergantian, yang lainnya di sebelah kanan dan kiri, sesuai
dengan waktu yang dimasukkan.

Para perenang yang tidak memiliki catatan waktu, penempatan lintasan bagi mereka dengan
undian dalam pola tersebut diatas.

Bila acara 50 m dilakukan pada kolam renang 50 m, perlombaan tersebut dapat dilaksanakan atas
kebijakan panitia penyelenggara, selain seperti itu yang biasanya dilakukan start dilakukan dari
sisi tempat start ke sisi tempat pembalikan, atau dari sisi pembalikan ke sisi tempat start,
tergantung dari beberapa faktor, misalnya keberadaan peralatan penjurian otomatis yang akurat,
posisi starter dan seterusnya. Panitia penyelenggara harus memberitahukan kepada para perenang
atas ketetapan mereka dengan sebaik-baiknya sebelum kompetisi dimulai, bagaimanapun
caranya lomba itu dilakukan, para perenang harus ditempatkan pada lintasan yang sama,
sebagaimana seharusnya mereka ditempatkan, dimana keduanya start dan finishnya pada sisi
tempat start.

2. Semifinal dan Final

1. Dimana seri pendahuluan tidak ada, lintasan akan ditetapkan sesuai dengan peraturan.
Dimana seri pendahuluan atau semifinal telah dilaksanakan ketetapan susunan lintasan
berdasarkan bagaimanapun atas waktu yang dicapai dalam seri.
2. Dalam suatu acara. dimana perenang dari seri yang sama atau dari yang erbeda memiliki
catatan waktu yang sama sampai satu per seratus detik, pada posisi 8 atau 16 mereka
harus swim off untuk menentukan perenang mana yang beruntung memasuki final,
dengan begitu a swim off harus dilakukan tidak kurang dari satu jam, setelah semua
perenang yang terlibat menyelesaikan seri mereka. A swim off harus dilakukan bila
catatan waktunya sama lagi.
3. Bila seorang perenang atau lebih mengundurkan diri dari semifinal ke final, cadangan
akan dipanggil sesuai urutan klasifikasi dalam seri atau semifinal, acara itu harus disusun
ulang dan formulir harus mencantumkan dengan rinci perubahan atau cadangan. Pada
kompetisi yang lain cara undian dapat digunakan untuk menentukan posisi lintasan.

C. Start
1. Start dalam lomba gaya bebas, gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya ganti perorangan
harus dengan loncat. Pada saat peluit panjang dari referee (wasit), perenang harus
melangkah maju naik keatas starting platform diam disitu. Pada aba-aba take your marks
dari starter, mereka harus segera ambil posisi start, dengan setidaknya satu kaki di depan
dari starting platform, posisi tangan tidak ditentukan bila seluruh perenang telah diam,
starter dapat memberikan tanda start.
2. Start dalam lomba gaya punggung dan gaya ganti estafet harus dari air, pada bunyi peluit
panjang pertama dari referee para perenang harus segera masuk ke air. Pada peluit
panjang kedua dari referee perenang harus segera kembali tanpa menunda-nunda ke
posisi start, dimana seluruh perenang telah ambil posisi start, staarter harus memberikan
aba-aba "take your marks", bila semua perenang telah diam, starter harus memberikan
tanda start.
3. Dalam olympic Games, World Championship dan acara FINA lainnya aba-aba "take your
marks" harus dalam bahasa Inggris, dan dalam start digunakan beberapa pengeras suara,
pada setiap starting platform dipasang satu pengeras suara.
4. Seorang perenang melakukan start, sebelum tanda start diberikan maka dia di
diskualifikasi. Bila tanda start dibunyikan sebelum diskualifikasi dinyatakan, lomba tetap
dilangsungkan, dan seorang perenang atau para perenang (melakukan pelanggaran) akan
diskualifikasi setelah lomba selesai. Bila diskualifikasi dinyatakan sebelum tanda start,
tanda start harus tidak diberikan, tetapi perenang yang tersisa dipanggil kembali dan start
lagi.
PERATURAN PERTANDINGAN PENCAK SILAT

Peraturan Pertandingan Pencak Silat di Indonesia memuat tentang Ketentuan Bertanding, yang
meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum Pesilat, dan Ketentuan Penilain. Baik kita
kupas tentang Peraturan Pertandingan Pencak Silat sebagai berikut:

1. Ketentuan Bertanding

a. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan untuk mencapai
prestasi.

 Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)


 Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
 Menjatuhkan lawan.
 Mengunci lawan.

b. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak selama 2
menit dan istirahat antara babak 1 menit.

c. Ketentuan Pertandingan

 Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah serta
adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali kepada sikap
awal/pasang.
 Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara ke
arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
 Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat dan
ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.

d. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.

2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan

Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai berikut:

a. Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu pesilat
dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.

b. Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan karena;

 Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan


 Atas keputusa dokter pertandingan, karena kondisi atlet mungkin membahayakannang
mutlak
 Atas permintaan pelatih
c. Menang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang sah dan tidak sadar setelah
hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik.

d. Menang diskwalifikasi, jika:

 Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2


 Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung diskwalifikasi.
 Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak dapat
melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.

e. Menang karena pertandingan tidak seimbang

f. Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.

3. Ketentuan Hukum Kepada Pesilat

Peraturan Pertandingan pencak silat memuat ketentuan hukum kepada pecak silat sebagai
berikut:\

a. Teguran, diberikan bila pesilat melakukan pelanggaran ringan.

 Teguran I, nilai dikurangi satu (1)


 Teguran II, nilai dikurangi dua (2)

b. Peringatan I, jika pesilat mendapat teguran ke-3 dalam satu babak akibat pelanggaran ringan.
Peringatan ini di kurangi lima (5)

c. Peringatan II, diberikan bila pesilat mendapat Peringatan I, Peingatan II, nilai dikurangi
sepuluh (10)

d. Diskwalifikasi diberikan bila pesilat:

 Mendapat peringatan setelah peringatan II


 Melakukan pelanggaran berat yang didorong oleh unsur kesengajaan yang bertentangan
dengan norma keolahragaan
 Melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cidera tidak dapat melanjutkan
pertandingan atas keputusan dokter perandingan.

4. Ketentuan Penilaian

Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut:

a. Nilai 1 (satu)

 Elakan/tangkisan yang berhasil yang berlangsung disusul oleh serangan yang masuk pada
sasaran, atau teknik jatuhan yang berhasil
 Serangan tangan yang maasuk pada sasaran

b. Nilai 2 (dua)

 Serangan kaki yang masuk pada sasaran

c. Nilai 3 (tiga)

 Menjatuhkan lawan

d. Nilai 4 (empat)

 Mengunci lawan

e. Selain nilai-nilai di atas diberikan nilai kerapian teknik, yaitu penilaian atas kaidah-kaidah
permainan pencak silat, dengan nilai terendah 2 (dua) dan nilai tertinggi 5 (lima) pada setiap
babak.

4. Sasaran yang boleh diserang adalah bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan,
yaitu:

 Dada
 Perut
 Pinggang kiri dan pinggang kanan
 Punggung
 Sedangkan tungkai dan tangan dapat dijadikan sasaran serangan dengan menjatuhkan dan
mengunci, tetapi tidak mempunyai nilai sebagai serangan perkenaan.

Anda mungkin juga menyukai