Anda di halaman 1dari 19

Anatomi Fisiologi

Transpor Melewati Membran Secara Pasif

Kelompok 6 :
Hari Vemilia Aulia Saputri
Mega Aurora
Sherly Melinda
Adelia Putri
Netra Juansyah
Membran Sel
Salah satu fungsi dari membran sel adalah
sebagai lalu lintas molekul dan ion secara
dua arah.
Banyaknya lalu lintas membran digolongkan
menjadi tiga cara, yaitu :
1. transpor aktif
2. transpor pasif
3. transpor massa
Transpor Pasif

Terjadi saat zat dapat melalui membran plasma


semi permeabel dan organel serta berpindah ke
konsentrasi yang berbeda tanpa menggunakan
energi.
Transpor pasif ini bersifat spontan.
Transpor pasif meliputi :
1. Difusi
2. Difusi terfasilitasi
3. Osmosis
Difusi
(di-fu --zhun; diffus- spreading)
adalah proses pasif dimana partikel bercampur
secara acak dalam larutan, hal tersebut terjadi
karena adanya energi kinetik pada partikel.
Beberapa faktor yang mempengaruhi difusi :
tingkat zat di membran plasma:

• Perbedaan gradien konsentrasi


Semakin besar perbedaan konsentrasi antara kedua sisi
membran, semakin tinggi laju difusi. Saat partikel
berdifusi, perbedaan dari gradien elektrokimia
menentukan tingkat difusi partikel melintasi membran.
• Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju
difusi. Semua proses difusi pada tubuh
terjadi lebih cepat pada penderita demam.

• Massa zat yang berdifusi


Semakin besar massa partikel yang
menyebar, laju difusi semakin lambat.
Molekul yang lebih kecil berdifusi lebih cepat
daripada molekul yang lebih besar.
• Luas permukaan

Semakin besar luas permukaan membran


untuk difusi, semakin cepat laju difusi.
Sebagai contoh, kantung udara paru-paru
memiliki luas permukaan yang luas untuk
difusi oksigen dari udara ke dalam darah.
Beberapa penyakit paru-paru, seperti
emfisema, mengurangi luas permukaan.
Penyakit ini memperlambat laju difusi
oksigen dan membuat pernapasan lebih
sulit.
• Jarak difusi
Semakin besar jarak di mana difusi harus
terjadi, semakin lama waktu yang
dibutuhkan.
Difusi melintasi suatu membran plasma
membutuhkan sepersekian detik karena,
selaputnya sangat tipis.
Pada pneumonia, cairan dikumpulkan di
paru-paru; cairan tambahan meningkatkan
jarak difusi karena oksigen harus bergerak
baik melalui cairan built-up dan membran
untuk mencapai aliran darah.
Difusi itu sendiri terbagi menjadi tiga
jenis yaitu :
1. Difusi sederhana
2. Difusi terfasilitasi
3. Osmosis
Difusi Sederhana
adalah proses pasif dimana zat bergerak
bebas melalui lipid bilayer membran plasma
sel tanpa bantuan protein transport
membran.
Difusi Terfasilitasi

Larutan yang terlalu polar untuk bergerak


melalui lipid bilayer dengan difusi sederhana
dapat melintasi membran plasma dengan
proses pasif yang disebut difusi difasilitasi.
Dalam proses ini, protein membran integral
membantu substansi melewati membran.
Protein membran integral dapat berupa
saluran membran atau pembawa.
Mekanisme difusi terfasilitasi adalah :
• Difusi yang dipermudah oleh saluran protein
Molekur polar berukuran besar (asam
amino,glukosa) dan ion (K+, Na+, Cl-) tertahan oleh
membran ganda fosfolipid, tetapi dapat berdifusi
melalui saluran yang dibentuk oleh protein.
Saluran protein dapat membuka dan menutup
karena adanya rangsangan listrik atau kimiawi.

• Difusi yang dipermudah oleh protein transpor


Protein transpor memiliki sifat spesifik terhadap zat
dan tempat pengikatan molekul yang diangkutnya.
Protein transpor dapat berubah bentuk saat
mengikat dan melepas molekul yang dibawanya.
Osmosis (oz-mo--sis)
adalah jenis difusi dimana ada jaring
pergerakan pelarut melalui membran
permeabel selektif.
Seperti jenis difusi lainnya, osmosis bersifat
proses pasif.
Dalam sistem kehidupan, pelarutnya adalah
air, osmosis melintasi membran plasma dari
daerah konsentrasi dengan air yang lebih
tinggi ke daerah konsentrasi air rendah.
Osmosis pada sel berdinding

Jika berada dalam larutan hipertonik, air


dalam sel keluar dan mengkerut sehingga
terjadi plasmolisis.
Jika sel berada dalam larutan isotonik maka
sel akan menjadi flaksid/lembek.
Jika sel berada dalam larutan hipertonik,
maka air masuk ke dalam sel akan
diimbangi oleh dinding sel, sehingga sel
membesar, yang disebut turgid.
Osmosis pada sel tidak berdinding

Jika sel berada pada larutan yang isotonik,


volume sel akan stabil.
Jika berada dalam larutan hipertonik, maka
air dalam sel akan keluar sehingga sel
mengerut (krenasi).
Jika sel berada pada larutan hipotonik maka
air dari luar sel akan masuk, yang
menyebabkan sel membengkak yang
disebut hemolisis, atau pecah (lisis)
Kesimpulan
Transpor pasif terjadi saat zat dapat melalui membran
plasma semi permeabel dan organel serta berpindah ke
konsentrasi yang berbeda tanpa menggunakan energi
dan transpor ini bersifat spontan.
Transpor pasif juga meliputi difusi, difusi terfasilitasi, dan
osmosis.
Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
yang kecepatannya dipengaruhi oleh perbedaan
konsentrasi solute.
Difusi sederhana adalah salah satu yang terjadi tanpa
bantuan. Difasilitasi difusi kontras adalah difusi dibantu
dengan cara yang membutuhkan molekul pembawa.
Osmosis dapat terjadi di sel yang berdinding ataupun sel
yang tidak berdinding. Selain itu, dikenal pula
istilah-istilah tentang osmosis seperti osmolaritas dan
tonisitas.
Daftar Pustaka
• Irnaningtyas.2014.Biologi untuk SMA/MA
kelas XI. Penerbit Erlangga, Jakarta.
• Kliksma.2015. Contoh Difusi Sederhana.
http://kliksma.com/2015/03/contoh-difu
si-sederhana.html

Anda mungkin juga menyukai